Anda di halaman 1dari 7

III.

BAHAN KEMASAN PLASTIK

A.! Pendahuluan
Plastik merupakan bahan kemasan yang paling banyak digunakan saat ini.
Penggunaan plastik semakin luas mengingat karakteristik plastik yang penting dalam
pengemasan dapat diatur sedemikian rupa sehingga memenuhi syarat atau keperluan yang
diharapkan. Pengaturan karakteristik plastik dapat dilakukan dengan berbagai cara mulai
dari pengaturan tebal plastik, penambahan bahan aditif tertentu, penggunaan berbagai
macam polimer (kopolimer) dan sebagainya.
Salah satu karakteristik penting plastik sebagai bahan kemasan adalah permeabilitas-
nya terhadap berbagai jenis gas dan uap. Praktikum kali ini lebih diarahkan pada penge-
nalan beberapa jenis plastik. Pengenalan dapat dilakukan dengan memperhatikan kekuatan
tarik, elongasi dan ketahanan gesek film lembaran plastik. Pengenalan dapat juga
dilakukan dengan uji bakar karena setiap polimer menunjukkan fenomena yang khas
ketika dibakar. Ketika plastik dibakar, ada jenis polimer yang mengeluarkan asap dan ada
yang tidak mengeluarkan asap, asap yang timbul (jika ada) ada yang tidak berwama,
berwama putih atau wama lainnya. Ada jenis plastik yang mudah sekali terbakar, ada yang
sulit tetapi dapat terbakar dan ada pula yang tidak dapat terbakar. Ketika sumber api
dijauhkan dari plastik yang terbakar, kemungkinan api tetap menyala di tempat, menjalar
dengan cepat atau langsung padam. Bau yang timbul dari pembakaran plastik berbeda-
beda tergantung adanya gugus fungsional (aktif) yang ada dalam senyawa polimernya, bau
parafin/lilin terbakar muncul jika polimer tersebut adalah polimer alkana (tanpa gugus
fungsional), bau sangit/protein terbakar jika polimer mengandung gugus fungsional yang
memiliki unsur nitrogen (misalnya gugus amina dan amida), bau klor jika terdapat gugus
fungsional yang mengandung klorida.
Penggunaan plastik sebagai bahan pengemas mempunyai keunggulan dibanding
bahan pengemas lain karena sifatnya yang ringan, transparan, kuat, termoplatis dan selektif
dalam permeabilitasnya terhadap uap air, O2, dan CO2. Sifat plastik yang memiliki
permeabilitas terhadap gas dan uap air mampu melindungi produk yang dikemas, namun
tidaklah secara absolut mampu menahan gas dan uap air tersebut. Peremeabilitas terhadap
gas dan uap air didefinisikan sebagai gram air per hari per m2 permukaan kemasan, untuk
ketebalan dan temperatur tertentu, dan kelembaban relatif di satu sisi 0% dan pada sisi
lainnya 95%.

B.! Tujuan
Tujuan praktikum ini adalah mengenalkan beberapa jenis plastik dengan memper-
hatikan sifat fisiknya, antara lain: kekuatan tarik, elongasi, dan kekuatan gesek lembaran
plastik, sifat permeabilitas uap air, serta sifat plastik pada saat atau setelah dibakar.

C. Metodologi

1. Bahan dan Alat


Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah beberapa jenis plastik kemasan,
diantaranya plastik polietilen (densitas rendah/LDPE dan densitas tinggi/HDPE), poli-
11
propilen (terorientasi satu arah/OPP dan terorientasi dua arah/BOPP), polivinil klorida
(PVC), dan Cling Film (plastik wrap), serta garam dapur. Sedangkan peralatan yang
diperlukan mistar ukur, gunting atau pisau pemotong (cutter), neraca analitik, mikrometer
sekrup tipe jarum, paper tensile strength tester, abrasion tester, dan korek api, serta gelas
kaca dan karet gelang.

2. Metode

a. Penentuan Gramatur dan Densitas Plastik


Gramatur adalah nilai yang menunjukkan bobot plastik per satuan luas plastik (g/m2),
sedangkan densitas atau bobot jenis, yaitu bobot plastik per satuan volume (g/m3). Untuk
penentuan gramatur dan densitas plastik diperlukan contoh uji berukuran l0 x 10 cm.
Gramatur ditentukan dengan cara menimbang contoh uji tersebut. Bobot yang diperoleh
dibagi dengan luas contoh sehingga persamaannya adalah sebagai berikut :

Bobot contoh (g) 10000 cm2


2
Gramature (g/m ) = --------------------- x -----------------
100 cm2 1 m2

Densitas diperoleh dengan membagi gramatur plastik dengan tebal plastik. Tebal
plastik diukur menggunakan mikrometer sekrup di lima tempat berbeda pada satu lembar
contoh plastik dan diambil nilai rata-ratanya.

Tempat mengukur tebal platik

Gramatur Plastik (g/m2)


Densitas Plastik (g/m3) = -----------------------------
Tebal Plastik (m)

b. Penentuan Kekuatan Tarik dan Perpanjangan Putus Plastik


Penentuan ini berguna untuk mengetahui kekuatan tarik plastik dan panjang
elongasi-nya (pertambahan panjang ketika mendapat beban). Untuk penentuannya
digunakan alat tensile strenght tester dengan contoh uji (vertikal dan horisontal) berukuran
panjang minimal 22 cm dan lebar 1,5 cm. Untuk setiap penentuan diperlukan sebanyak 16
lembar contoh uji (untuk plastik tipis) atau kurang dari 16 lembar contoh uji (untuk plastik
kuat/tebal).
Bagian ujung contoh uji dipasang pada bagian penjepit (klem) atas dan dikeraskan.
Ujung plastik lainnya dipasang pada klem bawah dan dikeraskan. Selanjutnya pengunci
klem atas dikendorkan sehingga klem atas dapat bergerak bebas untuk mendapatkan
penempatan contoh uji yang benar. Pengukur kekuatan tarik plastik siap dilakukan.

12
Untuk memulai pengukuran, tuas yang ada di sebelah kanan ditekan ke bawah
sehingga alat akan menarik klem bawah dan contoh uji plastik mendapat beban tarik
tertentu. Bersamaan dengan itu jarum penunjuk bergerak ke alas menunjuk angka tertentu
sesuai dengan beban tarik yang bekerja pada contoh uji. Pada saat tertentu contoh uji akan
putus dan jarum penunjuk berhenti bergerak. Nilai yang ditunjuk oleh jarum penunjuk
ketika contoh uji putus itulah nilai beban tariknya, nilai kekuatan tarik plastik diperoleh
dengan bersamaan berikut :
16 Nilai beban tarik (kgf)
Kekuatan tarik (kgf/cm2) = -------- x ----------------------------
N A(cm2)
Dimana :
N = jumlah contoh uji untuk setiap pengujian
A = luas permukaan yang mendapat beban < 1,5 cm x tebal plastik cm

Nilai beban tarik dapat dipakai jika contoh uji putus kira-kira di tengah dan secara
bersamaan. Jika tidak demikian maka pengujian harus dilakukan ulang karena pada
keadaan yang tidak seperti itu beban tarik tidak ditanggung secara merata oleh semua
contoh uji sehingga nilai yang diperoleh tidak sah. Untuk mendapatkan ketepatan yang
lebih baik, penentuan hendaknya dilakukan paling sedikit dua kali ulangan.
Ketika alat bekerja, tidak hanya beban tarik yang diukur. Pada saat bersamaan diukur
pula perpanjangan putus (elongasi) contoh uji. Perpanjangan putus dapat dilihat pada skala
piringan di bagian atas kanan alat. Pada piringan itu terdapat jarum penunjuk nilai per-
panjangan putusnya. Persentase perpanjangan putus dihitung dengan persamaan berikut :

Perpanjangan contoh uji (mm)


Persen perpanjangan putus (%) = -------------------------------------- x 100 %
Panjang contoh uji (180 mm)

Nilai 180 mm adalah jarak antara kedua klem penjepit (atas dan bawah) sehingga
contoh uji yang mendapat beban tarik adalah sepanjang 18 cm atau 180 mm. Jika nilai
beban tarik dan panjang putus tidak terbaca karena terlalu besar maka dapat ditambahkan
beban pada bagian penahan gaya tarik, yaitu di bagian yang berhubungan dengan jarum
penunjuk.

c. Penentuan Ketahanan Gesek Plastik


Ketahanan gesek plastik berguna untuk menentukan bobot isi kemasan plastik serta
penanganan produk terkemas yang sebaiknya dilakukan. Ketahanan gesek menunjukkan
seberapa kuat bahan kemasan digesek dengan beban tertentu sehingga rusak atau seberapa
besar penurunan bobotnya akibat pergesekan dengan beban tertentu.
Untuk pengujian ketahanan gesek, diperlukan contoh uji berbentuk lingkaran dengan
diameter 10 cm dan diberi lubang kecil ditengah (diameter 0,5 cm) untuk memasukkan
baut pengencang. Contoh uji tersebut ditimbang terlebih dahulu untuk mengetahui bobot
awalnya.
Contoh uji kemudian dipasang pada tempat contoh di alat uji dan dijepit dengan kuat
di bagian tengah dan di tepinya. Selanjutnya alat penghitung putaran diset ke angka nol
Sebelum menghidupkan motor, pompa penghisap debu bekas gesekan harus dihidupkan
terlebih dahulu.
13
Selama alat bekerja dengan cara menggesek contoh uji, harus dilakukan pengamatan
terhadap contoh uji sehingga jika contoh uji rusak (berlubang) pengujian harus dihentikan
dan berapa jumlah putaran dilaporkan menjadi jumlah gesekan (2 x jumlah putaran) yang
menyebabkan contoh uji rusak. Jika contoh uji tidak rusak maka pengujian diteruskan
sampai 50 putaran (sama dengan 100 kali gesekan) yang dilaporkan adalah pengurangan
bobot plastik per satuan luas bidang gesek (g/cm2). Luas bidang gesek diperoleh dengan
cara mengurangi luas lingkaran bekas gesekan.

Tepi contoh uji

Tepi luar bidang gesek OL

Tepi dalam bidang gesek OD

Lubang ditengah contoh uji

Luas permukaan bidang gesek (cm2) = 0,25 x (DL2 -DD2 )

Dimana : DL = diameter luar bidang gesek


DD = diameter dalam bidang gesek

d. Uji Permeabilitas Uap Air


Metode yang umum digunakan untuk mengukur permeabilitas plastik terhadap uap
air ialah dengan metode gravimetri. Dalam metode ini digunakan suatu desikan yang bisa
menyerap uap air dan menjaga supaya tekanan uap air tetap rendah disimpan dalam suatu
gelas kaca yang kemudian ditutup dengan film plastik yang akan diukur permeabilitasnya.

Prosedur :
1.! Gelas kaca kosong masing-masing di isi dengan garam sebanyak 2 gram
2.! Tutup gelas berisi garam dengan plastik. Gunakan karet gelang untuk memastikan
bahwa penutupan telah rapat.
3.! Timbang masing-masing gelas tersebut dan catat sebagai berat awal.
4.! Selama 5 hari, catat perubahan berat gelas menggunakan timbangan analitik (interval
waktu pengamatan 24 jam)
5.! Plot pertambahan berat garam (g) dengan waktu (hari) dalam grafik, untuk mendapatkan
nilai “slope” persamaan
6.! Hitung permeabilitas bahan kemasan dengan rumus :

14
Keterangan :
k/x = permeabilitas kemasan
ΔW/Δθ = slope (g H2O/hari)
A = luas penampang kemasan (m2)
Pout = tekanan uap air di luar kemasan (mmHg). Untuk desikan NaCl = 21.438 mmHg

e. Uji Bakar Plastik


Ambil satu lembar contoh plastik dan gulung sehingga membentuk gulungan kecil
panjang. Bakar salah satu ujung gulungan plastik tersebut dan amati yang terjadi. Lakukan
pengamatan terhadap kemudahan terbakar, kecepatan rambat nyala api, jika sumber api
dijauhkan bagaimana pembakarannya, wama nyala api, pembentukan asap, dan bau yang
timbul.

D.! Hasil Pengamatan

1.! Penentuan Gramatur dan Densitas


Jenis Plastik Tebal (m)* Bobot (g)** Gramatur (g/m2) Densitas (g/m3)

* jika tidak ada alat pengukur mikrometer sekrup, gunakan data literatur
** jika menggunakan timbangan kasar, gunakan beberapa lembar plastik

2.! Penentuan Kekuatan Tarik dan Regangan Putus secara Kualitatif


Arah Tarikan*
Jenis Plastik Arah 1 Arah 2

*Semakin banyak tanda “+” menunjukkan semakin besar kuat tariknya

3.! Penentuan Ketahanan Gesek Kertas secara Kualitatif


Sisi 1 Sisi 2
Jenis Plastik
Rusak/ tidak Jumlah Gesekan Rusak/ tidak Jumlah Gesekan

4.! Uji Permeabilitas Uap Air


Pertambahan Berat (g)
Waktu (Hari) Jenis Plastik
1 2 3
1
2
3
4
5

15
Nilai Permeabilitas Uap Air
Luas Penampang Kemasan Pout Permeabilitas Uap Air
Jenis Plastik Slope
(m2) (mm Hg) (gH2O/m2/24jam)

5.! Uji bakar Plastik


Proses Pembakaran Sumber Api Dijauhkan
Kecepatan Kecepatan
Jenis Plastik Kemudahan Warna Pembentukan Bau Yang
Rambat Rambat
Terbakar Nyala Api Asap Timbul
Nyala Api Nyala Api

E.!Pembahasan
Lakukan pembahasan sifat fisik dan mekanik bahan kemasan plastik yang Anda uji
dengan membandingkan sifat fisik dan mekanik antar bahan kemasan. Gunakan rujukan
literatur untuk mendukung pembahasan sifat fisik dan mekanik bahan kemasan plastik.

F.!Kesimpulan disusun berdasarkan data hasil praktikum dan pembahasan

16
11

Anda mungkin juga menyukai