Anda di halaman 1dari 10

TUGAS PRAKTIKUM EVALUASI KAIN

Nama : Robby Sri Adam S

NPM : 18030048

Jurusan/Grup : Produksi Garmen/2G3

Dosen Pengampu Mata Kuliah:

1. Atin S., S.ST,M.T.


2. Luciana, S.Teks,M.Pd.
3. Ryan R., S.ST.

POLITEKNIK SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TEKSTIL

BANDUNG

2020
BUNDESMANN

Pengujian tahan air hujan

I. Alat dan bahan

1. Kain Uji
2. Gelas Ukur100 ml
3. Gelas Beaker 250 ml
4. Timbangan Digital
5. Bundesmann Rain Tester

II. Cara Kerja

1. Potong contoh uji hingga membentuk lingkaran dengan


diameter 14,1 cm.
2. Timbang contoh uji untuk mengetahui berat awal
3. Kalibrasi curah hujan sesuai dengan standar yaitu 100
mm/menit.
4. Tabung tempat contoh uji kita tutup, agar air hujan
tertampung di tabung, lalu buka keran dan jalankan tanpa
contoh uji selama 1 menit untuk melihat apakah curah hujan
yang kita atur sudah sesuai dengan standar.
5. Setelah 1 menit kita lihat apakah air yang tertampung sudah
sesuai dengan standar yang ada yaitu 100 mm/menit.
6. Tuangkan air dalam tabung ke gelas ukur dan lihat apa sudah
sesuai standar
7. Jalankan alat dengan contoh uji yang terpasang, jalankan
selama 10 menit.
8. Setelah 10 menit angkat kain dan lihat apakah ada air didalam
tabung, jika ada pindahkan kedalam gelas ukur dan hitung
jumlah rembesan air, jika tidak ada maka rembesan air sama
dengan 0.
9. Lakukan pemerasan contoh uji di mesin pemerasan putar
selama 15 detik.
10. Kemudian contoh uji ditimbang untuk menghitung persentase
penyerapan air/berat basah.
11. Setelah itu lakukan perhitungan

III. Perhitungan

Berat basah – Berat kering x 100 %


Berat kering
TAHAN LUNTUR WARNA TERHADAP CUCI

Pengujian Tahan Luntur Warna Terhadap Pencucian

I. Alat dan Bahan

1. Contoh Uji 2 Sampel ukuran 4 x 10 cm (Kain celup motif polos


boleh lusi atau pakan harus konsisten, dan kain celup motif
usahakan semua warna terwakili).

2. Kain pelapis 1 dari bahan kapas, 1 dari bahan polyester ukuran


sama dengan contoh uji.

3. Kelereng baja sebanyak 10 buah di masing-masing tabung

4. Cairan sabun 1 gram/liter

II. Langkah Kerja

1. Simpan kain pelapis polyester dibawah kain cotoh uji


kemudian kain pelapis kapas diatas contoh uji.
2. Untuk contoh uji motif kain pelapis polyester dibawah dan
kapas diatas lalu untuk 1 lagi sebaiknya, diusahakan semua
sisinya terwakili.
3. Kemudian dijahit pada satu sisi dengan benang putih
4. Kemudian contoh uji dimasukan kedalam tabung untuk
pengujian TLW terhadap pencucian.
5. Siapkan alat dan bahan sesuai standar uji.
6. Masukan larutan sabun 1 gram/liter kedalam tabung sebanyak
150 ml di setiap tabung.
7. Masukan sampel yang sudah dijahit di masing-masing tabung
dan masukan kelereng baja.
8. Suhu pencucian sesuai standar 40° celcius dan waktu
pencucian 30 dan 40 menit sesuai mana yang ingin digunakan
9. Lakukan pemanasan awal, pindahkan ke area pencucian lalu
gunakan penjepit tabung dan pastikan dijepit dengan kencang
agar tidak terlepas saat proses pencucian.
10. Tutup dan pencet tombol on untuk melakukan pencucian.
11. Saat selesai kita lepaskan tabung dari penjepit dan lakukan
proses pembilasan dengan suhu air 40 celcius.
12. Sampel yang telah dicuci keluarkan dari tabung kemudian bilas
air 40 dengan waktu 1 menit dan di air kedua dengan suhu
yang dan waktu yang sama.
13. Setelah dibilas laukan pengeringan dengan mesin peras putar
sekitar kurang lebih 15 detik.
14. Untuk pengeringan usahakan kain pelapis tidak menyentuh
kain contoh uji agar tidak terjadi migrasi warna akibat
pengeringan
15. Setelah contoh uji kering lakukan uji penilaian luntur warna
dengan gray scale dan standing scale

III. Perhitungan

Bandingkan hasil contoh uji dengan standar penilaian luntur


warna
PENGUJIAN TAHAN LUNTUR WARNA TERHADAP KERINGAT

Pengujian Tahan Luntur Warna Terhadap Keringat

I. Alat dan Bahan

1. Contoh Uji 4 x 10 cm kain celup bisa ke lusi atau pakan, kain


motif usahakan semua warna terwakili
2. Kain Pelapis 4 x 10 cm polyester dan kapas
Urutan kain pelapis, sampel, kain pelapis kapas
Contoh uji kedua sebaliknya
3. Untuk printing pastikan pada kain berwarna diatasnya kapas
dan bawahnya pelapis polyester dan contoh uji yang kedua
sebaliknya.
4. Gelas Beaker
5. Cairan keringat buatan
6. Wadah kecil untuk merendam kain

II. Langkah Kerja

1. Contoh uji yang sudah dipasang kain pelapis dijahit pada 1


sisinya.
2. Kita akan rendam pada cairan asam buatan, masukan cairan
kedalam wadah lalu rendam kain contoh uji dan usahakan
terendam semua.
3. Rendam selama 30 menit dan pada interval 15 menit lakukan
pembalikan kain agar kain terendam secara merata
4. Lakukan pada semua contoh uji.
5. Setelah 30 menit keluarkan contoh uji dan simpan di atas
papan akrilik kemudian kita peras. Lalu ditimpa papan akrilik
sebanyak 21 buah.
6. Selanjutnya kita simpan pada press tester
7. Kemudian contoh uji diberi penekanan dengan beban 5 KG
yang menghasilkan tekanan sebesar 12,5 Kp
8. Alat dikencangkan dan tidak ditentukan waktunya.
9. Selanjutnya simpan sampel kedalam oven dan pastikan suhu
sudah diatur pada suhu yang sudah ditentukan oleh standar
yaitu 37 celcius
10. Diamkan dalam suhu yang sudah diatur selama kurang lebih 4
jam lalu keluarkan dari oven dan kita keringkan
11. Kita lakukan pengeringan seperti pengeringan pada tahan
luntur warna terhadap pencucian
12. Lakukan Penilaian TLW menggunakan grey scale dan standing
scale

III. Perhitungan

Bandingkan hasil contoh uji dengan standar penilaian luntur


warna
TAHAN LUNTUR WARNA TERHADAP GOSOKAN

Pengujian Tahan Luntur Warna Terhadap Gosokan

I. Alat dan Bahan

1. Krok meter
2. Kertas Saring
3. Kain Kapas
4. Cawan Berisi Air Suling
5. Contoh Uji yang sudah dipotong

II. Langkah Kerja

1. Pasang contoh uji pada alat penjepitnya. Pastikan Contoh Uji


sudah terpasang dengan kuat.
2. Pasang kain kapas pada alat dengan menggunakan cincin alat.
3. Pastikan skala terbaca dimulai dari 0 dan lakukan penggosokan
sebanyak 10 kali gosokan maju mundur/20 kali gosokan.
4. Untuk menghindari agar contoh uji tidak selip bisa kita bantu
pegang dengan tangan agar kain tidak lepas saat di gosok.
5. Putar pedal dengan tangan kanan sebanyak 20 kali putaran.
6. Setelah 20 kali gosokan ambil kain pelapis dan bandingkan
dengan standing scale.
7. Untuk gosokan basah kita ambil cawan berisi air suling dan
kita basahi kain kapasnya. Untuk mendapatkan kelembaban
yang sesuai kita gunakan kain hisap untuk mendapatkan
kelembaban sekitar 65 ± 5% terhadap berat kain contoh uji.
8. Setelah itu kita pasang pada alat tester dengan contoh uji yang
berbeda dan lakukan pengujian seperti pengujian pada
gosokan kering.
9. Setelah 20 kali gosokan ambil kain kapas dan bandingkan
dengan standar uji standing scale.
III. Perhitungan

Bandingkan hasil contoh uji dengan standar penilaian luntur


warna
UJI TAHAN API

Pengujian Tahan Api

I. Alat dan Bahan

1. Contoh uji ukuran 32 x 7,5 cm


2. Stopwatch
3. Mesin Pembakaran

II. Langkah Kerja

1. Pasang contoh uji pada alat dan sejajarkan dengan garis yang
ada di bawah alat penjepit.
2. Pasang penjepit dalam keadaan kain tegang.
3. Nyalakan api sampai kira-kira setinggi 3,8 cm
4. Masukan contoh uji ke alat pembakaran dan diamkan selama
12 detik.
5. Lalu hitung berapa lama waktu nyala apinya dan berapa lama
waktu baranya.
6. Lakukan Perhitungan.

III. Perhitungan

1. Yang dievaluasi adalah waktu nyala api = lama waktu nyala api
sampai padam dikurangi 12 detik
2. Waktu bara adalah lama waktu bara sampai padam dikurangi
waktu nyala api sampai padam
3. Panjang Arang adalah sisa kain contoh uji yang tidak terbakar,
jika terbakar semua maka tidak ada panjang arang. Panjang
arang diukur dari garis awal sampai kain berhenti terbakar.

Anda mungkin juga menyukai