Anda di halaman 1dari 29

PENGUJIAN KAIN SECARA KIMIA

Mata Kuliah : EVALUASI KAIN


Dosen : TINA MARTINA
2020
1
PENGUJIAN KAIN SECARA KIMIA

Pada pengujian kain secara kimia akan


dibagi dalam 3 macam pengujian yang
dihubungkan dengan sifat yang dimiliki kain,
yaitu :
1. Hubungan kain dengan air
2. Hubungan kain dengan api dan
3. Hubungan kain dengan warna

2
PENGUJIAN KAIN SECARA KIMIA

Hubungan kain dengan air :


- Stabilitas dimensi
- Uji Daya Serap
- Uji Siram
- Uji tahan hujan
- Uji Hydrostatik

3
DIMENSI KAIN

• Panjang Kain : Dengan Mengukur Panjang Kain Pada Meja


Datar
• Lebar Kain : Dengan Mengukur Lebar Kain Pada Meja Datar
• Tebal Kain : Menggunakan Alat Pengukur Tebal Kain
( Thickness Gauge).
• Jumlah Pengukuran ( N) Minimal Adalah 5 Kali Pada Tempat
Yang Berbeda,
UJI PERUBAHAN UKURAN/STABILITAS DIMENSI KAIN

Perubahan Ukuran Pakaian, Disebabkan Oleh :


• Pencucian

• Pencucian Kering

• Penyetrikaan

5
UJI PERUBAHAN UKURAN/STABILITAS DIMENSI KAIN

Mengkeret Pada Kain Dapat Terjadi Karena :


• Relaxing Shrinkage
• Swelling Shrinkage
• Felting Shrinkage
• Contraction Shrinkage

6
STANDAR CARA UJI PERUBAHAN DIMENSI :

• SNI 7228:2011, Tekstil- Persiapan, Penandaan Dan Pengukuran Contoh Uji


Kain Dan Garmen Dalam Pengujian Untuk Penentuan Perubahan Dimensi
• SNI ISO 6330-2015, Tekstil Prosedur Pencucian Dan Pengeringan Rumah
Tangga Untuk Pengujian Tekstil
• SNI ISO 5077:2011, Tekstil-cara Uji Perubahan Dimensi Pada Pencucian
Dan Pengeringan

7
PRINSIP PERSIAPAN PENGUJIAN

• Contoh uji yang dipilih sehingga mewakili lot tekstil yang diuji
• Pada masing-masing contoh uji diberi tanda berupa pasangan titik, dan
jarak antara masing-masing kedua pasangan titik diukur sebelum dan
sesudah proses tertentu.

8
PROSEDUR PEMILIHAN CONTOH UJI
• Tidak memotong contoh uji satu meter dari kedua ujung kain
• Diambil dari bagian yang mengandung benang yang berbeda ke arah
panjang dan lebar kain
• Beri tanda arah panjang contoh uji sebelum dilakukan pemotongan kain
• Contoh rajut bundar harus dibelah dan diperlakukan rata dalam lembaran
tunggal
• Kain rajut bundar dgn mesin lebar badan (seamless), harus digunakan dalam
bentuk bundar

9
UKURAN CONTOH UJI

• Contoh uji sekurang-kurangnya 500 mm X 500 mm dengan jarak


penandaan tiap pasangan sekurang-kurangnya 350 mm
• Untuk kain dengan lebar kurang dari 650 mm digunakan seluruh lebar
kain dan pengukuran berdasarkan perjanjian antara pihak-pihak
berkepentingan
• Untuk kain yang kemungkinan benangnya terurai, pinggir-pinggir
contoh uji di jahit / di obras

10
UKURAN CONTOH UJI

11
CARA PENGUKURAN PENGUJIAN DIMENSI KAIN
CARA PENANDAAN UJI DIMENSI KAIN
CONTOH UJI PAKAIAN JADI

• Bagian bagian yang diukur pada pakaian jadi sangat banyak, tetapi tidak
semua harus dilakukan, dapat dipilih sesuai dengan tipe atau model
pakaian jadi bergantung pada persyaratan yang harus dilaporkan atau
kepentingan buyer yang mengujikan.
• Lakukan pengukuran ke arah panjang dan lebar pada titik-titik yang khusus.
Sebaiknya pada jahitan atau antara titik-titik dimana jahitan bertemu. Posisi
yang diukur harus dapat ditandai dan tanda tersebut tidak hilang dalam
proses pengujian. Bila model pakaian jadi cukup rumit sebaiknya dibuat
pola pengukuran.

14
POSISI PENGUKURAN UNTUK GARMEN
Pengukuran garmen untuk jaket Keterangan :
(termasuk gaun, mantel, piyama, kemeja
A. Lingkar Leher
dan rompi)
B. Panjang Dari Titik Terendah Lubang Lengan Ke Ujung
Bawah Garmen

C. Panjang Depan

D. Panjang Belakang-tengah
E. Panjang Jahitan Lengan

F. Lebar Punggung Antara Jahitan Lengan

G.Lebar (Misalnya Setengah Lingkar Badan) Yang Diukur


Dari Tiga Tempat Dgn Jarak Yang Sama
H. Lebar Lengan
15
I. Lebar Lengan Pada Bagian Bawah Lengan Atau Manset
POSISI PENGUKURAN UNTUK GARMEN
Pengukuran garmen seperti celana Keterangan :
A.Panjang Dari Atas Ke Pertemuan Jahitan Kaki
Depan
B. Panjang Dari Atas Ke Pertemuan Jahitan Kaki
Belakang
C.Kaki Dalam Dari Selangkangan Ke Bawah Kaki
D.Lebar Pinggang
E. Lebar Bawah Kaki
F. Lebar Setengah Kaki Antara Selangkangan Dan
Bagian Bawah Kaki
G.Lebar Bagian Atas Kaki Yakni Paha
POSISI PENGUKURAN UNTUK GARMEN
Pengukuran garmen seperti celana
Keterangan :
F. Lebar Setengah Kaki
Antara Selangkangan Dan
Bagian Bawah Kaki
POSISI PENGUKURAN UNTUK GARMEN
Rok
Keterangan :
A.Panjang Dari Pinggang Ke Ujung
Bawah (Tidak Termasuk Ban
Pinggang)
B.Lebar Pada Ban Pinggang
C.Lebar Sekurang-kurangnya Di Tiga
Tempat Pada Jarak Sama Dibawah
Ujung Atas / Dibawah Tepi Bawah
Ban Pinggang Jika Ada
18
PRINSIP PENGUJIAN PERUBAHAN DIMENSI
• Contoh uji dikondisikan dalam ruangan standar yang telah
ditetapkan.
• Diukur sebelum dilaksanakan proses pencucian dan
pengeringan.
• Setelah pengeringan, pengkondisian dan pengukuran
kembali contoh uji, hitung perubahan dimensinya.
19
KETENTUAN PENCUCIAN
• 10 macam cara pencucian yang menggunakan mesin cuci tipe
silinder horisontal dengan pemasukan dari depan (mesin cuci
tipe A), atau
• 11 macam cara pencucian yang menggunakan mesin cuci tipe
agitator dengan pemasukan dari atas (mesin cuci tipe B)
• Hasil uji yang diperoleh dari kedua tipe mesin cuci tidak dapat
dibandingkan

20
CARA PENGERINGAN

• Prosedur A – Pengeringan Gantung (Line Dry)


• Prosedur B – Pengeringan Tetes (Drip Dry)
• Prosedur C – Pengeringan Datar (Flat Dry)
• Prosedur D – Pengeringan Tekan Datar (Flat Press)
• Prosedur E – Pengeringan Putar (Tumble Dry)

21
PEMBERAT
• Kain pemberat terbuat dari kain rajutan 100% poliester filamen
tekstur atau kain kapas 100% yang telah dikelantang atau kain tenun
polos 50% kapas/50% poliester
• Kain pemberat terdiri dari empat lembar kain yang disatukan dengan
dijahit pada keempat sisinya dan dijahit kunci pada sudutnya.
• Kain berbentuk bujur sangkar dengan ukuran 20 x 20 cm
• Berat setiap kain pemberat adalah (50 ± 5) gram

22
DETERGEN

• Detergen Acuan AATCC 1993 WOB (Tanpa Pemutih Optik)


• Detergen Acuan ECE Non Fosfat A (Tanpa Pemutih Optik)
• Detergen Acuan ICE Non Fosfat A (Dengan Pemutih Optik)

23
24
25
PERHITUNGAN HASIL UJI

• Catat perubahan secara terpisah dalam persen terhadap ukuran aslinya.


• Laporkan nilai rata-rata perubahan dimensi sampai 0,5% terdekat
• Gunakan tanda plus (+) untuk menunjukkan mulur dan tanda minus (-) untuk
menunjukkan mengkeret
26
LAPORAN HASIL UJI
• Standar yang digunakan
• Jenis mesin cuci dan prosedur yang digunakan
• Prosedur pengeringan yang digunakan dan jenis mesin
• Jenis detergen yang digunakan
• Jumlah berat contoh uji kering dan pemberat
• Rincian setiap penyimpangan dari prosedur yanng telah ditetapkan
• Pemberat yang digunakan

27
LATIHAN SOAL

• 1. Jelaskan apa kaitan pengujian stabilitas dimensi dengan proses produksi


manufaktur garmen
• 2. Pada pengujian stabilitas dimensi kemeja pria , didapat nilai stabilitas dimensi ( +
3%. ) Untuk arah lusi , jika panjang kemeja dari HPS sebelum dilakukan pencucian
rumah tangga adalah 76 cm, maka berapakah panjang kemeja setelah dilakukan
pencucian? Sedangkan pada ukuran chest di dapat nilai stabilitas dimensi ( + 2% ) ,
jika lingkar dada kemeja tersebut sebelum di cuci adalah 104 cm, berapakah lebar
chest setelah pencucian. Buatlah ilustrasi gambar cara mengukur kedua bagian yang
ditanyakan di atas !
• Kirim jawaban saudara ke email tugastina123@gmail.com paling lambat 2
jam setelah berakhirnya kuliah ini.
SELESAI

Anda mungkin juga menyukai