Anda di halaman 1dari 8

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian Muhadharah

Istilah muhadharah dalam bahasa Arab berasal dari kata hadhoro yahdhuru

yang berarti hadir, mendapat imbuhan mim dalam mashdar menjadi

muhadharahyang artinya ceramah atau pidato. Dalam bukunya Yunus Hanis

mengatakan pidato bisa disamakan dengan retorika (Yunani) atau public speaking

(Inggris).Pidato merupakan seni penyampaian berita secara lisan yang isinya bisa

berbagai macam.15 Muhadharah bisa juga diartikan sebagai pidato yaitu

pengungkapan pikiran dalam bentuk kata-kata yang ditunjukkan kepada orang

banyak, atau wacana yang disiapkan untuk diucapkan di depan khayalak, dengan

maksud agar pendengar dari pidato tadi dapat mengetahui, memahami, menerima

serta diharapkan bersedia melaksanakan segala sesuatu yang disampaikan kepada

mereka.16

Pidato biasanya dibawakan oleh seorang yang memberikan orasi-orasi, dan

pernyataan tentang suatu hal/peristiwa yang penting dan patut diperbincangkan.

Dengan kata lain, pidato adalah penyampaian gagasan, pikiran atau informasi serta

tujuan dari pembicara kepada orang lain

(audience) dengan cara lisan. Pidato juga bisa diartikan sebagai the art of
15
Farihatush sholihah laila, “pelaksanaan pendidikan muhadhoroh sebagai upaya meningkatkan
percaya diri siswa (studi kasus di SMP AL-Islam Karta sura tahun ajaran 2010/2011),” universitas
muhammadiyah surakrta, 2011.
16
Eko setiawan, “strategi muhadharah sebagai metode pelatihan dakwah bagi
kader da’i di pesantren daarul fikri malang,” Jurnal fenomena 14, no. (2) (2015).

persuasion, yaitu sebagai seni membujuk atau mempengaruhi. Berpidato ada

hubungannya dengan retorika, yaitu seni menggunakan bahasa dengan efektif.

Berpidato bukanlah suatu pekerjaan yang sederhana karena dalam berpidato

menyangkut beberapa unsur penting seperti: pembicara, pendengar, tujuan dan isi

pidato, persiapan, teknik dan etika dalam berpidato, serta masih banyak hal lain

yang menjadi perhatian.1

Secara global kegiatan muhadharah dapat diartikan sebagai ajang

pengembangan diri dengan latihan pidato, latihan berbicara dengan beberapa

persiapan dan teknik, untuk melatih seseorang agar dapat berbicara di depan umum

untuk menyampaikan suatu hal atau peristiwa dengan tujuan mengajak atau

menyerukan sesuatu agar pendengar dapat memahami mempelajari bahkan

mampu mengamalkan sesuatu yang telah disampaikan. Kegiatan muhadharah

identik dengan khitabah yaitu merupakan pengetahuan yang membicarakan dan

mengkaji tentang cara berkomunikasi dengan menggunakan seni atau kepandaian

berbicara (berceramah). Khitabah ini sering dikatakan suatu teknik atau metode

Umi Khoirum, “Muhadharah sebagai Training Public Speaking di pondok pesantren


1

pancasila kota bengkulu,” IAIN BENGKULU, 2019.


dakwah yang banyak diwarnai oleh ciri karakteristik bicara seorang da’i pada suatu

aktivitas dakwah. Dalam Muhadharah santri di ajarkan untuk berceramah dengan

penguasaan, teknik, materi, gaya dan bahasa yang baik sehingga mampu menarik

pendengar. Melalui kegiatan Muhadharah, santri dilatih berbicara didepan orang

banyak (teman-temannya) layaknya seorang da‟i yang sedang berdakwah

menyampaikan pesan-pesan dakwahnya.2

B. Bentuk-bentuk Muhadharah

1. Sambutan

Sambutan merupakan jenis pidato yang dapat disampaikan secara tertulis

atau lisan.Sambutan biasa disampaikan oleh orang-orang tertentu karena

jabatan atau kedudukannya.3

2. Pidato Pemerintahan

Pidato pemerintahan adalah pidato yang berasal dari pemerintahan untuk

rakyat.Pidato ini berisi hal-hl resmi menyankut kebijakan

pemerintah.Bentuknya berupa pengumumam, penjelasan, himbauan, dan pesan

pemerintah.

3. Pidato Instansi

2
Tia ananda oktaviani, “pelaksanaan pelatihan dakwah melalui muhadharah di pondok
pesantren as-salam naga beralih,” Universitas islam negeri sultan syarif kasim riau, 2020.
3
azimah kusuma ati, ali ba’ul chusna, “peran muhadharah dalam melatih kemampuan
komunikasi siswa,” AL THIFL 1, no. (1) (2021) hal.10–11.
Pidato instansi bersifat memberi penerangan, penjelasan, dan pendidikan.

Pidato ini dapat disampaikan melalui berbagai media massa.

Isi pidato harus jelas, tepat, dan pasti.

4. Ceramah

Ceramah merupakan jenis pidato untuk menjelaskan sesuatu di hadapan

pendengar. Ada juga ceramah yang diselingi sesi tanya jawab pendengar

dengan pemceramah. Masalah yang disampaikan dalam ceramah bersifat

umum.

C. Unsur-unsur dalam Muhadharah

Secara garis besar, muhadharah memiliki unsur-unsur dasar, adapun unsur-

unsur tersebut adalah:4

1. Pembicara atau orator. Berperan sebagai pemberi atau pengirim pesan atau

orang yang ingin melakukan komunikasi public.

2. Pesan (message). Isi dari suatu pesan atau sesuatu yang ingin diinformasikan

atau disampaikan kepada orang lain. Hal yang ingin disampaikan ini terkait

dengan materi atau substansi pembicaraan yang disampaikan kepada khalayak

ramai (publik).

4
nengsih sulistiawati, “muhadharah sebagai latihan pengembangan kemampuan berbicara
siswa (studi di madrasah tsanawiyah negeri 3 lebak),” universitas islam negeri"sultan maulana
hasanuddin" banten, 2017.
3. Media (medium). Media yang digunakan untuk menyampaikan pesan tersebut

seperti lewat radio, televisi maupun tatap muka secara langsung dalam sebuah

acara besar (perayaan hari besar, seminar, dan lain-lain).

4. Penerima pesan (receiver). Penerima pesan atau informasi adalah khalayak

yang dituju, termasuk latar belakang, umur atau status sosial khalayak yang

tersebut.

5. Umpan balik (feedback). Pemahaman khalayak setelah diberikan pesan atau

harapan-harapan mereka ketika mengikuti pidato dan respon mereka terhadap

acara yang dilangsungkan.

D. Pengertian Percaya Diri

Percaya diri merupakan salah satu aspek kepribadian yang sangat penting

bagi kehidupan manusia. Orang yang percaya diri yakin akan kemampuan mereka

sendiri, mereka memiliki perasaan positif terhadap dirinya punya keyakinan yang

kuat atas dirinya dan punya pengetahuan akurat terhadap kemampuan yang

dimiliki.5 Orang dengan kepercayaan diri bagus bukanlah orang yang hanya

merasa mampu (tetapi sebetulnya tidak mampu) melainkan adalah orang yang

mengetahui bahwa dirinya mampu berdasarkan pengalaman dan perhitungannya.

Rasaseperti inilah yang harus sedini mungkin kita tanamkan kepada anak. Sulit

memang, kita sebagai orang dewasa saja terkadang masih punya perasaan tidak

5
iceu rohayati, “program bimbingan teman sebaya untuk meningkatkan percaya diri
siswa,” jurnal upi edisi khusus 1 (2011) hal. 68–76.
percaya diri. Namun, tidak ada salahnya jika kita menanamkan rasa percaya diri

lebih awal kepada anakanak. Sebab, kesuksesan anak dimasa depan, baik itu di

sekolah atau karirnya terjadi karena ia percaya akan kemampuannya.

Unsur seperti ini akan lebih besar mempengaruhi dari pada kecerdasan,

penghasilan keluarga, bahkan latar belakang budaya. Dengan rasa percaya diri,

kita mampu melewati tantangan, berani mengambil risiko, tidak takut gagal, justru

akan muncul sifat positive thinking, berani berpendapat, bisa berpikir realistis, dan

bisa menghargai orang lain. Untuk itu kita perlu meningkatkan rasa percaya diri

untuk membangun sebuah kesuksesan dalam keyakinan.6

Menurut Thantaway dalam kamus istilah bimbingan dan konseling,

percaya diri adalah kondisi mental atau psikologis diri seseorang yang memberi

keyakinan kuat pada dirinya untuk berbuat atau melakukan sesuatu tindakan.

Orang yang tidak percaya diri memiliki konsep diri negatif, kurang percaya pada

kemampuannya, karena itu sering menutup diri. Psikolog W.H. Miskell di tahun

1939 telah mendefinisikan arti percaya diri sebagai kepercayaan akan

kemampuan yang dimiliki, serta dapat memanfaatkannya secara tepat. Psikolog

Maslow menyebutkan bahwa percaya diri merupakan modal dasar untuk

mengembangkan aktualitas diri.

6
nasrina nur fahmi, slamet slamet, “layanan konseling kelompok dalam meningkatkan
rasa percaya diri siswa smk negeri 1 depok sleman,” hisbah : jurnal bimbingan konseling dan
dakwah islam 13, no. (2) (t.t.): 69–84.
Dengan percaya diri orang mampu mengenal dan memahami diri sendiri.

Sementara itu, kurangnya percaya diri menghambat pengembangan potensi

diri.7

Percaya diri merupakan keyakinan yang kuat dalam diri yang berupa

perasaan dan anggapan bahwa dirinya dalam keadaan baik sehingga

memungkinkan individu tampil dan berperilaku dengan penuh

keyakinan,8percaya diri merupakan salah satu pokok-pokok yang harus

diperhatikan oleh seorang pembicara, selain menetapkan sasaran, audiens,

waktu, jangan cemas dan lainnya. Secara khusus, Pearce mengemukakan bahwa

kepercayaan diri berasal dari tindakan, kegiatan, dan usaha untuk bertindak

bukan menghindari keadaan dan bersifat pasif. Pernyataan tersebut kemudian

diperkuat oleh Hakim yang menyatakan bahwa kepercayaan diri adalah

keyakinan seseorang terhadap segala aspek kelebihan yang dimilikinya dan

membuat kemampuan untuk mencapai berbagai tujuan hidup. Dengan kata lain,

individu dapat dikatakan percaya diri jika individu berani melakukan sesuatu hal

yang baik bagi dirinya sesuai dengan pengetahuan dan kemampuan diri. Selain

itu, individu mampu melakukannya tanpa ragu serta selalu berfikir positif.

7
Sarastika, Pradipta. Buku Pintar Tampil Percaya Diri. (Yogyakarta: Araska). 2014, hal.
50.
8
Hamdani, Kaisar. Panduan Sukses Public Speaking Dasyat Memukau. (Yogyakarta:
Araska. ) 2012) h. 45.
Individu yang memiliki percaya diri mampu menyelesaikan tugas sesuai tahap

perkembangannya dengan baik dan tidak bergantung pada orang lain.9

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa kepercayaan

diri adalah kondisi mental atau psikologis diri seseorang yang memberi

keyakinan kuat untuk melakukan sesuatu pada diri subjek sebagai karakteristik

pribadi yang di dalamnya terdapat keyakinan akan kemampuan diri terhadap

segala aspek kelebihan yang dimilikinya dan membuat kemampuan untuk

mencapai berbagai tujuan hidup.

9
Rahayu, Aprianti Yofita. Anak TK: Menumbuhkan Kepercayaan Diri melalui Kegiatan
Bercerita. (Jakarta Barat: PT. Indeks). 2013, h. 62-63.

Anda mungkin juga menyukai