1. Kenapa suatu campuran harus dicek nilai slump-nya sebelum dilakukan suatu
pengecoran?
Jawaban : Untuk memastikan bahwa campuran beton tidak terlalu encer dan tidak
terlalu keras.
3. Kapan terhitung hari perawatan beton apakah pada saat beton didiamkan mengering
selama 24 jam atau pada saat direndam?
Jawaban : Pada saat perendaman beton.
7. Apa bisa melakukan percobaan berat jenis agregat halus tanpa memakai piknometer?
Jawaban : Bisa, karna piknometer hanya alat yang digunakan untuk menentukan
massa jenis dari suatu cairan. Sedangkan percobaan dilakukan untuk mengetahui berat
dari agregat.
12. Apa faktor yang mempengaruhi bila tidak tercapainya mutu beton?
Jawaban :
1. Faktor kehilangan lebih besar daripada yang direncanakan
2. Semen yang digunakan kurang baik
3. Kesalahan dalam pencampuran/ kesalahan dalam perhitungan campuran
15. Perbandingan apa yang didapatkan dari Job Mix Desain dan pengaplikasiannya
dimana?
Jawaban : Perbandingan antara air (0,5) : semen (1) : agregat halus (2) : agregat kasar
: (3), pengaplikasian di lapangan
17. Kenapa ada dua perbandingan pada Job Mix Desain? Perbandingan berat dan
perbandingan volume, apa kegunaanya?
Jawaban : Kalo volume untuk lapangan, kalo berat untuk batching plant (tempat
pembuatan beton)
18. Pada umumnya semen yang dikeluarkan dari pabrik sudah layak pakai, tapi kenapa
dilakukan pemeriksaan kembali?
Jawaban : Dilakukan pemeriksaan kembali karena kita ingin mengetahui mutu beton
yang akan dibuat atau direncanakan agar memperoleh beton yang memenuhi batasan
kualitas.
19. Definisi beton tanpa tambahan udara & beton dengan tambahan udara?
Jawaban : Beton tanpa tambahan udara adalah beton normal sedangkan beton dengan
tambahan udara adalah beton modifikasi atau memiliki bahan tambah.
20. Dipercobaan berat jenis semen, digunakan kerosin atau minyak tanah. Mengapa dan
apa bisa menggunakan yang lain?
Jawaban :
- karena berat jenis korosin paling mendekati dengan berat jenis air
- karena minyak tanah tidak cepat bereaksi dengan semen.
Tidak bisa menggunakan yang lain (missal bensin, spiritus), karna sifatnya cepat
menguap.
24. Jelaskan proses terjadinya waktu ikat awal & waktu ikat akhir?
Jawaban : Waktu ikat awal terjadi mulai dari semen bereaksi dengan air kemudian di
uji menggunakan alat jarum vikat dan hingga jarum vikat masih menembus pasta
semen, sedangkan waktu ikat akhir adalah saat dimana jarum vikat sudah tidak dapat
menembus pasta semen karna pasta semen telah mengeras.
25. Jelaskan apa itu standar deviasi? Apa fungsinya? Bagaimana cara menggunakan
standar deviasi?
Jawaban : Standar deviasi (f’c) adalah nilai penyimpangan, fungsi nilai f’c untuk
menghindari apabila terjadi penurunan mutu rencana yang berlebihan dari mutu yang
direncanakan. Apabila mutu rencana kurang dari 21 maka digunakan nilai f’c 7,0, jika
lebih dari 21 dan kurang dari 35 maka digunakan nilai f’c 8,3, dan jika mutu rencana
lebih dari 35 maka digunakan nilai f’c 6,1.
28. Kenapa percobaan kadar lumpur, kadar organik, dan keausan agregat tidak masuk
dalam mix desain?
Jawaban : Karena di mix design itu untuk mencari komposisi/kebutuhan daripada
beton, sedangkan kadar lumpur, kadar organik dan keausan untuk mengetahui layak
tidaknya material jika digunakan dalam pencampuran (jika banyak lumpur/organik
yang terkandung, maka pengikatan semen pada agregat akan berkurang mutunya
sehingga kualitas beton menurun, karena lumpur yang tidak memenuhi spesifikasi.
Keausan = untuk menentukan tingkat abrasi material)
29. Apakah bisa diuji beton pada umur 8 hari? Kalau bisa, bagaimana cara menentukan
koefisien harinya?
Jawab = Tidak bisa, karna sudah disesuaikan dengan tabel koefisien konfersi hari.
30. Kenapa dilakukan percobaan kadar air? Apa pengaruh kadar air dalam beton?
Jawaban : Karena mengetahui jumlah air yang dikandung didalam suatu material,
berpengaruh sebagai kebutuhan air (komposisi) dalam beton.
31. Nilai apa yang kita dapatkan pada analisa saringan? Untuk apa nilai modulus
kehalusan?
Jawaban : Nilai fr atau modulus kehalusan (yaitu dimana agregat halus lolos di
saringan no. 4 dan tertahan pada saringan no. 100), untuk mengetahui tingkat
kekasaran dari material tergantung dari jumlah yang tertahan disetiap saringan yang
digunakan.
33. Definisi dari berat jenis curah kering, berat jenis curah jenuh kering permukaan &
berat jenis semu?
Jawaban :
1. Berat jenis curah kering (Bulk specific gravity) adalah berat jenis yang
diperhitungkan terhadap seluruh volume yang ada (Volume pori yang dapatdiresapi
aspal atau dapat dikatakan seluruh volume pori yang dapat dilewati air dan volume
partikel)
2. Berat jenis curah kering permukaan jenis (SSD specific gravity) adalah berat jenis
yang memperhitungkan volume pori yang hanya dapat diresapi aspal ditambahdengan
volume partikel.
3. Berat jenis semu (apparent specific gravity) adalah berat jenis yang
memperhitungkan volume partikel saja tanpa memperhitungkan volume pori
yangdapat dilewati air.Atau merupakan bagian relative density dari bahan padat yang
terbentuk dari campuranpartikel kecuali pori atau pori udara yang dapat menyerap air.
34. Mengapa pada percobaan keausan hanya agregat kasar yang diuji?
Jawaban : Karena untuk menguji pengikisan, dibutuhkan material dengan ukuran
maksimum lebih kecil dari 37,5 mm (ASTM C131).
35. Jelaskan kapan adanya kadar air bebas & kadar air tidak bebas?
Jawaban : Kadar air bebas adalah dimana agregat tersebut masih bisa menyerap air,
sedangkan kadar air tidak bebas adalah dimana agregat sudah tidak bisa menyerap air.