12.1 Pendahuluan
Bila persiapan benda uji dikontrol seperti ketetapan di dalam standar ini, benda uji
berikut :
Standar ini meliputi cara kerja pembuatan dan perawatan benda uji beton di
dan kondisi pengujian menggunakan beton yang dapat dipadatkan dengan tongkat
Benda uji beton pada umumnya dibuat dalam beberapa bentuk. Untuk keperluan uji
tekan, benda uji beton dapat berupa kubus berukuran 15x15x15 cm dan silinder
berukuran 15x30 cm sedangkan untuk keperluan uji tekan lentur berbentuk balok
berukuran 15x15x75 cm atau 10x10x60 cm. Pembuatan benda uji beton dilakukan
dengan cara mencampurkan agregat kasar, agregat halus, semen, dan air sebagai
bahan pereaksi sehingga semua material tersebut dapat berekasi secara kimia dan
saling mengikat. Hasil pencampuran tersebut akan menghasilkan beton segar. Beton
Untuk menjaga mutu beton, perlu dilakukan perawatan. Perawatan beton tersebut
keretakan (crack). Perawatan beton dapat dilakukan dengan dua caranya, yaitu: cara
12.4.1 Peralatan
c. Palu karet;
d. Alat penggetar;
f. Ember plastik;
g. Sendok semen;
h. Sekop;
k. Oli;
l. Plat platinum;
m. Plastik.
12.4.2 Bahan
kering permukaan;
Pengadukan benda uji beton, pengadukan beton dibagi 2 seperti di SNI, cara
i. Aduk semen, bahan tambahan serbuk yang tak larut dalam air, jika
dengan sesakma;
ii. Tambahkan agrgat kasar dan aduk semua campuran tanpa penambahan air
iii. Tambahkan air, dan cairan bahan tambahan jika digunakan, dan aduk
konsistensi percobaan
b. Pengadukan Menggunakan Mesin Pengaduk (Molen)
halus dan semen ke dalam bak kemudian diaduk dengan hand mixer
ii. Masukkan agregat kasar dan sebagian air ke dalam mesin pengaduk
(molen);
iii. Hidupkan mesin pengaduk (molen) sehingga agregat kasar dan
iv. Setelah agregat kasar dan sebagaian air tercampur secara merata,
menit;
vi. Masukkan sisa air ke dalam molen secara merata dan biarkan mesin
slump;
viii. Pengujian slump dilakukan sesuai dengan table dengan penjelasan
menit.
12.6.2 Pembentukan Benda Uji Beton
penusuk;
v. Tambahkan jumlah beton pada lapusan akhir agar jumlah beton tepat
setelah dipadatkan;
vi. Jangan tambahkan benda uji yang tidak mewakili campuran ke
dalam cetakan.
b. Penempatan Cetakan
a. Tutup permukan beton dengan lembaran plastik yang kuat, awet, dan kedap
b. Diamkan benda uji hingga tepat pada waktu dibuka dari cetakan, pastikan
benda uji berada pada permukaaan yang rata dan bebas dari gangguan;
c. Buka benda uji dari cetakan setelah 24 ± 8 jam setelah pencetakan;
d. Rendam benda uji pada bak perendaman hingga satu hari sebelum
pengujian.
perbandingan jumlah benda uji rencana dengan benda uji yang diperolah
saat pengecoran, perbandingan nilai slump rencana dan nilai slump aktual
perbandingan jumlah benda uji rencana dengan uji yang diperoleh saat
pengecoran, serta perbandingan nilai slump rencana dan nilai slump aktual
Air 10,1
Air 12,39
Seme 24
Agregat 30 cm 30 cm
45,04
Halus