Anda di halaman 1dari 6

70 Pengaruh jenis pengemas..............

(Ahmad dkk)

PENGARUH JENIS PENGEMAS DAN LAMA PENYIMPANAN TERHADAP


MUTU PRODUK NUGGET GEMBUS

Achmad Furqon A. Q, Iffan Maflahah, Askur Rahman


Prodi Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Pertanian, UTM
Korespondensi : Jalan Raya Telang PO.BOX 2 Kamal – Bangkalan

ABSTRACT

Nugget gembus merupakan produk olahan berbahan baku utama tempe gembus dan
mengalami sedikit modifikasi yaitu terdapat penambahan teri nasi dengan perbandingan 3:1.
Nugget gembus mudah rusak pada kondisi tertentu, oleh sebab itu diperlukan penelitian yang
dapat mencegah rusaknya nugget. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh jenis
pengemas plastik dan lama penyimpanan terhadap mutu nugget. Jenis plastik yang digunakan
adalah plastik PE (Polietilen) dan PP (Polipropilen) dengan ketebalan masing-masing 0,5 mm.
Metode penelitian menggunakan 3 perlakuan yaitu nugget tanpa kemasan, nugget dengan
pengemas PE dan nugget dengan pengemas PP. Parameter uji yaitu uji kadar air, uji kadar
protein dan uji organoleptik (kerusakan) pada nugget dengan lama penyimpanan selama 30
hari. Nugget disimpan di lemari es menggunakan suhu 100C dengan pengemas plastik dalam
kondisi vakum (hampa udara). Uji kadar air menunjukkan jenis plastik PE mampu
mempertahankan kandungan air nugget gembus selama 20 hari. Uji kadar protein
menunjukkan jenis plastik PP mampu menjaga kadar protein nugget gembus selama 20 hari.
Uji organoleptik nugget menunjukkan plastik jenis PP mampu mempertahankan rasa, aroma,
tekstur dan warna nugget dari kerusakan sampai hari ke 20.

Kata kunci: Nugget gembus, polietilen, polipropilen, lama penyimpanan, mutu.

akan mudah mengundang bakteri patogen


PENDAHULUAN sehingga merusak mutu dan kandungan gizi
Nugget adalah jenis makanan cepat nugget gembus. Sehingga, diperlukan
saji yang biasanya berasal dari olahan daging penanganan lebih lanjut salah satunya dengan
dan tepung terigu yang dipadatkan kemudian cara pengemasan.
disajikan dengan cara digoreng. Menurut Jenis plastik yang digunakan sebagai
Ginting (2006) Nugget adalah hasil olahan pengemas pada penelitian adalah jenis plastik
daging hewan berupa campuran daging dan Polietilen (PE) dan Polipropilen (PP). Hal ini
bahan-bahan yang lain seperti rempah-rempah dikarenakan kemasan tersebut memiliki
sebagai bumbu kemudian dibuat adonan dan kerapatan yang tinggi, tahan terhadap suhu
diletakkan pada loyang setelah diratakan dan kelembapan, serta memiliki daya serap air
dengan ketebalan 1 cm. yang rendah sehingga mampu melindungi
Nugget gembus merupakan produk produk nugget. Selain itu, plastik memiliki
olahan berbahan baku utama tempe gembus keunikan dalam penampilan fisik yaitu
dan mengalami sedikit modifikasi yaitu sifatnya yang sangat elastis, memiliki warna
terdapat penambahan teri nasi. Penambahan yang transparan sehingga produk akan terlihat
teri nasi bertujuan menambah cita rasa nugget dari luar kemasan. Berdasarkan kelebihan
serta mampu meningkatkan kadar protein tersebut pemilihan pengemas plastik menjadi
nugget. Perbandingan komposisi tempe faktor yang sangat penting untuk melindungi
gembus dengan teri nasi adalah 3:1. Namun, mutu produk nugget.
kandungan gizi nugget seperti air dan protein
AGROINTEK Volume 10, No.2 Agustus 2016 73

METODE Plastik jenis PP seharusnya lebih


baik dalam mempertahankan kadar air nugget
Alat dan Bahan
karena memiliki permeabilitas uap air yang
Peralatan yang digunakan adalah
rendah dari pada PE. Menurut Mareta dan
Oven, mortar, cawan, erlenmeyer, pipet tetes,
sofia (2011) bahwa permeabilitas plastik
pipet volum, gelas ukur, beaker glass, biuret,
polipropilen lebih kecil dibandingkan plastik
piring, pisau, dan kompor. Bahan yang
polietilen sehingga uap air akan lebih sulit
digunakan adalah nugget gembus, polietilen
menembus plastik polipropilen dari pada
(PE) dan polipropilen (PP) dengan ketebalan
polietilen.
0,5 mm, NaOH, formaldehide, K-Oksalat
Namun, menurut penelitian yang
jenuh, Indikator PP dan aquadest.
dilakukan oleh Fajrin (2000) Meskipun
permeabilitas uap air dan gas plastik PP lebih
Prosedur Penelitian kecil dari plastik PE, tetapi jika diukur
Penelitian dimulai dengan berdasarkan skala 1-10 permeabilitas plastik
pembuatan nugget gembus. Perbandingan PP dan PE terhadap uap air, gas, dan bau
tempe gembus dengan teri nasi adalah 3:1 adalah sama. Meskipun Tabel 4.1
kemudian dicetak membentuk persegi dengan menunjukkan kadar air nugget PE lebih
ketebalan 2 cm. Nugget disimpan dalam rendah dari PP, tetapi perbedaan tersebut tidak
lemari es dengan suhu 100C dengan tiga berbeda nyata.
perlakuan yaitu Tanpa Kemasan, Polietilen Tabel 2. Rata-Rata Pengaruh Lama
0,5 mm dan Polipropilen 0,5 mm. Selama Penyimpanan Terhadap Kadar Air
penyimpanan plastik dalam kondisi vakum Lama Penyimpanan Rata-Rata
(hampa udara). Penelitian dilakukan selama (Hari) (%)
30 hari. Pengamatan dilakukan tiap lima hari 0 69,09c
sekali. Pengujian yang dilakukan adalah uji 5 58,8b
kadar air metode oven, uji kadar protein 10 59,048b
metode titrasi formol, dan uji organoleptik 15 51,452a
(kerusakan) pada warna, aroma, rasa, dan 20 49,321a
tekstur.
Pada pengemas jenis PE, hari ke 5
HASIL DAN PEMBAHASAN sampai hari ke 15 mengalami penurunan
kadar air, dan pada hari ke 20 mengalami
Kadar Air kenaikan kembali. Hal itu disebabkan oleh
Jenis kemasan plastik menunjukkan suhu dan kelembaban yang tidak stabil selama
adanya pengaruh yang signifikan terhadap penyimpanan, sehingga nugget mengeluarkan
kadar air nugget, akan tetapi jenis kemasan PE banyak air untuk mencapai kesetimbangan
dan PP tidak berbeda nyata terhadap kadar air dan menyesuaikan dengan perubahan suhu
nugget. Tabel 4.1 menunjukkan bahwa jenis dan kelembaban. Hal ini sejalan dengan
plastik PE memiliki kadar air lebih rendah penelitian Latifa (2010) selama penyimpanan
dibandingkan dengan jenis plastik PP. seharusnya terjadi peningkatan kadar air,
Namun, kadar air jenis PE belum memenuhi tetapi pada kondisi tertentu dapat mengalami
standart SNI sebesar 60%. penurunan. Hal itu bisa terjadi karena adanya
Tabel 1.Rata – Pengaruh Jenis Kemasan peningkatan suhu dan adanya penurunan
Terhadap Kadar Air Nugget kelembaban, sehingga menyebabkan
perpindahan uap air dari bahan ke lingkungan,
Jenis Kemasan Rata-Rata(%) akhirnya kadar air pada bahan menurun.
Tanpa Pengemas 34,957a
PE 67,972b
PP 69,697b Kadar Protein
Menurut Sulchan dan Endang
(2007) 100 gr tempe gembus mengandung
sekitar 4,07g protein. Setelah dilakukan uji,
72 Pengaruh jenis pengemas..............(Ahmad dkk)

kandungan protein nugget tersebut mencapai sedikit dari pada PE karena mampu menahan
45% dari total adonan yang di buat. gas masuk ke media penyimpanan sehingga
Peningkatan kadar protein pada nugget menyebabkan berkurangnya proses oksidasi
gembus dimungkinkan dari penambahan teri yang mendukung pertumbuhan bakteri.
nasi di dalam adonan. Nugget tanpa pengemas kehilangan
Selain itu, penggunaan telur sebagai kandungan protein lebih banyak dikarenakan
pelapis nugget diduga mampu menambah tidak adanya pelindung yang mampu
kadar protein pada nugget. Jenis kemasan menghambat pertumbuhan bakteri.
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Tabel 4. Pengaruh Lama Penyimpanan
kadar protein nugget gembus. Plastik jenis PP Terhadap Kadar Protein Nugget Gembus
mampu mempertahankan kadar protein nugget Basis Basah dengan Cara Titrasi Formol
lebih baik dibandingkan plastik jenis PE dan Lama Rata-Rata
perlakuan tanpa kemasan. Tetapi, semua Penyimpanan (%)
perlakuan mampu mempertahankan kadar (Hari)
protein diatas standar SNI yang ditetapkan 0 45,237c
sebesar 15%. 5 32,588b
Tabel 3. Pengaruh Jenis Kemasan Terhadap 10 20,917a
Rata-Rata Kadar Protein Nugget Gembus 15 18,969a
Basis Basah dengan Cara Titrasi Formol 20 17,027a
Jenis kemasan Rata-Rata(%) Ket: Huruf yang sama menunjukkan tidak
Tanpa Pengemas 23,931a berbeda nyata
PE 27,434b
PP 29,474b Tabel 4. menunjukkan kadar protein
nugget mengalami penurunan seiring dengan
lama penyimpanan pada produk nugget. Pada
Kadar protein pada nugget gembus hari ke 0 sampai hari ke 20 bakteri mengalami
mengalami penurunan. Penyebab penurunan pertumbuhan secara terus menerus, sehingga
kadar protein adalah terdapat pengaruh secara langsung mengurangi kadar protein
mikroorganisme yang ada pada nugget. nugget. Menurut Marada (2012) bakteri akan
Menurut Agus et al. (2013) terdapat mengalami fase logaritmik seiring lama
kecenderungan penurunan kadar protein penyimpanan. Fase pertumbuhan logaritmik
akibat dari semakin lama waktu penyimpanan. adalah fase dimana bakteri membelah dengan
Penurunan tersebut diduga karena terdapat cepat dan konstan mengikuti kurva logaritmik.
aktivitas bakteri proteolitik yang dapat Prinsip dari titrasi formol menurut
mencerna protein. Hal ini didukung oleh Sudarmaji et.al. (2003) adalah mengikat asam
penelitian yang dilakukan oleh Creniewicz amino yang dalam hal ini mewakili jumlah
(2006) bakteri proteolitik dapat tumbuh protein kemudian di titrasi dengan NaOH
optimal pada suhu ruang, tetapi masih bisa menggunakan indikator PP sampai diperoleh
tumbuh dan berkembang seiring nilai N untuk mengetahui kadar protein.
bertambahnya waktu pada suhu lemari es, Titrasi formol menunjukkan proses terjadinya
sehingga dapat menyebabkan degradasi pemecahan protein dan tidak bisa menentukan
protein. Jumlah bakteri yang ada pada jenis protein.
pengemas berkaitan erat dengan permeabilitas Tabel 5. menunjukkan perlakuan
plastik. Bakteri proteolitik tergolong bakteri tanpa pengemas mengalami penurunan kadar
aerobik yang akan tumbuh maksimal dengan protein yang sangat drastis karena tidak
adanya oksigen. Semakin banyak oksigen adanya pelindung yang mampu menghambat
dalam lingkungan maka semakin optimal proses oksidasi selama penyimpanan sehingga
pertumbuhan bakteri proteolitik. bakteri tumbuh optimal. Semakin berkurang
Plastik jenis PP lebih baik dalam nilai protein menunjukkan semakin tinggi
mempertahankan kandungan protein karena pula proses hidrolisis protein yang terjadi.
permeabilitas plastik PP terhadap gas yang Bakteri memecah asam amino menjadi
lebih rendah dari pada PE, sehingga senyawa yang lebih sederhana sehingga kadar
menyebabkan protein nugget berkurang lebih protein menurun.
AGROINTEK Volume 10, No.2 Agustus 2016 73

Perlakuan PE dan lama yang diamati meliputi tekstur, aroma, rasa,


penyimpanan ke-10 terjadi penurunan kadar dan warna.
protein yang mencolok, kemudian pada hari Tabel 6. menunjukkan perlakuan
ke 15 mengalami kenaikan kembali. Hal tanpa kemasan pada hari ke 0 sampai hari ke
tersebut diduga karena komposisi dari bahan 10 memiliki rasa yang masih sangat baik.
tambahan nugget pada hari ke 10 yaitu teri Namun pada hari ke 15 sampai hari ke 20
nasi tidak tercampur rata. Menurut Istanti nugget gembus mulai mengalami kerusakan
(2005) adanya perubahan kadar protein pada yaitu nugget sudah mulai tidak ada rasa.
pangan juga disebabkan oleh proses Perubahan tersebut dikarenakan nugget
pengadukan yang kurang kalis saat pembuatan mengalami kehilangan banyak air. Kerusakan
adonan. Sehingga bahan pada adonan tidak tersebut ditandai dengan perubahan rasa dari
bercampur rata dan tidak homogen. asin menjadi hambar. Aroma khas ikan
menjadi tanpa aroma. Tekstur pada hari ke nol
Uji Organoleptik
lembut dan kenyal menjadi keras dan kaku.
Uji organoleptik pada penelitian ini
Warna berubah dari coklat cerah menjadi
menggunakan sistem perseorangan. Pengujian
coklat tua. Rata-rata perlakuan normal
dilakuan dengan cara mengamati perubahan
mengalami kerusakan fisik pada hari ke 15.
pada nugget dimulai pada hari ke nol sampai
nugget mengalami kerusakan. Jenis kerusakan

Tabel 5. Pengaruh Jenis Pengemas dan Lama Penyimpanan Terhadap Kadar Protein Nugget
Gembus Basis Basah dengan Cara Titrasi Formol
Lama Perlakuan
Penyimpanan Tanpa Pengemas PE PP
(Hari)
0(%) 45,237e 45,237e 45,237e
5(%) 36,480d 29,183cd 32,100d
10(%) 20,430bc 18,970bc 23,350c
15(%) 13,130b 20,430bc 23,347c
20(%) 4,380a 23,350c 23,350c
Ket: Huruf yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata

Tabel 6. Uji Organoleptik Nugget Gembus


Lama Perlakuan
penyim- Tanpa pengemas Kemasan Plastik PE Kemasan Plastik PP
panan Rasa Aro- Teks Warna Rasa Aro- Tekstur warna rasa Aro- Tekstur war
(hari) ma -tur ma ma na
0 +++ +++ +++ ++++ +++ ++++ +++++ ++++ ++ ++++ +++++ +++
++ ++ ++ + ++ + + ++ + ++
+
5 +++ +++ +++ +++ +++ ++++ +++++ ++++ ++ ++++ +++++ +++
++ ++ ++ ++ + ++ + +
+
10 +++ +++ +++ +++ +++ ++++ +++++ ++++ ++ +++ +++++
+++
++ + + + + +
15 + + ++ +++ +++
++ +++++ ++++ ++ ++ +++++ +++
+
20 + + + +++ ++ + +++ ++++ ++ + ++ +++
+
Ket: Tanda Plus (+) menunjukkan tingkat mutu nugget gembus, +5=Sangat Baik, +4=Agak Baik,
+3=Cukup, +2=Rusak, +1=Sangat Rusak
74 Pengaruh jenis pengemas..............(Ahmad dkk)

Pada perlakuan kemasan plastik PP, KESIMPULAN DAN SARAN


rasa sangat baik sampai hari ke 5. Pada hari ke
Kesimpulan
10 nugget mulai mengalami kerusakan
Jenis pengemas plastik berpengaruh
dimana rasa mulai mengalami perubahan
terhadap kadar air dan kadar protein nugget
tetapi kondisi ini nugget masih bisa
gembus. Lama penyimpanan juga
dikonsumsi. Hari ke 15 nugget sudah
memberikan pengaruh nyata pada kadar air
mengalami kerusakan. Kerusakan pada
dan kadar protein nugget gembus. Interaksi
pengemas PP ditandai dengan rasa nugget
antara perlakuan jenis pengemas plastik dan
yang asin mulai menjadi kecut. Perlakuan
lama penyimpanan juga berpengaruh nyata
plastik jenis PE nugget juga mengalami
terhadap kadar air dan kadar protein nugget
kerusakan pada hari ke 10. Rasa pada nugget
gembus
berubah menjadi kecut dari rasa yang awalnya
asin dan lembut. Kerusakan juga terjadi pada
aroma nugget. Pada hari ke 10 aroma nugget Saran
pada perlakuan PP atau pun PE mengalami Diperlukan penelitian lebih lanjut
perubahan. Kerusakan pada aroma nugget untuk penelitian kandungan nugget gembus
ditandai dengan perubahan aroma dari yang lainnya seperti kandungan lemak,
beraroma khas ikan menjadi tengik. karbohidrat dan kalsium.
Tekstur nugget pada perlakuan tanpa Diperlukan penelitian lebih lanjut
kemasan sangat baik pada hari ke 5. Namun, menggunakan bahan pengemas yang lain dan
mulai menunjukkan kerusakan pada hari ke 10 parameter suhu.
yaitu nugget mulai mengeras pada Diperlukan penelitian lebih lanjut
permukannya, tetapi lunak pada bagian dalam. tentang mengurangi kadar air nugget agar
Sedangkan pada hari ke 15 nugget mulai sesuai dengan SNI.
keras.Perubahan tersebut di sebabkan karena
kandungan air nugget yang menurun drastis.
Terbukti pada hari ke 15-20 kadar air nugget DAFTAR PUSTAKA
sudah di bawah 15% dan pada kondisi Agus D S; S. Kumalaningsih; A. Febrianto
tersebut nugget sudah tidak layak di Mulyadi. 2013. Studi Stabilitas
konsumsi. Sedangkan pada perlakuan Pengangkutan Susu Segar Pada Suhu
kemasan PP dan PE, nugget memiliki tekstur Rendah Yang Layak Secara Teknis Dan
yang sangat baik sampai hari ke15 yaitu Finansial (Kajian Suhu Dan Lama
kenyal dan lembut. Hari ke 20 penyimpanan, Waktu Pendinginan). Jurnal penelitian.
kemasan masih mampu mempertahankan Jurusan Teknologi Indusri Pertanian
tekstur dengan baik, namun pada kondisi ini Universitas Brawijaya
nugget jenis PP sudah mulai lengket pada
permukaan dan nugget jenis PE sudah mulai Creniewicz, M. 2006. Storage Stability of
di tumbuhi jamur pada permukaan nugget. Raw Milk Subjected to Vibration.
Kemasan plastik terbukti mampu Polish Journal of National Science. Vol
mempertahankan warna pada nugget. 15 pp 65 – 70
Perlakuan kemasan PE dan PP warna tetap
cerah sampai hari ke 20 yaitu berwarna coklat. Fajrin, A. M; K. Setyowati; A. Iskandar;
Sedangkan nugget tanpa pengemas kurang Sugiarto; I. Yuliasih. 2000.
mampu mempertahankan warna nugget. Pengemasan 1. Teknologi Industri
Perubahan warna yang dialami nugget tanpa Pertanian. Institut Pertanian Bogor
kemasan adalah dari coklat menjadi coklat
tua. Ginting, N. 2006. Penambahan Bahan
Pengikat Pada Nugget Itik Serati (The
Addition Of Binder Matter On
Waterfowls Nugget). Jurnal Agribisnis
Peternakan, Vol. 2, No. 1
AGROINTEK Volume 10, No.2 Agustus 2016 75

Istanti, I. 2005. Pengaruh Lama Penyimpanan


Terhadap Karakteristik Kerupuk Ikan Mareta, D. T. dan S. Nur A. 2011. Pengemas
Sapu-Sapu (Hyposarcus pardalis). Produk Sayuran Dengan Bahan Kemas
Skripsi. Teknologi Hasil Perikanan Plastik Pada Penyimpanan Suhu Ruang
Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan Dan Suhu Dingin. Jurnal Mediagro. Vol
Institut Pertanian Bogor 7. No 1. Hal 26-40

Latifah, N. H. 2010. Pemilihan Jenis Plastik Sudarmadji, S; B, Haryono; Suhardi. 2013.


dan Pembuatan Desain Kemasan untuk Analisa Bahan Makanan dan Pertanian.
Keripik Tette Madura. Skripsi. Liberty Yogyakarta: Yogyakarta
Bangkalan: Teknologi Industri
Pertanian Fakultas Pertanian Wulandari, A; S. Waluyo; D. D. Novita. 2013.
Universitas Trunojoyo Madura Prediksi Umur Simpan Kerupuk
Kemplang Dalam Kemasan Plastik
Marada, H. 2012. Pengaruh Lama Polipropilen Beberapa Ketebalan.
Penyimpanan Ikan Cakalang Pada Suhu Jurnal Teknik Pertanian Lampung. Vol.
Freezer Terhadap Jumlah Bakteri. 2. No. 2:105-11
Skripsi. Jurusan Kesehatan Masyarakat
Universitas Negeri Gorontalo

Anda mungkin juga menyukai