ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah menentukan kondisi proses terbaik dalam pembuatan biofoam. Teknik
pembuatan biofoam dilakukan dengan metode thermopressing. Selang suhu yang diujikan berkisar
150-225 oC, sedangkan lama waktu proses diujikan 10-40 menit. Jumlah adonan yang dimasukkan
ke dalam cetakan dilakukan dengan variasi 40-60 gram. Karakterisasi biofoam pada penelitian ini
dilakukan secara visual dengan melihat warna dan penampakan biofoam yang dihasilkan. Kondisi
proses terbaik adalah adonan yang diproses sebanyak 50 gram pada suhu 200 oC dengan lama
proses 30 menit.
Kata Kunci: biofoam, ampas sagu, kulit singkong, kulit pisang, thermopressing
ini karena suhu, waktu proses thermopressing pangan sekali pakai. Hal ini disebabkan
dan volume adonan akan berpengaruh terhadap karena pada penggunaan teknologi
kemampuan ekspansi dari bahan baku yang thermopressing, bentuk dan ukuran biofoam
pada akhirnya akan mempengaruhi dapat disesuaikan dengan kebutuhan. Selain
karakteristik biofoam yang dihasilkan. itu, proses termoplastisasi yang biasa
Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah digunakan pada pembuatan bioplastik
menentukan kondisi proses terbaik dalam ternyata tidak dapat diterapkan pada
pembuatan biofoam. Diharapkan pembuatan pembuatan biofoam karena proses foaming
biofoam dapat sebagai solusi problem kemasan
akan terhambat. Oleh karena itu, pada
pangan yang umumnya menggunakan kemasan
penelitian ini teknologi yang digunakan
sintetik minyak bumi yang semakin terbatas dan
adalah thermopressing.
sulit untuk didegradasi oleh alam. Selain itu,
diharapkan dapat sebagai solusi keamanan pangan
bagi kesehatan.
b. Tahapan Penelitian
1. Persiapan Bahan
Persiapan yang dilakukan adalah
pembuatan tepung limbah pertanian (ampas
sagu, kulit singkong dan kulit pisang). Semua
diambil dari lokal Maluku Utara. Masing-
masing limbah dibersihkan dari kotoran,
dipotong-potong menjadi berukuran kecil-kcil,
dikeringkan, digiling dan diayak 80 mesh.
karena uap air yang dibutuhkan untuk mechanical properties of baked cornstarch
pembentukan foam juga terbatas. Sebaliknya, foams. Ind Crop Prod. 19, 41–48.
kadar air yang terlalu tinggi akan menyebabkan [8] Shogren RL, Lawton JW, Doane WM,
tekanan yang terlalu tinggi sehingga foam tidak Tiefenbacher KF. 1998. Structure and
terbentuk. Kadar air yang tinggi juga morphology of baked starch foams. Polym.
menyebabkan sifat aliran adonan menjadi 39(25):6649-6655.
terlalu encer sehingga tidak sesuai untuk proses
pembentukan foam ([3]; [8]).
Dari penelitian ini diperoleh suhu proses
2000C dengan lama waktu proses 30 menit
untuk kondisi proses ideal pembuatan biofoam.
Sedangkan volume adonan terbaik yang
digunakan sekitar 50 g disesuaikan dengan
komposisi bahan.
V. Referensi
[1] Davis G, Song JH. 2006. Biodegradable
packaging based on raw material from
crops andtheir impact on waste
management. IndCrops Prod. 23:147-161.
[2] Breuninger WF, Piyachomkwan K,Sriroth
K. 2009. Tapioca/Cassava Starch :
Productionand Use. Di dalam Starch :
Chemistry and Technology. Elsevier, hlm
541-566.
[3] Cinelli P, Chiellini E, Lawton JW, Imam
SH. 2005. Foamed articles based on potato
starch,corn fibers and poly (vinylalcohol).
PolymDegradStabil.91:1147-1155.
[4] Chiellini E, Cinelli P, Ilieva VI Imam SH,
Lawton JW. 2009. Enviromentally
compatiblefoamed articles based on potato
starch, corn fiber and poly(vinyl) alcohol.
JCellPlast.45:17-32.
[5] Sin LT, Rahman WAWA, Rahmat AR,
Samad AA. 2010. Computational
modelling andexperimental infrared
spectroscopy of hydrogen bonding
interactions in polyvinylalcohol-starch
blends. Polym. 51:1206-1211.
[6] Poovarodom N. 2006. Non-synthetic
biodegradable starch-based composition
for production of shaped bodies.US
Patents7067651, 2006.
[7] Lawton JW, Shogren RL, Tiefenbacher KF.
2004. Aspen fiber addition improves the