Anda di halaman 1dari 11

FAKTOR PENGARUH KUALITAS MUTU BETON

Faktor yang Mempengaruhi Mutu Beton

Kualitas Beton

Air

Material Agregat

Semen

Pencampuran
Proses
Curing
Material

1. Water
Dalam pencampuran semen, air dengan temperature normal
(251 C) menghasilkan kuat tekan paling tinggi dibanding
Air dengan Suhu Tinggi ataupun Rendah.
Memiliki nilai PH antara 6 8 untuk menghasilkan kuat
tekan lebih tinggi, kualitas air mirip kualitas air minum dan
tidak berasal dari air tahah atau air limbah.
Bila ada minyak, lumpur, dan lainnya tidak boleh lebih dari 2
gram per liter.
Air yang diperlukan sekitar 25-30% dari berat semen.
Fas kurang dari 0,35 sulit dalam pelaksanaan, sehingga perlu
ditambahkan bahan tambah kimia
Pengecekan berkala terhadap kualitas air
Material

2. Agregat

Agregat kasar tidak mengandung lumpur > 1%,


sedangkan halus > 5%

Menggunakan vendor yang sama untuk menjaga


kualitas yang stabil
Masalah saat ini : sering adanya cut pengiriman
karena masalah biaya, stock agregat di pabrik sedikit

Membuat atap ataupun gudang untuk agregat jika


perlu, atau ada alat pembersih agregat otomatis
sebelum melakukan campuran

Pengecekan berkala terhadap kualitas agregat


Material

3. Semen
Tempat penyimpanan harus jauh dari uap air
Semen tidak diperbolehkan berhubungan dengan udara karena dapat
menyebabkan kerusakan.

Alas penyimpanan semen harus kedap air

Memilih semen yang menghasilkan panas hidrasi rendah namun kuat tekan
baik
Proses
1. Pencampuran

Menggunakan metakaolin sebagai bahan tambah pelengkap. Bahan ini dapat


digunakan untuk menghasilkan Beton Kuat Tekan Tinggi dan Self
Compacting Concrete

Menggunakan bahan tambah semen yang dapat mengurangi suhu, seperti fly
ash, silica fume, ground slag, atau natural pozzolans.

Mengurangi suhu agregat, menyiram agregat dengan air dingin


Proses

2. Curing

Menurut ASTM, curing awal adalah pada suhu 16 27


C. Spesimen akan terbentuk saat curing pada suhu
udara 23 C dengan kelemban relatif sebesar 60%.
Jika curing awal sampai 38 C kuat tekan pada 28 hari
dapat mencapai 10 15% lebih rendah

Perbedaan suhu di dalam beton dengan suhu


permukaan tidak boleh melebihi 20 C
Heat Curing biasa digunakan dalam beton precast, curing pada suhu tinggi.
Keuntungan :

Meningkatkan kinetika hidrasi semen dan memepercepat hidrasi semen

Menghasilkan kekuatan awal yang tinggi

Kerugian :

Produk hidrasi mengendap lebih cepat

Pada umur beton lebih lama, kekuatan lebih kecil


9 Proses

Inovasi Teknologi : Microwave Heat Curing Technology (Korea)


Proses

Untuk mengatasi kekurangan dari heat curing, dapat dilakukan dengan


internal curing.
Internal curing dapat membantu menggantikan air external karena air dapat
diperoleh dari agregat halus ringan yang telah dibasahi. (LWFA).

Anda mungkin juga menyukai