Anda di halaman 1dari 41

Serie/Judul :

SM 14
LAPORAN AKHIR PENGENDALIAN
PEMBANGUNAN

PELATIHAN MANAJER
LAPANGAN PELAKSANAAN
KONSTRUKSI
BANGUNAN GEDUNG
(SITE MANAGER FOR BUILDING)

BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA


PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN KONSTRUKSI

SM-14

MODUL XIV

MANAJER LAPANGAN PELAKSANAAN KONSTRUKSI


BANGUNAN (SITE MANAGER FOR BUILDING)

LAPORAN AKHIR PENGENDALIAN BANGUNAN

KATA PENGANTAR
Memperhatikan laporan UNDP (Human Development Report, 2004) yang mencantumkan
Indeks Pengembangan SDM (Human Development Index HDI), Indonesia pada urutan
111, satu tingkat diatas Vietnam urutan 112, jauh dibawah negara-negara ASEAN
terutama Malaysia urutan 59, Singapura urutan 25 dan Australia urutan 3.

Bagi para pemerhati dan khususnya bagi yang terlibat langsung pengembangan Sumber
Daya Manusia (SDM), kondisi tersebut merupakan tantangan sekaligus sebagai modal
untuk berpacu mengejar ketinggalan dan obsesi dalam meningkatkan kemampuan SDM
paling tidak setara dengan negara tetangga ASEAN, terutama menghadapi era
globalisasi.

Untuk mengejar ketinggalan telah banyak daya upaya yang dilakukan termasuk perangkat
pengaturan melalui penetapan undang-undang antara lain :
-

UU. No 18 Tahun 1999, tentang : Jasa Konstruksi beserta peraturan


pelaksanaannya, mengamanatkan bahwa per orang tenaga : perencana,
pelaksana dan pengawas harus memiliki sertifikat, dengan pengertian sertifikat
kompetensi keahlian atau ketrampilan, dan perlunya Bakuan Kompetensi untuk
semua tingkatan kualifikasi dalam setiap klasifikasi dibidang Jasa Konstruksi

UU. No 13 Tahun 2003, tentang : Ketenagakerjaan, mengamantakan (pasal 10


ayat 2). Pelatihan kerja diselenggarakan berdasarkan program pelatihan yang
mengacu pada standar kompetensi kerja

UU. No 20 Tahun 2003, tentang : Sistem Pendidikan Nasional, dan peraturan


pelaksanaannya, mengamanatkan Standar Nasional Pendidikan sebagai acuan
pengembangan KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi).

PP. No 31 Tahun 2006, tentang : Sistem Pendidikan Nasional, dan peraturan


pelaksanaannya, mengamanatkan Standar Nasional Pendidikan sebagai acuan
pengembangan KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi).

Mengacu pada amanat undang-undang tersebut diatas, diimplementasikan kedalam


konsep Pengembangan Sistem Pelatihan Jasa Konstruksi yang oleh PUSBIN KPK (Pusat
Pembinaan Kompetensi dan Pelatihan Konstruksi) pelaksanaan programnya didahului
dengan mengembangkan SKKNI (Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia), SLK
(Standar Latih Kompetensi), dimana keduanya disusun melalui analisis struktur

SM-14

MODUL XIV

MANAJER LAPANGAN PELAKSANAAN KONSTRUKSI


BANGUNAN (SITE MANAGER FOR BUILDING)

LAPORAN AKHIR PENGENDALIAN BANGUNAN

kompetensi sektor/sub-sektor konstruksi sampai mendetail, kemudian dituangkan dalam


jabatan-jabatan kerja yang selanjutnya dimasukkan kedalam Katalog Jabatan Kerja.

Modul pelatihan adalah salah satu unsur paket pelatihan sangat pnting karena menyentuh
langsung dan menentukan keberhasilan peningkatan kualitas SDM untuk mencapai
tingkat kompetensi yang ditetapkan, disusun dari hasil inventarsisasi jabatan kerja yang
kemudian dikembangkan berdasarkan SKKNI dan SLK yang sudah disepakati dalam
suatu Konvensi Nasional, dimana modul-modulnya maupun materi uji kompetensinya
disusun oleh Tim Penyusun/Tenaga Profesional dalam bidangnya masing-masing,
merupakan suatu produk yang akan dipergunakan untuk melatih dan meningkatkan
pengetahuan

dan

kecakapan

agar

dapat

mencapai

tingkat

kompetensi

yang

dipersyaratkan dalam SKKNI, sehingga dapat menyentuh langsung sasaran pembinaan


dan peningkatan kualiatas tenaga kerja konstruksi agar menjadi lebih berkompeten dalam
melaksanakan tugas pada jabatan kerjanya.

Dengan penuh harapan modul pelatihan ini dapat dimanfaatkan dengan baik, sehingga
cita-cita peningkatan kualitas SDM khususnya dibidang jasa konstruksi dapat terwujud.

Jakarta,

November 2006

Kepala Pusat
Pembinaan Kompetensi Pelatihan Konstruksi

Ir. Djoko Subarkah, Dipl. HE


NIP. 110 016 435

ii

SM-14

MODUL XIV

MANAJER LAPANGAN PELAKSANAAN KONSTRUKSI


BANGUNAN (SITE MANAGER FOR BUILDING)

LAPORAN AKHIR PENGENDALIAN BANGUNAN

PRAKATA
Usaha dibidang Jasa Konstruksi merupakan salah satu bidang usaha yang telah
berkembang pesat di Indonesia, baik dalam bentuk usaha perorangan maupun sebagai
badan usaha skala kecil, menengah dan besar. Untuk itu perlu diimbangi dengan kualitas
pelayanannya. Pada kenyataannya saat ini mutu produk, ketepatan waktu penyelesaian,
dan efisiensi pemanfaatan sumber daya masih relatif masih jauh dari yang diharapkan.
Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor antara lain adalah kesediaan tenaga ahli /
terampil dan penguasaan manajemen yang efisien, kecukupan permodalan serta
penguasaan teknologi.

Masyarakat sebagai pemakai produk jasa konstruksi semakin sadar akan kebutuhan
terhadap produk dengan kualitas yang memenuhi standar mutu yang dipersyaratkan.
Untuk memenuhi kebutuhan produk sesuai kualitas standar tersebut SDM, standar mutu,
metode kerja dan lain-lain.

Salah satu upaya untuk memperoleh produk konstruksi dengan kualitas yang diinginkan
adalah dengan cara meningkatkan kualitas sumberdaya manusia yang menggeluti
pekerjaan konstruksi baik itu desain pekerjaan jalan dan jembatan, desain hydro mekanik
pekerjaan sumber daya air maupun untuk desain pekerjaan dibidang bangunan gedung.
Kegiatan inventarisasi dan analisa jabatan kerja dibidang Cipta Karya telah menghasilkan
sekitar 55 (lima puluh lima) Jabatan Kerja, dimana Jabatan Kerja Manajer Lapangan
Pelaksanaan Konstruksi Bangunan (Site Manager For Building) merupakan salah
satu jabatan kerja yang diprioritaskan untuk disusun materi pelatihannya mengingat
kebutuhan yang sangat mendesak dalam pembinaan tenaga kerja yang berkiprah dalam
juru gambar arsitektur bidang cipta karya.
Materi pelatihan pada jabatan kerja Manajer Lapangan Pelaksanaan Konstruksi
Bangunan (Site Manager For Building) ini terdiri dari 14 (empat belas) modul yang
merupakan satu kesatuan yang utuh yang diperlukan dalam melatih tenaga kerja yang
menggeluti Manajer Lapangan Pelaksanaan Konstruksi Bangunan (Site Manager For
Building).

Namun penulis menyadari bahwa materi pelatihan ini masih banyak kekurangan
khususnya untuk modul Laporan Akhir Pengendalian Bangunan.

iii

SM-14
MANAJER LAPANGAN PELAKSANAAN KONSTRUKSI
BANGUNAN (SITE MANAGER FOR BUILDING)

MODUL XIV
LAPORAN AKHIR PENGENDALIAN BANGUNAN

Untuk itu dengan segala kerendahan hati, kami mengharapkan kritik, saran dan masukan
guna perbaikan dan penyempurnaan modul ini.

Jakarta,

November 2006

Tim Penyusun

iv

SM-14

MODUL XIV

MANAJER LAPANGAN PELAKSANAAN KONSTRUKSI


BANGUNAN (SITE MANAGER FOR BUILDING)

LAPORAN AKHIR PENGENDALIAN BANGUNAN

LEMBAR TUJUAN

JUDUL PELATIHAN

: SITE MANAGER FOR BUILDING

TUJUAN UMUM PELATIHAN :


Setelah mengikuti pelatihan peserta mampu menjalankan fungsinya sebagai Site
Manager for Building sesuai dengan acuan dan kriteria yang di tetapkan.
TUJUAN KHUSUS PELATIHAN :
Setelah mengikuti pelatihan diharapkan peserta mampu:
1. Melakukan tata cara dan prosedur K3 serta lingkungan di tempat kerja.
2. Melakukan Tata cara kerjasama dengan rekan kerja dan lingkungan sosial yang
beragam
3. Melakukan survai dan Pengukuran/Pemetaan Tapak
4. Melaksanakan Dokumen Kontrak
5. Melakukan Organisasi proyek
6. Melakukan Kantor Proyek di Lapangan
7. Melaksanakan Jadwal Pekerjaan
8. Melakukan Penyusunan dan pengelolaan Anggaran Biaya
9. Melakukan Prosedur Kegiatan
10. Melakukan Persiapan Pelaksanaan Pembangunan
11. Melakukan Pengendalian Pelaksanaan Pembangunan
12. Melakukan Pengujian dan Kendali Mutu
13. Melakukan Proses Serah terima Pekerjaan
14. Melakukan Laporan Akhir Pengendalian Pembangunan

SM-14

MODUL XIV

MANAJER LAPANGAN PELAKSANAAN KONSTRUKSI


BANGUNAN (SITE MANAGER FOR BUILDING)

LAPORAN AKHIR PENGENDALIAN BANGUNAN

SERIE

: SM 14

JUDUL

: LAPORAN AKHIR PENGENDALIAN BANGUNAN

TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM ( TIU ) :


Peserta mampu melaksanakan pengendalian pelaksanaan pekerjaan untuk bangunan
gedung tidak sederhana

TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS ( TIK ) :


Setelah menyelesaikan pelatihan diharapkan :
1. Peserta mampu mengidentifikasi borang-borang laporan yang sesuai
2. Peserta mampu mengisi borang-borang laporan sesuai prosedur
3. Peserta

mampu

membuat catatan laporan perbaikan, pembongkaran dan

penyempurnaan pekerjaan.
4. Peserta mampu membuat laporan

vi

SM-14

MODUL XIV

MANAJER LAPANGAN PELAKSANAAN KONSTRUKSI


BANGUNAN (SITE MANAGER FOR BUILDING)

LAPORAN AKHIR PENGENDALIAN BANGUNAN

DAFTAR ISI
Kata Pengantar ...............................................................................................

Prakata.............................................................................................................

iii

Lembar Tujuan ................................................................................................

Daftar Isi ..........................................................................................................

vi

Daftar Gambar .................................................................................................

vii

Daftar Tabel .....................................................................................................

vii

Daftar Diagram ...............................................................................................

viii

Deskripsi Singkat Pengembangan Modul ....................................................

ix

Daftar Modul ....................................................................................................

Panduan Pembelajaran ..................................................................................

xi

BAB I

PENDAHULUAN ............................................................................

I1

BAB II

PEMBUATAN LAPORAN ..............................................................

II 1

A.

Umum ....................................................................................

II 1

B.

Borang-borang Laporan ........................................................

II 1

Rangkuman ...........................................................................

II 10

Latihan ...................................................................................

II 11

TATA CARA PENYERAHAN LAPORAN ......................................

III 1

A.

Umum ....................................................................................

III 1

B.

Laporan Pengujian .................................................................

III 10

Rangkuman ...........................................................................

III 23

Latihan ...................................................................................

III 24

DOKUMENTASI LAPORAN AKHIR ..............................................

IV 1

A.

Perbaikan Pekerjaan..............................................................

IV 1

B.

Pembongkaran Pekerjaan......................................................

IV 8

C.

Penyempurnaan Pekerjaan....................................................

IV 9

BAB III

BAB IV

Rangkuman ........................................................................... IV 11
Latihan ................................................................................... IV 11

DAFTAR PUSTAKA

vii

SM-14

MODUL XIV

MANAJER LAPANGAN PELAKSANAAN KONSTRUKSI


BANGUNAN (SITE MANAGER FOR BUILDING)

LAPORAN AKHIR PENGENDALIAN BANGUNAN

DAFTAR GAMBAR

NO. GAMBAR

JUDUL

Gambar 3.1.

Photo Proyek

Gambar 4.1.

Alat Hammer Test

Gambar 4.2.

Alat Pengukur Ketebalan dan Mutu Beton

Gambar 4.3.

Peralatan Ultra Sonik

Gambar 4.4.

Alat Pemeriksa Pola Retak Beton

Gambar 4.5.

Alat Pengukur Kekuatan Angkur

Gambar 4.6.

Alat Pendeteksi Tulangan Beton

Gambar 4.7.

Alat Pendeteksi Korosi Tulangan Beton

Gambar 4.8.

Alat Merger

Gambar 4.9.

Alat Pengujian Sistem Pembumian.

Gambar 4.10.

Alat Citra Infra Merah

Gambar 4.11.

Hasil pemeriksaan dengan Infra Merah

Gambar 4.12.

Perbaikan Kolom Keropos

DAFTAR TABEL

NO. TABEL

JUDUL

Tabel 2.1.

Laporan harian

Tabel 2.2.

Borang kondisi cuaca

Tabel 2.3.

Borang Instruksi Tertulis

Tabel 2.4.

Laporan mingguan

Tabel 2.5.

Kurva S

viii

SM-14

MODUL XIV

MANAJER LAPANGAN PELAKSANAAN KONSTRUKSI


BANGUNAN (SITE MANAGER FOR BUILDING)

LAPORAN AKHIR PENGENDALIAN BANGUNAN

DAFTAR DIAGRAM

NO. DIAGRAM

JUDUL

Diagram 3.1.

Sistematika Prosedur Pelaporan

Diagram 4.1.

Bagan Alir Proses Perbaikan

ix

SM-14

MODUL XIV

MANAJER LAPANGAN PELAKSANAAN KONSTRUKSI


BANGUNAN (SITE MANAGER FOR BUILDING)

LAPORAN AKHIR PENGENDALIAN BANGUNAN

DESKRIPSI SINGKAT
PENGEMBANGAN MODUL MANAJER LAPANGAN
PELAKSANAAN KONSTRUKSI BANGUNAN
(SITE MANAGER FOR BUILDING)
1. Tujuan pelatihan pada dasarnya adalah memberikan bekal pengetahuan dan
keterampilan kepada peserta agar dapat memenuhi tuntutan kompetensi yang
diinginkan atau upaya untuk memperkecil dan bila perlu menghilangkan
kesenjangan kompetensi ( competency gap ) yang ada dengan kompetensi yang
diinginkan.
2. Kompetensi kerja yang disyaratkan untuk jabatan kerja Site Manager for Building
telah ditetapkan dalam Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia ( SKKNI )
yang telah dirinci menjadi unit-unit kompetensi, sehingga dalam Pelatihan Site
Manager for Building, unit-unit kompetensi tersebut menjadi Tujuan Khusus
Pelatihan.
3. Standar Latihan Kerja ( SLK ) disusun berdasarkan hasil analisis dari Unit
Kompetensi, Elemen Kompetensi, Kriteria Unjuk Kerja dari setiap Elemen
Kompetensi yang telah ditetapkan dalam SKKNI, dalam bentuk suatu susunan
kurikulum dan silabus pelatihan yang diperlukan untuk memenuhi tuntutan
kompetensi tersebut.
4. Untuk mendukung tercapainya tujuan khusus pelatihan tersebut, maka berdasarkan
Kurikulum dan Silabus yang telah ditetapkan dalam SLK, disusun seperangkat
modul pelatihan ( seperti tercantum dalam Daftar Modul ) yang harus menjadi bahan
latihan dalam pelatihan Site Manager for Building.

SM-14

MODUL XIV

MANAJER LAPANGAN PELAKSANAAN KONSTRUKSI


BANGUNAN (SITE MANAGER FOR BUILDING)

LAPORAN AKHIR PENGENDALIAN BANGUNAN

DAFTAR MODUL

No.

KODE

JUDUL

NO.

1.

SM 01

2.

SM 02

3.

SM 03

4.

SM 04

Dokumen Kontrak

4.

5.

SM 05

Organisasi proyek

5.

6.

SM 06

Kantor Proyek di Lapangan

6.

7.

SM 07

Jadwal Pekerjaan

7.

8.

SM 08

9.

SM 09

10.

SM 10

11.

SM 11

12.

SM 12

13.

SM 13

REPRESENTASI UNIT

Keselamatan, Kesehatan
Kerja dan Lingkungan
Hubungan dan Komunikasi
Kerja
Survai dan Pengukuran/
Pemetaan Tapak

Penyusunan dan pengelolaan


Anggaran Biaya
Prosedur Kegiatan
Persiapan Pelaksanaan
Pembangunan
Pengendalian Pelaksanaan
Pembangunan
Pengujian dan Kendali Mutu

Proses Serah terima


Pekerjaan

1.

2.

3.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

Laporan Akhir
14.

SM 14

Pengendalian

14.

Pembangunan

xi

SM-14

MODUL XIV

MANAJER LAPANGAN PELAKSANAAN KONSTRUKSI


BANGUNAN (SITE MANAGER FOR BUILDING)

LAPORAN AKHIR PENGENDALIAN BANGUNAN

PANDUAN PEMBELAJARAN
PELATIHAN

MANAJER

LAPANGAN

PELAKSANAAN

KONSTRUKSI BANGUNAN
(SITE MANAGER FOR BUILDING)
JUDUL

Laporan Akhir Pengendalian Bangunan

DESKRIPSI

Materi ini membahas tentang prinsip dan tata cara


penyampaian laporan pekerjaan

TEMPAT KEGIATAN

Ruang kelas

WAKTU

2 (dua) Jam Pelajaran (JP) dimana 1 JP = 45 m

No.

KEGIATAN INSTRUKTUR

KEGIATAN PESERTA

PENDUKUNG

Ceramah Pembukaan :

Menyimak, mendengarkan

- OHT

Menjelaskan Tujuan Pembelajaran

dan menanyakan materi

- Flip chart

Umum dan Tujuan Pembelajaran

yang kurang jelas

- LCD

Khusus

(TPU

merangsang
dangan

dan

TPK)

motivasi

peserta

pertanyaan

atau

pengalamannya

dalam

- White board
Diskusi

Membuat tugas

menerapkannya

Waktu : 15 Menit

2.

Ceramah :

Menyimak, mendengarkan

- OHT

Menjelaskan materi tentang prinsip

dan menanyakan materi

- Flip chart

dan

yang kurang jelas

- LCD

tata

cara

penyampaian

laporan pekerjaan

- White board
Diskusi

Menyimak, mendengarkan

- OHT

Menjelaskan materi tentang prinsip

dan menanyakan materi

- Flip chart

pembuatan laporan

yang kurang jelas

- LCD

Waktu : 20 Menit
Bahan : Materi Bab I
3.

Ceramah :

- White board
Waktu : 20 Menit

Diskusi

xii

SM-14

MODUL XIV

MANAJER LAPANGAN PELAKSANAAN KONSTRUKSI


BANGUNAN (SITE MANAGER FOR BUILDING)

LAPORAN AKHIR PENGENDALIAN BANGUNAN

Bahan : Materi Bab II

Membuat tugas
4.

Ceramah :

Menyimak, mendengarkan

- OHT

Menjelaskan materi tentang prinsip

dan menanyakan materi

- Flip chart

dan tata cara penyerahan laporan

yang kurang jelas

- LCD

pekerjaan

- White board
Diskusi

Waktu : 20 Menit
Bahan : Materi Bab III
Membuat tugas
5.

Ceramah :

Menyimak, mendengarkan

- OHT

Menjelaskan materi tentang prinsip

dan menanyakan materi

- Flip chart

dan tata cara pembuatan

yang kurang jelas

- LCD

dokumentasi laporan akhir


pekerjaan

- White board
Diskusi

Waktu : 15 Menit
Bahan : Materi Bab IV

Membuat tugas

xiii

SM-14

MODUL XIV

MANAJER LAPANGAN PELAKSANAAN KONSTRUKSI


BANGUNAN (SITE MANAGER FOR BUILDING)

LAPORAN AKHIR PENGENDALIAN BANGUNAN

BAB I
PENDAHULUAN

Dalam setiap pelaksanaan pekerjaan, tahapan pekerjaan dimulai dari rencana kerja,
dilanjutkan dengan implementasi dan diakhiri dengan laporan dan serah terima hasil
pekerjaan.

Laporan diperlukan untuk dapat menilai apakah hasil pekerjaan sudah sesuai dengan
biaya, mutu dan waktu yang direncanakan. Jika ternyata terjadi deviasi atau
penyimpangan serta tidak sesuai dengan hal-hal yang disayaratkan, maka laporan dapat
digunakan sebagai bahan evaluasi dan data untuk digunakan sebagai bagian dari proses
mencari pemecahan masalah.

Di samping itu, laporan juga digunakan sebagai kelengkapan bagi proses administrasi,
khususnya yang berkaiatan dengan realisasi tahapan pembayaran.

Untuk dapat menghasilkan laporan yang bermanfaat bagi berbagai pihak yang
membutuhkan. Oleh karenanya, kerangka laporan perlu sederhana, seragam dan mudah
dimengerti, sedang substansi yang dilaporkan dapat diterjemahkan dalam aspek biaya,
mutu dan waktu.

Untuk maksud tersebut di atas, borang-borang laporan sudah dicetak dalam bentuk yang
seragam, sehingga para petugas yang membuat laporan tinggal mengisi kolom atau lajur
yang telah disediakan dengan hal-hal yang terjadi di lapangan.

Untuk laporan pekerjaan penyempurnaan, perbaikan dan pembongkaran, tidak dapat


menggunakan borang-borang standar, karena kadang kala perlu dilampirkan hasil laporan
pemeriksaan dan pengujian yang diseuaikan dengan kondisi komponen yang perlu
disempurnakan, diperbaiki atau dibongkar. Di samping itu, biasanya dilengkapi dengan
sketsa cara penyempurnaan, perbaikan atau pembongkaran, agar tidak keliru dalam
pelaksanaan di lapangan.

I-1

SM-14
MANAJER LAPANGAN PELAKSANAAN KONSTRUKSI
BANGUNAN (SITE MANAGER FOR BUILDING)

MODUL XIV
LAPORAN AKHIR PENGENDALIAN BANGUNAN

Dengan makin banyaknya peralatan modern yang canggih, proses pemeriksaan menjadi
lebih mudah dan hasil yan diperoleh lebih rinci dan teliti, sehingga bukan saja
memudahkan bagi proses pembuatan laporan tetapi juga secara jelas dapat diketahui
dengan pasti bagian komponen mana yang memerlukan penyempurnaan, perbaikan atau
pembongkaran.

Kecanggihan peralatan modern ini perlu dilakukan oleh petugas (operator) yang
mempunyai kompetensi agar hasilnya dapat diinterpretasikan secara benar bagi
keperluan pelaksanaan di lapangan.

I-2

SM-14

MODUL XIV

MANAJER LAPANGAN PELAKSANAAN KONSTRUKSI


BANGUNAN (SITE MANAGER FOR BUILDING)

LAPORAN AKHIR PENGENDALIAN BANGUNAN

BAB II
PEMBUATAN LAPORAN
A. Umum
Untuk menyederhanakan pembuatan laporan, biasanya setiap institusi (penyedia
jasa) memiliki format borang-borang laporan yang digunakan untuk pengendalian
pelaksanaan pekerjaan.

B. Borangborang laporan meliputi:


1. Laporan Harian
Digunakan untuk mengetahui aktivitas pekerjaan dari hari ke hari, diperlukan
borang laporan harian yang berisi:

a. Nama dan Lokasi Proyek


b. Tanggal dan pembuat laporan
c. Jumlah dan jenis tenaga kerja yang bekerja
d. Jumlah dan jenis bahan yang dipasok ke dalam proyek
e. Jumlah dan jenis peralatan
f.

Jumlah kehilangan pekerjaan dan penyebabnya

g. Jumlah jam lembur


h. Keadaan cuaca
i.

Permasalahan yang terjadi di lokasi pekerjaan

j.

Keputusan yang diambil

k. Instruksi dan ijin kerja yang diberikan


l.

Kondisi ketertiban pelaksanaan di lokasi pekerjaan

m. Berkas instruksi kerja (avoid verbal order)

II - 1

SM-14

MODUL XIV

MANAJER LAPANGAN PELAKSANAAN KONSTRUKSI


BANGUNAN (SITE MANAGER FOR BUILDING)

LAPORAN AKHIR PENGENDALIAN BANGUNAN

LAPORAN HARIAN
PROYEK
LOKASI
ZONA

TANGGAL
CUACA

:
:
:

Tenaga Kerja

SUBKONTRAKTOR / BLOK
Jumlah

:
:

Bahan/Peralatan
Semen
Pasir
Koral/Kerikil

Mandor
Tukang Kayu
Tukang Batu
Tukang Besi
Tukang Pipa
Tukang Listrik
Operator
Pembantu

Besi Beton

Ready Mix
Kayu
Bulldozer
Backhoe
Hujan
Lembur
Kehilangan waktu

Kejadian Penting:

jam
jam
jam

Uraian pekerjaan yang dilaksanakan

Uraian instruksi Kerja (Avoid Verbal Order)

Keputusan yang diambil:

Masalah yang terjadi:

Catatan Inspektor:

Inspektor:

Tabel 2.1. Borang Laporan Harian

II - 2

SM-14

MODUL XIV

MANAJER LAPANGAN PELAKSANAAN KONSTRUKSI


BANGUNAN (SITE MANAGER FOR BUILDING)

LAPORAN AKHIR PENGENDALIAN BANGUNAN

LAPORAN KONDISI PROYEK


NAMA PROYEK

: ...

LOKASI

: ...

BULAN / TAHUN

: LAMA KEHILANGAN WAKTU : .............. JAM

31

01

30
22.00

29

02

21.00
20.00

28

03

19.00
18.00
17.00

27

04

16.00
15.00

26

14.00

05

13.00
12.00
11.00

25

10.00

06

09.00
08.00
07.00

24

07

06.00

06.00

23

08

22
09
21
10
11

20
12

19
13

18
17
16

15

14

LANCAR / CERAH
TERGANGGU / HUJAN
TERHENTI / BENCANA ALAM
TIDAK BEKERJA / LIBUR

Dibuat oleh,
Tabel 2.2. Borang Kondisi Cuaca

II - 3

SM-14

MODUL XIV

MANAJER LAPANGAN PELAKSANAAN KONSTRUKSI


BANGUNAN (SITE MANAGER FOR BUILDING)

PROYEK
LOKASI
ZONA

LAPORAN AKHIR PENGENDALIAN BANGUNAN

Lembar ke-1: Penerima Instruksi I


Lembar ke-2: Penerima Instruksi II
Lembar ke-3: Arsip Pemberi Instrk.
Lembar ke-4: Lampiran Lap.Harian

:
:
:

AVOID VERBAL ORDER


Nomor: .

Pemberi Instruksi:

Penerima I:

Paraf/Tanggal

Penerima II:
Paraf/Tanggal

Paraf/Tanggal

Tabel 2.3. Borang Instruksi Tertulis

Borang AVO terdiri dari empat rangkap, diterima oleh:


1. Penerima I adalah penyedia jasa utama (kontraktor).
2. Penerima II adalah penyedia jasa yang menjadi bagian dari penyedia jasa
utama (sub kontraktor).
3. Arsip pembveri instruktsi
4. Dilampirkan dalam laporan harian untuk keperluan administrasi selanjutnya.

Borang AVO ini dilampirkan dalam pengajuan pekerjaan tambah/kurang sebagai


bukti bahwa perubahan pekerjaan dilakukan dengan persetujuan dan/atau
instruksi pemberi tugas.

II - 4

SM-14

MODUL XIV

MANAJER LAPANGAN PELAKSANAAN KONSTRUKSI


BANGUNAN (SITE MANAGER FOR BUILDING)

LAPORAN AKHIR PENGENDALIAN BANGUNAN

2. Laporan Mingguan

LAPORAN MINGGUAN
PROYEK
LOKASI
ZONA

LAPORAN NO.
PERIODE

:
:
:

:
:

SUPERINTENDANT
RINGKASAN LAPORAN

PENGUNJUNG:

KONTRAKTOR

SUBKONTRAKTOR

JUMLAH

CUACA:

KEMAJUAN & PENUNDAAN PEKERJAAN

BIAYA, REVISI GAMBAR KERJA, PRODUKTIVITAS KERJA

LAIN-LAIN (JIKA PERLU DAPAT DILAMPIRKAN)

Tabel 2.4. Borang Laporan Mingguan

II - 5

SM-14

MODUL XIV

MANAJER LAPANGAN PELAKSANAAN KONSTRUKSI


BANGUNAN (SITE MANAGER FOR BUILDING)

LAPORAN AKHIR PENGENDALIAN BANGUNAN

Laporan mingguan merupakan rekapitulasi laporan mingguan yang memuat hasil


pekerjaan yang telah diselesaikan selama satu minggu.

Pada laporan mingguan dicatat kejadian penting yang terjadi, termasuk risalah
rapat mingguan, dan rencana pekerjaan yang akan dilaksanakan pada minggu
yang akan datang.

Pada laporan mingguan, juga dicantumkan perkiraan poenambahan/ pengurangan


dan/atau perubahan jumlah dan jenis tenaga kerja, pasokan bahan dan peralatan.

Gambar-gambar kerja dapat dilampirkan pada laporan mingguan untuk dapat


diajukan dan diproses ijin pelaksanaannya.
3. Laporan Bulanan
Pada laporan bulan di samping memuat hasil kemajuan pekerjaan, yang
dilengkapi dengan Kurva S (Tabel 2.5.) untuk dapat memperlihatkan kemajuan
rencana pekerjaan dengan realisasi, dilampirkan pula bobot realisasi pekerjaan
secara rinci.

II - 6

SM-14

MODUL XIV

MANAJER LAPANGAN PELAKSANAAN KONSTRUKSI


BANGUNAN (SITE MANAGER FOR BUILDING)

LAPORAN AKHIR PENGENDALIAN BANGUNAN

RINGKASAN JADWAL & KEMAJUAN PEKERJAAN


Periode Bulan : Maret
Uraian Pekerjaan

Pebruari

Maret

33

1 Galian dan Urugan

Mei

April

Juni

Juli

Agustus

selesai
100

77
72
67

100

26
21

42

68

84

100

17
15

40
26

56
26

64
26

84
68

25
17
17

25
67
58

25
100
100

25

22

2 Konstruksi Beton

100

20

3 Lantai

15

4 Konstruksi Baja

18
13

7 Pencgh. Kebakaran

100

80
57

100

70

37

37

59

81

100

7
14

22
24

37
24

67
62

89
100

100

24
23
18

24
64
59

62
91
86

100

60

100

60
50
40

9 Atap
'Finishing'

100
100

30
20

60

100

28
19

57
53

85
81

100
100

10
0

11
10

20

32

53

80

96

100

16

26

42

58

81

100

Total
Direncanakan
Aktual

96
100

82 100
76 100

8 Elektrikal

10

90

41
41

5 Dinding
6 Pipa & Tata Udara

Sept.

Persen selesai

No.

Paling Cepat : 11%


Jadwal

Aktual : 9,6%
Paling Lambat: 7%

Gambar 2.5. Kurva S

Rincian bobot pekerjaan diperlukan untuk pengajuan tahapan pembayaran.

Pada laporan bulanan disampaikan pula hasil pengujian bahan, photo kemajuan
proyek dan gambar-gambar kerja yang telah memperoleh persetujuan konsultan
atau pemiliK proyek.

II - 7

SM-14

MODUL XIV

MANAJER LAPANGAN PELAKSANAAN KONSTRUKSI


BANGUNAN (SITE MANAGER FOR BUILDING)

LAPORAN AKHIR PENGENDALIAN BANGUNAN

4. Laporan Hasil Uji Bahan dan Persetujuan Bahan


Laporan hasil uji bahan, baik berupa sertifikat bahan dasar maupun uji coba bahan
adukan beton dikumpulkan dan disimpan dalam satu arsip tersendiri untuk
memudahkan evaluasi dan pemeriksaan.

Laporan hasil percobaan beban atas fondasi tiang pancang/bor juga disatukan
dalam kelompok laporan pengujian.

Selanjutnya, setiap bahan yang ingin digunakan, harus disampaikan contoh


bahan. Contoh bahan tersebut harus sesuai dengan persyaratan teknis yang
tercantum dalam dokumen kontrak dan perlu mendapatkan persetujuan dari
pmeberi tugas sebelum digunakan.
5. Laporan Perijinan
Laporan perijinan yang harus tersedia di lapangan:

a. Perijinan yang terkait dengan mendirikan bangunan gedung


b. Perijinan untuk melakukan pekerjaan (ijin cor beton, ijin pemasangan
instalasi, dll.)
c. Perijinan penggunaan lahan lain yang digunakan untuk menunjang
kegiatan proyek
d. Perijinan dinas lalu lintas dan jalan raya yang terkait dengan pengaturan
arus kendaraan proyek
e. Perijinan dinas kebersihan yang terkait dengan kemungkinan pengotoran
lingkungan sekitar lokasi proyek
f.

Perijinan yang menyangkut keselamatan dan kesehatan kerja dan


lingkungan

g. Perijinan lainnya yang disyaratkan oleh pemerintah daerah dan/atau


lingkungan setempat.
6. Laporan Akhir Pekerjaan
Laporan akhir pekerjaaan tahap pertama merupakan berkas penunjang dokumen
serah terima pekerjaan untuk pertama kali (serah terima pertma), yang meliputi
kelengkapan dokumen pelaksanaan, di antaranya:

a. Laporan penyempurnaan/perbaikan pekerjaan (punch list)

II - 8

SM-14

MODUL XIV

MANAJER LAPANGAN PELAKSANAAN KONSTRUKSI


BANGUNAN (SITE MANAGER FOR BUILDING)

LAPORAN AKHIR PENGENDALIAN BANGUNAN

b. Hasil investigasi dengan peralatan infra merah


c. Gambar instalasi terpasang
d. Manual pengoperasian perlengkapan/peralatan bangunan gedung
e. Manual

pemeliharaan/perawatan

peralatan/perlengkapan

bangunan

gedung
f.

Berkas Sertifikasi Laik Fungsi

II - 9

SM-14

MODUL XIV

MANAJER LAPANGAN PELAKSANAAN KONSTRUKSI


BANGUNAN (SITE MANAGER FOR BUILDING)

LAPORAN AKHIR PENGENDALIAN BANGUNAN

Rangkuman
Laporan akhir ini merupakan dokumen yang diperlukan dalam proses pencairan
pembayaran tahap akhir. Namun sejumlah dana, yang lazim disebut retensi,
tetap belum dapat dicairkan, untuk memastikan seluruh pelaksanaan telah
dikerjakan sesuai dengan gambar kerja dan spesifikasi teknis.

Penyempurnaan/perbaikan akhir masih dimungkinkan dalam kurun waktu masa


pemeliharaan yang dilakukan atas tanggung jawab pihak penyedia jasa. Retensi
digunakan untuk mengikat penyedia jasa menyelesaikan pekerjaan yang terdapat
dalam catatan berita serah terima pertama.

Laporan akhir tahap kedua, merupakan akhir dari periode masa pemeliharaan.
Pada saat ini diharapkan seluruh pekerjaan telah selesai tuntas, termasuk seluruh
kekurangan dan penyempurnaa/perbaikan yang tertera pada daftar simak
dan/atau technical audit.

Jika hingga batas waktu masa pemeliharaan penyedia jasa tidak atau belum
menyelesaikan

pekerjaan

penyempurnaan/perbaikan,

maka

pemilik

atau

pengguna jasa berhak untuk menyerahkan pekerjaan tersebut pada pihak ketiga
dengan beban biaya diambilkan dari dana retensi yang ada, sedang sisanya
dikembalikan kepada penyedia jasa.

Latihan

II - 10

SM-14

MODUL XIV

MANAJER LAPANGAN PELAKSANAAN KONSTRUKSI


BANGUNAN (SITE MANAGER FOR BUILDING)

LAPORAN AKHIR PENGENDALIAN BANGUNAN

BAB III
TATA CARA PENYERAHAN LAPORAN
1. Laporan Harian
Laporan harian dibuat oleh setiap inspektor pengawas lapangan (field inspector)
dan petugas pengendali mutu (quality inspector).

Laporan harian harus diserahkan pada hari berjalan ke pada atasan langsung, site
manager/project manager dalam bentuk format baku.

Selanjutnya, laporan harian ini disimpan/diarsipkan untuk bahan bahasan dalam


rapat proyek mingguan.
2. Laporan Mingguan
Laporan mingguan dibuat oleh superintendant berdasarkan :
-

Pengamatan langsung

Laporan harian dari pengawas lapangan

Hasil rapat mingguan proyek

Surat/informasi dari pihak-pihak terkait

Laporan mingguan ini disampaikan kepada atasan langsung untuk dijadikan


bahan pembuatan Laporan Bulanan dan masukan bagi pengendalian pekerjaan
(biaya, mutu dan waktu).

3. Laporan Bulanan
Laporan Bulanan disiapkan oleh Site Manager dan dilaporkan oleh Project
Manager kepada Pemberi Tugas.

Laporan bulan, pada umumnya berupa buku laporan yang berisikan, sekurangkurangnya:
a. Laporan Kemajuan Pekerjaan yang disampaikan dalam bentuk uraian bobot
realisasi pekerjaan dan Kurva S.
b. Nilai penyerapan dana proyek
c. Keputusan yang telah diambil, termasuk pekerjaan tambah/kurang
d. Photo-photo kemajuan pekerjaan (Gambar 3.1)

III - 1

SM-14

MODUL XIV

MANAJER LAPANGAN PELAKSANAAN KONSTRUKSI


BANGUNAN (SITE MANAGER FOR BUILDING)

LAPORAN AKHIR PENGENDALIAN BANGUNAN

Jika tahapan pembayaran dilakukan bulanan, maka Laporan Bulanan merupakan


kelengkapan dokumen penagihan guna pencairan tahapan pembayaran. Namun
jika pembayaran dilakukan berdasarkan tahapan, maka akumulasi kemajuan
pekerjaan yang tertera dalam beberapa Laporan Bulanan dijadikan dasar bagi
pengajuan tagihan.

Gambar 3.1. Photo Proyek


4. Sistematika Prosedur Laporan
Rangkaian tata cara laporan pelaksanaan proyek dapat digambarkan melalui
bagan alir berikut ini (Gambar 3.2):

Dalam membuat laporan, pengawas lapangan perlu memberikan keterangan jika


ada hal-hal yang tidak sesuai dengan gambar dan persyaratan teknis, serta
dibuktikan dengan adanya teguran dalam bentuk AVO. Sedang laporan yang
dibuat oleh kepala pengawas (superintendant) akan menambahkan dari hasil
rapat mingguan, pengamatannya dan informasi lainnya. Laporan-laporan ini akan
dijadikan bahan bagi Manajer Proyek (Project Manager) untuk menyusun laporan
bulanan yang diberikan pada pemberi tugas dan dikirim ke kantor pusat untuk
keperluan administrasi (penagihan tahapan pembayaran kemajuan pekerjaan).

III - 2

SM-14

MODUL XIV

MANAJER LAPANGAN PELAKSANAAN KONSTRUKSI


BANGUNAN (SITE MANAGER FOR BUILDING)

LAPORAN AKHIR PENGENDALIAN BANGUNAN

Dokumen Kontrak
Revisi Gambar/
Spesifikasi Teknis

LAPORAN
HARIAN
Realisasi Pekerjaan
Harian

(DIBUAT OLEH
PENGAWAS
LAPANGAN)

Instruksi Kerja
(AVO)

Rapat Mingguan

LAPORAN
MINGGUAN
Pengamatan
Langsung
(DIBUAT OLEH
SUPERINTENDANT)

Data dan
Informasi Lainnya

LAPORAN
BULANAN
(DIBUAT OLEH
PROJECT MANAGER)

KANTOR PUSAT
PEMILIK atau
PEMBERI TUGAS

Gambar 3.2. Sistematika Prosedur Pelaporan

III - 3

SM-14

MODUL XIV

MANAJER LAPANGAN PELAKSANAAN KONSTRUKSI


BANGUNAN (SITE MANAGER FOR BUILDING)

LAPORAN AKHIR PENGENDALIAN BANGUNAN

BAB IV
DOKUMENTASI LAPORAN AKHIR

Dokumen akhir proyek terdiri dari :


A. Perbaikan Pekerjaan
Perbaikan pekerjaan yang diakibatkan oleh beberapa hal, di antaranya diakibatkan :
1. Kesalahan penggunaan bahan
Hal ini terjadi jika bahan yang digunakan berbeda dengan contoh yang telah
memperoleh persetujuan dan/atau mutu bahan berbeda dengan persyaratan
teknis.
2. Kesalahan prosedur pelaksanaan
Hal ini terkait dengan tata cara urutan pekerjaan dan persyaratan kerja yang
perlu dilakukan. Misalnya, dalam pemasangan ubin keramik, sebelum
dipasang keramik harus direndam dalam air minimum untuk selama 24 jam.
3. Kesalahan melaksanakan instruksi kerja
Pada umumnya, dalam peleksanaan pekerjaan di lapangan perlu dilakukan
modifikasi yang belum ada atau berbeda dengan persyaratan yang ditentukan
dalam dokumen kontrak. Oleh karenanya diberikan instruksi kerja agar
pelaksanaan pekerjaan dapat dilaksanakan dan tetap memenuhi persyaratan
mutu yang disyaratkan.

Laporan perbaikan pekerjaan tercantum dalam:


1. Instruksi perbaikan (AVO)
Dalam borang ini dituliskan secara jelas bagian/komponen bangunan yang
perlu diperbaiki, dan acuan/persyaratan yang perlu diperhatikan serta rentang
waktu yang ditentukan
2. Laporan harian
Pada laporan harian, cukup dituliskan jenis pekerjaan dan nomor instruksi
kerja (nomor AVO) karena AVO dilampirkan dalam laporan harian

Jika tidak dilakukan perbaikan, maka dapat dilakukan pembongkaran, tetapi jika
sudah dilakukan perbaikan tapi masih belum memenuhi persyaratan, maka dapat
dilakukan penyempurnaan.

IV - 1

SM-14

MODUL XIV

MANAJER LAPANGAN PELAKSANAAN KONSTRUKSI


BANGUNAN (SITE MANAGER FOR BUILDING)

LAPORAN AKHIR PENGENDALIAN BANGUNAN

Untuk pemeriksaan terhadap hasil pekerjaan dapat dilakukan secara visual,


meggunakan peralatan pengetasan, atau dengan mengambil contoh untuk diuji di
laboratorium.
Beberapa alat yang sering digunakan untuk melakukan pemeriksaan atas hasil
pekerjaan, di antaranya:

a. Mutu Pekerjaan Beton


Alat Hammer Test ini (Gambar 4.1) digunakan untuk memeriksa kekuatan
beton. Dilakukan pada pekerjaan beton yang diragukan hasilnya.

Gambar 4.1. Alat Hammer Test

Jika pemeriksaan dengan alat ini masih diragukan hasilnya, biasanya


dilakukan pengambilan contoh dengan cored drill, dan selanjutnya dilakukan
pengujian di laboratorium untuk mengetahui tegangan beton hancurnya.

Mutu dan ketebalan beton dapat pula diperiksa dengan menggunakan teknik
pemantulan suara dengan menggunakan peralatan seperti Gambar 4.2.

IV - 2

SM-14

MODUL XIV

MANAJER LAPANGAN PELAKSANAAN KONSTRUKSI


BANGUNAN (SITE MANAGER FOR BUILDING)

LAPORAN AKHIR PENGENDALIAN BANGUNAN

Gambar 4.2. Alat Pengukur Ketebalan dan Mutu Beton

Pada hasil pengecoran beton yang diperkirakan keropos atau terdapat retakan
atau tidak homogen, maka alat yang terlihat pada Gambar 4.3. dapat
mendeteksinya dengan menggunakan getaran ultra sonik.

Gambar 4.3. Peralatan Ultra Sonik

Sedang untuk menentukan pola retakan, kepadatan dan modulus elastisitas


digunakan alat pada Gambar 4.4.

IV - 3

SM-14

MODUL XIV

MANAJER LAPANGAN PELAKSANAAN KONSTRUKSI


BANGUNAN (SITE MANAGER FOR BUILDING)

LAPORAN AKHIR PENGENDALIAN BANGUNAN

Gambar 4.4. Alat Pemeriksa Pola Retak Beton

Peralatan-peralatan ini dapat dihubungkan dengan komputer, sehingga


hasilnya dapat disimpan dan dicetak untuk keperluan bahan laporan.

b. Kekuatan angkur pada beton dan rekatan dua bahan yang berbeda digunakan
alat seperti pada Gambar 4.5.

Gambar 4.5. Alat Pengukur Kekuatan Angkur

Lokasi tulangan dalam beton dan besar diameternya sulit diperikas, jika
pengecoran sudah dilakukan, demikian pula ketebakan selimut beton yang
melindungi tulangan. Namun dengan alat seperti terlihat pada Gambar 4.6.
dapat mendeteksi lokasi dan ukuran tulangan serta ketebalan kulit pelindung
betonnya. Sedang untuk memeriksa tingkat korosi tulangan beton dan
memetakannya, dapat menggunakan alat pada Gambar 4.7.

IV - 4

SM-14

MODUL XIV

MANAJER LAPANGAN PELAKSANAAN KONSTRUKSI


BANGUNAN (SITE MANAGER FOR BUILDING)

LAPORAN AKHIR PENGENDALIAN BANGUNAN

Gambar 4.6. Alat Pendeteksi Tulangan Beton

Gambar 4.7. Alat Pendeteksi Korosi Tulangan Beton

Data hasil pemeriksaan dapat dicatat secara langsung atau jika dihubungkan
dengan komputer dapat disimpan dan digunakan sebagai bahan laporan.

c. Meger Test (Gambar 4.8)


Alat ini digunakan untuk memeriksa instalasi jaringan listrik untuk memastikan
tidak adanya hubungan pendek. Alat ini dilengkapi dengan kabel data yang
dapat dihubungkan dengan komputer untuk keperluan penyimpan data dan
laporan.

IV - 5

SM-14

MODUL XIV

MANAJER LAPANGAN PELAKSANAAN KONSTRUKSI


BANGUNAN (SITE MANAGER FOR BUILDING)

LAPORAN AKHIR PENGENDALIAN BANGUNAN

Gambar 4.8. Alat Merger

d. Alat untuk mengukur sistem pembumian (grounding system) pada jaringan


instalasi listrik atau penangkal petir dapat terlihat pada Gambar 4.9 berikut ini.

Gambar 4.9. Alat Pengujian Sistem Pembumian.

e. Infra Red Imaging Aparatus (Gambar 4.10 dan Gambar 4.11)


Alat ini digunakan untuk memastikan pemasangan instalasi mekanikal dan
elektrikal sudah sesuai dengan persyaratan, teruma pekerjaan yang secara
kasat mata sulit dibedakan hasilnya.

IV - 6

SM-14

MODUL XIV

MANAJER LAPANGAN PELAKSANAAN KONSTRUKSI


BANGUNAN (SITE MANAGER FOR BUILDING)

LAPORAN AKHIR PENGENDALIAN BANGUNAN

Gambar 4.10. Alat Citra Infra Merah

Gambar 4.11. Hasil pemeriksaan dengan Infra Merah

Gambar

4.11.

sebelah

kiri

menunjukkan

adanya

ketidakseimbangan

pembagian phase pada jaringan distribusi listrik yang menggunakan 3 phase,


sedang pada Gambar 4.11 sebelah kanan terlihat ada sekrup sekring - MCB
(main circuit breaker) yang masih longgar.

IV - 7

SM-14

MODUL XIV

MANAJER LAPANGAN PELAKSANAAN KONSTRUKSI


BANGUNAN (SITE MANAGER FOR BUILDING)

LAPORAN AKHIR PENGENDALIAN BANGUNAN

Selanjutnya, hasil seperti terlihat pada Gambar 4.11. dibukukan sebagai


bahan laporan untuk keperluan testing & commssioning serta dijadikan dasar
bagi realisasi serah terima pekerjaan.
B. Pembongkaran Pekerjaan
Pembongkaran dilakukan, jika:
1. Hasil pekerjaan membahayakan
Hal ini terjadi jika secara visual hasil pekerjaan membahayakan atau hasil
pengujian di lapangan atau di laboratorium menyatakan hasil pekerjaan tidak
memenuhi persyaratan keandalan bangunan.
2. Hasil pekerjaan tidak sesuai dengan prosedur dan melampaui batas toleransi
Umumnya menyangkut pekerjaan fisnishing, meskipun memenuhi persyaratan
keandalan bangunan, tetapi tidak memenuhi batas toleransi, misalnya, bentuk
ruangan tidak siku, atau plesteran dinding terlalu tebal.
3. Hasil pekerjaan dinilai menyimpang ketentuan gambar kerja dan spesifikasi
teknis serta tidak mungkin dilakukan perbaikan/koreksi.

Laporan pembongkaran dilakukan setelah:


1. Disampaikan melalui pembahasan dalam rapat mingguan
Dalam rapat mingguan dibahas berbagai alternatif perbaikan yang mungkin
dapat dilakukan, namun jika ternyata tidak ada dan hasil pekerjaan tidak
mungkin dipertahankan, maka diputuskan untuk dilakukan pembongkaran.
2. Disampaikan melalui peringatan tertulis (AVO)
Untuk pekerjaan yang tidak besar, pembongkaran dapat dilakukan melalui
AVO, misalnya jika ada pemasangan keramik dinding yang miring atau tidak
siku.
3. Dilaporkan dalam Laporan Harian dan Mingguan
Untuk keperluan tertib administrasi pembongkaran perlu dilaporkan dalam
laporan harian dan mingguan.

IV - 8

SM-14

MODUL XIV

MANAJER LAPANGAN PELAKSANAAN KONSTRUKSI


BANGUNAN (SITE MANAGER FOR BUILDING)

LAPORAN AKHIR PENGENDALIAN BANGUNAN

Laporan pembongkaran secara eksplisit dibuat tersendiri karena menyangkut


konsekuensi:

a. Biaya proyek
Akibat pembongkaran akan menyebabkan adanya tambahan biaya, baik biaya
pembongkaran itu sendiri, maupun untuk pengulangan pekerjaan itu.
b. Mutu pelaksanaan pekerjaan
Pekerjaan yang mengalami bongkar pasang biasanya mutunya cenderung
menurun. Oleh karenanya perlu dilakukan pengawasan ekstra pada pekerjaan
ini.
c. Waktu pelaksanaan pekerjaan
Dapat dipahami bahwa akibat pembongkaran pekerjaan yang sudah selesai
akan berakibat bertambahnya waktu pekerjaan yang perlu diperhitungkan agar
tidak melampaui batas waktu proyek.
C. Penyempurnaan Pekerjaan
Penyempurnaan pekerjaan dilakukan, jika:
1. Hasil pekerjaan dinilai kurang rapih
Umumnya dilakukan pada pekerjaan yang terkait dengan finishing.
2. Hasil pekerjaan melampaui batas toleransi tapi masih dapat dilakukan
perbaikan sesuai persyaratan teknis
Umumnya terkait pada pekerjaan struktur/konstruksi, di mana ada beberapa
kolom atau balok yang pekerjaannya tidak teliti, atau cetakan betonnya tidak
cukup kokoh, sehingga pada saat dicor, dimensinya membesar.
3. Instruksi perbaikan belum sesuai dengan persyaratan yang ditentukan.
Pekerjaan yang membutuhkan ketelituian tinggi kadang-kadang harus
dilakukan

beberapa

kali.

Hal

ini

disebabkan

karena

pekerja

yang

melakukannya kurang trampil atau tidak memenuhi persyaratan.

Karena pelaksanaan yang kurang sempurna maka pada tulangan pada kolom
beton terlihat dan sebagian adukan beton tidak rata dan keropos.

Proses perbaikannya dapat dilihat pada Gambar 4.12. berikut ini:

IV - 9

SM-14

MODUL XIV

MANAJER LAPANGAN PELAKSANAAN KONSTRUKSI


BANGUNAN (SITE MANAGER FOR BUILDING)

LAPORAN AKHIR PENGENDALIAN BANGUNAN

1. Bobok yang keropos

2. Betulkan tulangan

3. Pasang papan acuan


dan cor dengan
chemical aditivie non
shrink grout

Gambar 4.12. Perbaikan Kolom Keropos

Laporan penyempurnaan dituliskan dalam:


a. Instruksi kerja (AVO)
Dalam borang ini dituliskan secara jelas bagian/komponen bangunan yang
perlu disempurnakan, dan acuan/persyaratan yang perlu diperhatikan serta
rentang waktu yang ditentukan.
b. Laporan Harian
Pada laporan harian, cukup dituliskan jenis pekerjaan dan nomor instruksi
kerja (nomor AVO) karena AVO dilampirkan dalam laporan harian.

Gambaran keterkaitan ketiga laporan tersebut di atas, dapat digambarkan melalui


bagan alir di bawah ini

IV - 10

SM-14

MODUL XIV

MANAJER LAPANGAN PELAKSANAAN KONSTRUKSI


BANGUNAN (SITE MANAGER FOR BUILDING)

LAPORAN AKHIR PENGENDALIAN BANGUNAN

MULAI

REALISASI
PEKERJAAN

SESUAI
SPESIFIKASI
TEKNIS

YA

TIDAK

PEMBONGKARAN

TIDAK

DAPAT
DIPERBAIKI

YA
PERBAIKAN

HASIL
PERBAIKAN

YA

TIDAK
PENYEMPURNAAN

SELESAI

Diagram 4.1. Bagan Alir Proses Perbaikan

IV - 11

SM-14

MODUL XIV

MANAJER LAPANGAN PELAKSANAAN KONSTRUKSI


BANGUNAN (SITE MANAGER FOR BUILDING)

LAPORAN AKHIR PENGENDALIAN BANGUNAN

DAFTAR PUSTAKA
Ashworth, Allan, Cost studies of building, Longman Group, UK, 1988
Barrie, Donald S and Paulson, Boyd C, Professional Construction Management, McGrawHill International Third Edition, New York, 1992.
Istimawan Dipohusodo, Manajemen Proyek & Konstruksi, Kanisius, Yogyakarta,1996
Johnson Larry J, Project Management, Carter Track Publication, 1990
Juwana, J.S., Paduan Sistem Bangunan Tinggi Untuk Arsitek dan Praktisi Bangunan,
Penerbit Erlangga, Jakarta, 2005.
Oberlender, G.D., Project Management for Engineering and Construction, McGraw-Hill
International Edition, New York, 1993.
Soetomo Kajatmo, Network Planning, Departemen Pekerjaan Umum, 1997
Soeharto Iman, Manajemen Proyek, Erlangga, Jakarta, 1995
Toruan Rayendra L (Editor), Panduan Penerapan Manajemen Mutu ISO 9001: 2000, Elex
Media Komputindo dan LPJK, 2005

Anda mungkin juga menyukai