Anda di halaman 1dari 3

Jawaban Ujian Tengah Semester (UTS)

Semester Genap Tahun 2019/2020

Mata Kuliah : Implementasi Kebijakan Publik


Dosen : Dr. Abd. Rahman, M.Si

Nama Mahasiswa : Abdul Wafid


NIM : 1921057MAP

Jawaban
1. Kebijakan publik ialah serangkaian aturan dan tindakan yang ditetapkan oleh
pemerintah atau intansi kepemerintahan yang mempunyai tujuan menyelesaikan masalah
publik tertentu. Contoh : Kebijakan Kantor Perhubungan terkait Jadwal Keberangkatan
Kapal Bawean - Gresik.

2. Implementasi Kebijakan Publik ialah kegiatan atau menyediakan sarana dalam


mewujudkan Kebijakan Publik yang sudah ditetapkan, sehingga tujuan adanya kebijakan
itu sendiri dapat tercapai melalui pengimplementasian beberapa mekanisme dan
prosesnya.

3. Gambaran Kebijakan Publik,


a. Isu Publik : adanya isu atau problem yang terjadi di masyarakat sehingga perlu adanya
kebijakan yang mengatur
b. Rumuskan Kebijakan Publik : kebijakan yang akan ditetapkan dirumuskan oleh ahlinya
untuk menyelesaikan isu yang ada sehingga dengan adanya kebijakan itu isu yang
sedanga terjadi dapat diselesaikan
c. Penerapan Kebijakan : mengimplementasikan kebijakan yang sudah ditetapkan
d. Evaluasi Kebijakan Publik : mengevaluasi kekurangan dan kelebihan penerapan
kebijakan itu terhadap hasil yang diharapkan, apakah sudah sesuai tujuan atau belum

4. Menjalankan kebijakan lebih penting dari membuat kebijakan itu sendiri, sebab
kebijakan yang sudah dibuat tanpa ada implementasi yang jelas maka tujuan dari
dibuatkannya kebijakan tidak akan berhasil. Sebagai contoh Dinas Perhubungan setelah
membuat kebijakan berupa jadwal keberangkatan kapal tanpa pengawalan dan kontroling
dalam pelaksanaannya maka tujuan dibuatnya jadwal keberangkatan tidak akan berhasil.
Disinilah Inplementasi Kebijakan jauh lebih penting dari Membuat Kebijakan.

5. Isu Pemindahan Ibu Kota Indonesia ke luar Jawa bertujuan diantaranya untuk
menghindari padatnya penduduk di Jakarta dalam prakteknya banyak orang yang pergi ke
ibu kota untuk mencari pekerjaan. Dengan berpindahnya ibu kota ke Kalimantan
dimaksudkan supaya kepadatan Jakarta dapat berkurang serta pembangunan akan
pindah pesak ke Ibu Kota Baru di Kalimantan.

Selain itu, implementasi dari kebijakan pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Kalimantan
harus dengan persiapan yang terstruktur oleh pihak-pihak handal terkait. Sehinggan solusi
yang diharapkan dapat diperoleh.

http://repository.waskitadharma.ac.id/
http://ejurnal.waskitadharma.ac.id/
Jawaban Ujian Akhir Semester (UAS)
Semester Genap Tahun 2019/2020

Mata Kuliah : Implementasi Kebijakan Publik


Dosen : Dr. Abd. Rahman, M.Si

Nama Mahasiswa : Abdul Wafid


NIM : 1921057MAP

Jawaban
1. Pendekatan secara top-down ialah pendekatan secara satu pihak dari atas ke bawah.
Dalam proses implementasi ini peranan pemerintah sangat besar, pada pendekatan ini
asumsi yang terjadi adalah para pembuat keputusan merupakan aktor kunci dalam
keberhasilan implementasi, sedangkan pihak-pihak lain yang terlibat dalam proses
implementasi dianggap menghambat, sehingga para pembuat keputusan meremehkan
inisiatif strategi yang berasal dari level birokrasi rendah maupun subsistem-subsistem
kebijaksanaan yang lain. Contoh : Implementasi kebijakan anti terorisme.

Sedangkan pendekatan secara bottom-up ialah pendekatan yang berasal dari bawah
(masyarakat). Pendekatan bottom-up didasarkan pada jenis kebijakan publik yang
mendorong masyarakat untuk mengerjakan sendiri implementasi kebijakannya atau masih
melibatkan pejabat pemerintahan namun hanya ditataran rendah. Asumsi yang mendasari
pendekatan ini adalah bahwa implementasi berlangsung dalam lingkungan pembuat
keputusan yang terdesentralisasi. Model ini menyediakan suatu mekanisme untuk
bergerak dari level birokrasi paling bawah sampai pada pembuatan keputusan tertinggi di
sektor publik maupun sektor privat. Contoh : Implementasi Kebijakan Pengembangan
Ekonomi Nelayan.

2. Untuk mengimplementasikan kebijakan secara optimal ada enam syarat yaitu :


• Adanya tujuan yang ditetapkan secara legal atau sah, jelas dan konsisten,
• Adanya landasan teori sebab akibat yang tepat pada setiap perumusan dan
implementasi kebijakan yang menghubungkan perubahan perilaku kelompok sasaran
dengan tercapainya tujuan akhir yang diinginkan,
• Proses implementasi yang distruktur secara legal guna mendorong adanya atau
timbulnya kepatuhan dari para pejabat pelaksana dan kelompok sasaran,
• Adanya komitmen dan kecakapan (politik dan manajerial) yang dimiliki oleh para aparat
pelaksana untuk memanfaatkan sumber–sumber bagi tercapainya tujuan kebijakan,
• Adanya dukungan politik yang aktif dari para pemegang kekuasaan (eksekutif, dan
legislatif) dan kelompok kepentingan, dan
• Prioritas pelaksana tujuan kebijakan pokok atau utama tidak boleh terganggu oleh
adanya kebijakan lain yang bertentangan, atau adanya perubahan kondisi sosial ekonomi
tidak boleh mengganggu secara substansial terhadap pelaksanaan teknis dan dukungan
politik serta teori sebab–akibat dari pelaksanaan kebijakan atau program yang ada.

3. Faktor penyebab kegagalan implementasi :


1) Isi kebijakan tidak jelas dan konkrit
2) Kurangnya informasi dari para aktor terhadap objek
kebijakan
3) Kurangnya dukungan dari pihak-pihak terkait
4) Pembagian potensi, pembagian wewenang dan tanggung jawab kurang
disesuaikan

4. Langkah-langkah Implementasi Kebijakan Publik,


1) menganalisa kondisi eksternal yang akan dihadapi serta menemukan waktu dan
sumber-sumber yang pas dan memadai
2) memadukan SDM, dana dan fasilitas pendukung lainnya
3) kebijakan didasari hubungan kausalitas yang erat, bersifat langsung dan hanya sedikit
mata rantai penghubungnya
4) memiliki pemahaman yang mendalam serta kesepakatan terhadap tugas secara
terperinci hingga tercapainya pada tujuan
5) berkomunikasi dan berkoordinasi antar pihak yang memiliki wewenang

5. Analisis terhadap implementasi kebijakan publik, dapat dilihat dari tiga sudut pandang
yakni :
(1) pemrakarsa atau pembuat kebijakan, menganalisa implementasi kebijakan mencakup
hal atau usaha yang harus dilakukan oleh pejabat atasan atau lembaga untuk mendapat
kepatuhan dari lembaga dibawahnya dalam upaya memberikan pelayanan dan
menerapkan kebijakan yang sudah dibuat sehingga tepat sasaran.
(2) pejabat–pejabat pelaksana, mengimplementasikan tindakan pelaksana kebijakan di
lapangan dalam mengatasi masalah yang terjadi pada saat pelaksanaan kebijakan.
(3) Kelompok sasaran

http://repository.waskitadharma.ac.id/
http://ejurnal.waskitadharma.ac.id/

Anda mungkin juga menyukai