Anda di halaman 1dari 22

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM
STUDI ANALISIS BUDAYA KOMUNIKASI DALAM PERKAWINAN
CAMPURAN

BIDANG KEGIATAN
PKM – R

DIUSULKAN OLEH:

Nadya Amirul Aulia A320190206


Ecsa Melina A320190209
Ninda Alfia A320190212
Anisa Hidayati A320190217

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA


SURAKARTA
2021
HALAMAN PENGESAHAN PROPOSAL PKM-RSH
1. Judul Kegiatan : Studi Analisis Budaya Komunikasi Dalam Perkawinan
Campuran
2. Bidang Kegiatan : PKM-RSH
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Ninda Alfia
b. NIM : A320190212
c. Jurusan : Pendidikan Bahasa Inggris
d. Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Surakarta
e. Alamat Rumah : Asrama Polisi Baloi Blok H No. 04, Batam
f. No. Telp/HP : 081270617201
g. E-mail : Nindalfia@gmail.com
4. Anggota Pelaksanaan Kegiatan: 3 orang
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar : Susiati, M.Ed
b. NIDN : 0612028501
c. E-mail : sus249@ums.ac.id
d. No. Telp/HP : 081329502070

Surakarta, 14 Desember 2021


Menyetujui
Ketua Program Studi Ketua Pelaksana Kegiatan

(Dr.Titis Setyabudi, S.S.,MA) (Ninda Alfia)


NIDN. 0617047701 NIM. A320190212

Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan Dosen Pendamping

(Dr. Djumadi, M.Biomed) (Susiati, M.Ed)


NIDN. 0628076801 NIDN. 0612028501
DAFTAR ISI
BAB I...............................................................................................................................................3

PENDAHULUAN..........................................................................................................................3
1.1 Latar Belakang.................................................................................................................4
1.2 Perumusan Masalah.........................................................................................................5
1.3 Tujuan...............................................................................................................................5
1.4 Kegunaan..........................................................................................................................5
1.5 Luaran...............................................................................................................................5

BAB II.............................................................................................................................................6

TINJAUAN PUSTAKA.................................................................................................................6

BAB III...........................................................................................................................................9

METODE PENELITIAN..............................................................................................................9

BAB IV..........................................................................................................................................11

BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN........................................................................................11


4.1 Anggaran Biaya..............................................................................................................11
4.2 Jadwal Kegiatan.............................................................................................................11

BAB V...........................................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................12

BAB VI..........................................................................................................................................13

LAMPIRAN – LAMPIRAN.......................................................................................................13
Lampiran 1.................................................................................................................................13
Lampiran 2.................................................................................................................................18
Lampiran 3.................................................................................................................................19
Lampiran 4.................................................................................................................................22
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Menurut Kartohadiprodjo (1984), perkawinan adalah suatu hubungan antara seorang
wanita dan pria yang bersifat abadi. Sedangkan Duvall and Miller (1985) mengartikan
perkawinan sebagai hubungan antara pria dan wanita yang memberikan hubungan seksual,
keturunan, membagi peran antara suami-istri. Perkawinan berdasarkan undang-undang Nomor
1 Tahun 1974, ialah ikatan lahir batin antara seorang pria dan wanita sebagai suami istri
dengan tujuan membentuk keluarga yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang
Maha Esa. Tujuan perkawinan yang diinginkan dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974,
jika diperhatikan adalah sangat ideal, karena tujuan perkawinan itu tidak hanya dilihat dari segi
lahirnya saja tetapi sekaligus terdapat adanya suatu pertautan batin antara suami dan istri yang
ditujukan untuk membina suatu keluarga atau rumah tangga yang kekal dan bahagia bgi
keduanya dan yang sesuai dengan kehendak Tuhan Yang Maha Esa. Hal ini dimaksudkan
bahwa perkawinan itu hendaklah berlangsung seumur hidup dan tidak mudah untuk
diputuskan. Melihat dari berbagai aturan yang masih berlaku, maka segala jenis perkawinan
sah-sah saja selama mengikuti aturan tersebut, termasuk pula perkawinan campuran.
Saat ini banyak Warga Negara Indonesia yang melaksanakan perkawinan campuran
dengan orang asing, sejalan dengan era globalisasi dan dengan semakin cepatnya arus
informasi dari luar ke dalam, keadaan inilah yang merupakan salah satu penyebab banyaknya
orang Indonesia yang menikah dengan orang asing. Di dalam Pasal 57 Undang-undang Nomor
1 Tahun 1974 tentang Perkawinan disebutkan bahwa Perkawinan campuran adalah perkawinan
antara dua orang yang di Indonesia tunduk pada hukum yang berlainan, karena perbedaan
kewarganegaraan dan salah satu pihak berkewarganegaraan asing dan pihak yang lain
berkewarganegaraan Indonesia. Dari definisi Pasal 57 Undang-Undang Perkawinan ini dapat
diuraikan unsur-unsur perkawinan campuran itu sendiri. Unsur pertama menunjuk kepada asas
monogami dalam perkawinan. Unsur kedua menunjuk kepada perbedaan hukum yang berlaku
bagi pria dan bagi wanita yang melangsungkan perkawinan itu. Tetapi perbedaan hukum
tersebut bukan karena perbedaan agama, suku bangsa, golongan di Indonesia melainkan karena
unsur ketiga yaitu perbedaan kewarganegaraan. Perbedaan kewarganegaraan ini pun bukan
kewarganegaraan asing semuanya, melainkan unsur keempat menyatakan bahwa salah satu
kewarganegaraan itu adalah kewarganegaraan Indonesia (Muhammad 1993).
Dalam kehidupan sosial di Indonesia, kita hidup berdampingan dengan berbagai
keanekaragaman suku, bangsa, budaya, serta bahasa baik secara lisan maupun tulisan. Bahasa
indonesia digunakan oleh bangsa indonesia sebagai alat komunikasi serta sebagai alat
pemersatu bangsa. Bahkan dalam perkawinan campuran antara orang asing dengan orang
indonesia, Bahasa indonesia tetap menjadi bahasa ibu anak yang lahir dari perkawinan
campuran. Tetapi bahasa Inggris tetap dijadikan sebagai bahasa kedua dalam berkomunikasi,
agar memudahkan pula dalam berkomunikasi dengan orang yang menjadikan bahasa asing
sebagai bahasa ibu mereka. Timbulnya keberagaman bahasa atau variasi bahasa juga
disebabkan oleh latar belakang sosial, ekonomi, budaya, keturunan. Serta dikarenakan sejak
jaman penjajahan sampai sekarang kita hidup berdampingan dengan orang asing. Variasi
bahasa adalah jenis ragam bahasa yang pemakaianya disesuaikan dengan fungsi dan situasi
tanpa menghasilkan kaidah-kaidah pokok yang berlaku dalam bahasa yang bersangkutan
(Suwito, 1985: 29). Serta kerjasama antar negara yang terjalin sampai sekarang yang membuat
kita tetap harus hidup berdampingan dengan orang asing bahkan mempelajari budaya mereka
tanpa meninggalkan budaya asli kita termasuk bahasa asli kita. Kultur atau budaya adalah
pengetahuan yang diperoleh secara sosial- socially acquired knowledge. Pengetahuan ini
diperoleh dari orang-orang lain di dalam lingkungan sekelilingnya; bisa melalui petunjuk
langsung atau dari mengamati perilaku mereka (R.A. Hudson, 1988:77). Dalam kasus
perkawinan campuran antara orang Indonesia dengan orang asing (khususnya yang berbahasa
inggris) akan timbul adanya istilah “alih kode dan campur kode” dikarenakan adanya peristiwa
tutur antara orang indonesia dengan orang yang menggunakan bahasa inggris sebagai bahasa
ibu mereka.
Alih kode merupakan berpindahnya pemakaian kode bahasa satu ke kode bahasa yang
lain ketika seseorang menggunakan bahasa tertentu tetapi disadari oleh pemakainya karena
maksud tertentu (Pranowo, 2014: 298). Apabila seorang penutur mulanya menggunakan kode
A (misalnya bahasa indonesia), dan kemudian beralih menggunakan kode B (misalnya bahasa
lnggris), maka hal tersebut merupakan peralihan pemakai bahasa yang disebut peristiwa alih
kode atau bisa disebur “code switching” (Wijana dan Muhammad Rohmadi, 2012: 178).
Sedangkan campur kode yaitu proses pindahnya penggunaan bahasa kedua atau bahasa asing
ke bahasa pertama karena seseorang tersebut belum menguasai bahasa asing yang dipakainya
sekarang (Pranowo, 2014: 299). Campur kode terjadi karena keterbatasan bahasa dan adanya
keterpaksaan dalam penggunaan bahasa tersebut serta saling kebergantungan bahasa dalam
hidup berdampingan dengan masyarakat bilingual atau bisa disebut dwibahasa.

1.2 Perumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka pertanyaan yang mendasari
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.2.1. Bagaimana budaya komunikasi dalam pernikahan campuran?
1.2.2. Bagaimana alih bahasa yang digunakan dalam perkawinan campuran?

1.3 Tujuan
Sesuai dengan judul yang diangkat di atas, tujuan dari penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1.3.1. Untuk mengetahui budaya komunikasi dalam pernikahan campuran.
1.3.2. Untuk mengetahui alih bahasa yang digunakan dalam perkawinan campuran.

1.4 Kegunaan
Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.4.1. Bagi Peneliti
Menambah pengetahuan dan keterampilan peneliti mengenai budaya komunikasi dalam
perkawinan campuran dan dapat menjadi salah satu acuan dalam mengembangkan
penelitian – penelitian selanjutnya.
1.4.2. Bagi Masyarakat
Dapat memperkaya wawasan mereka tentang budaya komunikasi serta alih bahasa yang
digunakan dalam perkawinan campuran.

1.5 Luaran
1.5.1. Laporan kemajuan
1.5.2. Laporan akhir
1.5.3. Publikasi artikel karya ilmiah tentang “Studi Analisis Budya” yang dipublikasikan di
jurnal terakreditasi/bereputasi dikti
1.5.4. Hasil penelitian ini akan berkontribusi pada perkembangan teori Bahasa Inggris
terutama pada bidang Sociolinguistics.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kajian Pustaka

2.1.1 Budaya Komunikasi


Budaya dan komunikasi memiliki hubungan timbal balik, keduanya dapat saling
mempengaruhi satu sama lain dimana budaya menjadi bagian dari perilaku komunikasi
dan komunikasi turut juga dalam menentukan, memelihara, mengembangkan atau
mewariskan budaya. Komunikasi antarbudaya ialah proses pertukaran informasi antara
individu-individu yang memiliki latar belakang dan budaya yang berbeda. Martin dan
Nakayama (2003:86) mengatakan bahwa melalui budaya dapat mempengaruhi proses
dimana seseorang mempersepsi suatu realitas. Semua kelompok atau organisasi dalam
semua tempat selalu mewujudnyatakan apa yang menjadi pandangan mereka terhadap
realitas melalui budaya. Sebaliknya pula, komunikasi membantu kita dalam
mengkreasikan realitas budaya dari suatu kelompok organisasi. Menurut Maletzke,
komunikasi antarbudaya adalah proses pertukaran pikiran dan makna yang terjadi pada
orang-orang yang berbeda budaya (dalam Mulyana, 2005:11). Sedangkan Rich dan Ogawa
mendefinisikan komunikasi antarbudaya menurut yang menyatakan komunikasi
antarbudaya adalah komunikasi antara orang-orang yang berbeda kebudayaan, misalnya
antara suku bangsa, antar etnik, ras dan antar kelas sosial (dalam Liliweri, 2002).
Selain itu Dood juga mengatakan bahwa komunikasi antarbudaya meliputi
komunikasi yang melibatkan peserta komunikasi yang mewakili pribadi, antarpribadi dan
kelompok. Tekanan yang terdapat pada perbedaan latar belakang kebudayaan dapat
mempengaruhi perilaku komunikasi para peserta. Selanjutnya Samovar (2010)
mengatakan komunikasi antarbudaya yaitu komunikasi yang terjadi ketika anggota dari
satu budaya tertentu memberikan pesan anggota dari budaya yang lain. Lebih tepatnya,
komunikasi antarbudaya melibatkan interaksi antar orang-orang yang persepsi budaya dan
sistem simbolnya cukup berbeda dalam suatu komunikasi. Karakteristik yang penting dari
kebudayaan itu sendiri menurut Samovar dan Porter (dalam Lubis, 2016:13) adalah: 1)
budaya itu dipelajari, 2) Budaya adalah simbol baik verbal maupun tidak verbal, 3) budaya
mengalami perubahan pada setiap generasi, 4) budaya adalah sesuatu yang dapat
dipertukarkan, 5) etnosentrisme, sehingga kesamaan dalam mempersepsi kebudayaan
dapat terlaksana.

2.1.2 Perkawinan Campuran


Perkawinan campuran adalah suatu proses sosial yang terjadi pada berbagai
golongan manusia dengan latar belakang kebudayaan yang berbeda setelah mereka
bergaul secara insentif sehingga sifat khas dari unsur-unsur kebudayaan golongan-
golongan itu masing-masing berubah menjadi unsur-unsur kebudayaan campuran
(Koentjata Ningrat 1996: 160). Proses dari perpaduan individu dan kelompok dengan
berbagi pengalaman dan sejarah , lalu digabungkan dengan mereka dalam kehidupan
budaya merupakan deskripsi dari pernikahan campuran (Ogburn dan Nimkoff). Samovar,
Porter dan McDaniel (2010: 284), mengungkapkan bahwa banyak masalah yang
diasosiasikan dengan pernikahan. Ketika dua orang dari dua budaya yang berbeda
menikah, masalah yang mungkin timbul pun bertambah banyak. Berangkat dari paparan
yang telah dijelaskan, hal inilah yang mendorong peneliti untuk melihat komunikasi
antarbudaya menjadi sebuah topik yang terjadi dalam kehidupan keluarga mixed marriage.
Tentunya, setiap pelaku perkawinan campuran pastinya memiliki motif, pengalaman,
makna yang berbeda satu sama lain tergantung apa yang mereka ketahui sebelumnya
tentang warga negara asing atau juga apa yang mereka inginkan dari perkawinan tersebut.
Pengalaman-pengalaman yang dialami oleh setiap orang juga memengaruhi mereka dalam
memaknai arti perkawinan campuran dalam budaya yang berbeda (Jolene, 2011:75).

2.1.3 Alih Bahasa


Alih kode adalah peristiwa peralihan kode yang satu ke kode yang lain, jadi apabila
seorang penutur mula-mula menggunakan kode A (misalnya bahasa Indonesia), dan
kemudian beralih menggunakan kode B (misalnya bahasa Jawa), maka peristiwa peralihan
pemakaian bahasa seperti itu disebut alih kode (code-switching) (Suwito, 1983: 68).
Adapun menurut Ohoiwutun (1997: 71) alih kode (Code Switching), yakni peralihan
pemakaian dari satu bahasa atau dialek ke bahasa atau dialek lainnya. Dengan demikian,
alih kode itu merupakan gejala peralihan pemakaian bahasa yang terjadi karena situasi dan
terjadi antarbahasa serta antarragam dalam satu bahasa (Aslinda dan Leni, 2007: 85).
Menurut Myres dan Scotton (Piantari dkk, 2011: 13) alih kode adalah peralihan
penggunaan kode satu ke kode bahasa yang lainnya. Apabila seseorang mula-mula
menggunakan kode bahasa A, misalnya bahasa Indonesia, kemudian beralih menggunakan
bahasa B, misalnya bahasa Inggris, maka peralihan pemakaian seperti itu disebut alih kode
(code-swtching). Dari uraian alih kode yang relatif senada, dapat disimpulkan bahwa alih
kode adalah proses peralihan bahasa yang satu ke bahasa yang lain yang disebabkan oleh
hal-hal tertentu sesuai dengan situasi yang ada.
Alih kode menurut Suwandi (2010: 86) dapat terjadi dalam sebuah percakapan
ketika seorang pembicara menggunakan sebuah bahasa dan mitra bicaranya menjawab
dengan bahasa lain. Suwito (1985: 69) membedakan alih kode menjadi dua macam, yaitu
alih kode intern dan alih kode ekstern. Apabila alih kode itu terjadi antara bahasa-bahasa
daerah dalam satu bahasa nasional, atau dialek-dialek dalam satu bahasa daerah, atau
antara beberapa ragam dan gaya yang terdapat dalam satu dialek, alih kode seperti itu
bersifat intern. Apabila yang terjadi adalah antara bahasa asli dengan bahasa asing, maka
disebut alih kode ekstern. Fisman (Chaer dan Agustina, 2010: 108) menyebutkan faktor-
faktor penyebab terjadinya alih kode (a) penutur, (b) lawan tutur, (c) perubahan situasi, (d)
perubahan dari formal ke informal atau sebaliknya, (e) perubahan topik pembicaraan.
Penyebab terjadinya alih kode dapat ditelusuri melalui keterkaitan suatu pembicaraan
dengan konteks dan situasi berbahasa.

2.2 Penelitian Yang Relevan


Tinjauan pustaka berisi tentang beberapa penelitian-penelitian sebelumnya yang serupa
sebagai referensi dalam melakukan sebuah penelitian baru. Berikut penelitian-penelitian yang
serupa yang telah dilakukan, antara lain:
Lubis et al (2020) dalam penelitian mereka yang berjudul “Komunikasi Antarbudaya dalam
Perkawinan Beda Warga Negara” menyimpulkan bahwa proses komunikasi antarbudaya di
kalangan para pasangan yang berbeda kewarganegaraan berjalan sesuai dengan pengalaman budaya
dan pengetahuan yang melatarbelakangi masing-masing pasangan beda warga negara tersebut.
Adanya komunikasi dari hati ke hati sehingga munculnya kesepakatan di antara pasangan beda
warga negara sebelum menikah seperti keputusan perpindahan agama. Bahasa yang digunakan
pasangan beda warga negara tidak menjadi hambatan yang serius sebab bahasa yang digunakan
sehari-hari adalah bahasa Inggris dan bahasa Indonesia. Kecuali pada tempat umum mengikuti
kebiasaan masyarakat dimana itu merupakan salah satu kearifan lokal yang perlu dipahami.
Namun, hambatan komunikasi antar pasangan beda warga negara tetap ada dan berusaha diatasi
seperti kebiasaan minum bir, merokok, menggunakan tangan kiri, kurang disiplin terhadap waktu,
rasa cemburu dan konsumtif. Hal ini dapat diatasi dengan adanya komitmen bersama harus bisa dan
terbiasa dengan hal-hal yang berbeda dan belajar memahami pasangannya masing masing sebagai
konsekuensi dari perkawinan beda warga negara.
Kurniawan (2019) dalam penelitiannya yang berjudul “Komunikasi Antarbudaya Dalam
Akulturasi Perkawinan Warga Negara Indonesia Dan Warga Negara Asing Di Kota Medan
Sumatera Utara” juga membahas tentang komunikasi dalam perkawinan antar pasangan yang
berbeda warga negara. Peneliti menyimpulkan bahwa ada karakteristik kebudayaan pada
komunikasi antarbudaya seperti: bagaimana informan mempelajari budaya pasangan mereka,
anggapan informan mengenai kebudayaan sebagai simbol yang diperlihatkan oleh pasangan
mereka, informan menunjukkan perubahan budaya pada setiap generasi, adanya pertukaran budaya
karena informan merasa budaya dari pasangannya lebih sesuai atau sebaliknya. Namun, terdapat
hambatan komunikasi antarbudaya seperti hambatan fisik, budaya, persepsi, motivasi, pengalaman,
emosi, bahasa, tidak verbal, kompetensi. Hambatan fisik berasal dari waktu, lingkungan, dan
kebutuhan diri. Hambatan budaya terjadi karena perbedaan pemahaman tentang agama. Hambatan
persepsi yaitu perbedaan dalam memaknai suatu hal dalam berkomunikasi. Hambatan motivasi
terkait dengan seberapa besar keinginan untuk menerima pesan yang disampaikan. Hambatan
pengalaman seperti perbedaan usia dan pengalaman hidup. Hambatan emosi seperti kesetabilan
perasaan pribadi dalam mendengar. Hambatan bahasa akibat perbedaan bahasa. Hambatan tidak
verbal, adanya kecenderungan menggunakan komunikasi tidak verbal lebih banyak. Hambatan
kompetensi terjadi saat penerima pesan sedang melakukan kegiatan lain.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode deskriptif kualitatif. Metode deskriptif
kualitatif adalah metode penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan dan
menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, baik bersifat alamiah maupun rekayasa
manusia, yang lebih memperhatikan mengenai karakteristik, kualitas, dan keterkaitan antar
kegiatan (Nana Syaodih Sukmadinata, 2011: 73). Disini peneliti ingin mengetahui budaya
komunikasi dalam perkawinan campuran di wilayah Prawirotaman 1, Brontokusuman,
Kecamatan Mergangsan, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55153.

3.2 Tahapan Penelitian


1. Pra-Penelitian
Tahap ini meliputi rancangan penelitian yang akan dilakukan (penentuan waktu dan
penggunaan metode penelitian) dan menentukan subjek dan objek dari penelitian.
2. Pelaksanaan Penelitian
Tahap ini meliputi pengumpulan data yang dilakukan selama waktu yang ditentukan
dalam penelitian. Dalam mengumpulkan data, peneliti menggunakan 3 teknik yaitu
observasi, wawancara, dan dokumen.
3. Pasca-Penelitian
Tahap ini meliputi analisis data dan penyajian data. Analisis data terkait cara atau teori
yang digunakan untuk menganalisis data penelitian. Kemudian jika data selesai
dianalisis, disajikan dengan bentuk yang jelas dan terinci supaya orang mampu
memahaminya.

3.3 Prosedur Penelitian

Pengurusan Penyusunan Peninjauan


Perizinan Instrumen Tempat

Pelaksanaan Pengumpulan
Analisis data
Tindakan Data

Penulisan
Laporan

3.4 Luaran dan Indikator Capaian yang Terukur Disetiap Tahapan


Luaran dan indikator capaian dari tahapan ini yaitu mengetahui budaya komunikasi dari
pasangan suami istri hasil perkawinan campuran antar negara dan alih bahasa yang
digunakan.

3.5 Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data adalah metode yang digunakan peneliti dalam mendapatkan atau
mengumpulkan data dan informasi yang akan berguna sebagai fakta pendukung dalam
memaparkan penelitiannya. Dalam penelitian kualitatif maka teknik pengumpulan data
dapat berupa observasi, wawancara dan dokumentasi.
1. Observasi
Mengamati budaya komunikasi yang terjadi di wilayah Prawirotaman 1 Yogyakarta
dalam rangka adanya perkawinan campuran. Observasi dilakukan selama tiga minggu
(minggu ke 4-6). Observasi dilakukan terkait gaya komunikasi yang digunakan warga
setempat akibat terjadinya perkawinan campuran. Partisipan berupa pasangan suami istri
hasil perkawinan campuran sedangkan non partisipan berupa pihak peneliti yang
mengamati budaya komunikasi dalam lingkup penelitian.
2. Wawancara
Pihak peneliti melakukan wawancara dalam rangka menjawab pertanyaan terkait adanya
budaya komunikasi yang terjadi di wilayah Prawirotaman 1 Yogyakarta dari hasil
perkawinan campuran. Wawancara ditujukan untuk partisipan dan dilaksanakan selama
2 minggu (minggu ke 7-8). Pertanyaan yang disajikan berkaitan dengan identitas pribadi
partisipan dan budaya komunikasi (penggunaan dialek atau gaya bahasa) yang
digunakan oleh pasangan suami istri ketika berkomunikasi.
3. Dokumentasi
Pengumpulan data berupa dokumen dilakukan selama satu minggu. Dokumen yang
disajikan yaitu dokumen penting yang menunjukkan adanya perkawinan campuran,
seperti kartu identitas dari negara asal (WNI/WNA), Paspor, Akta Kelahiran, Certificate
of No. Impediment, dan formulir pernikahan dari kedutaan yang bersangkutan.

3.6 Analisis Data


Menggunakan teori Miles and Huberman untuk menganalisis data:
1. Tahap reduksi data
Data dari pengamatan dan wawancara di kelompokan lebih rinci seperti data penting dan
kurang penting. Kemudian, hasil sortir data tersebut di simpan yang penting, sebaiknya
dibuang jika data tersebut kurang penting.
2. Tahap penyajian data
Data penting yang dihasilkan kemudia ditampilkan dengan bentukl yang mudah
dimengerti oleh orang lain seperti dibuat grafik atau chart. Di penelitian deskriptif
kualitatif, data dapat ditampilkan dengan susunan kalimat yang rapi dan terinci.
3. Tahap penarikan kesimpulan
Setelah data disusun dengan rapi dan terinci, maka peneliti dan orang lain mampu
menarik kesimpulan dari tampilan data yang disajikan.

3.7 Penafsiran Data


Setelah semua data didapat, kemudian dilakukan penafsiran data dalam bentuk
mendeskripsikan data hasil penelitian mengenai Studi Analisis Terkait Budaya Komunikasi
Dalam Pernikahan Campuran di wilayah Yogyakarta, dan setelah itu data diberikan
penafsiran-penafsiran dalam bentuk analisa mendalam dengan menggunakan paradigma
konstruktivis.
BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Anggaran Biaya
No. Jenis Pengeluaran Biaya yang diperlukan
1. Gaji dan Upah Rp. 2.000.000
1. Peralatan Penunjang Rp. 1.000.000
2. Bahan habis pakai Rp. 1.500.000
3. Perjalanan (Tiket pesawat,akomodasi) Rp. 4.500.000
4. Lain-lain (Publikasi, Seminar, Laporan) Rp. 1.000.000
Jumlah Rp. 10.000.000

4.2 Jadwal Kegiatan


No. Kegiatan Bulan ke-1 Bulan ke-2 Bulan ke-3
1. Persiapan
Penelitian
2. Penyusunan
Instrumen
3. Berangkat ke
tempat target
penelitian
4. Pelaksanaan
Tindakan
5. Pengumpulan
Data
6. Analisis Data
7. Pembuatan
Laporan
BAB V
DAFTAR PUSTAKA

Aslinda, dan Shafyahya, Leni. 2007. Pengantar Sosiolinguistik. Bandung: Reflika Aditama.
Chaer, Abdullah dan Leoni, Agustina. 2010. Sosiolinguistik. Jakarta: Rineka Cipta.
Evelyn Millis Duvall, M., 1985. Marriage and Family Development. 6th ed. New York: Harper & Row.
Huberman, M. d., 1984. Analisis Data Kualitatif. Terjemahan oleh Tjetjep Rohendi Rohidi 1992. Jakarta:
Penerbit Universitas Indonesia.

Jolene, Koester. (2011). Intercultural Com petence: Interpersonal Communication Accros Cultures.
USA: Allyn and Bacon.
Kurniawan, A. J., 2019. Komunikasi Antarbudaya Dalam Akulturasi Perkawinan Warga Negara Indonesia
dan Warga Negara Asing di Kota Medan Sumatera Utara. Repositori Institusi Universitas Sumatera Utara.
Kuswarno, 2009. Fenomenologi. Bandung: Widya Padjajaran.

Liliweri, Alo. (2018). Prasangka, Konflik atau komunikasi Antarbudaya. Edisi kedua. Jakarta:
Prenada Media Group.
Lubis, Lusiana Andriani. (2016). Dinamika Komunikasi Antarbudaya dan Implikasi Penelitian,
Medan: USU Press.
Muhammad, Abdulkadir. Hukum Perdata Indonesia. Pt Citra Aditya Bakti. Bandung, 1993.
Muhammad Rohmadi, W., 2012. Sosiolinguistik : Kajian teori dan analisis :Pustaka Pelajar.
Nurhadi, H. A., 2019. Model Komunikasi Antarbudaya Keluarga Mixed Marriage di Wilayah Budapest-
Hungaria. Jurnal ASPIKOM, Volume 3, pp. 1140-1152.

Ohoiwutun, Paul. 1997. Sosiolinguistik: Memahami Bahasa dalam Konteks Masyarakat dan
Kebudayaan. Terjemahan oleh Herman Sudrajat. Jakarta: Kesaint Blanc.
Pemerintah Indonesia, 1974. Undang-Undang Perkawinan Republik Indonesia No.1 Tahun 1974 Pasal 57.
Lembaran RI Tahun 1974 ed. Jakarta: Sekretariat Negara.

Piantari, Lian, dkk. 2011. “Alih Kode (Code-Switching) Pada Status Jejaring Sosial Facebook
Mahasiswa”. (Online). (Http: alih-kode-code-switchingpada-status-jejaring-sosial-facebook-
mahasiswa). Diakses tanggal 23 Mei 2016.
Pranowo, 2014. Teori Belajar Bahasa. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Samovar, Larry, A & Richard, E, Porter. (2010). Cultural Factors That Influence Early Marriage.
Journal Social Science, 35, 80-91.
Syafruddin Pohan, L. L. A. K., 2020. Komunikasi Antarbudaya dalam Perkawinan Beda Warga Negara.
Jurnal Ilmu Komunikasi, Volume 18 Nomor 1, pp. 75-84.
BAB VI
LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota


A. Identitas Diri Ketua
1. Nama Lengkap Ninda Alfia
2. Jenis Kelamin Perempuan
3. Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris
4. NIM A320190212
5. Tempat dan Tanggal Lahir Sukoharjo, 8 Februari 2000
6. Alamat E-mail nindaalfia@gmail.com
7. Nomor Telepon/HP 081270617201

B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti


No Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan Waktu dan Tempat
1. SEGA Tutor Waktu : 2020-2021
Tempat : Universitas
Muhammadiyah
Surakarta

C. Penghargaan Yang Pernah Diterima


No Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Penghargaan Tahun
1. - - -

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian
dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam
pengajuan PKM-AI.
Surakarta, 15 Desember 2021
Ketua

(Ninda Alfia)

D. Identitas Diri Anggota 1


1. Nama Lengkap Nadya Amirul Aulia
2. Jenis Kelamin Perempuan
3. Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris
4. NIM A320190206
5. Tempat dan Tanggal Lahir Jakarta, 31 Maret 2002
6. Alamat E-mail Nadyaaulia476@gmail.com
7. Nomor Telepon/HP 081390532931

E. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti


No Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan Waktu dan Tempat
1. IMM Anggota Waktu : 2019-2020
Tempat : Universitas
Muhammadiyah
Surakarta
2. MUEC Anggota Waktu : 2019-2020
Tempat : Universitas
Muhammadiyah
Surakarta

F. Penghargaan Yang Pernah Diterima


No Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Penghargaan Tahun
1. - - -
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian
dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam
pengajuan PKM-AI.

Surakarta, 15 Desember 2021


Ketua

(Ninda
Alfia)

G. Identitas Diri Anggota 2


1. Nama Lengkap Ecsa Melina
2. Jenis Kelamin Perempuan
3. Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris
4. NIM A320190209
5. Tempat dan Tanggal Lahir Grobogan, 18 Mei 2001
6. Alamat E-mail ecsamelina12@gmail.com
7. Nomor Telepon/HP 081227693788

H. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti


No Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan Waktu dan Tempat
1. KOPMA Anggota Waktu : 2020 – 2021
Tempat : Universitas
Muhammadiyah
Surakarta

I. Penghargaan Yang Pernah Diterima


No Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Penghargaan Tahun
1. - - -

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian
dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam
pengajuan PKM-AI.

Surakarta, 15 Desember 2021


Ketua

(Ninda
Alfia)

J. Identitas Diri Anggota 3


1. Nama Lengkap Anisa Hidayati
2. Jenis Kelamin Perempuan
3. Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris
4. NIM A320190217
5. Tempat dan Tanggal Lahir Musi Banyuasin, 9 Maret 2001
6. Alamat E-mail hidayatianisa09@gmail.com
7. Nomor Telepon/HP 082280310212

K. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti


No Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan Waktu dan Tempat
1. KOPMA Anggota Waktu : 2019-2020
Tempat : Universitas
Muhammadiyah
Surakarta

L. Penghargaan Yang Pernah Diterima


No Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Penghargaan Tahun
1. - - -

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian
dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam
pengajuan PKM-AI.

Surakarta, 15 Desember 2021


Ketua

(Ninda Alfia)

Lampiran 2. Biodata Dosen Pembimbing


A. Identitas Diri
1 Nama Susiati, S.Pd., M.Ed.
2 NIK/NIDN 1201/0612028501
3 Email sus249@ums.ac.id
4 Scopus ID 55848338100
5 Nomor +6281329502070
Telepon/HP
6 Alamat Kantor Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Jl. A Yani Tromol Pos 1 Pabelan, Kartasura, Surakarta 57102
7 Telepon/Fax (0271) 717417/(0271)715448

B. Riwayat Pendidikan
Jenjang S1 S2
Nama Perguruan Universitas Muhammadiyah Surakarta University of Exeter,
Tinggi England, UK
Bidang Ilmu Pendidikan Bahasa Inggris Master of Education in
TESOL
(Teaching English to
Speakers of Languages)
Tahun Masuk-Lulus 004-2008 2014-2015
Judul A Comparative Study of Articulating The English Language
Skripsi/Thesis/Disertas English Regressive Assimilation [N] Speaking Syllabus in an
i and Arabic “Nun Sakinah” Law in Indonesian University:
“Tahsin” Rules by The Students of An Investigation of
Mu’allimat Program in Ponpes Al- Students’ Needs for
Mukmin Ngruki – Sukoharjo Future Employment
Nama 1. Dra. Malikatul Laila, M.Hum. 1. Dr. Hania Salter-
Pembimbing/promotor Dvorak
2. Qanitah Maskuroh, S.S., M.Hum.

C. Pengalaman Organisasi
No. Nama Lembaga Posisi Struktural Periode
1. University of Exeter Debating Anggota 2014-2015
Society (Debsoc)
2. Jurnal Kajian Linguistik dan Anggota Dewan Editor 2015-2019
Sastra
3. Himpunan Sarjana Kesusastraan Wakil Sekretaris 2016-2020
Indonesia (HISKI) Komisariat
UMS
4. Prodi Pendidikan Bahasa Inggris Sekretaris 2 (Bidang 2017-2021
FKIP UMS Penjaminan Mutu)

Lampiran 3. Kontribusi anggota penulis termasuk Dosen Pendamping


No Nama Posisi Penulis Bidang Ilmu Kontribusi
1. Ninda Alfia Penulis Latar Belakang Bahasa Inggris Mengumpulkan data
dari berbagai
referensi
2. Nadya Amirul Penulis Tujuan Bahasa Inggris Membuat rumusan
Aulia masalah dan tujuan
penelitian
3. Ecsa Melina Penulis Manfaat Bahasa Inggris Melakukan
pengumpulan data
dan membuat daftar
pustaka
4. Anisa Hidayati Penulis Lampiran Bahasa Inggris Melakukan
pengumpulan data
dan menyiapkan draft
data
5. Susiati, M. Ed Penulis korespondensi Bahasa Inggris Pengarah dalam
penulisan proposal

1. Peralatan Penunjang ( 15-25% )

Material Justifikasi Pemakaian Kuantitas Harga Satuan (Rp) Total

Buku Sumber referensi 2 buku Rp. 50.000 Rp. 100.000

Flashdisk Toshiba Menyimpan dokumen 1 Unit Rp 100.000 Rp 100.000


16 GB penelitian

Rental printer HP Cetak laporan 1 Unit Rp 500.000 Rp 500.000

Rental kamera Dokumentasi 1 Unit Rp 200.000 Rp 250.000

Tripod Dokumentasi 1 Unit Rp 100.000 Rp 50.000


SUB TOTAL ( Rp) Rp 1.000.000

1. Bahan Habis Pakai (30-40%)

Material Justifikasi Kuantitas Harga Total


Pemakaian Satuan (Rp)
Kertas HVS Mencetak 5 rim Rp 70.000 Rp 350.000
80g Laporan
Tinta printer Mencetak 4 pcs Rp 75.000 Rp 300.000
Laporan
Alat Tulis Menyusun 1 set Rp 500.000 Rp 500.000
Laporan
Foto copy Pembuatan tes 1000 hlm Rp 300 Rp 300.000
dan angket
Materai 10k Menyusun Laporan 3 lembar Rp. 10.000 Rp 30.000

Map Bening Menyimpan 2 pcs Rp. 10.000 Rp 20.000


Dokumen
SUB TOTAL ( Rp) Rp 1.500.000

2. Perjalanan (30-40%)

Material Justifikasi Pemakaian Kuantitas Harga Satuan Total


(Rp)
Transportasi ke Transportasi selama 1 4 orang Rp 500.000 Rp 2.000.000
tempat penelitian bulan

Transportasi Transport selama 3 4 orang Rp 250.000 Rp 1.000.000


membeli barang bulan

Makan dan Keperluan peneliti 4 orang Rp 50.000 Rp 1.500.000


minum selama 1 bulan

SUB TOTAL (Rp) Rp 4.500.000


3. Lain-lain (10%)

Material Justifikasi Kuantitas Harga Total


Penilitian Satuan (Rp)
Penggandaan Dokumentasi 4 buah Rp 30.000 Rp 120.000
laporan
Seminar hasil Publikasi - Rp 480.000 Rp 480.000
PKM
Poster 2 unit Rp 100.000 Rp 200.000
Foto copy dan Penyusunan laporan 4 unit Rp 50.000 Rp 200.000
penjilidan
laporan
SUB TOTAL (Rp) Rp 1.000.000
TOTAL ( KESELURUHAN) (Rp) Rp 10.000.000

Lampiran 4

Anda mungkin juga menyukai