Anda di halaman 1dari 11

RESUME

RETORIKA & PHIWM

AIK V

Disusun oleh : Januar Hidayat

NIM : 452020015

Prodi : KEHUTANAN

Mata Kuliah : AIK I

Dosen Pembimbing : Dr. Abdul Kher, Lc. M.Ag.

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

2020
BAB 1

PUBLIC SPEAKING

A.Pengertian Publik Speaking

Menurut Webster’s third New Internasional dictionary bahwa public speaking ialah
proses penyampaian pembicaraan didepan public (the act of proces of making speeched in
public ) ,atau seni ilmu pengetahuan mengenai komunikasi lisan yang efektif dengan para
pendengar (The art of science of effective oral communication with and audient ).Joseph A.
Devito mengatakan bahwa berbicara di depan umum .(Public Speaking) merupakan bentuk
komunikasi dimana seorang pembicara menghadapi pendengar dalam jumlah dalam relatif
kontinyu , biasanya bertemu muka .

B.Metode Publick Speaking

Metode Public speaking yang dimaksud menurut Juniarti diantaranya :

1. Impromptu speech ,artinya seseorang untuk menyampaikan gagasannya tidak melakukan


banyak kesiapan.

2. Manuscribt speech, artinya seseorang yang dapat melihat naskah pada saat menyampaikan
gagasannya .

3. Ekstemperoneous speech ,artinya seorang tanpa menggunakan naskah dapat


menyampaikan gagasannya dengan lebih informatif dan komonikatif , dalam hal
pembicaraan bebas berimprovisasi.

C.Unsur utama dalam Public Speaking

Sirait (2008) menjelaskan bahwa unsur unsur yang harus diperhatikan dalam public
speaking :1) Ungkapan pujian dan pandangan yang positif kepada publik dan tokoh yang
dibicarakan , 2) Teliti sesbelum bicara, hal hal apa saja yang perlu dihindari untuk di
ucapkan . 3) Pujian yang di berikan harus tulus dalam hati ,bukan menjilat ,4) Melibatkan
emosi atau perasaan dapat juga dijadikan pertimbangan ,dan 5) Cerita nostalgia dan anekdot
yang khas dalm keluarga dapat dimasukan dalam pidato atau sisipan materi.

D.Tujuan Public Speaking


Navita Kristi Astuti (2010) menerangkan bahwa ada enam tujuan sebagai berikut :

1. Motivation (motovasi).

2.Influence (mempengaruhi).

3. Persuasion To Persuade adalah upaya membujuk seseorang untuk melakukan tertentu.

4.Informing (memberikan informasi).

5. Translation (penyambung lidah atau penerjemah).

6 .Entertaining (menghibur).
BAB II

KHUTBAH

A. Pengertian dan Tujuan Khutbah


1. Pengertian Khutbah

Khutbah secara Bahasa artinya berpidato. Sedangkan secara istilah khutbah adalah
menyampaikan pesan-pesan/nasihat keagamaan secara lisan dihadapan orang banyak. Di
dalam dakwah islam khutbah adalah salah satu metode berdakwah yang di sebut dakwah
billisan. Adapun dakwah sendiri hukumnya adalah wajib. Salah satu landasan atau dalil yang
sering digunakan mengenai persoalan wajibnya berdakwah di dalam ajaran islam adalah QS.
Ali Imron : 104 :

Artinya : Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada
kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar ; merekalah
orang-orang yang beruntung.(QS 3 Ali Imron : 104)

2. Tujuan Khutbah

Tujuan khutbah sebenernya kembali kepada tujuan dakwah,yaitu mewujudkan


masyarakat Islam yang sebenar benarnya . Masyarakat yang ber akhlaqul karimah dan
menegakan syariat Islam didalam segenap aspek kehidupan nya .

Rukun dan Syariat Khutbah

1. Rukun Khutbah

Secara bahasa rukun berasal dari bahasa arab artinya bagian. istilah rukun dapat diibaratkan
sebagai pilar –pilar utama dari sebuah bangunan sehingga tanpa adanya pilar atau salah satu
Dari pilar tersebut sebuah bangunan tidak akan dapat berdiri dengan kokoh . adalah sebagai
berikut:

A. Membaca Tahmid

b. Membaca Sholawat

c. Menjelaskan sepenggal Ayat Al-Quran

d. Memberi Wasiat atau Nasihat

e. Doa dan Permohonan Ampunan


BAB III

PIDATO

A.Pengertian Pidato

Pidato dalam bahasa latin disebut rethorica atau public speaking , yaitu menyampaikan ide
atau pesan secara lisan kepada khalayak banyak atau didalam forum.

B. Fungsi Pidato

Adapun fungsi pidato tersebut adalah :

1. Menyampaikan (To Inform)


2. Mempengaruhi (To Influence)
3. Mendidik (To Educate)
4. Menghibur (To Entertain)

C. Unsur – Unsur Pidato

1. Penguasaan terhadap materi yang akan disampaikan.

2. Pengetahuan terhadap latar belakang massa.

3. Kekuatan bahasa.

4. Pengetahuan terhadap Psikologi Massa


BAB IV

CERAMAH

A. Pengertian Ceramah
Ceramah adalah suatu Teknik atau metode dakwah yang banyak diminati oleh
ciri karakteristik bicara oleh seseorang da’I atau mubaligh pada suatu aktivitas
dakwah. Menurut A.G Lugandi, ceramah adalah suatu penyampaian informasi yang
bersifat sejarah, yakni dari penceramah kepada audiens. Dalam publikasi islam, seni
dan Teknik dakwah menurut Ya’qub menyebutkan retorika adalah suatu seni bicara.
Retorika adalah ilmu yang membicarakan tentang cara-cara berbicara di depan
massa, dengan tutur bicara yang baik agar mampu mempengaruhi para pendengar
untuk mengikuti faham atau ajaran yang di perlukannya.
Menurut Aristoteles, dalam retorika terdapat tiga bagian inti, yaitu
1) Ethos (Ethical)
2) Pathos (Emotional)
3) Logos (Logical)
B. Unsur-unsur Ceramah
Yang di maksud unsur-unsur ceramah adalah komponen-komponen yang selalu ada
dalam setiap kegiatan dakwah. Unsur-unsur tersebut adalah :
a. Da’I (Pelaku Dakwah)
b. Mad’u (Mitra Dakwah)
c. Maddah (Materi Dakwah)
d. Washilah (Media Dakwah)
e. Thariqah (Metode)
f. Atsar (Efek Dakwah)
BAB V

PEDOMAN HIDUP ISLAMI WARGA MUHAMMADIYAH

(PHIWM)

A. Pemahaman

Pedoman Hidup Islami (PHI) Warga Muhammadiyah adalah seperangkat nilai dan
norma islami yang bersumber Al Quran dan As-Sunnah yang menjadi pola bagi tingkah laku
warga Muhammadiyah dalam menjalani kehidupan sehari-hari, sehingga tercermin
kepribadian islami menuju terwujudnya masyarakat utama yang di ridhoi Allah SWT atau
masyarakat islami yang sebenarnya.

B. Landasan

Landasan dan sumber Pedoman Hidup Islami warga Muhammadiyah ialah Alquran
dan As Sunnah Nabi SAW dengan pengembangan dari pemikiran-pemikiran formal yang
berlaku dalam Muhammadiyah, seperti : Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup
Muhammadiyah, Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah, Matan Kepribadian
Muhammadiyah, Khittah Perjuangan Muhammadiyah serta hasil-hasil keputusan majlis
Tarjih.

C. Kepentingan

Tuntunan ini didasarkan atas perkembangan situasi dan kondisi antara lain :

1. Kepentingan akan adanya pedoman yang dijadikan acuan bagi segenap anggota
Muhammadiyah.
2. Perubahan-perubahan sosial politik dalam kehidupan nasional di era reformasi.
3. Perubahan-perubahan alam fikiran yang cenderung pragmatis, materialistis,dan
hedonestis.
4. Penetrasi budaya (Masuknya budaya asing yang meluas)
5. Perubahan orientasi nilai dan sikap dalam bermuhammadiyah karena berbagai faktor.

D. Sifat

Pedoman Hidup Islam Warga Muhammadiyah memiliki beberapa sifat/kriteria


sebagai berikut :
1) Mengandung hal-hal pokok & penting dalam membentuk acuan nilai dan norma.
2) Bersifat pengayaan
3) Aktual
4) Memberikan arah
5) Ideal
6) Rabbani
7) Taisir.
E. Tujuan
Terbentuknya prilaku individu dan kolektif seluruh anggota Muhammadiyah yang
menunjukkan keteladanan yang baik (uswatun hasanah) menuju terbentuknya
masyarakat islam yang sebenar-benarnya.
F. Kerangka.
Materi pedoman hidup islami warga Muhammadiyah dikembangkan dan dirumuskan
dalam kerangka sistematika sebagai berikut :
Bagian pertama : Pendahuluan
Bagian Kedua : Pandangan islam tentang kehidupan
Bagian Ketiga : Kehidupan Islami warga Muhammadiyah
Bagian Keempat : Tuntunan Pelaksanaan
Bagian Kelima : Penutup.
BAB VI

PANDANGAN ISLAM TERHADAP KEHIDUPAN

Islam adalah agama Allah yang di wahyukan kepada Rasul sebagai hidayah dan rahmat Allah
bagi umat manusia sepanjang masa , yang menjamin kesejahteraan hidup material dari spiritual ,
duniawi dan ukhrawi . Agama Islam , yakni Agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW sebagai
Nabi akhir zaman , ialah ajaran yang diturunkan Allah yang tercantum dalam Al Quran dan As- Sunah
Nabi yang shahih ( maqbul ) berupa perintah – perintah , larangan – larangan , dan petunjuk untuk
kebaikan hidup manusia di dunia dan akhirat . Ajaran Islam bersifat menyeluruh yang satu dengan
yang lainnya tidak dapat dipisah pisahkan yang meliputi bidang – bidang Aqidah , Akhlak , dan
Muamalah Duniawiyah.

Dengan beragama Islam maka setiap muslim memiliki dasar/landasan hidup tauhid kepada
Allah, fungsi /peran dalam kehidupan berupa ibadah dan menjalankan kekhalifahan dan bertujuan
untuk meraih ridho serta karunia Allah SWT.

Setiap muslim yang berjiwa Mukmin, Muhsin dan Muttaqin yang paripurna itu dituntut untuk
memiliki keyakinan (Aqidah) berdasarkan Tauhid yang istiqamah dan bersih dari syirik, bidah dan
Khufarat memiliki cara berfikir bayani, burhani, dan irfani dan prilaku serta Tindakan yang senantiasa
dilandasi oleh dan mencerminkan akhlak karimah yang menjadi rahmatan lil alamin.

Muhammadiyah sebagai Gerakan islam maupun warga Muhammadiyah sebagai muslim,


benar-benar dituntut keteladanannya dalam mengamalkan Islam diberbagai lingkup kehidupan,
sehingga Muhammadiyah secara kelembagaan dan orang-orang Muhammadiyah secara perorangan
dan kolektif sebagai pelaku dakwah menjadi rahmatan lil alamin dalam kehidupan dimuka bumi ini.
BAB VII

PEDOMAN HIDUP ISLAMI WARGA MUHAMMADIYAH

A. Kehidupan Pribadi
1. Dalam Aqidah
a. Setiap warga Muhammadiyah harus memiliki prinsip hidup dan kesadaran imani berupa
Tauhid kepada Allah SWT ( QS. Al – Ikhlas : 1-4 ) yang benar , ikhlas dan penuh
ketundukan sehingga terpancar ibad al – rahman (QS. Al-Furqon : 63 – 77) yang
menjalani kehidupan dengan benar – benar menjadi mukmin , muslim, dan muttaqin yang
paripurna .
b. Setiap warga Muhammadiyah wajib menjadikan iman dan Tauhid sebagai sumber
seluruh kegiatan hidup , tidak boleh mengingkari keimanan berdasarkan Tauhid itu ,
dan tetap menjauhi serta menolak tahayul , bid’ah , dan khurafat yang menodai iman
tauhid kepada Allah SWT .
B. Kehidupan Dalam Keluarga
1. Kedudukan Keluarga
a. Keluarga merupakan tiang utama kehidupan umat dan bangsa sebagai tempat sosialisasi
nilai nilai yang paling intensif dan menentukan , karena menjadi kewajiban setiap anggota
Muhammadiyah untuk mewujudkan keluarga yang Sakinah Mawaddah Warrahmah .
b. Keluarga – keluarga di lingkungan Muhammadiyah dituntut untuk benar – benar dapat
mewujudkan keluarga sakinah yang terkait dengan pembentukan gerakan jamaah dan
Dakwah jamaah dalam menuju terwujudnya masyarakat utama yang di Ridhloi Allah
SWT.
2. Fungsi Keluarga
a. Keluarga – Keluarga dilingkungan Muhammadiyah perlu di fungsikan selain dalam
mensosialisasikan nilai – nilai ajaran agama Islam juga melaksanakan fungsi kederisasi
sehingga anak – anak tumbuh menjadi generasi Muslim Muhammadiyah yang daapat
menjadi pelangsung dan penyempurna gerakan dakwah di kemudian hari .

Keluarga di lingkungan Muhammadiyah di tuntut keteladanan ( Uswah Hasanah ) dalam


mempraktekan kehidupan yang Islami yang tertanam nya ihsan atau kebaikan dan bergaul
dengan ma’ruf , salinh menyayangi dan mengasihi , menghormati hak hidup anak , saling
menghargai dan menghormati antar anggota keluarga .

C. Kehidupan Bermasyarakat
D. Kehidupan Berorganisasi
E. Kehidupan Dalam Mengelola Amal Usaha
F. Kehidupan Dalam Berbisnis
G. Kehidupan Dalam Mengembangkan Profesi

Anda mungkin juga menyukai