BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
secara biologis, fungsional, dan estetik. Bahan restorasi gigi harus aman
dengan gigi asli, untuk alasan kesehatan dan estetik (Rusmayati dan Erlita,
2017). Bahan restorasi Kedokteran Gigi yang saat ini banyak digunakan
adalah resin komposit. Hal ini berhubungan dengan estetik yang didapatkan,
kurang dari 1 µm akan memperbaiki sifat fisik, terutama daya tahan terhadap
matriks resin komposit ini sangat rapat, karena ukuran bahan pengisi yang
sangat kecil, yaitu kombinasi dari partikel ukuran nano, dan formulasi
nanokluster, dapat mengisi celah ruang kosong antara bahan pengisi dan
Resin komposit dengan bahan pengisi nano ini sangat mudah aus,
1
2
hasil restorasi resin komposit yang mengalami peninggian, dan tidak sesuai
dengan oklusi atau kontur gigi. Finishing yang dilakukan menggunakan bahan
disebabkan oleh gesekan dari finishing bur dan resin. Permukaan bur yang
satu langkah dan pemolesan dua langkah. Perbedaan dari kedua teknik ini
hanya pada jumlah material abrasif yang digunakan. Pemolesan satu langkah
2009).
antara kekasaran resin komposit dengan bahan pengisi nano yang dipoles satu
oxide dengan ukuran partikel abrasif (20 µm), ukuran partikel ini jauh lebih
alat poles, penggunaannya dimulai dari unit dengan permukaan kasar, medium
instrumen poles berbentuk disc, yang terdiri dari empat instrumen. Intrumen
ini terbuat dari urethane coated paper, atau polyesther film yang memberi sifat
perbedaan kekasaran resin komposit nano yang dipoles dengan alat pulas
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
berbahan pengisi nano, yang dipoles dengan alat pulas rubber polish dan
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Masyarakat
2. Manfaat Keilmuan
komposit berbahan pengisi nano, yang dipoles dengan alat pulas rubber polish
selanjutnya.
3. Manfaat Institusional
lebih lanjut.