A. BAHAN
https://learning.uonbi.ac.ke/courses/SBT202/scormPackages/path_2/13_culture_methods.html
3
saja dan akan diperoleh hasil yang sama. Biasanya digunakan untuk mempelajari
kebutuhan makanan mikroba.
8. Medium non sintetik: medium yang komposisi kimianya tidak diketahui dengan
pasti, misalnya bahan-bahan yang terdapat dalam kaltu nutrien (nutrien broth).
Nutrien broth adalah ekstrak daging dan pepton yang mempunyai komposisi kimia
yang tidak pasti. Banyak digunakan untuk menumbuhkan dan mempelajari
taksonomi mikroba.
9. Medium cair: medium yang berbentuk cair, dapat digunakan untuk berbagai
keperluan seperti untuk pembiakan mikroorganisme dalam jumlah besar,
penelaahan fermentasi, berbagai macam uji. Contoh: nutrien broth, kaldu glukosa.
10. Medium padat: medium yang berbentuk padat. Bisa dibuat dari medium cair
dengan menambahkan bahan pemadat. Biasanya digunakan untuk mengamati
penampilan atau morfologi koloni dan mengisolasi biakan murni. Bahan pemadat
dapat berupa agar, gelatin, dan silika gel.
11. Medium semi padat: medium yang dalam keadaan panas (dipanasi) berbentuk cair
tetapi dalam keadaan dingin berbentuk padat. Sering kali mengandung gelatin atau
agar tapi dalam konsentrasi yang lebih sedikit dari pada media padat. Biasanya
digunakan untuk uji ada tidaknya motilitas (pergerakan) mikroorganisme dan
kemampuan fermentasi.
12. Medium diperkaya: Medium yang ditambahkan zat-zat tertentu, misalnya darah,
serum, ekstraksi tumbuhan, dll, sehingga dapat digunakan untuk menumbuhkan
mikroba tertentu.
13. Medium selektif: medium yang mengandung zat-zat kima tertentu yang dapat
menghambat pertumbuhan satu kelompok bakteri atau lebih tanpa menghambat
pertumbuhan mikroorganisme yang diinginkan.
14. Medium diferensial: medium yang mengandung zat-zat kimia tertentu yang
memungkinkan pengamat membedakan tipe berbagai mikroorganisme.
15. Medium penguji: Medium dengan susunan tertentu yang digunakan untuk
pengujian vitamin, asam amino, dan antibiotika.
16. Medium untuk perhitungan jumlah mikroorganisme: Medium spesifik yang
digunakan untuk menghitung jumlah mikroorganisme dalam suatu bahan, misalnya
medium untuk menghitung jumlah bakteri Actinomycetes.
17. Medium khusus: medium untuk menentukan tipe pertumbuhan mikroba dan
kemampuannya untuk mengadakan perubahan kimia tertentu.
18. Medium serbaguna (multi purpose media): medium yang paling umum
digunakan dalam bakteriologi (dapat menunjang pertumbuhan sebagian mikroba),
misalkan nutrien broth.
19. Agar-agar: bahan pemadat. Bahan utamanya adalah galaktan, yaitu suatu
kompleks karbohidrat yang di ekstraksi dari rumput laut genus Gelidium, tetapi
sebagian besar mikroorganisme tak dapat menggunakannya utnuk tumbuh sehingga
hanya dipakai sebagai pemadat. Agar dapat larut atau cair jika dipanaskan pada
suhu hampir 100 ᵒC dan tetap berbentuk cair bial didinginkan sampai sekitar 45 ᵒC.
20. Alkohol 70% dan 90%: untuk sterilisasi.
4
21. Pewarna: dibutuhkan karena sel-sel mikroba yang tidak diwarnai umumnya
tampak hampir tembus cahaya bila diamati dengan mikroskop biasa sehingg sulit
dilihat karena sitoplasma selnya mempunyai indeks bias yang hampir dengan
indeks bias lingkungannya yang bersifat cair. Kontras antara sel dan latar
belakangnya dapat diperjelas dengan cara mewarnai sel-sel tersebut dengan zat
pewarna.
22. Pewarna sederhana: pewarna yang hanya menggunakan satu jenis zat warna
untuk mewarnai mikroorganisme. Kabanyakan mikroorganisme mudah bereaksi
dengan pewarna-pewarna sederhana karena sitoplasmanya bersifat basofilik (suka
basa). Zat warna yang digunakan umumnya bersifat alkalin (mempunyai komponen
kromoform bermuatan positif). Memungkinkan dibedakannya bakteri dengan
bermacam-macam tipe morfologi (kokus, basilus, vibrio, spiril, dsb.) dari bahan
lain yang ada pada olesan yang diwarnai. Juga dapat digunakan untuk mengamati
struktur tertentu seperti endospora.
23. Pewarna Gram: untuk membedakan kelompok mikroorganisme dari kelompok
mikroorganismeyang lain:
Gram positif: dapat menahan komplek pewarna ungu kristal iodium sampai pada
akhir pada akhir prosedur (sel tampak biru gelap atau ungu)
Gram negatif: organismenya kehilangan kompleks warna ungu kristal pada waktu
pembilasan dengan alkohol tetapi kemudian terwarnai oleh pewarna tandingan
safranin (sel tampak merah muda).
Reaksi pewarna Gram berbeda karena komposisi dinding sel mikroorganisme berbeda-
beda.
24. Pewarna tahan asam (Acid Fast Stain): bakteri dari genus Mycobacterium dan
spesies tertentu dari genus Nocardia mengandung sejumlah besar zat lipid di dalam
dinding selnya sehingga bersifat tidak permeable (relatif) terhadap zat warna yang
umum sehingga selnya tidak terwarnai oleh metode pewarnaan biasa, untuk itu
digunakan pewarna khusus. Sitoplasma jika telah terwarnai maka sel
mikroorganisme seperti Mycobacterium akan menahan zat warna tersebut dengan
erat sehingga tidak terpucatkan oleh zat yang bersifat keras seperti asam alkohol
(yaitu 3% HCl di dalam etanol 95%).
25. Pewarna spora: untuk mengatasi sifat endospora (yang dibentuk oleh bakteri
tertentu misalkan genus Bacillus dan Clostridium, membentuk struktur di dalam sel
pada tempat yang khas).
26. Pewarna kapsul: pewarna untuk memudahkan mewarnai kapsul bakteri. Kapsul
ini dihasilkan dari beberapa jenis bakteri dan alga hijau-biru yang mengeluarkan
bahan yang amat berlendir dan lengket pada permukaan selnya, melingkari dinding
sel hingga kompak dan tampak sebagai bentuk pasti (bundar atau ovel). Kapsul ini
bersifat non ionik.
27. Pewarna negatif: untuk mewarnai latar belakang sehingga menjadi gelap, meliputi
pencampuran mikroorganisme kelihatan transparan dan tampak jelas di atara
medium yang gelap karena pewarna ini tidak menembus sel mikroorganisme.
Berguna untuk menentukan morfologi dan ukuran sel.
5
28. Garam fisiologis: larutan isotonis yang biasa digunakan sebagai cairan pengencer,
misalnya 0.90% NaCl.
29. Kertas lensa: kertas untuk membersihkan lensa mikroskop.
B. ALAT
2. Batang penyeka steril: terbuat dari lidi dengan cara membungkus salah satu
ujungnya dengan kapas. Untuk menyeka permukaan benda-benda kerja yang
digunakan dalam praktikum (misalnya meja kerja).
3. Peralatan untuk wadah media. (1) cawan petri: alat (wadah) yang digunakan untuk
mewadahi mikroorganisme yang akan diamati (biasanya dalam keadaan padat), (2)
tabung reaksi: tempat (wadah) untuk mereaksikan bahan-bahan kimia dalam
ukuran kecil (sedikit), (3) sumbat tabung: untuk menyumbang tabung reaksi
supaya terhindar dari kontaminasi oleh mikroorganisme lain yang tidak
dikehendaki, (4) botol blanko atau tabung pengencer : tabung atau botol berisi
sejumlah tertentu cairan pengencer steril (biasanya larutan garam fisiologis) dengan
sumbat ulir atau sumbat karet yang rapat. Tabung biasanya berisi 9 atau 9.9 ml
sedangkan botol berisi 90 atau 99 ml.
4. Peralatan utnuk menentukan volume larutan dan perlengkapannya (1) gelas
ukur: untuk menentukan volume larutan secara kasar, (2) pipet serologis : untuk
menentukan volume larutan secara tepat dan teliti. Bisanya untuk berbagai
volume, (3) pipet volumetrik: untuk menentukan volume larutan secara tepat dan
teliti. Untuk satu volume tertentu, (4) bumbung pipet: wadah pipet/untuk
menyimpan pipet sewaktu tidak digunakan (dalam waktu lama, keadaan bersih)
untuk mencegah kontaminasi bakteri/mikroorganisme yang berasal dari udara
sehingga tidak mencemari pipet yang ada didalamnya. (5) penyangga pipet: untuk
menempatkan pipet akan dipakai berulangkasi sehingga tidak diletakkan langsung
diatas meja. Untuk mencegah kontaminasi pipet oleh mikroorganisme lain.
6
5. Etiket: label/kertas untuk menandai (menamai) tabung rekasi atau cawan petri,
sehingga mudah dikenali sewaktu dibutuhkan. Contoh etiket sebagai berikut.
30oC Nama saya 14/02/2019
Saccharomyces cerevisiae
Aseptis Kegiatan 19 NA
7
13. Penghitung mekanis : alat bantu hitung.
14. Spatula/sendok: untuk mengambil bahan dalam jumlah kecil.
15. Magnetig stirrer: untuk mengaduk secara otomatis (alat pemusing magnetik yang
bekerja dengan tenaga listrik)
16. Bak Pewarna : untuk mewadahi zat pewarna yang digunakan untuk mewarnai
mikroorganisme yang akan diamati dengan bantuan mikroskop.
17. Inkubator: alat untuk memelihara pertumbuhan kiltur mikroorganisme pada suhu
tertentu.
18. Penangas air: digunakan untuk kultivasi berbagai mikroorganisme, yang
dilengkapi dengan pompa sirkulasi dan kontrol mikroprosesor yang dapat
mempertahankan suhu yang dibutuhkan.
Review praktikum
Jelaskan komposisi dan kegunaan bahan-bahan berikut.
Nama Bahan Komposisi Kegunaan
Nutrient Agar
Nutrient Broth
Lactose Broth
Starch Agar
Dextrose Tryptone
Bromcresol Purple Agar