Anda di halaman 1dari 4

Definisi Public Speaking

Istilah Public Speaking sudah lama terdengar. Istilah ini pertama kali muncul pada
tahun 1762. Merriam-Webster Dictionary memberikan dua definisi untuk Public Speaking.
Definisi pertama, Public Speaking adalah tindakan dan keterampilan membuat pidato di
depan publik. Definisi kedua adalah seni komunikasi lisan yang efektif dengan para audiens
atau pendengarnya. Beebe dan Beebe (2012:4) mendefinisikan Public Speaking sebagai
sebuah proses mempresentasikan pesan kepada para pendengar atau audiens. Public Speaking
ini bisa terjadi apabila seseorang mempersiapkan sebuah pidato (pesan) lalu
menyampaikannya di hadapan sekelompok orang yang umumnya tidak disela selama pidato
(pesan) tersebut sedang berlangsung (O’Hair dkk, 2010:5 dan Jaffe, 2017:2). Sehingga bisa
kita simpulkan bahwa ada tujuh elemen dalam Public Speaking yaitu pembicara, pesan,
saluran (channel), pendengar, umpan balik (feedback), gangguan, dan situasi.
Public Speaking sendiri adalah salah satu dari empat jenis komunikasi yang
digunakan oleh manusia (O’Hair dkk, 2010:5). Tiga lainnya adalah Dyadic Communication,
Komunikasi Kelompok Kecil, dan Komunikasi Massa. Dyadic Communication adalah
komunikasi yang terjadi antara dua orang. Contoh komunikasi jenis ini adalah percakapan
yang terjadi di antara dua orang. Komunikasi Kelompok Kecil (Small Group
Communication) adalah suatu jenis komunikasi yang melibatkan sekelompok kecil orang
yang bertatap muka dan berbicara antara satu sama lain secara langsung. Jenis komunikasi
yang terakhir adalah Komunikasi Massa. Komunikasi Massa (Mass Communication) terjadi
di antara seorang pembicara dan sekelompok besar audiens (massa) yang biasanya tidak hadir
bersama pembicara atau berada di suatu tempat yang berbeda dengan pembicara. Dalam
Komunikasi Massa ini biasanya hampir tidak ada bahkan tidak ada sama sekali interaksi antar
pembicara dan pendengarnya. Komunikasi antar penyiar radio dan para pendengar radio
adalah salah satu contoh komunikasi jenis ini. Public Speaking berbeda dengan Komunikasi
Massa. Di dalam Public Speaking, pembicara dan para pendengarnya berada dalam satu
tempat yang sama.
Ada banyak kesamaan antara Public Speaking dan percakapan yang notabene semua
orang lakukan sehari-hari, namun demikian di satu sisi lainnya Public Speaking berbeda
dengan percakapan. Pertama, Public Speaking dibatasi oleh durasi. Umumnya, Public
Speaking hanya berlangsung sekitar 5 menit sampai 1 jam. Hal ini berbeda dengan
percakapan sehari-hari yang bisa tidak dibatasi oleh durasi. Public Speaking juga
membutuhkan persiapan yang lebih matang dari pada percakapan biasa. Di dalam Public
Speaking, seorang pembicara (Public Speaker) biasanya harus melakukan riset tentang topik
atau pesan yang akan dia sampaikan. Juga, seorang pembicara akan membuat skema (outline)
dari apa yang akan disampaikannya di hadapan audiens. Kedua, Public Speaking
membutuhkan bahasa resmi. Para audiens biasanya tidak mengharapkan pembicara
menggunakan kata atau kalimat tidak baku, bahasa slang, dan tata bahasa yang buruk dalam
Public Speaking. Ketiga, Public Speaking membutuhkan metode yang berbeda dalam
penyampaiannya. Seorang pembicara akan mengatur suaranya untuk bisa lebih keras bila
berbicara di hadapan orang yang banyak.
Ada tujuh elemen dalam Public Speaking. Ketujuh elemen tersebut yaitu, pembicara,
pesan (message), saluran (channel), pendengar, umpan-balik (feedback), gangguan
(interference), dan situasi (Lucas, 2012:18-21). Pembicara (speaker) adalah seseorang yang
menyampaikan pidato atau pesan di hadapan audiens. Sesuatu yang disampaikan oleh
seorang pembicara adalah elemen ke dua, yaitu pesan (message). Pesan yang disampaikan
oleh seorang pembicara bisa disampaikan dengan verbal atau secara lisan. Pesan juga bisa
disampaikan dengan intonasi suara, penampilan, gestur, ekspresi wajah, dan kontak mata.
Pesan yang akan disampaikan seorang pembicara haruslah sesuai dengan alokasi waktu
dalam Public Speaking. Seorang pembicara juga harus melakukan riset tentang topik yang
akan disampaikan agar pesan yang akan disampaikan jelas dan meyakinkan. Pesan tersebut
harus juga disusun agar pendengar bisa mengikuti alur gagasan pembicara dengan mudah.
Singkatnya, pesan yang disampaikan itu harus, akurat (benar), jelas, gamblang, dan tepat
(pantas).
Alat yang digunakan dalam menyampaikan pesan oleh pembicara dinamakan saluran
(channel). Public Speaking bisa memanfaatkan beberapa saluran yang berbeda dalam
menyampaikannya. Seorang pembicara bisa menyampaikan pesannya secara langsung
kepada para audiens, bisa juga dengan menggunakan sebuah pengeras suara (microphone),
atau alat elektronik lainnya semisal radio atau televisi. Pendengar adalah para audiens yang
mendengar dan menerima pesan yang disampaikan oleh pembicara. Reaksi pendengar dalam
menerima pesan yang disampaikan oleh seorang pembicara disebut umpan balik atau
feedback. Tidak seperti percakapan yang komunikasinya berlangsung secara dua arah
(Dyadic Communication) di mana seorang pendengar bisa bertanya atau menyangkal suatu
pembicaraan sebagai suatu reaksi, di dalam Public Speaking hal ini tidak terjadi. Seorang
pembicara bisa melihat reaksi atau feedback yang diberikan para audiens dengan melihat
bahasa tubuhnya. Apakah mereka mengantuk dalam mendengarkan pesan yang disampaikan
oleh pembicara? Apakah wajah mereka menunjukkan ekspresi kebingungan? Apakah mereka
selalu melihat arloji mereka untuk melihat berapa lama mereka harus mendengarkan
pembicara dengan pembicaraan yang membosankan? Itulah beberapa feedback yang bisa
ditunjukkan oleh pendengar atau audiens dalam Public Speaking.
Elemen ke enam adalah gangguan (interference). Gangguan adalah segala sesuatu
yang mengganggu atau menghalangi pesan yang disampaikan oleh pembicara kepada
pendengarnya. Gangguan ini bisa dibedakan menjadi gangguan internal dan gangguan
eksternal. Gangguan internal adalah gangguan yang berasal dari pendengar sendiri. Bila salah
seorang pendengar mengalami sakit perut, sehingga dia tidak bisa memusatkan perhatiannya
kepada apa yang disampaikan oleh pembicara adalah salah satu contoh gangguan internal.
Gangguan eksternal adalah gangguan yang berasal dari luar audiens. Suara lalu lintas di jalan
sehingga mengganggu pendengar mendengar dengan jelas pembicara adalah salah satu
contoh jenis gangguan ini. Elemen terakhir adalah situasi. Situasi adalah waktu dan tempat
Public Speaking terjadi. Seorang Public Speaker harus memperhatikan situasi ini. Beberapa
situasi seperti, perayaan hari besar agama, pernikahan, pemakaman, dan lain-lain
membutuhkan pidato yang berbeda. Melakukan Public Speaking di dalam ruangan dan di luar
ruangan membutuhkan persiapan yang juga berbeda. Interaksi dari tujuh elemen ini
menentukan keberhasilan sebuah Public Speaking.

Etika dalam Public Speaking


Berbicara di depan khalayak ramai (publik) memerlukan etika. Ada lima pedoman
umum etika dalam Public Speaking (Lucas, 2012:29-36). Pertama adalah pastikan tujuan
Public Speaking tersebut benar (etis). Sebuah tujuan Public Speaking haruslah sesuai dengan
norma dan dan nilai yang berlaku di lingkungan tersebut atau dianut oleh para audiensnya.
Ke dua adalah persiapkan benar-benar Public Speaking sebelum dilakukan. Persiapan ini bisa
termasuk dari menganalisis audiens sampai menyiapkan alat bantu visual dalam penyampaian
pidato, dari menyusun gagasan-gagasan sampai berlatih (geladi kotor dan geladi resik). Ke
tiga, jujur dengan apa yang dikatakan. Ke empat hindari pemakaian nama julukan atau
istilah-istilah lain yang bisa menyinggung pribadi atau suatu golongan tertentu. Ke lima
adalah praktekkanlah semuanya ke dalam Public Speaking yang akan Anda lakukan.

Plagiarisme dalam Public Speaking


Plagiarisme adalah salah satu isu dalam etika pada Public Speaking. Plagiarisme
secara sederhana adalah penjiplakan yang melanggar hak cipta. Seorang plagiator mengambil
ide, gagasan, bahasa atau tulisan orang lain dan mengakuinya sebagai miliknya atau buah
karyanya. Plagiarisme dibagi menjadi tiga (Lucas, 2012:37-41). Global Plagiarism adalah
mengambil karya (pidato) orang lain secara keseluruhan. Patchwork Plagiarism adalah
mengambil beberapa karya (pidato) orang lain dan menjadikannya satu. Incremental
Plagiarism adalah kejadian di mana seorang pembicara lupa menyebutkan sumber di mana
dia mengambil ide, gagasan, atau data dari orang lain.

Daftar Pustaka
Beebe, S. A. dan Beebe, S. J. 2012. Public Speaking: An Audience-Centered Approach (8th
Edition). Boston: Allyn-Bacon
Beebe, S. A. dan Beebe, S. J. 2016. Public Speaking Handbook (5th Edition). Boston: Pearson
Jaffe, C. I. 2016. Public Speaking: Concepts and Skills for a Diverse Society (8th Edition).
Boston: Cengage Learning
Lucas, S. E. 2012. The Art of Public Speaking (11th Edition). New York: McGraw-Hill
Merriam-Webster, Inc. 2018. Merriam-Webster Dictionary.
O’Hair, D., Rubenstein, H. dan Stewart, R. 2010. A Pocket Guide to Public Speaking (3rd
Edition). New York: Bedford/St. Martin’s

Anda mungkin juga menyukai