Anda di halaman 1dari 3

Ketahanan Luntur Warna Terhadap Pencucian

i.

Tujuan
- Mahasiswa dapat melakukan proses ketahanan luntur warna
terhadap pencucian
- Mahasiswa dapat menentukan nilai staining scale dan gray scale

ii.

Dasar Teori
Ketahan luntur warna
Warna pada bahan tekstil perlu diuji ketahan luntur warnanya
terhadap beberapa factor seperti panas penyetrikaan, pencucian,
keringat, gosokan dan sinar matahari.
Untuk menilai perubahan warna yang terjadi serta penodaan
pada kain putih dalam pengujian-pengujian tersebut diatas,
diperlukan alat penilai yang disebut standart skala abu-abu dan
standart skala penodaan.
Skala abu-abu
Skala abu-abu terdiri dari Sembilan pasang standar lempeng
abu-abu. Setiap pasangan mewakili perbedaan luntur warna atau
kekontrasan warna sesuai dengan penilaian tahan luntur warna
dengan angka.
Perubahan warna hasil pengujian dinilai dengan membandingkan
perbedaan warna dari contoh yang diuji dan bahan yang asli
terhadap perbedaan yang digambarkan oleh skala abu-abu.
Skala penodaan
Skala penodaan terdiri dari satu pasang standar lempeng putih
dan Sembilan pasang standar lempeng abu-abu dan putih, dan
setiap pasang mewakili perbedaan warna atau kekontrasan warna
sesuai dengan penilaian penodaan dengan angka.
Penodaan warna pada kain putih dalam pengujian tahan luntur
warna dinilai dengan membandingkan perbedaan warna dari kain
putih yan dinodai dan yang tidak dinodai, terhadap perbedaan yang
digambarkan oleh skala penodaan tersebut.
Ketahanan luntur warna terhadap pencucian
Pengujian ini dimaksudkan untuk menentukan tahan luntur
warna bahan tekstil terhadap pencucian yang berulang-ulang.
Contoh uji dijahit dengan dua helai kain putih menurut pasangan
yang sesuai, kemudian dimasak dalam larutan sabun pada kondisi

iii.

alat, suhu, waktu dan deterjen tertentu yang sesuai dengan


gosokan-gosokan sedemikian sehingga berkurangnya warna yang
dikehendaki diperoleh dalam waktu singkat.
Perubahan warna contoh uji dinilai dengan skala abu-abu sedang
penodaan pada kain putih dinilai dengan skala penodaan.
Alat
dan Bahan
Breker glass kain sample
Pipet
kain putih (kapas)
Pengaduk
M/C jet dyeing

iv.

Cara Kerja
1. Siapkan alat dan bahan yang digunakan untuk praktek
2. Garis kain sample dengan ukuran 5cm x 10cm sebanyak 5 pcs,
lalu gunting
3. Garis kain putih (kapas) dengan ukuran 5cm x 20cm sebanyak 5
pcs, lalu gunting
4. Jika sudah bungkus kain sample dengan kain putih (kapas)
kemudian jahit kain tersebut disatu sisinya
5. Lalu buat resep pencucian dengan resep sebagai berikut :
R/ pencucian
Natrium karbonat
2gr/l
Pembasah
1cc/l
6. Kemudian masukkan larutan tersebut dalam bejana masingmasing bejana diisi 200 ml, lalu panaskan bejana tersebut dalam
mesin jet dyeing selama 2 menit hingga suhu 40oC
7. Jika sudah kluarkan bejana tersebut kemudian masukkan kain uji
dan beri kelereng baja didalamnya
8. Lalu lakukan proses selama 10 menit
9. Jika sudah kluarkan kain tersebut dan netralisir kain tersebut
dengan larutan asam selama 1 menit.
10.
Lalu hitung berapa nilai staining scale dan gray scale-nya

v.

Hasil kerja
Gray scale
GS
4/5
4
4/5
4/5
4

CD
2
4
2
2
4

x=2.8

Jadi nilai GS-nya adalah

2.0+ 4.0
=3
2

GS dinomer 4-5
Staining scale
SS
5
5
5
5
5

CD
0
0
0
0
0

x=0

Nilai SS = 0
vi.

Diskusi analisa
Pada praktek kali ini didapat hasil seperti diatas dengan nilai GS
diantara angka 4-5 dan nilai SS adalah 0.
Ini disebabkan karena kain sample yang diuji memiliki ketahan
luntur warna yang cukup baik sehingga kain sample tidak menodai
kain kapasnya.

vii.

Kesimpulan
Dari hasil praktek diatas diperoleh hasil sebagai berikut :
Nilai GS = diantara angka 4-5
Nilai SS = 0

Anda mungkin juga menyukai