GIPSUM
SEMESTER GENAP
Oleh Kelompok 8 :
Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga penulis dapat menyusun laporan
ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam laporan ini berisi pembahasan
mengenai Gipsum. Tujuan penyusunan laporan ini adalah untuk laporan tutorial
skenario 1 Blok Biomaterial dan Teknologi Kedokteran Gigi.
Dalam penyusunan ini, penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. Drg. Nadie Fatimatuzzahro MD.Sc selaku pembimbing dan fasilitator pada
saat tutorial serta membimbing kami sehingga terselesaikannya laporan
tutorial ini.
2. Anggota kelompok 8 yang turut serta aktif dalam pembuatan laporan
tutorial ini dan memberikan pendapat dalam proses tutorial.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada laporan ini. Oleh
karena itu penulis berharap pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang dapat
membangun penulis. Kritik konstruktif dari pembaca sangat penulis harapkan untuk
penyempurnaan laporan tutorial selanjutnya.
Akhir kata semoga laporan ini dapat memberikan manfaat bagi kita sekalian.
Penulis
DAFTAR ISI
COVER …………………………………………………………………... i
KATA PENGANTAR…………………………………………………..... ii
SKENARIO………………………………………………………………. 1
STEP 1……………………………………………………………………. 2
STEP 2……………………………………………………………………. 3
STEP 3…………………………………………………………………… 3
STEP 4…………………………………………………………………… 7
STEP 5……………………………………………………………………. 7
STEP 7…………………………………………………………………… 8
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................. 24
SKENARIO 1
Gipsum
STEP 2
1. Jelaskan klasifikasi, karakteristik serta kegunaan gipsum!
2. Apa saja tahap manipulasi gipsum yang baik dan benar?
3. Bagaimana teknik pencampuran bubuk gipsum dan air yang tepat?
4. Berapa setting time yang baik bagi setiap klasifikasi gipsum agar tidak porus?
5. Kapan bahan aselerator dan retarder dicampurkan pada manipulasi gipsum?
6. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi dari manipulasi gipsum?
STEP 3
GIPSUM SYARAT
GIPSUM
TIPE I
TIPE III
KOMPOSISI TIPE IV
GIPSUM
REAKSI SETTING
INSTRUMEN GIPSUM
MANIPULASI SETTING
GIPSUM EKSPANSI
WAKTU SETTING:
MEMPERCEPAT
ATAU
SIFAT MEMPERLAMBAT
GIPSUM
APLIKASI
GIPSUM
STEP 5
1. Mahasiswa mampu mengetahui, memahami dan menjelaskan sifat, bentuk/tipe
dan komposisi gipsum.
2. Mahasiswa mampu mengetahui, memahami dan menjelaskan manipulasi gipsum
(instrument yang digunakan) dan faktor yang mempengaruhi.
3. Mahasiswa mampu mengetahui, memahami dan menjelaskan setting time gipsum.
4. Mahasiswa mampu mengetahui, memahami dan menjelaskan aplikasi gipsum di
bidang kedokteran gigi.
STEP 7
Tipe-tipe gipsum
Komposisi gipsum
Bahan plaster dan stone gigi mengandung kalsium sulfat hemihidrat yang
merupakan hasil pengapuran sulfat dihidrat. Secara komersial, gipsum dihaluskan
dan dipaparkan terhadap temperatur 110-120 C (230-250 F) untuk mengeluarkan
air dari kristalisasi yang disebut sebagai kalsinasi (Anusavice, 2004). Kalsinasi
merupakan proses pemanasan gipsum untuk mendehidrasinya (sebagian ataupun
seluruhnya) untuk membentuk kalsium sulfat hemihidrat. Proses kalsinasi yang
menentukan kekuatan suatu bahan gips. Perbedaan dalam tipe-tipe gips
berhubungan dengan jumlah air yang dihilangkan dimana akan menghasilkan
densit yang beragam dan ukuran partikel bahan gips yang berbeda. Proses
kalsinasi yang berbeda akan menghasilkan tipe gips yang berbeda, seperti yang
ditunjukkan sebagai berikut (Wijaya, Cindy Denhara. 2014):
Kandungan utama plaster dan stone gigi adalah kalsium sulfat hemihidrat
(CaSO4)2H20 (atau Ca SO41/2H2O). Bergantung pada metode pengapuran,
bentuk hemihidrat yang berbeda dapat diperoleh. Berupa α-hemihydrat atau β-
hemihydrat. Penggunaan awalan α β menunjukkan 2 fase dari sudut pandang
aturan fase, tetapi tidak ada perbedaan kandungan mineral di keduanya.
Perbedaannya adalah hasil dalam ukuran kristal, daerah permukaan, dan derajat
kesempurnaan kisi-kisi. Untuk bentuk β merupakan agregasi fibrus dari kristal
halus dengan pori kapiler, sementara bentuk α terdiri dari fragmen dan kristal
yang mengelupas dalam bentuk tongkat/prisma (Anusavice, 2004).
Alat yang digunakan adalah mangkok karet, spatula, pensil tinta, neraca, pisau
gips, pisau model, gelas ukur, penggaris, vibrator, stopwatch, cetakan. Sedangkan
bahan yang digunakan adalah gips, air, vaselline, kertas gosok
Reaksi pengerasan :
Reaksi pengerasan pada produk gips di bidang kedokteran gigi dapat dituliskan
sebagai berikut :
CaSO4·2H2O → (CaSO4)2·H2O +3H2O → 2CaSO4.2H2O + panas.
Gipsum → Produk gypsum + air → Gipsum mengeras + panas
Dihidrat → Hemihidrat + air → Dihidrat
Berbagai hidrat memiliki kelarutan gypsum rendah dengan perbedaan nyata dalam
kelarutan hemihidrat dan dihidrat. Hemihidrat 4 kali lebih larut dalam air
dibandingkan dihidrat, sehingga reaksi pengerasan dapat di tuliskan sebagai
berikut :
Ketika hemihidrat diaduk dengan air, terbentuk suatu gipsum cair dan
dapat dimanipulasi.
Hemihidrat melarut sampai terbentuk larutan jenuh.
Larutan jenuh hemihidrat ini sangat jenuh dengan dihidrat sehingga
dihidrat mengendap.
Begitu dihidrat mengendap, larutan tidak lagi jenuh dengan hemihidrat,
jadi terus melarut. Kemudian proses berlanjut yaitu pelarutan hemihidrat
dan pengendapan dihidrat terjadi baik dalam bentuk gypsum baru. Reaksi
terus berlanjut sampai tidak ada lagi dihidrat mengendap dari larutan.
Ketika bubuk hemihidrat dicampur dengan air pada perbandingan yang tepat akan
membentuk campuran yang kental. Hemihidrat dapat larut dengan sedikit air
(6,5g/L pada suhu 20Oc). Pencampuran merupakan 2 tahap gipsum dari partikel
16 hemihidrat di dalam larutan jenuh. Hidrat yang stabil pada suhu dibawah 40oC
adalah dihidrat (gipsum) dimana kurang larut (2,4 g/L pada suhu 20oC) gypsum
hemihidrat. Fase larutan ini karena terjadi kejenuhan terhadap dihidrat, yang
mengkristal tepat pada nucleation centers dalam gypsum ini (Anusavice, 2003).
Pusat nukleasi ini dapat tercemar (misalnya oleh partikel gipsum residual),
partikel gipsum ditambahkan zat untuk mempercepat pengerasan, atau daerah
tegangan pada partikel hemihidrat terlarut.Akibat terjadinya pengurangan ion
kalsium dan sulfat pada fase cairan memungkinkan lebih banyak hemihidrat yang
masuk dalam larutan dan kemudian menggumpal sebagai gypsum. Proses
pengerasan terjadi karena pengkristalan kembali nukleasi secara heterogen yang
ditandai dengan berlanjutnya larutan hemihidrat, difusi ion kalsium dan sulfat ke
pusat nukleasi, dan menggumpalnya gipsum gypsum yang mikroskopik. Reaksi
pengerasan ini adalah kebalikan dari tahap pertama dari dehidrasi dan juga
eksotermik (Scheller, 2010).
Reaksi terbalik terjadi ketika produk gips/kalsium sulfat hemihidrat diberi air. Ia akan
kembali ke bentuk Gypsite. Setelah pusat jarum kristal-kristal berkembang, akan
terbentuk Spherulite. Pertumbuhan inilah yang disebut setting ekspansi. Setting
ekspansi tiap jenis gipsum berbeda-beda, sebagai berikut:
Anusavice Kenneth J., Shen Chiayi, Rawls Ralph H. 2013. PHILIPS SCIENCE OF
DENTAL MATERIALS -12th edition. Missouri: Elsevier.
Anusavice KJ. Philips Buku Ajar Ilmu Bahan Kedokteran Gigi Edisi 10. Jakarta:
EGC; 2004, hal.103-13, 155-60, 169-72
Anusavice KJ. Phillips Science Of Dental Material. 11th Ed, 2003; hal. 256 – 257
Combe EC. Notes on dental materials. 5th ed. New York: Longman Group Limited;
1986, pp. 299-308
Craig, R.G., &Power, J,M. 2002. Restorative Dental Materials. 11th Ed., Mosby Inc.,
St. Louis.
Gladwin, Marcia dan Bagby, Michael. 2013. Clinical Aspects of Dental Materials:
Theory, Practice, and Cases 4th edition . Philadhelpia: Lippincot Williams and
Wilkins
Harty, F.J., dan Ogston, R., 2012, Kamus Kedokteran Gigi. Alih Bahasa: Narlan
Sumawinata dari “Concise Illustrated Dental Dictionary”. Jakarta: EGC.
McCabe John F, Walls Angus W. G. 2014. Bahan Kedokteran gigi edisi 9. Jakarta:
EGC
Pangestika, Augina Era. 2015. Skripsi: Perbedaan Kekuatan Kompresi Gipsum Tipe
III Pabrikan, Gipsum Tipe III Daur Ulang dengan dan Tanpa Penambahan
Larutan Garam Dapur 1,5% sebagai Bahan Model Kerja Gigitiruan. Medan:
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara.
Powers. JM. Craig’s Restorative Dental Material, Twelfth edition. United states
ELSEVIER: 2006. Hal.207-279.
Sakaguchi RL, Powers JM. 2012. Craig’s restorative dental materials. 13th ed.,
Philadelphia: Elsevier.,
Supriatna Suhala dan M. Arifin. 1997. Bahan Galian Industri. PPTM. Bandung
Wijaya, Cindy Denhara. 2014. Skripsi: Perbedaan Kekuatan Kompresi Gips Tipe III
Pabrikan Dan Daur Ulang Untuk Pembuatan Model Kerja. Medan: Fakultas
Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara.