Anda di halaman 1dari 2

Ujian Akhir Semester

Pendidikan Pancasila

Doly Lumban Tobing


17/409301/KT/08405
5 Desember 2020

1. Pendidikan Pancasila berperan penting dalam pembentukan karakter dari individu


rakyat Indonesia. Di masa pandemi yang memberikan dampak bagi semua kalangan
masyarakat, dibutuhkan karakter yang taat akan aturan, memberikan bantuan bagi
yang membutuhkan dan bekerjasama dalam mengatasi pandemi ini.

2. a. Tema yang diangkat adalah religiusitas dengan topik Toleransi dan Keberagaman
Kepercayaan (Agama) Kehidupan Bangsa Indonesia “Kampung Sawah Bekasi)
b. Mempersoalkan tentang toleransi agama yang sangat baik di Kampung Sawah,
Bekasi.
c. Bahwa perilaku masyarakat kampung sawah di Bekasi patut dicontoh oleh semua
kalangan masyarakat dimana sikap toleransi mereka dalam beragama sangat baik.
d. Nilai Pancasila yang dapat saya peroleh dari presentasi ini adalah nilai
Ketuhanan,, Kemanusiaan dan Persatuan.

3. a. Tema kelompok lain yang saya anggap menarik adalah tema kelompok Sosialitas
tentang Keadilan Bagi Rakyat Papua.
b. Kelompok Sosialitas mempersoalkan ketidakadilan yang didapat oleh
masyarakat papua.
c. Kelompok Sosialitas menekankan bahwa kemakmuran, perlindungan dan
berbagai macam hal harus didapat merata oleh seluruh rakyat Indonesia sehingga
perlu diberikan perhatian khusus terhadap rakyat papua.
d. Nilai Pancasila yang dapat saya peroleh dari presentasi kelompok Sosialita
adalah Nilai Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan dan Keadilan.

4. Nilai dasar pancasila merupakan hakikat, makna, atau esensi yang terkandung
dalam pancasila itu sendiri. Nilai dasar ini bersifat universal karena merupakan
suatu kebenaran yang disetujui oleh semua orang. Nilai dasar ini adalah kelima sila
Pancasila sendiri yaitu Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyaran dan
Keadilan Sosial.

Nilai instrumental adalah parameter, panduan atau koridor yang memungkinkan


kita untuk mewujudkan nilai dasar. Sebagai contoh adalah undang-undang dan
instrument hukum lainnya.

Sedangkan nilai praksis adalah perwujudan dari nilai dasar dan nilai instrumental
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai
contoh adalah hidup bertoleransi dalam beragama, gotong royong, bersikap adil
bagi sesame dan sebagainya.

5. a. Ya
b. Manusia sebagai makhluk monopluralis adalah manusia terdiri dari banyak unsur
tetapi unsur yang banyak itu tidaklah terpisah antara satu dengan lainnya,
melainkan merupakan satu kesatuan yang utuh
c. “Ingkon sada do songon dai ni aek, unang mardua songon dai ni tuak”, yang jika
diterjemahkan “Haruslah satu seperti rasa air, bukan bermacam macam seperti rasa
tuak” yang berarti tiap orang harus menjunjung persatuan meskipun dihadapkan
oleh berbagai macam perbedaan pandangan
• d. 1. Prinsip kehati-hatian, dalam pengambilan keputusan harus berhati-hati
dengan menimbang berbagai kemungkinan dengan adanya dampak yang
mungkin terjadi pada keputusan tersebut agar tidak terjadi hal hal yang tidak
diinginkan.
• 2. Prinsip Mau Mendengar, yaitu dalam pengambilan keputusan perlu
mendengar suara orang lain yang dapat membantu keberhasilan keputusan
tersebut, baik suara tersebut mendukung atau tidak tetapi sama sama
bertujuan agar keputusan yang dihasilkan baik.
• 3. Prinsip Kebersamaan, karena keputusan itu akan berdampak bagi banyak
orang sehingga baik sebelum dan setelah pengambilan keputusan, semua
orang bertanggung jawab.
• 4. Prinsip Ketegasan yaitu dalam pengambilan haruslah konsisten dan tegas
agar orang menghormati dari keputusan tersebut.

e. 1. Distributive Justice, yaitu keadilan yang dirasakan dan dibagi ke anggota


kelompok, sebagai contoh yaitu hukum yang sama rata bagi masyarakat.

2. Remedial Justice, yaitu keadilan yang diberikan ketika pelaku sudah mengganti
rugi kerugian korban. Sebagai contoh pencuri yang mengembalikan barang
curianya kepada korban dan korban sudah memaafkan dan pelaku sudah meminta
maaf dan menyesal.

3. Commercial Justice, yaitu keadilan yang dilakukan dengan pertukaran benda


atau jasa. Sebagai contoh pada masa pandemic, karena sulit melakukan persidangan
sehingga banyak dilakukan pertukaran benda atau jasa.

4. Hampir mirip dengan distributive justice, commutative Justice yaitu keadilan


yang dilakukan setelah pertukaran benda atau jasa antar anggota atau individu yang
dirasa pantas dalam memenuhi kontrak. Sebagai contoh adanya pertukaran beras
dengan kambing.

Anda mungkin juga menyukai