Anda di halaman 1dari 5

PUBLIC SPEAKING

INCE MUHAMMAD SIBGHATULLAH


2202361201158

NON REG I 2022


UNIVERSITAS ANDI DJEMMA

1
Sejarah dan Perkembangan Public Speaking Menurut Para
Ahli

1. Sejarah Public Speaking

Sebelum ada istilah Public Speaking, maka lahirlah istilah Retorika, sebelum masehi-
SM di Yunani, yang artinya “keakhlian berbicara atau berpidato” Dalam
perkembangan retorika mengenal tiga bentuk yaitu:
a. Demi penemuan kebenaran (Socrates, disebut Bapak Retorika)
b. Demi kekuasaan ataupun kemenangan saja (sesuai dengan filsafat Sophisme)
c. Sebagai alat persuasi yang banyak menggunakan penemuan-penemuan terakhir
bidang ilmu Jiwa dan karenanya mulai menggunakan nama “Scientific rhetoric”

Retorika bertitik tolak pada pemikiran, bahwa manusia dapat menggunakan perasaan atau
pendapat yang umumnya benar. Dilihat dari sejarah, manusia mempunyai hasrat dan
kebutuhan untuk menyampaikan segala perasaan, pengalaman dan pendapat-pendapatnya
kepada sebanyak mungkin orang disamping menceritakan kepada orang tertentu. Dalam
penyebaran agama pada abad ke 5, ke Mesir, Babylonia dan Persia, yang dilakukan oleh
orang-orang yang mempunyai bakat retorika, karena tanpa bakat berbicara pada waktu itu,
maka pesan yang akan disampaikan belum tentu dapat diterima dan dimengerti.
Plato sebagai seorang pendidik, mengatakan retorika penting sebagai:

 Metode pendidikan
 Alat untuk mencapai kedudukan dalam pemerintahan
 Alat mempengaruhi rakyat

Aristoteles (384-322) mengajarkan dalam retorika orang harus mengatakan dengan:

 Jelas
 Singkat dan
 Meyakinkan.

2
2. Pengertian Public Speaking
Secara sederhana, public speaking dapat didefinisikan sebagai proses berbicara
kepada sekelompok orang dengan tujuan untuk memberi informasi, mempengaruhi
(mempersuasi) dan/atau menghibur audiens. Banyak orang menyebut public speaking
sebagai “presentasi”. Seperti layaknya semua bentuk komunikasi, berbicara di depan
publik memiliki beberapa elemen dasar yang paralel dengan model komunikasi yang
dikemukakan oleh Laswell yakni komunikator (pembicara), pesan (isi presentasi),
komunikan (pendengar/ audiens), medium, dan efek (dampak presentasi pada
audiens). Tujuan berbicara di depan publik bermacam-macam, mulai dari
mentransmisikan informasi, memotivasi orang, atau hanya sekedar bercerita.
3. Perkembangan Public Speaking
Tokoh-tokoh retorika mutakhir:

1. James A. Winans dalam bukunya “public speaking”( 1917) menggunakan spikologi


dari Williams James dan E.B Tichener. Sesuai teori James bahwa tindakan ditentukan
perhatian, Winans mendefinisikan persuasi sebagai “proses menumbuhkan perhatian.
Pentingnya membangkitkan emosi melalui motif- motif psikologi seperti kepentingan
pribadi, kewajiban sosial dan kewajiban agama. Winans adalah pendiri Speech
Communication Association of America (1950).
2. Charles Henry Woolbert yang juga pendiri Speech Communication Association of
America. Psikologi yang memengaruhinya adalah behaviorisme dari John B.Watson.
Woolbert memandang Speech Communication sebagai ilmu tingkah laku. Pidato
merupakan ungkapan kepribadian. Logika adalah dasar utama persuasi. Dalam
menyusun persiapan pidato harus diperhatikan hal-hal sebagai berikut:

 Teliti tujuannya,
 Ketahui khalayak dan situasinya,
 Tentukan proposisi yang cocok dengan khalayak dan situasi tersebut,
 Pilih kalimat-kalimat yang dipertalikan secara logis. Bukunya, The Fundamental
of Speech.

3
3. William Noorwood Brigance. Berbeda dengan Woolbert yang menitikberatkan
logika, Brigance menekankan faktor keinginan (desire) sebagai dasar persuasi.
Persuasi meliputi empat unsur:

 Rebut perhatian pendengar,


 Usahakan pendengar untuk mempercayai kemampuan dan karakter anda,
 Dasarkanlah pemikiran pada keinginan, dan
 Kembangkan setiap gagasan sesuai dengan sikap pendengar.

4. Alan H.Monroe dalam bukunya, Principles and Types of Speech. Pertengahan tahun


20-an Monroe bersama stafnya meneliti proses motivasi. Jasa, Monroe, cara
organisasi pesan. Menurut Monroe pesan harus disusun berdasarkan proses berpikir
manusia yang disebutnya motivated sequence.

4. Public Speaking sebagai Tool Komunikasi


Menurut Herbert V. Prochnow mengembangkan kemampuan secara bertahap
belajar seumur hidup, tahun demi tahun dan makin lama makin berbobot. Hal ini
dapat bersamaan bagaimana memiliki kepercayaan pada diri sendiri. Kegiatan lain
yang dapat mendukung kemampuan public speaking, apabila aktif melakukan
berbagai kegiatan seperti dalam dunia usaha dan kehidupan sosial lainnya. Dalam
dunia usaha ada peluang selalu menghadapi saat-saat terjadinya tuntunan knsumen
terhadap hasil produksi, bahkan kerja lembaga atau organisasi selalu mendapatkan
sorotan masyarakat.

4
Kesimpulan Pribadi;

Menurut saya, mata kuliah public speaking ini sangat perlu kita terapkan dalam
kehidupan sehari-hari karena mata kuliah ini mengajarkan kita bagaimana kita bisa
terampil bicara di depan umum. Selain itu, Public speaking juga dapat mempengaruhi
keberanian kita dalam menyampaikan sesuatu kepada masyarakat dan tanpa perlu ragu-
ragu lagi, mata kuliah ini juga sangat bermanfaat untuk masa depan kita di mana kita
lebih pede dan berani untuk menyampaikan sesuatu hal yang positif kepada masyarakat.
Contohnya dijurusan saya yaitu Manajemen, jika suatu saat kita menjadi seorang
pemimpin mata kuliah ini menjadi jembatan untuk menjadi suatu pemimpin yang
bermanfaat di suatu saat.

Anda mungkin juga menyukai