Anda di halaman 1dari 25

Belajar Membuat Pola Kombinasi

2 Komentar / Fashion / Oleh fanny

Pengertian

Pola Kombinasi adalah pola yang dibuat dengan memadukan dua


system pembuatan pola yaitu system draping dan konstruksi. Pola
kombinasi dapat dterapkan pada pembuatan berbagai busana dan
desain kususnya busana wanita.
Keuntungan pembuatan pola sistem kombinasi ditinjau dari segi
pengepasan/ koupe pada pemakai antara lain:
 Garis – garis proporsi pada tubuh lebih jelas
 Dapat melihat dengan pasti pas atau tidaknya pola
tersebut pada tubuh
 Keseimbangan garis – garis desain akan lebih mudah
dikontrol.
Bahan yang digunakan untuk membuat pola kombinasi terdiri dari
dua macam bahan yaitu bahan untuk membuat pola langsung
pada dress form dan bahan / kertas untuk memindahkan pola.
Langkah kerja pembuatan pola sistem kombinasi secara umum
dimulai dari desain hingga pola siap pakai.
1. Membuat pola pada boneka jahit / dress form,
2. Memindahkan pola pada kertas pola,
3. Merapikan garis – garis pola dan menyesuaikan
ukuran,
4. Menggunting dan menyimpan pola.
Bagian-bagian dress form yang perlu diberi tanda ukuran adalah:
Garis pinggang, garis panggul, garis dada, garis leher, garis lebar
muka, garis lebar punggung, garis tengah muka, garis sisi, garis
lengan dan garis panjang bahu.
Bahan yang akan digunakan untuk pola yaitu: bahan blacu untuk
membuat pola pada boneka/dress form, kertas pola atau
kertas coklat untuk memindahkan pola dan kertas roti (bila
diperlukan untuk mengutip pola).
Membuat pola pada dress form dimulai dari pola badan atas
kiri dan kanan kemudian pola badan bawah kiri dan kanan.
Perbaiki bentuk/garis-garis pola sebelum dipindahkan pada
kertas pola.

Alat-alat

Alat-alat yang dibutuhkan dalam membuat pola kombinasi adalah :


 Boneka jahit
 Pita ukur
 Penggaris
 Jarum pentul
 Jarum jahit tangan
 Gunting kertas
 Gunting kain
 Gunting benang
 Pensil
 Rader dan karbon jahit
 

Boneka jahit (dress form)


Ada bermacam – macam boneka jahit (dress form) yang dapat
digunakan untuk membuat pola kombinasi, diantaranya dress
form untuk wanita dewasa meliputi: 
 dress form untuk membuat celana,
 dress form anak – anak
 dress form wanita remaja
 dress form wanita dewasa
 dress form wanita dalam ukuran besar.

Gambar dummy (dress form)

Pita Ukur
Alat untuk mengukur badan dan boneka jahit. Alat ini juga
digunakan untuk menyesuaikan pola dan memindahkan pola pada
kertas pola, terbuat dari bahan plastic dengan ukuran panjang
150 senti meter.
Penggaris
Macam – macam penggaris yang digunakan untuk membuat Pola
yaitu: penggaris lurus, segitiga siku – siku, penggaris bentuk
(penggaris lengkung bentuk panggul, peggaris lengkung
bentuk kerung lengan digunakan untuk memperbaiki gari-garis
pola).
Jarum pentul
Jarum pentul yang baik adalah yang terbuat dari baja dengan
panjang 3-4 cm, ujungnya runcing dan sebaiknya menggunakan
jarum pentul yang tidak terdapat mutiara pada ujungnya.
Jarum jahit tangan
Jarum jahit tangan digunakan untuk menjelujur pita pada boneka
jahit, untuk menyambung bahan jika kurang dan untuk menjelujur
uji coba pola bila perlu dijelujur.
Gunting kertas
Gunting kertas digunakan untuk menggunting pola yang sudah
dipindahkan pada kertas pola. Besarnya lebih kecil dari gunting
kain dan lebih ringan. 
Gunting kain
Gunting kain digunakan untuk menggunting bahan yang akan
digunakan untuk membuat pola pada dress form dan memberi
bentuk atau merapikan bentuk lengkung pada proses
mendrapping. 
Gunting benang
Gunting benang digunakan untuk menggunting benag pada saat
membuat uji coba pola.
Pensil
Pensil yang digunakan adalah pensil hitan yang tidak terlalu keras.
Pensil digunakan untuk memindahkan garis – garis pola yang
terdapat pada dress form dan dari bahan ke kertas pola.
Rader dan karbon jahit
Rader digunakan untuk memindahkan tanda / garis pola. Rader
ada dua macam yaitu rader polos dan rader bergerigi.
 

Bahan-bahan

Bahan-bahan  yang dipakai antara lain:


 Kain blacu
 Pita atau tali kord pipih
 Kertas pola
Kain blacu
Bahan yang digunakan untuk membuat pola pada dress form yaitu
kain yang tidak terlalu tebal seperti blacu sedang. Jangan
menggunakan bahan yang licin, lembut atau terlalu tebal, karena
akan mempengaruhi hasil jadi pola.
Pita atau tali kord pipih
Digunakan sebagai tanda garis pola pada dress form. Tersedia
dalam beberapa warna, pilihlah warna yang kontras dengan
warna dress form yang akan digunakan agar garis terlihat lebih
jelas.

tali kord pipih

Kertas pola
Digunakan untuk memindahkan garis pola dari bahan setelah
selesai pembuatan pola pada dress form.
 

Langkah pembuatan pola


sistem kombinasi 

 Membaca Desain
 Menyiapkan bahan
 Memberi tanda garis pola / ukuran pada dress form
 Membuat pola pada dress form
 Memindahkan pola pada kertas
 Memperbaiki garis – garis pola
 Menggunting pola
 Membuat uji coba
 

Kesehatan dan Keselamatan


Kerja

 Sediakan kotak kusus sebagai perlengkapan alat


untuk mebuat pola,
 Perhitungkan kebutuhan bahan secara teliti,
 Duduklah ketika mengerjakan drapping, kecuali pada
saat menegerjakan pada bagian – bagian yang lebih
tingi,
 Sematan ujung jarum harus dimasukkan ke arah
dalam,
 Usahakan arah jarum pentul searah,
 Tempatkan jarum pentul di tempat yang aman, jangan
menyelip kan jarum pentul pada pakaian yang dipakai
atau pada bibir
 Gunakan pakaian kerja pada saat praktik
 

Langkah kerja

Secara umum langkah pengerjaannya adalah:


 Memberi tanda ukuran pada boneka jahit
 Memasang tali / pita pada boneka sebagai garis –
garis pola
 Menjelujur Garis – Garis pola
 Menyiapkan Bahan Pola (blacu)
 

Memberi tanda ukuran pada boneka


jahit (dress form)
Memberi tanda ukuran pada boneka / dress form adalah sebagai
patokan garis dasar pola yang akan dibentuk atau sebagai
penuntun dalam membuat pola pada boneka jahit.
Garis – garis konstruksi yang akan dibuat pada boneka (dress
form)  dikelompokan menjadi 2 ( dua ) yaitu :
1. Garis tegak (vertical )
 garis tengah muka (panjang muka)
 garis tengah belakang (panjang punggung)
 garis sisi (panjang sisi)
2. Garis mendatar (horizontal)
 garis leher
 garis bahu
 garis dada
 garis pinggang dan garis panggul
Garis–garis konstruksi pola ditentukan dengan warna yang
berbeda misalnya garis tegak (vertical) menggunakan pita merah,
garis mendatar (horizontal).
 

Memasang tali / pita pada boneka


sebagai garis – garis pola
Pemasangan tali pada boneka dibantu dengan menyematkan jarum
pentul.
1. Garis lingkar pinggang
 Cari lekuk pinggang yang paling kecil
 Lingkarkan tali kor pada garis pinggang yang terkecil
 Bagian belakang (Tengah Belakang) diturunkan 1 cm.
2. Garis panggul
 Dari garis piggang ukur 18 – 20 cm kea rah panggul
lalu beri tanda,
 Lingkarkan tali kord dari panggul bagian sisi kea rah
depan
 kemudian ke arah belakang 
3. Garis dada ( lingkar badan )
 cari bagian paling menonjol pada dada
 lingkarkan, tali kord atau pita melewati titik puncak
dada
4. Garis leher
 Untuk menentukan garis leher bagaian depan, ukur
dari pinggang ke atas ± 38 cm,
 Untuk menentukan garis leher bagian belakang, ukur
dari pinggang ke atas ± 43 cm
 Buat lingkar leher depan 20 cm dari T. muka masing-
masing 10 cm
 Buat lingkar leher belakang 16 atau 18 cm, dari
Tengah Belakang ukur masing – masing 8 atau 9 cm
Catatan: Untuk menentukan garis lingkar leher dapat ditentukan
langsung dengan cara mencari ukuran pangkal leher yang terkecil.
5. Garis lebar dada (lebar muka)
 Untuk menentukan garis lebar dada / lebar muka,
ukur dari titik leher bagian muka ke bawah 5 cm.
 Buat tanda lebar muka dengan meletakkan tali koord
pada garis yang telah ditentukan sampai batas garis
kerung lengan.
6. Garis lebar punggung
 Untuk menentukan garis lebar punggung, dari garis
lingkar leher bekakang diukur keatas 11 cm kearah
pinggang, tentukan titik lebar punggung,
 Tarik garis ke kanan dan ke kiri, buat garis lebar
punggung
7. Garis Tengah Muka dan Tengah Belakang
 Buat garis tengah muka pada tengah – tengah boneka
bagian muka.
 Buat garis tengah belakang pada tengah – tengah
boneka bagian belakang
8. Garis sisi
 Ukur sekeliling lingkar badan, lingkar pinggang dan
lingkar panggul kemudian dibagi 2 (dua),
 Untuk ukuran bagian depan ditambah 2 cm,
 Untuk ukuran bagian belakang dikurangi 2 cm,
 Contoh menentukan titik sisi badan ukuran lingkar
badan 88 cm = 88 : 2 = 44 cm,
 Lingkar badan depan (44 + 2) : 2 = 23,
 Lingklar badan belakang (44 – 2) : 2 = 21,
 Ukur masing – masing 23 cm dari garis T.M. ke kiri
dan ke kanan
 Ukur dari Tengah badan belakang masing – masing 21
cm,
 Lakukan hal yang sama untuk bagian pinggang dan
panggul, hubungkan titik tersebut (badan, pinggang)
dan panggul dari bagian lengan ke bawah menjadi
garis sisi.
9. Garis lengan
Garis titik lengan dibentuk dari titik yang dibentuk sebelumnya,
dari titik bahu atau garis sisi.
 Lebar lubang lengan di tentukan dari titik muka /
lebar dada dan lebar punggung.
 Untuk menentukan tinggi lengan, ukur dari bahu
tertinggi ke bawah sampai batas garis paling atas.
10. Garis panjang bahu / lebar bahu
 Diukur dari batas lingkar leher depan ke ujung bahu,
tulang bahu paling ujung .
 

Menjelujur Garis–garis Pola


 Garis – garis pola yang sudah dibuat dengan
menggunakan pita atau tali kord, dijelujur
menggunakan benang sewarna dengan tali.
 Jarum pentul yang dipakai untuk menjelujur dilepas
agar tidak merusak boneka jahit.

Gambar menjelujur garis pola

 
Menyiapkan Bahan Pola (Kain Blacu)
Yang perlu diperhatikan adalah arah serat kain agar ukuran
yang akan dibuat pada pola bisa tepat. Arah serat kain ada 3
macam yaitu:
 Arah serat memanjang, arah serat memanjang selalu
sejajar dengan tepi kain atau bila tepi kain tidak ada,
dapat dengan cara menarik kain. Bila serat kain tetap
(tidak bergeser) maka itu berarti panjang kain.
 Arah serat melebar, Arah serat melebar selalu tegak
lurus dengan arah serat meman jang atau bisa dengan
cara menarik kain. Bila serat bergeser maka itu
berarti arat melebar.
 Arah serat serong, Untuk membuat arah serat
serong yaitu dengan melipat arah serat melebar
dengan sudut 45º.
Menghitung kebutuhan bahan Blacu
Menghitung kebutuhan bahan dengan cara :
1. Mengukur bagian garis pola yang paling panjang
kemudian ditambah 4 cm pada ujung atas dan bawah
2. Mengukur garis pola yang paling lebar kemudian
ditambah 4 cm 
3. Menyiapkan bahan blacu
a. Untuk pola badan atas :
 Periksa keadaan bahan, bila bahan
kusut harus diseterika,
 Buat garis T. Muka, 4-5 cm dari
tepi kain,
 Buat garis dada tegak lurus dengan
tengah muka, terlebih dahulu ukur
dengan pita ukuran panjang dari
bahu ke dada ditambah 7 cm.
b. Untuk pola badan bawah/ rok
 Periksa keadaan bahan, bila bahan
kusut harus disetrika,
 Buat garis panggul, tegak lurus
dengan tengah muka
 (pertama – tama ukur tinggi
panggul + 3 cm).
 lihat gambar

Cara menghitung kebutuhan bahan


blus
Membuat Pola Badan Atas
1. Pola Bagian Muka 
a. Letakkan garis T. Muka pada boneka jahit,
ratakan sampai kebawah, semat dengan
jarum pentul arah jarum pentul mendatar,
ujung jarum dimasukkan dalam boneka.
b. Ratakan/tarik garis dada ke sisi semat pada
batas garis pola
c. Tarik blacu bagian sisi tegak lurus pada
bagian pinggang ratakan, lalu semat pada
batas garis pola.
d. Selisih antara dada dan pinggang dibuat lipit
pantas
e. Membuat lipit pantas pada pinggang :
 Ukur dari garis T. Muka pada
pinggang kearah sisi 1/10 lingkar
pinggang,
 Ujung lipit pantas nengarah ke titik
puncak dada 
 Semat pilit pantas tersebut dengan
jarum pentul 
f. Buat guntingan–guntingan kecil di sekitar
pinggang, ratakan semat dengan jarum
pentul. 
 Ratakan bagian atas, lalu buat lipit
pantas pada garis bahu 
 Letak lipit pantas ½ panjang bahu–1
cm dari bahu tertinggi 
 Ujung lipit pantas berpusat pada
titik dada, 
 Ratakan bagian leher buat
guntingan– guntingan kecil
g. Rapikan bagian kerung lengan, buat
guntingan– guntingan kecil 
h. Buat tanda garis pola pada bahan dengan
menggunakan kapur jahit atau pensil lunak 
2. Pola bagian belakang 
a. Letakkan garis T. Belakang bahan pada garis
T. Belakang boneka jahit, ratakan dan semat
dengan jarum pentul,
b. Ratakan garis pinggang kesisi semat pada
batas garis pola, Tarik bagian sisi ke
pinggang ratakan dan semat dengan jarum
pentul, 
c. Selisih antara punggung dan pinggang dibuat
lipit pantas. 
d. Membuat lipit pantas:
 Ukur dari garis Tengah Belakang
1/10 lingkar pinggang.
 Arah lipit pantas tegak lurus
dengan garis pinggang
 Buat guntingan-guntingan kecil di
sekitar pinggang, ratakan dan
semat dengan jarum pentul, 
 Ratakan bagian atas semat pada
garis bahu, 
 Jika ada kelebihan buat lipit
pantas pada bahu 
 Letak lipit pantas sejajar dengan
lipit pantas bahu badan muka
 Ratakan bagian leher, buat
guntingan–guntingan kecil 
 Ratakan bagian kerung lengan buat
guntingan-guntingan kecil, rapikan
tepi pola. 
 Buat garis pola pada bahan dengan
mengunakan pensil atau kapur
jahit. 
 Tanda–tanda pola tersebut
dijelujur renggang
Membuat Pola Badan Bawah (Rok)
1.
1. Pola bagian depan
a. Letakkan garis T. Muka bahan
Blacu pada T.M. boneka
jahit/dress form dari pinggang ke
bawah ratakan dan semat. 
b. Letakkan garis panggul blacu pada
garis panggul boneka jahit/dress
form, ratakan, semat pada garis
sisi panggul. 
c. Tarik bahan blacu ke sisi bagian
pinggang arah serat lurus, ratakan
sisi panggul semat pada garis
pinggang. 
d. Selisih garis panggul dan pinggang
dibuat lipit pantas. 
e. Membuat lipit pantas 
o Ukur dari garis T.Muka
1/10 lingkar pinggang
o Panjang lipit pantas 10
sampai 12 cm dari
pinggang,
o Rapikan bagian sisi dan
bawah rok.
o Buat lipit pantas/kupnat.
2. Pola bagian belakang
a. Letakkan garisTengah belakang
bahan blacu pada garis Tengah
Belakang boneka jahit/dress form
b. Letakkan garis panggul bahan blacu
pada garis panggul boneka jahit.
c. Ratakan bahan tersebut lalu semat
dengan jarum pentul.
d. Buat lipit pantas pinggang
o Ukur dari garis Tengah
Muka 1/10 lingkar
pinggang,
o Panjang lipit pantas 10 12
cm dari garis pinggang.
o Ratakan bagian pinggang,
o Buat guntingan – guntingan
kecil pada garis pinggang
agar bentuk pola
sempurna, kemudian
rapikan bagian sisi dan
bawah rok.
e. Buat garis pola pada blacu
menggunakan pensil lunak
o Lepaskan pola dari dress
form
o Rapikan guntingan dan
garis – garis pola bahan. 
o Buat garis – garis pola
dengan jelujur renggang
pada pola badan atas dan
rok, menggunakan warna
benang kontras dengan
warna bahan.

Memperbaiki garis-garis
pola
Memindahkan Pola Bahan
Pada Kertas

Memindahkan pola bahan pada kertas adalah kegiatan yang


dilakukan setelah selesai membuat pola pada dress form. Pola
bahan yang telah selesai dibuat pada dress form tersebut
diletakkan di atas kertas pola secara teratur dengan
memperhatikan penghematan kertas. Garis-garis pola pada bahan
dipindahkan pada kertas dengan menggunakan rader dan karbon
jahit.
Untuk mempermudah menyesuaikan ukuran buatlah tabel ukuran.
Ada tiga jenis ukuran yang menjadi patokan dalam menyesuaikan
ukuran yaitu:
1. Ukuran panjang,
2. ukuran lebar dan
3. ukuran lingkar.
Penambahan kampuh disesuaikan dengan kebutuhan, misalnya :
 Kampuh sisi : 2 cm.
 Kampuh bahu : 1,5 cm.
 Kampuh kerung lengan : 1,5 cm.
 Kampuh kerung leher : 1 cm.
 Kampuh kelim : 3-4 cm.
Pola yang telah dibuat diatas dapat dikembangkan sesuai dengan
desain yang dinginkan atau sesuai keperluan.

Alat

1. Boneka jahit / dress form, digunakan untuk


mengepas pola hasil uji coba.
2. Pita ukur, digunakan untuk mengukur garis – garis
pola dan menyesuaikan ukuran pola.
3. Jarum pentul, digunakan untuk menyemat bahan uji
coba.
4. Jarum tangan, digunakan untuk menjelujur bahan uji
coba.
5. Penggaris digunakan untuk memperbaiki garis – garis
pola
6. Rader dan karbon jahit, digunakan untuk
memindahkan tanda pola bahan pada kertas dan
untuk memberi tanda pola pada bahan uji coba
7. Mesin jahit, digunakan untuk menjahit uji coba pola.
8. Gunting kertas, digunakan untuk menggunting pola
pada kertas pola
9. Gunting kain, digunakan untuk menggunting bahan uji
coba
10. Pensil, digunakan untuk menyesuaikan ukuran
pola kertas.
11. Karton duplek, digunakan untuk mengalas bahan
uji coba yang akan dirader
 

Bahan

1. Kertas pola, digunakan untuk memindahkan pola dari


bahan
2. Bahan blacu sedang, digunakan untuk membuat uji
coba pola
3. Benang jahit digunakanuntuk menjahit uji coba pola.
 
Kesehatan dan keselamatan kerja

1. Pakailah pakaian kerja sebelum melaksanakan prantik


2. Letakkan pola di atas meja yang permukaannya datar.
3. Meja / kursi jangan terlalu tinggi, sesuaikan proporsi
tubuh anda
4. Periksa keadaan alat sebelum digunakan
(kebersihandan, kelengkapan alat)
5. Letakkan alat pada tempat kusus
6. Simpan kembali alat setelah digunakan
 

Langkah kerja

Memindahkan pola dari bahan blacu


pada kertas pola
 Untuk memindahkan pola dari bahan blacu dapat
menggunakan kertas pola atau kertas koran polos,
namun yang paling mudah didapatkan di pasaran
adalah kertas pola.
 Sebelum memindahkan pola terlebih dahulu buatlah
tanda arah panjan dan lebar kain pada kertas pola,
 Letakkan bagian – bagian pola blacu pada kertas pola,
perhatikankan kelurusan pola,
 Beri antara pola yang satu dengan pola yang lain
untuk penam bahan kampuh atau perubahan pola
sesuai ukuran dan desain yang diinginkan.
memindahkan pola blacu ke
pola kertas

 Tanda-tanda pola bahan dipindahkan pada kertas


dengan menggunakan rader dan karbon jahit
 Ukuran pola dari dress form  disesuaikan dengan
ukuran model atau pemakai
 

Menyiapkan ukuran
Siapkan ukuran model dan ukuran boneka jahit, hitung selisihnya.
Agar lebih praktis ukuran tersebut dibuat dalam bentuk tabel
seperti contoh di bawah ini :

Ukuran

No Nama ukuran Model Dress form Selisih

1 Lingkar leher 36 38 -2
2 Lingkar badan 88 90 -2
3 Lingkar pinggang 66 64 -2
4 Lingkar panggul 94 92 -2
5 Lebar dada 32 34 -2
6 Panjang bahu 12 12 –
7 Panjang sisi 16 17 -1
8 Panjang muka 34 34 –
9 Panjang punggung 37 38 -1
10 Lebar punggung 34 34 –
11 Tinggi dada 15 17 -2
12 Tinggi panggul 18 18 –
13 Panjang rok 60 60 –
 

Menyesuaikan ukuran
Untuk menyesuaikan ukuran ada tiga jenis ukuran yang menjadi
Patokan:
1. Ukuran Lingkar
 Dalam menyesuaikan ukuran, selisih ukuran
selalu dibagi 4 karena pola yang dibuat adalah ¼
bagian badan,
 Contoh: Selisih ukuran lingkar badan – 2 = – 2 :
4 = – ½.
 Pada garis dada dikurangi ½ cm untuk pola muka
dan pola belakang.
2. Ukuran Lebar
 Dalam menyesuaikan ukutan lebar, selisih ukuran
selalu dibagi 2 karena pola yang kita buat adalah ¼
bagian badan atau ½ bagian muka dan ½ bagian
belakang.
 Contoh: Selisih ukuran lebar muka – 2 cm = – 2 : 2 =
–1
 Pada garis pola lebabar muka dikurangi 1 cm.
3. Ukuran Panjang
 Dalam menyesuaikan ukuran panjang tidak dibagi,
langsung ditambahkan atau dikurangi.
 Contoh : Selisih tinggi dada –2 cm.
 Pada garis tinggi dada langsung dikurangi 2 cm.
Begitu pula dengan ukuran panjang sisi selisih -1,
ukuran panjang sisi langsung dikurangi 1 cm.
 

Memperbaiki garis – garis pola dan


memberi kampuh
Memperbaiki garis – garis pola dan menambahkan garis pola atau
menambahkan kebutuhan pola yang belum dibentuk pada boneka
jahit/dress form misalnya pola lengan, kerah dan seterusnya
sesuai kebutuhan. Kemudian lengkapi dengan tanda – tanda pola
antara lain:
 Tanda Tengah Muka dan Tengah Belakang
 Tanda arah benang
 Berapa kali guntingan
 Nama – nama pola
 Nomor pola
 Dan seterusnya
 Tanda pertemuan pola muka dan pola belakang
Kampuh berfungsi sebagai persediaan bahan apabila ukuran
bertambah ataupun berkurang dan sebagai kelebihan jahitan
pada busana.
Penambahan kampuh untuk masing – masing bagian pola adalah
sebagai berikut:
 Kampuh sisi : 2 cm.
 Kampuh bahu : 1,5 cm.
 Kampuh kerung lengan : 1,5 cm.
 Kampuh kerung leher : 1 cm.
 Kampuh kelim : 3-4 cm.
 

Membuat uji coba pola


Setelah selesai proses pembuatan pola langkah selanjutnya
adalah membuat uji coba pola dengan tujuan agar pola yang
dibuat akan lebih baik coupe pada badan bila digunakan pada
bahan yang sebenarnya. Adapun proses pembuatan uji coba
adalah sebagai berikut:
1. Siapkan alat yang diperlukan 
2. Siapkan bahan yang diperlukan 
3. Letakkan pola pada bahan blacu
4. Gunting dan pindahkan tanda pola seperlunya pada
bahan
5. Jahit bahan yang telah diberi tanda seperti urutan
menjahit blus.
6.  Pola dapat dipecah sesuai desain yang diinginkan
7. Garis-garis pola dirapikan dan dilengkapi dengan
tanda-tanda pola.
8. Untuk memastikan ukuran sudah sesuai atau belum
sebaiknya dibuat uji coba pola.
9. Pola dirapikan dan disimpan dalam kemasan berupa
amplop pola.
10. Salah satu contoh desain yang dapat dibuat
dengan menggunakan Pola kombinasi seperti desain di
berikut ini
Contoh desain yang dapat dibuat dengan
teknik kombinasi Contoh pola dari
gambar

Anda mungkin juga menyukai