Anda di halaman 1dari 54

DESAIN GIGI TIRUAN

KERANGKA LOGAM

DRG. DHARMA SATYA A., SP.PROS


KLASIFIKASI GIGI TIRUAN
(APPLEGATE OR KLASIFIKASI
KENNEDY-APPLEGATE)
Merupakan modifikasi klasifikasi Kennedy yaitu mengklasifikasikan
berdasarkan letak sadel dan free end. Macam-macam diagnosa
menurut klasifikasi applegate-kennedy :

a. Kelas I
Daerah tak bergigi terletak dibagian posterior
dari gigi yang masih ada dan berada pada kedua
sisi rahang (bilateral).
Kelas II
Daerah tak bergigi terletak pada bagian
posterior dari gigi yang masih ada, tetapi berada
hanya pada salah satu sisi rahang saja
(unilateral).

Kelas III
Keadaan tak bergigi paradental dengan kedua
sisi tetangganya tidak lagi mampu member
dukungan kepada protesa secara keseluruhan

Kelas IV
Daerah tak bergigi terletak pada bagian anterior
dari gigi yang masih ada dan melewati garis
tengah rahang
Kelas V
Daerah tak bergigi paradental dimana gigi asli
anterior tidak dapat dipakai sebagai gigi
penahan atau tidak mampu menahan daya
kunyah

Kelas VI
Daerah tak bergigi paradental dengan kedua
gigi tetengga asli dapat dipakai sebagai gigi
penahan
Bila terdapat daerah tak bergigi tambahan disebut modifikasi
kecuali pada kelas IV.
BIOMEKANIK GIGI TIRUAN

Jenis gaya

Kemampuan
struktur Durasi dan
Perubahan intensitas
pertahanan penyangga
dalam menahan gaya
gaya

Kemampuan
gigi dan
Penggunaan
mukosa dalam
bahan
menahan
gaya
Gambar. Tiga kelas
tuas. Klasifikasi
berdasarkan lokasi titik
tumpu/ fulcrum (F),
tahanan/ beban/
resistance (R), dan arah
gaya/ kuasa/ effort (E).
Dalam istilah dental, E
dapat mewakili gaya
oklusi atau gravitasi; F
mewakili permukaan
gigi sebagai occlusal
rest; dan R adalah
direct retainer atau
permukaan guide plane.
fulcrum line adalah pusat
rotasi basis ekstensi distal
yang bergerak menuju
jaringan pendukung saat
beban oklusal diterima.
Sumbu ini melalui occlusal
rest atau bagian rigid lainya
dari retainer direct yang
terletak di oklusal atau
incisally setinggi kontur
abutment primer
KOMPONEN DESAIN
GTSKL

KONEKTOR
MAJOR BASIS GTSL
(UTAMA)

KONEKTOR INDIRECT
MINOR RETAINER

REST DAN DIRECT


REST SEATS RETAINER
KONEKTOR MAJOR (UTAMA)

Sebuah bagian dari gigi tiruan sebagian lepasan


yang menghubungkan komponen di satu sisi
lengkungan ke komponen di sisi berlawanan
dari lengkungan

MAKSILA
KONEKTOR UTAMA
MANDIBULA
PERSYARATAN UMUM

 Kekakuan
Sebuah konektor utama tidak harus fleksibel.
 Harus memberikan dukungan vertikal dan melindungi jaringan lunak.

 Harus menyediakan sarana retensi tidak langsung bila diperlukan.

 Harus menyediakan kesempatan bagi posisi basis gigi tiruan di mana


diperlukan.
 Harus nyaman untuk pasien.

 Seharusnya tidak membuat retensi makanan.

 Harus self-cleansing.
PERTIMBANGAN DESAIN
2. Pada mandibula,
1. Intentional relief perbatasan konektor utama
Batas konektor utama harus ditempatkan 3 mm dari
6 mm dari margin gingiva gingiva marginal.
pada lengkung rahang atas
untuk menghindari cedera
pada marginal gingiva.

Jika hal ini tidak mungkin,


diperpanjang di gingiva
marginal sebagai lingual
plate.
3. Perbatasan konektor utama 5. Bagian dari kerangka yang
harus sejajar dengan margin berdampingan dengan
gingiva permukaan gigi harus
disembunyikan dalam
embrasures untuk menghindari
ketidaknyamanan.

4. Kerangka logam harus


6. Margin konektor utama harus
melewati margin gingiva dengan
dibulatkan untuk menghindari
tegak lurus
gangguan pada lidah.
7. Konektor utama harus simetris dan harus
melewati palatum dalam garis lurus
8. Batas anterior konektor utama maksila harus
berakhir di bagian terdalam dari rugae dan tidak
terletak di puncak rugae.
9. Konektor utama tidak harus diperluas di atas
tonjolan tulang seperti tori
KONEKTOR UTAMA MAKSILA

Konektor utama yang digunakan dalam


pembuatan protesa maksila

Harus dibuat berdasarkan konsep desain dan


harus memenuhi persyaratan tambahan.
PERSYARATAN TAMBAHAN
 Beading (rounded thick border) harus
diberikan pada margin posterior konektor
utama maksila untuk memberikan tanda
dengan jaringan lunak pada margin untuk
mendapatkan adaptasi yang lebih baik dan
mencegah masuknya sisa makanan
TIPE KONEKTOR UTAMA MAKSILA
1. Single posterior palatal bar
2. Palatal strap
3. Single broad palatal major connector atau
Palatal plate type major connector
4. Double atau anteroposterior palatal bar
5. Horseshoe atau U-shaped connector
6. Closed Horseshoe atau anteroposterior
palatal strap
7. Complete palate
1. SINGLE POSTERIOR PALATAL BAR

Indikasi:
 Untuk interim partial denture

Kekurangan:
 Dukungan tlg yg buruk dari palatum durum krn lebar
antero-posterior sempit
 Dukungan vertikal harus ditingkatkan dgn menambahkan
banyak rest
 Tdk dpt digunakan u/ gigi anterior-premolar
 Dpt digunakan hanya ketika 1 atau 2 gigi harus diganti
pada setiap sisi
 Hanya dapat digunakan pada kasus kelas III Kennedy
2. PALATAL STRAP

Indikasi:
• Unilateral distal extension partial denture
• Bilateral short span edentulous spaces
pada gigi yang didukung protesis
(Kennedy Klas III)

Keuntungan :
• Resistensi yang baik volume metal
minimal
• Ketahanan bending sangat baik dan
memutarbalikkan gaya yang bekerja
pada GT krn melewati 3 bidang
• Menggunakan logam yang sangat tipis
• Peningkatan retensi karena peningkatan
adhesi dan kohesi
3. SINGLE BROAD PALATAL MAJOR CONNECTOR ATAU
PALATAL PLATE TYPE MAJOR CONNECTOR

Indikasi
• Kasus Klas I dengan sedikit
resorpsi vertikal ridge.
• Kasus dengan palatum
berbentuk 'V' atau 'U'.
• Kasus dengan abutment yang
kuat
• Kasus dengan sisa lebih dari
enam gigi anterior
4. DOUBLE ATAU ANTEROPOSTERIOR
PALATAL BAR

Indikasi:
• Ketika gigi abutment anterior &
posterior ada jarak yg luas
• Kasus dengan palatal torus besar
yang tdk dpt dioperasi
• Pasien yang ingin menghindari
complete palatal coverage
• Long edentulous span klas II
modifikasi 1
• Kondisi Kelas IV
5. HORSESHOE ATAU U-SHAPED CONNECTOR

Indikasi:
• Digunakan ketika banyak gigi anterior harus
diganti
• Overbite gigi anterior
• Keuntungan:
• Cukup kuat.
• Memiliki retensi tidak langsung dan dukungan
moderate.
6. CLOSED HORSESHOE ATAU ANTEROPOSTERIOR
PALATAL STRAP

 Batas dr margin gingiva 6 mm

Indikasi:
 Digunakan bila banyak gigi yang diganti & terdapat torus

 Digunakan dalam kasus Kennedy Klas I dan Klas II dengan


penggantian gigi anterior
7. COMPLETE PALATE
 Batas anterior harus dihilangkan 6mm untuk margin gingiva atau
memperpanjang hingga cingula gigi anterior
 Batas posterior dari palatum sebaiknya mencakup persimpangan
palatum durum dan molle.

Indikasi :
 Digunakan ketika banyak gigi posterior diganti

 Dalam kasus di mana gigi anterior akan diganti bersama dengan


kondisi Kennedy klas I
 U/ pasien dgn otot pengunyahan yg berkembang dgn baik atau
sudah terdapat semua gigi mandibula shg akan ada beban yg
berlebihan & kekuatan menggeser, yg hanya dpt didistribusikan
o/ complete palate.
 Dalam kasus dgn ridges datar & vaults dangkal di mana stabilitas
tinggi diperlukan
 Dpt digunakan sementara sbg GT parsial transisi u/ membiasakan
pasien u/ cakupan palatal besar sebelum pembuatan GTL
 Dalam kasus bibir sumbing sempit, steep vault
PROSEDUR DESAIN KONEKTOR UTAMA
MAKSILA
Blatterfein (1953), lima langkah dasar u/ merancang konektor
utama maksila:
 Langkah 1: Tekanan utama daerah yang akan dicakup oleh
bantalan basis GT harus ditandai pada cast.
 Langkah 2: Daerah nonstress-bearing areas seperti palatal
gingiva, pertengahan palatine raphe harus ditandai dengan
warna yang berbeda pada cast.
 Langkah 3: Konektor-area
Langkah 4: Memilih konektor
Konektor yg sesuai dipilih berdasarkan 4 faktor:
 Kenyamanan Mulut
 Kekakuan
 Lokasi basis protesa
 Jumlah retensi tidak langsung yang diperlukan akan
mempengaruhi garis konektor utama

 Langkah 5: Unifikasi
Penyatuan konektor
TIPE KONEKTOR UTAMA MANDIBULA
1. Lingual bar
2. Lingual plate
3. Kennedy bar atau double lingual bar
4. Sublingual bar
5. Mandibular cingulum bar (continuous bar)
6. Labial bar
1. LINGUAL BAR

 Minimal 8 mm vertikal dari dasar mulut & 3 mm dari gingiva marginal


 Tinggi minimum dari konektor utama harus minimal 5 mm
 Lingual bar harus ditempatkan se-inferior mungkin sehingga gerakan
lidah tidak dibatasi & dpt tersedia ruang yg cukup di atasnya
2. LINGUAL PLATE

Indikasi:

• Gigi yg paling posterior hilang & diperlukan


retensi indirect
• Tidak ada ruang u/ lingual bar
• Ada tori mandibula yang tdk dpt dioperasi
• Pasien yg memiliki area edentulous ekstensi
distal bilateral & ridges terresorpsi & ketika gigi
anterior kurang dukungan tulang.
3. KENNEDY BAR ATAU DOUBLE LINGUAL BAR

 Bar bagian atas berbentuk setengah oval, dengan tinggi 2-3


mm dan tebal 1 mm
Indikasi:
 Kasus dengan embrasures interproksimal besar
membutuhkan retensi indirect
 Diastema besar
4. SUBLINGUAL BAR
 Modifikasi dari lingual bar
 Sublingual bar ditempatkan lebih inferior dan posterior
daripada lingual bar yaitu melapisi bagian anterior
dasar mulut
 Konektor utama sub-lingual bar ditempatkan jauh ke
dalam sulkus lingual
Indikasi:
 Dapat digunakan bersama dgn lingual plate jika frenum
lingual tdk menghasilkan gangguan
 Digunakan dgn adanya anterior lingual undercut
 Jika kedalaman sulkus terlalu sedikit & lingual bar tdk
dpt ditempatkan dgn minimal pembuangan 4mm dari
free gingiva margin
5. MANDIBULAR
CINGULUM BAR
(CONTINUOUS BAR 6. LABIAL BAR
RETAINER)
Indikasi:
Indikasi: • Gigi inklinasi lingual
 Embrasures • Tori mandibula yg tdk dpt
interproksimal besar yg dioperasi
• Modifikasi labial bar (swing lock)
membutuhkan retensi hinge ditempatkan di satu ujung
indirect & lock di lain sisi shg ada
 Diastema besar adaptasi yg lebih dekat
TIPE KONEKTOR MINOR
1. Clasps bergabung ke konektor utama
2. Retainer indirect atau auxiliary rest
bergabung dengan konektor utama
3. Basis gigi tiruan bergabung dengan konektor
utama
KONEKTOR KECIL YANG BERFUNGSI SEBAGAI
APPROACH ARM UNTUK BAR-JENIS CLASP

 Membantu u/ posisi ujung dpt menyimpan dari


jepitan gingiva
 Jenis konektor kecil memiliki karakteristik :
 Tidak kaku, karena tidak harus menanggung
beban apapun
 Mendukung direct retainer, yang melibatkan
undercut gigi dengan mendekati bagian gingiva
 Lebih fleksibel
KLASIFIKASI RESTS

Berdasarkan hubungan rest untuk direct retainer


 Primer rest

Rests yang ditempatkan bersama dgn clasp


 Sekunder/auxilary rest

Ditempatkan untuk indirect retention, secara terpisah, jauh dari


clasp
 Auxiliary rests biasanya ditempatkan tegak lurus, yang ditarik dari
titik tengah sumbu abutment bertemu gigi-geligi
 Auxiliary rest yang terhubung ke konektor utama dengan konektor
minor.
Berdasarkan lokasi rest
 Occlusal rest  pada permukaan oklusal gigi posterior

 Cingulum atau lingual rest  pada permukaan lingual gigi,


terutama gigi kaninus maksila

 Incisal rest  pada incisal edge gigi, biasanya pada kaninus


dan insisif mandibula
MACAM “OCLUSAL APP CLAPS”
1. Akers Claps

2. Fish Hook/ Reverse


Loop/Hairpin Clasp
3. BACK ACTION
CLASP

4. Reverse Back Action

5. Half Clasp
6. Caspid Universal
clasp

7. Double akers
Clasp

8. Embrasur
Clasp
9. Multiple Clasp

10. Ring Clasp

11. Reverse Ring


Clasp
12. Long Arm Clasp

13. Combination Clasp


2. KLAMER GINGIVAL / GINGIVAL CLASP /
GINGGIVALY APP CLAPS

Bergerak dari bawah ke atas


1. De Van Infrabulge Clasp
2. Roach ar Clasp :
bentuk klamer ini dinamakan sesuai bentuk
ujungnya,
klamer : T,Y,L,C,I,U dan S

3. Mesio Distal Clasp


CLAPS
MACAM CLAPS MENURUT “ NEY “

* CLAPS = 1 CLASP

* CLAPS
= 2 CLASP
* 1-2 COMBINATION
= 1-2 COMBINATION
Half #1, half#2; combine the
advantages of both when used
on a # 1-2 survey line

BACK ACTION CLAPS


BACK-ACTION CLASP
For anteriors and bicuspids;
attached to the denture with a
strut at one end only, the
lingual end

REVERSE BACK ACTION


REVERSE BACK-ACTION
Similar in function and design
to the Back-action, except that
it is attached at the buccal end/
RINGS CLAPS
KLASIFIKASI DIRECT RETAINER

Direct retainers diklasifikasikan  Intracoronal direct retainers


sebagai: (Attachments):
 Extracoronal direct retainers (Clasps):  Internal attachment
 Manufactured retainers (Dalbo)  External attachment
 Custom-made retainers:  Stud attachment
 Occlusally approaching  Bar attachment
(Circumferential or Aker’s clasp)  Special attachments
 Gingivally approaching (Bar or

Roach’s clasp)
JENIS CLASP
 Tipe clasp antara lain:
 Circumferential or Aker’s clasps
 Vertical projection or Bar or Roach clasps
 Continuous clasp (Clasp berlanjut)
Cast circumferential clasp terdiri dari 11 tipe, yaitu:
1. Simple circlet clasp

2. Reverse, circlet or reverse approach clasp

3. Multiple circlet clasp

4. Ring clasp

5. Fishhook or hairpin clasp or reverse action clasp

6. Onlay clasp

7. Combination clasp

8. Half and half clasp

9. Back-action clasp

10. Grasso’s clasp or VRHR clasp

11. Vertical projection / Bar clasps / Roach clasps


BAGIAN DARI BAR CLASP

Approach Arm Retentive terminal


JENIS BAR CLASP

T gesper Modifikasi T clasps

I-bar
Continuous clasp
Mirror view clasp. Catatan: permukaan lingual
gigi penyangga yang berlapis
TIPE DARI INDIRECT RETAINER
Tipe yang paling umum digunakan indirect retainer adalah koneksi rest yang berhubungan
dengan konektor kecil.
1. Auxillary occlusal rest
2. Ekstensi Caninus dari occlusal rest
3. Canine rest
4. Continuous bar retainers dan linguoplates
5. Daerah modifikasi
6. Rugae Support
7. Retensi direct indirect
8. Indirect retention dari major connector

Anda mungkin juga menyukai