Anda di halaman 1dari 47

GYPSUM

Dharma Satya Aprianto, drg., Sp.Pros


A. Pendahuluan
• Gypsum merupakan mineral alami yang dapat ditemukan di alam.

• Secara umum gypsum merupakan variasi bentuk dari calcium


sulfate, hydrous dan anhyldrous yang di kalsinasi (proses
pengapuran menggunakan panas) menjadi calcium sulfate
dihydrate (CaSO4.2H2O)
• Walaupun tidak digunakan secara langsung, gypsum merupakan
material yang sering dipakai di klinik ataupun laboratorium
kedokteran gigi.
A. Pendahuluan
• Di bidang kedokteran gigi, replika dari jaringan keras dan jaringan
lunak digunakan untuk diagnosis dan perawatan dari kelainan di
rongga mulut.
• Replika tersebut dapat berupa
1. Model studi
2. Casts
3. Dies
• Tiap replika diatas mempunyai fungsi masing-masing.
1. Model studi

• Model studi digunakan untuk mengobservasi


struktur mulut dari pasien.
• Contoh : di bidang orthodonti digunakan
untuk mengevaluasi hasil perawatan
orthodonti dan kemajuan hasil perawatan
2. Cast

• Cast adalah model kerja

• Model kerja bisa berupa model rahang dan


gigi yang biasa digunakan untuk membuat
retainer ortho dan gigi tiruan lepasan.
3. Dies

• Dies merupakan replikasi dari satu gigi yang


mempunyai tingkat akurasi tinggi
• Biasa digunakan untuk membuat mahkota
atau inlay.
B. Klasifikasi Gypsum
• Menurut International Organization for Standardization (ISO),
gypsum dibagi menjadi 5 tipe :
Tipe Gypsum
Impression plaster (tipe I / plaster of
paris)
• Biasa digunakan untuk menanam model kerja
ke dalam artikulator.
• Mempunyai perbedaan waktu setting dan
perubahan dimensi saat setting dengan model
plaster (tipe II)
Model Plaster (tipe II)

• Model plaster (tipe II) biasa digunakan untuk


membuat model studi yang tidak
membutuhkan resistensi terhadap abrasi
• Orthodontic plaster merupakan campuran
bahan dari plaster dan dental stone.
Dental stone
• Disebut juga simply stone

• Lebih kuat dan lebih tahan abrasi daripada bahan plaster.

• Biasa digunakan sebagai model kerja yang membutuhkan


ketahanan terhadap abrasi
• Dies biasanya menggunakan menggunakan high-strength
dental stone untuk menahan abrasi selama proses
pembuatan mahkota
C. Macam-macam Kegunaan Gypsum
Di bidang Kedokteran Gigi
1. Dapat digunakan sebagai Impression Material
untuk Oral Maxilo Fascial (OMF)
2. Untuk membuat cetakan, model gigi dan die
3. Membuat replika model
4. Membantu menanam model dalam artikulator
5. Sebagai catatan gigit (bite registration)
1. Dapat digunakan sebagai
Impression Material untuk Oral Maxilo
Fascial (OMF)
2. Untuk membuat cetakan, model gigi
dan die
3. Membuat replika model
4. Membantu menanam model dalam
artikulator
5. Sebagai catatan gigit (bite
registration)
Kompatibilitas bahan gypsum
D. Reaksi Kimia
• Suhu yang digunakan untuk memproses gypsum sekitar 20-
700 derajat celcius.

• Perbedaan suhu menghasilkan produk yang berbeda


E. Bentuk Fisik

• Bentuk Fisik dari plaster, dental stone dan


high-strength dental stone berbeda tetapi
terbuat dari bahan yang sama yaitu calcium
sulfate hemihydrate.
Tipe dan contoh gypsum
F. Bahan Accelerator dan Retarders

• Bahan accelerator adalah bahan kimia yang


dapat mempercepat waktu setting dari bahan
gypsum
• Bahan retarders adalah bahan kimia yang
dapat digunakan untuk memperpanjang waktu
setting dari bahan gypsum
• Beberapa bahan accelerator dan retarder bekerja
dengan cara mengubah kelarutan hemihydrate
dan dihydrate yang terbentuk dari calcium sulfate
• Contoh accelerator adalah potassium sulfate.
• 2 % water solution dari potassium sulfate dapat
mengurangi waktu setting model plaster dari 10
menit menjadi 4 menit
• Contoh retarders adalah borax

• Borax dapat memperpanjang waktu setting


dari produk gypsum menjadi beberapa jam
saat menggunakan konsentrasi powder
sebanyak 2%.
G. Water-Powder Ratio (W-P Ratio)
• Rasio jumlah perbandingan jumlah air dan
bubuk menentukan konsistensi dari campuran
gypsum.
H. Temperature
• Reaksi setting dari bahan gipsum dipengaruhi juga oleh
temperatur dari air yang digunakan dan suhu ruangan.
• Bila suhu ruangan sekitar 20-25 derajat celcius, akan
meningkatkan suhu tubuh sampai sekitar 37,5 derajat
celsius, maka waktu setting akan berkurang.
• Temperatur dari air yang digunakan juga mempunyai
pengaruh yang sama.
• Jika temperatur air meningkat di atas 37,5 derajat celsius,
waktu setting akan meningkat, karena dihydrate menjadi
lebih larut (soluble).

• Bahan gipsum bersifat hygroscopic (menyerap air dari udara)

• Bila bahan gipsum dibiarkan di udara terbuka dalam beberapa


hari, gipsum tersebut akan menyerap air dari udara dan
partikel pada permukaan gipsum akan mengubah dihydrate.
I. Setting Time

• Di bagi menjadi

1.Initial setting

2.Final setting
1. Initial setting
• Initial setting yaitu interval di antara waktu ketika air dan
bubuk di campur dan di aduk kemudian dimasukkan ke
dalam cetakan. (working time)
• Mixing time
– Waktu yang dibutuhkan untuk mengaduk air dan bubuk sampai
homogen
– Secara mekanis Sekitar 20-30 detik
– Menggunakan spatula sekitar 1 menit
• Working time yaitu waktu yang digunakan
untuk mengaduk sampai konsistensi homogen
Sekitar 3 menit
2. Final setting time
• Adalah waktu dimana terjadi konversi dari hemihydrat menjadi
dihydrate lengkap.
• Saat tersebut adalah waktu yang tepat untuk membuka gypsum
dari cetakan atau memanipulasinya tanpa terjadi distorsi atau
fraktur
• Bila membuka gypsum dari cetakan saat initial setting maka akan
terjadi fraktur karena gypsum belum terlalu keras.
• Cat : jangan memanipulasi gypsum saat masih kondisi initial setting
• Setting time

waktu yang dibutuhkan dari awal


pencampuran antara bubuk dengan air
sampai bahan mengeras
J. Manipulasi
Bahan dan alat yang dibutuhkan:
• Bowl (mangkuk karet) dan spatula cetak (plastik/logam)
• Vibrator
• Sendok takar bahan gips dan gelas ukur
• Dental gips plaster of Paris (warna putih)
• Dental gips dental stone (warna biru)
• Air
• Ukur perbandingan bubuk (dental stone) dan air (air)
menggunakan sendok takar dan gelas ukur sesuai dengan
takaran pabrik dan ukuran cetakan rahang yang akan diisi
dengan gips.
W-P Ratio
• Pertama tuangkan air sesuai takaran ke dalam bowl, dilanjutkan
menuangkan bahan gips ke dalam air untuk menghindari terjebaknya
gelembung-gelembung udara dalam adonan bahan cetak selama 10 detik,
lalu diamkan 20 detik.
• Aduk selama 60 detik (1 menit) dengan 2 kali putaran setiap detik hingga
adonan terlihat homogen, dapat dibantu dengan meletakkan mangkuk
karet yang berisi adonan pada vibrator sehingga gelembung-gelembung
udara yang terperangkap dalam adonan dapat dikurangi.

Mengaduk selama satu menit dengan


kecepatan 2 kali putaran per detik
• Pengisian menggunakan model plaster (tipe II) dan dilakukan
pada satu sisi jangan terlalu banyak dan biarkan gips mengalir
secara perlahan mengisi seluruh dasar permukaan cetakan
untuk menghindari udara yang terperangkap.
• Pengecoran dilakukan di atas vibrator

Anda mungkin juga menyukai