Anda di halaman 1dari 23

MEMBUAT POLA DASAR

DENGAN SISTEM DRAPING


APA ITU POLA DRAPING ???
Joane E. Blair (1992:25) menyatakan draping
sebagai : “ sebuah teknik yang digunakan “ Draping adalah teknik
untuk dapat menciptakan busana dengan pembuatan pola tiga dimensi
membentuk kain tersebut di atas dress form. yang dikerjakan langsung
Kain tersebut setelahnya digunting dengan pada dressform atau
berdasarkan bagian-bagian yang sudah manekin.”
dibentuk sebelumnya, kemudian dijahit ialah
sebagai sample busana seorang desainer.”

2
Contoh ilustrasi pembuatan pola mengunakan sistem draping

3
Pola Draping VS Pola Konstruksi

Perbedaan Pola teknik Draping dengan


Pola Teknik Konstruksi

4
Perbedaan teknik draping dengan
teknik konstruksi
No ASPEK TEKNIK DRAPING TEKNIK KONSTRUKSI
1 Bahan • Kain Blacu • Kertas Pola

2 Tempat • Dressform / boneka jahit • Meja

3 Bentuk • Tiga dimensi • Dua dimensi

4 Hasil Pola • Pola dasar • Pola dasar


• Pola siap pakai sesuai Untuk membuat pola
desain busana sesuai desain harus
membuat pecah pola
berdasarkan pola dasar

5
Keunggulan Pembuatan Pola Sistem Draping
Keunggulan dari pembuatan pola yang dikerjakan pada boneka
jahit adalah sebagai berikut.
 Dapat melihat proporsi garis-garis desain pada tubuh.
 Dapat melihat pas atau tidaknya pola tersebut pada tubuh.
 Dapat melihat keseimbangan garis-garis desain pada tubuh.
 Dapat melihat style busana.

6

ALAT DAN BAHAN
PEMBUATAN POLA DENGAN TEKNIK
DRAPING

7
Alat
✘ Boneka jahit, digunakan untuk membuat pola.
✘ Pita ukur, digunakan untuk mengukur boneka jahit model, dan bahan blacu.
✘ Jarum pentul, digunakan untuk menyemat pita dan bahan blaco.
✘ Jarum tangan, digunakan untuk menjelujur pita dan bahan blaco jika terjadi
kekurangan.
✘ Penggaris pola, digunakan untuk memperbaiki garis-garis pola.
✘ Gunting kain, digunakan untuk memotong pita dan memotong sisa bahan blaco.
✘ Pensil, digunakan untuk memberi tanda dan memindahkan tanda-tanda pola.
✘ Karbon jahit dan rader, digunakan untuk memindahkan garis pola bahan.

8
Macam – Macam Dressform wanita
a. Dressform untuk membuat celana
b. Dressform anak- anak
c. Dressform anak remaja
d. Dressform Wanita Dewasa
a b c d e e. Dressform Wanita Dewasa ukuran
besar

9
“ BAHAN ”
Kain Blacu
bahan utama yang digunakan
untuk membuat pola diatas
dressform .
Tali kord pipih atau Pita
Tali kord pipih atau pita digunakan Contoh kain blacu
untuk memberi tanda pola pada
boneka jahit / dressform.
Tali kord atau pita yang digunakan
untuk draping adalah ukuran lebar
3-5 mm
Contoh tali kord pipih
10
Langkah kerja
pembuatan pola dengan teknik draping

11
Urutan kerja pembuatan pola draping

1) Mempersiapkan dressform/menekin
2) Memasang menentukan letak body line.
3) Menyiapkan bahan untuk drapping.
4) Memulir/membuat pola drapping.
5) Memindahkan tanda pola.
6) Pola siap digunakan.

12
a. Memberi Tanda pada Boneka Jahit

Patokan garis dasar pola yang akan dibentuk penuntun dalam membuat
pola. Garis-garis konstruksi pada draping dikelompokkan menjadi 2 (dua), yaitu sebagai berikut :.

1) Garis Tegak (vertikal) 2) Garis Mendatar (horisontal)

 Garis tengah muka (panjang muka)  Garis leher

 Garis tengah belakang (panjang punggung)  Garis bahu

 Garis sisi (panjang sisi)  Garis dada


 Garis pinggang
 Garis panggul
13
b. Pemasangan Tali pada Boneka Sebagai Garis-Garis Pola
Pemasangan tali pada boneka dibantu dengan penyemat jenis jarum pentul

1) Garis Lingkar Pinggang

 Cari bagian lingkar pinggang yang paling kecil.


 Lingkarkan tali pada bagian pinggang tersebut.
 Bagian belakang (TB) diturunkan 1 cm.

14
2) Garis Panggul 3) Garis Dada
 Ukur 19-20 cm dari garis  Cari bagian paling menonjol
pinggang ke bawah. pada dada.
 Lingkarkan tali kord dari  Lingkarkan tali kord melewati
depan titik dada tersebut.
ke belakang. 15
4) Garis Leher
 Untuk menentukan lingkar leher bagian depan
diukur 38 cm dari pinggang ke atas.
 Untuk menentukan lingkar leher bagian
belakang diukur 43 cm dari pinggang.
 Buat lingkar leher depan 20 cm dari TM
masing-masing 10 cm.
 Buat lingkar leher belakang 16 atau 18 cm dari
TB masingmasing 8 atau 9 cm.

Catatan :
Untuk lingkar leher dapat juga ditentukan langsung
dengan cara mencari ukuran pangkal leher yang
terkecil.
5) Garis panjang bahu/lebar bahu 6) Garis Lebar Dada

 Diukur batas lingkar leher depan,  Diukur 7 cm dari garis TM.


tarik garis leher ke ujung bahu/bahu  Ukur ½ lebar dada masing-masing dari
tertinggi. TM.

17
7) Garis Lebar Punggung
8) Garis TM
 Buat garis tengah muka pada tengah-
 Diukur 11 cm ke atas dari TB.
tengah boneka bagian muka.
 Tarik garis ke kanan dan ke kiri, ukur
lebar pinggang dari TM masing-
Garis TB
masing ½ lebar punggung.  Buat garis tengah belakang pada
tengah-tengah boneka bagian
belakang.
9) Garis Sisi

 Ukur semua lingkar badan, lingkar pinggang dan


lingkar panggul kemudian dibagi 2 (dua).
 Untuk ukuran lingkar bagian depan ditambah 2 cm
(+ 2 cm).
 Untuk ukuran lingkar bagian belakang dikurangi 2
cm (- 2 cm).

Lakukan hal yang sama untuk bagian pinggang dan


panggul, hubungkan titik tersebut (badan-pinggang-
panggul) dari bagian lengan ke bawah.

19
10) Garis Lengan

Puncak lengan
15 cm

Lengan bagian
belakang

 Garis lingkar kerung lengan dibentuk  Lebar lengan ditentukan dari titik lebar dada
dari titik yang sudah dibentuk dan lebar punggung
sebelumnya.  Tinggi lengan ukur 15 cm dari bahu tertinggi
ke bawah.
20
c. Menjelujur Garis-Garis Pola

 Garis-garis pola yang sudah dibuat dijelujur


menggunakan benang yang sewarna dengan tali.
 Jarum semat dilepas agar tidak merusak boneka
jahit.
 Panjang jelujur 0,5 cm.

21
thanks!
Any questions?

22
“ Ketika orang lain
meragukanmu, yang harus
kamu lakukan adalah percaya
pada dirimu sendiri dan
buktikan kemampuanmu ”

23

Anda mungkin juga menyukai