JUDUL PROGRAM
STUDI ANALISIS BUDAYA KOMUNIKASI DALAM PERKAWINAN
CAMPURAN
BIDANG KEGIATAN
PKM – R
DIUSULKAN OLEH:
PENDAHULUAN..........................................................................................................................3
1.1 Latar Belakang.................................................................................................................4
1.2 Perumusan Masalah.........................................................................................................5
1.3 Tujuan...............................................................................................................................5
1.4 Kegunaan..........................................................................................................................5
1.5 Luaran...............................................................................................................................5
BAB II.............................................................................................................................................6
TINJAUAN PUSTAKA.................................................................................................................6
BAB III...........................................................................................................................................9
METODE PENELITIAN..............................................................................................................9
BAB IV..........................................................................................................................................11
BAB V...........................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................12
BAB VI..........................................................................................................................................13
LAMPIRAN – LAMPIRAN.......................................................................................................13
Lampiran 1.................................................................................................................................13
Lampiran 2.................................................................................................................................18
Lampiran 3.................................................................................................................................19
Lampiran 4.................................................................................................................................22
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Menurut Kartohadiprodjo (1984), perkawinan adalah suatu hubungan antara seorang
wanita dan pria yang bersifat abadi. Sedangkan Duvall and Miller (1985) mengartikan
perkawinan sebagai hubungan antara pria dan wanita yang memberikan hubungan seksual,
keturunan, membagi peran antara suami-istri. Perkawinan berdasarkan undang-undang Nomor
1 Tahun 1974, ialah ikatan lahir batin antara seorang pria dan wanita sebagai suami istri
dengan tujuan membentuk keluarga yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang
Maha Esa. Tujuan perkawinan yang diinginkan dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974,
jika diperhatikan adalah sangat ideal, karena tujuan perkawinan itu tidak hanya dilihat dari segi
lahirnya saja tetapi sekaligus terdapat adanya suatu pertautan batin antara suami dan istri yang
ditujukan untuk membina suatu keluarga atau rumah tangga yang kekal dan bahagia bgi
keduanya dan yang sesuai dengan kehendak Tuhan Yang Maha Esa. Hal ini dimaksudkan
bahwa perkawinan itu hendaklah berlangsung seumur hidup dan tidak mudah untuk
diputuskan. Melihat dari berbagai aturan yang masih berlaku, maka segala jenis perkawinan
sah-sah saja selama mengikuti aturan tersebut, termasuk pula perkawinan campuran.
Saat ini banyak Warga Negara Indonesia yang melaksanakan perkawinan campuran
dengan orang asing, sejalan dengan era globalisasi dan dengan semakin cepatnya arus
informasi dari luar ke dalam, keadaan inilah yang merupakan salah satu penyebab banyaknya
orang Indonesia yang menikah dengan orang asing. Di dalam Pasal 57 Undang-undang Nomor
1 Tahun 1974 tentang Perkawinan disebutkan bahwa Perkawinan campuran adalah perkawinan
antara dua orang yang di Indonesia tunduk pada hukum yang berlainan, karena perbedaan
kewarganegaraan dan salah satu pihak berkewarganegaraan asing dan pihak yang lain
berkewarganegaraan Indonesia. Dari definisi Pasal 57 Undang-Undang Perkawinan ini dapat
diuraikan unsur-unsur perkawinan campuran itu sendiri. Unsur pertama menunjuk kepada asas
monogami dalam perkawinan. Unsur kedua menunjuk kepada perbedaan hukum yang berlaku
bagi pria dan bagi wanita yang melangsungkan perkawinan itu. Tetapi perbedaan hukum
tersebut bukan karena perbedaan agama, suku bangsa, golongan di Indonesia melainkan karena
unsur ketiga yaitu perbedaan kewarganegaraan. Perbedaan kewarganegaraan ini pun bukan
kewarganegaraan asing semuanya, melainkan unsur keempat menyatakan bahwa salah satu
kewarganegaraan itu adalah kewarganegaraan Indonesia (Muhammad 1993).
Dalam kehidupan sosial di Indonesia, kita hidup berdampingan dengan berbagai
keanekaragaman suku, bangsa, budaya, serta bahasa baik secara lisan maupun tulisan. Bahasa
indonesia digunakan oleh bangsa indonesia sebagai alat komunikasi serta sebagai alat
pemersatu bangsa. Bahkan dalam perkawinan campuran antara orang asing dengan orang
indonesia, Bahasa indonesia tetap menjadi bahasa ibu anak yang lahir dari perkawinan
campuran. Tetapi bahasa Inggris tetap dijadikan sebagai bahasa kedua dalam berkomunikasi,
agar memudahkan pula dalam berkomunikasi dengan orang yang menjadikan bahasa asing
sebagai bahasa ibu mereka. Timbulnya keberagaman bahasa atau variasi bahasa juga
disebabkan oleh latar belakang sosial, ekonomi, budaya, keturunan. Serta dikarenakan sejak
jaman penjajahan sampai sekarang kita hidup berdampingan dengan orang asing. Variasi
bahasa adalah jenis ragam bahasa yang pemakaianya disesuaikan dengan fungsi dan situasi
tanpa menghasilkan kaidah-kaidah pokok yang berlaku dalam bahasa yang bersangkutan
(Suwito, 1985: 29). Serta kerjasama antar negara yang terjalin sampai sekarang yang membuat
kita tetap harus hidup berdampingan dengan orang asing bahkan mempelajari budaya mereka
tanpa meninggalkan budaya asli kita termasuk bahasa asli kita. Kultur atau budaya adalah
pengetahuan yang diperoleh secara sosial- socially acquired knowledge. Pengetahuan ini
diperoleh dari orang-orang lain di dalam lingkungan sekelilingnya; bisa melalui petunjuk
langsung atau dari mengamati perilaku mereka (R.A. Hudson, 1988:77). Dalam kasus
perkawinan campuran antara orang Indonesia dengan orang asing (khususnya yang berbahasa
inggris) akan timbul adanya istilah “alih kode dan campur kode” dikarenakan adanya peristiwa
tutur antara orang indonesia dengan orang yang menggunakan bahasa inggris sebagai bahasa
ibu mereka.
Alih kode merupakan berpindahnya pemakaian kode bahasa satu ke kode bahasa yang
lain ketika seseorang menggunakan bahasa tertentu tetapi disadari oleh pemakainya karena
maksud tertentu (Pranowo, 2014: 298). Apabila seorang penutur mulanya menggunakan kode
A (misalnya bahasa indonesia), dan kemudian beralih menggunakan kode B (misalnya bahasa
lnggris), maka hal tersebut merupakan peralihan pemakai bahasa yang disebut peristiwa alih
kode atau bisa disebur “code switching” (Wijana dan Muhammad Rohmadi, 2012: 178).
Sedangkan campur kode yaitu proses pindahnya penggunaan bahasa kedua atau bahasa asing
ke bahasa pertama karena seseorang tersebut belum menguasai bahasa asing yang dipakainya
sekarang (Pranowo, 2014: 299). Campur kode terjadi karena keterbatasan bahasa dan adanya
keterpaksaan dalam penggunaan bahasa tersebut serta saling kebergantungan bahasa dalam
hidup berdampingan dengan masyarakat bilingual atau bisa disebut dwibahasa.
1.3 Tujuan
Sesuai dengan judul yang diangkat di atas, tujuan dari penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1.3.1. Untuk mengetahui budaya komunikasi dalam pernikahan campuran.
1.3.2. Untuk mengetahui alih bahasa yang digunakan dalam perkawinan campuran.
1.4 Kegunaan
Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.4.1. Bagi Peneliti
Menambah pengetahuan dan keterampilan peneliti mengenai budaya komunikasi dalam
perkawinan campuran dan dapat menjadi salah satu acuan dalam mengembangkan
penelitian – penelitian selanjutnya.
1.4.2. Bagi Masyarakat
Dapat memperkaya wawasan mereka tentang budaya komunikasi serta alih bahasa yang
digunakan dalam perkawinan campuran.
1.5 Luaran
1.5.1. Laporan kemajuan
1.5.2. Laporan akhir
1.5.3. Publikasi artikel karya ilmiah tentang “Studi Analisis Budya” yang dipublikasikan di
jurnal terakreditasi/bereputasi dikti
1.5.4. Hasil penelitian ini akan berkontribusi pada perkembangan teori Bahasa Inggris
terutama pada bidang Sociolinguistics.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kajian Pustaka
Pelaksanaan Pengumpulan
Analisis data
Tindakan Data
Penulisan
Laporan
Aslinda, dan Shafyahya, Leni. 2007. Pengantar Sosiolinguistik. Bandung: Reflika Aditama.
Chaer, Abdullah dan Leoni, Agustina. 2010. Sosiolinguistik. Jakarta: Rineka Cipta.
Evelyn Millis Duvall, M., 1985. Marriage and Family Development. 6th ed. New York: Harper & Row.
Huberman, M. d., 1984. Analisis Data Kualitatif. Terjemahan oleh Tjetjep Rohendi Rohidi 1992. Jakarta:
Penerbit Universitas Indonesia.
Jolene, Koester. (2011). Intercultural Com petence: Interpersonal Communication Accros Cultures.
USA: Allyn and Bacon.
Kurniawan, A. J., 2019. Komunikasi Antarbudaya Dalam Akulturasi Perkawinan Warga Negara Indonesia
dan Warga Negara Asing di Kota Medan Sumatera Utara. Repositori Institusi Universitas Sumatera Utara.
Kuswarno, 2009. Fenomenologi. Bandung: Widya Padjajaran.
Liliweri, Alo. (2018). Prasangka, Konflik atau komunikasi Antarbudaya. Edisi kedua. Jakarta:
Prenada Media Group.
Lubis, Lusiana Andriani. (2016). Dinamika Komunikasi Antarbudaya dan Implikasi Penelitian,
Medan: USU Press.
Muhammad, Abdulkadir. Hukum Perdata Indonesia. Pt Citra Aditya Bakti. Bandung, 1993.
Muhammad Rohmadi, W., 2012. Sosiolinguistik : Kajian teori dan analisis :Pustaka Pelajar.
Nurhadi, H. A., 2019. Model Komunikasi Antarbudaya Keluarga Mixed Marriage di Wilayah Budapest-
Hungaria. Jurnal ASPIKOM, Volume 3, pp. 1140-1152.
Ohoiwutun, Paul. 1997. Sosiolinguistik: Memahami Bahasa dalam Konteks Masyarakat dan
Kebudayaan. Terjemahan oleh Herman Sudrajat. Jakarta: Kesaint Blanc.
Pemerintah Indonesia, 1974. Undang-Undang Perkawinan Republik Indonesia No.1 Tahun 1974 Pasal 57.
Lembaran RI Tahun 1974 ed. Jakarta: Sekretariat Negara.
Piantari, Lian, dkk. 2011. “Alih Kode (Code-Switching) Pada Status Jejaring Sosial Facebook
Mahasiswa”. (Online). (Http: alih-kode-code-switchingpada-status-jejaring-sosial-facebook-
mahasiswa). Diakses tanggal 23 Mei 2016.
Pranowo, 2014. Teori Belajar Bahasa. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Samovar, Larry, A & Richard, E, Porter. (2010). Cultural Factors That Influence Early Marriage.
Journal Social Science, 35, 80-91.
Syafruddin Pohan, L. L. A. K., 2020. Komunikasi Antarbudaya dalam Perkawinan Beda Warga Negara.
Jurnal Ilmu Komunikasi, Volume 18 Nomor 1, pp. 75-84.
BAB VI
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian
dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam
pengajuan PKM-AI.
Surakarta, 15 Desember 2021
Ketua
(Ninda Alfia)
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam
pengajuan PKM-AI.
(Ninda
Alfia)
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian
dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam
pengajuan PKM-AI.
(Ninda
Alfia)
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian
dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam
pengajuan PKM-AI.
(Ninda Alfia)
B. Riwayat Pendidikan
Jenjang S1 S2
Nama Perguruan Universitas Muhammadiyah Surakarta University of Exeter,
Tinggi England, UK
Bidang Ilmu Pendidikan Bahasa Inggris Master of Education in
TESOL
(Teaching English to
Speakers of Languages)
Tahun Masuk-Lulus 004-2008 2014-2015
Judul A Comparative Study of Articulating The English Language
Skripsi/Thesis/Disertas English Regressive Assimilation [N] Speaking Syllabus in an
i and Arabic “Nun Sakinah” Law in Indonesian University:
“Tahsin” Rules by The Students of An Investigation of
Mu’allimat Program in Ponpes Al- Students’ Needs for
Mukmin Ngruki – Sukoharjo Future Employment
Nama 1. Dra. Malikatul Laila, M.Hum. 1. Dr. Hania Salter-
Pembimbing/promotor Dvorak
2. Qanitah Maskuroh, S.S., M.Hum.
C. Pengalaman Organisasi
No. Nama Lembaga Posisi Struktural Periode
1. University of Exeter Debating Anggota 2014-2015
Society (Debsoc)
2. Jurnal Kajian Linguistik dan Anggota Dewan Editor 2015-2019
Sastra
3. Himpunan Sarjana Kesusastraan Wakil Sekretaris 2016-2020
Indonesia (HISKI) Komisariat
UMS
4. Prodi Pendidikan Bahasa Inggris Sekretaris 2 (Bidang 2017-2021
FKIP UMS Penjaminan Mutu)
2. Perjalanan (30-40%)
Lampiran 4