2 Komentar / Fashion / Oleh fanny
Pengertian
Alat-alat
Pita Ukur
Alat untuk mengukur badan dan boneka jahit. Alat ini juga
digunakan untuk menyesuaikan pola dan memindahkan pola pada
kertas pola, terbuat dari bahan plastic dengan ukuran panjang
150 senti meter.
Penggaris
Macam – macam penggaris yang digunakan untuk membuat Pola
yaitu: penggaris lurus, segitiga siku – siku, penggaris bentuk
(penggaris lengkung bentuk panggul, peggaris lengkung
bentuk kerung lengan digunakan untuk memperbaiki gari-garis
pola).
Jarum pentul
Jarum pentul yang baik adalah yang terbuat dari baja dengan
panjang 3-4 cm, ujungnya runcing dan sebaiknya menggunakan
jarum pentul yang tidak terdapat mutiara pada ujungnya.
Jarum jahit tangan
Jarum jahit tangan digunakan untuk menjelujur pita pada boneka
jahit, untuk menyambung bahan jika kurang dan untuk menjelujur
uji coba pola bila perlu dijelujur.
Gunting kertas
Gunting kertas digunakan untuk menggunting pola yang sudah
dipindahkan pada kertas pola. Besarnya lebih kecil dari gunting
kain dan lebih ringan.
Gunting kain
Gunting kain digunakan untuk menggunting bahan yang akan
digunakan untuk membuat pola pada dress form dan memberi
bentuk atau merapikan bentuk lengkung pada proses
mendrapping.
Gunting benang
Gunting benang digunakan untuk menggunting benag pada saat
membuat uji coba pola.
Pensil
Pensil yang digunakan adalah pensil hitan yang tidak terlalu keras.
Pensil digunakan untuk memindahkan garis – garis pola yang
terdapat pada dress form dan dari bahan ke kertas pola.
Rader dan karbon jahit
Rader digunakan untuk memindahkan tanda / garis pola. Rader
ada dua macam yaitu rader polos dan rader bergerigi.
Bahan-bahan
Kertas pola
Digunakan untuk memindahkan garis pola dari bahan setelah
selesai pembuatan pola pada dress form.
Membaca Desain
Menyiapkan bahan
Memberi tanda garis pola / ukuran pada dress form
Membuat pola pada dress form
Memindahkan pola pada kertas
Memperbaiki garis – garis pola
Menggunting pola
Membuat uji coba
Langkah kerja
Menyiapkan Bahan Pola (Kain Blacu)
Yang perlu diperhatikan adalah arah serat kain agar ukuran
yang akan dibuat pada pola bisa tepat. Arah serat kain ada 3
macam yaitu:
Arah serat memanjang, arah serat memanjang selalu
sejajar dengan tepi kain atau bila tepi kain tidak ada,
dapat dengan cara menarik kain. Bila serat kain tetap
(tidak bergeser) maka itu berarti panjang kain.
Arah serat melebar, Arah serat melebar selalu tegak
lurus dengan arah serat meman jang atau bisa dengan
cara menarik kain. Bila serat bergeser maka itu
berarti arat melebar.
Arah serat serong, Untuk membuat arah serat
serong yaitu dengan melipat arah serat melebar
dengan sudut 45º.
Menghitung kebutuhan bahan Blacu
Menghitung kebutuhan bahan dengan cara :
1. Mengukur bagian garis pola yang paling panjang
kemudian ditambah 4 cm pada ujung atas dan bawah
2. Mengukur garis pola yang paling lebar kemudian
ditambah 4 cm
3. Menyiapkan bahan blacu
a. Untuk pola badan atas :
Periksa keadaan bahan, bila bahan
kusut harus diseterika,
Buat garis T. Muka, 4-5 cm dari
tepi kain,
Buat garis dada tegak lurus dengan
tengah muka, terlebih dahulu ukur
dengan pita ukuran panjang dari
bahu ke dada ditambah 7 cm.
b. Untuk pola badan bawah/ rok
Periksa keadaan bahan, bila bahan
kusut harus disetrika,
Buat garis panggul, tegak lurus
dengan tengah muka
(pertama – tama ukur tinggi
panggul + 3 cm).
lihat gambar
Memperbaiki garis-garis
pola
Memindahkan Pola Bahan
Pada Kertas
Alat
Bahan
Langkah kerja
Menyiapkan ukuran
Siapkan ukuran model dan ukuran boneka jahit, hitung selisihnya.
Agar lebih praktis ukuran tersebut dibuat dalam bentuk tabel
seperti contoh di bawah ini :
Ukuran
1 Lingkar leher 36 38 -2
2 Lingkar badan 88 90 -2
3 Lingkar pinggang 66 64 -2
4 Lingkar panggul 94 92 -2
5 Lebar dada 32 34 -2
6 Panjang bahu 12 12 –
7 Panjang sisi 16 17 -1
8 Panjang muka 34 34 –
9 Panjang punggung 37 38 -1
10 Lebar punggung 34 34 –
11 Tinggi dada 15 17 -2
12 Tinggi panggul 18 18 –
13 Panjang rok 60 60 –
Menyesuaikan ukuran
Untuk menyesuaikan ukuran ada tiga jenis ukuran yang menjadi
Patokan:
1. Ukuran Lingkar
Dalam menyesuaikan ukuran, selisih ukuran
selalu dibagi 4 karena pola yang dibuat adalah ¼
bagian badan,
Contoh: Selisih ukuran lingkar badan – 2 = – 2 :
4 = – ½.
Pada garis dada dikurangi ½ cm untuk pola muka
dan pola belakang.
2. Ukuran Lebar
Dalam menyesuaikan ukutan lebar, selisih ukuran
selalu dibagi 2 karena pola yang kita buat adalah ¼
bagian badan atau ½ bagian muka dan ½ bagian
belakang.
Contoh: Selisih ukuran lebar muka – 2 cm = – 2 : 2 =
–1
Pada garis pola lebabar muka dikurangi 1 cm.
3. Ukuran Panjang
Dalam menyesuaikan ukuran panjang tidak dibagi,
langsung ditambahkan atau dikurangi.
Contoh : Selisih tinggi dada –2 cm.
Pada garis tinggi dada langsung dikurangi 2 cm.
Begitu pula dengan ukuran panjang sisi selisih -1,
ukuran panjang sisi langsung dikurangi 1 cm.