FAKULTAS KEHUTANAN Tanggal : 6/April/ 2020 PROGRAM STUDI KEHUTANAN
LEMBAR JAWABAN UJIAN TENGAH SEMESTER
(UTS) MATA KULIAH : Kehutanan Internasional DOSEN : Dr. Ari Susanti dan Dr. Agus Setyarso Lembar Jawaban Ujian ini dikirim melalui SIMASTER dengan format PDF JAWABAN
1. A. Keamanan. Saya memilih kerjasama internasional sebagai isu utama pada
hubungan internasional berbasis realisme karena pada basis realisme, sama sekali tidak ada pihak diatas negara yang mengatur hubungan antar negara- negara tersebut, sehingga negara menjadi aktor yang membina sendiri hubungannya dengan negara lain. Hal ini dapat berakibat negara dapat berbuat semena mena dalam meraup keuntungan dalam perdagangan, Sehingga berujung pada negara yang harus berhadapan dengan masalah kelangsungan hidupnya pada perdagangan internasional (Keamanan). 2. A. Interdependensi. Hal ini karena setiap negara yang sedang berkembang atau melakukan proyek selalu membutuhkan bahan baik itu dana maupun materi. Dan tiap tiap negara pun memiliki kebutuhan yang berbeda beda pula. Sehingga diperlukan hubungan internasional yang bebas sehingga antar negara dapat melakukan kerjasama dengan memberikan apa yang mereka punya lebih dan mendapatkan apa yang mereka punya kurang, Dengan kata lain, tiap negara saling bergantung satu sama lain. (Interdependensi). 3. B. Soeharto. Pada masa Soeharto, beliau menerbitkan keputusan presiden tentang memberikan perizinan penebangan pada hutan secara besar-besaran. Pohon-pohon yang ditebang secara massal ini menjadikan Indonesia menjadi eksportir kayu log terbesar di dunia. 4. B. 29% pada tahun 2030. Pada Paris Agreement 2017, Indonesia menjadikan penurunan emisi dengan target 29% pada tahun 2030 dengan usaha sendiri dan 41% pada 2030 dengan bantuan Internasional. 5. Globalisasi menjadikan hubungan antar negara semakin mudah. Pada konteks kehutanan, hal ini berakibat bahwa pada pelestarian dan penggunaan hutan sudah tidak lagi menjadi urusan suatu negara sendiri, melainkan kepentingan bersama. Dan dengan adanya globalisasi, tiap negara pun semakin mudah dalam memberikan kontribusinya. Sebagai contoh Paris Agreement dimana negara-negara bersepakat untuk mengurangi emisi karbon dan salah satu caranya adalah memperluas wilayah hutan dan mempererat pelestarian hutan. 6. Pertama, Realisme menjadikan satu aktor yang sah dan rasional dalam dunia yang anarki, sedangkan pada Liberalisme ia menjadikan masyarakat atau individu dalam negara sebagai aktor utama, negara dan pemerintah hanya dijadikan sebagai media aspirasi saja. Kedua, Realisme berasumsi bahwa aktor saling berkompetisi untuk memperebutan sumberdaya yang terbatas, sedangkan Liberalisme memandang negara sebagai representasi dan kepentingan negara berasal dari kepentingan aktor. Ketiga, Realisme memandang bahwa struktur internasional dilihat oleh struktur material negara tersebut, sedangkan Liberasisme memandang negara sebagai karakter yang saling bergantungan (interdependensi). 7. Teknologi informasi menjadikan salah satu penilaian bagi suatu negara. Dengan perkembangan teknologi informasi yang lebih baik dari negara lainnya, akan menjadikan negara tersebut memiliki nilai yang lebih pula, sehingga pada saat melakukan diplomasi, negara yang kurang berkembang pada teknologi informasi cenderung berada dibawah daripada negara dengan teknologi informasi yang lebih baik. Hal ini juga berakibat negara dengan IT yang lebih baik akan cenderung mengontrol diplomasi. 8. “Recently, we’ve been hearing news arround the world, where some places hit disastrous storm and we’ve been inform that the cause is extreme climate change. We live in Earth, and forever will be. That’s why i ask for every single person on earth, we must save our Earth, seriously.” 9. Indonesia harus dapat menyakinkan negara negara lain terutama negara negara yang terkena dampak perubahan iklim lebih banyak diantara negara lainnya (seperti banjir, kenaikan air laut yang menyebabkan daerah penting menjadi tenggelam lebih dahulu) bahwa mereka akan terkena dampak dari perubahan iklim terlebih dahulu, sehingga dapat menjadikan hutan Indonesia menjadi perhatian seluruh dunia. Dengan demikian, bantuan dana dan tenaga kerja semakin banyak begitu pula dengan keamanannya semakin terjaga.