MODEL STUDI
KELOMPOK 7
NAMA ANGGOTA KELOMPOK
Nengah Subakti Sapta 2106129012135
I.B. Subhiksa Krisnanda Ardana 2106129012136
Ni Kadek Susanti Dewi 2106129012137
Ni Komang Ayu Tania Purnama Dewi 2106129012138
Thio Tigana 2106129012139
Ni Komang Vedya Purnaningsih 2106129012140
I Putu Wahyu Widhisurya.P 2106129012141
Komang G.P Wedaswara 2106129012142
Putu Widananda Gita Mutiara Sachintya 2106129012143
Ni Made Winda Preliyani 2106129012144
Kadek Yoga Bagaskara 2106129012145
Anak Agung Istri Yogi Nareswari 2106129012146
POKOK BAHASAN
ANALISIS NANCE
PENGUKURAN DISKREPANSI MODEL
ANALISIS LUNDSTORM
ANALISIS PADA BIDANG VERTIKAL
ANALISIS PONT
ANALISIS BASIS APIKAL (REES)
ANALISIS HOWES
PENGECEKAN OKLUSI
ANALISIS KESLING
TREATMENT PLANNING CASE
ANALISIS KORKHAUS
- Analisis Nance
- Analisis Lundstorm
Bertujuan untuk menentukan perbedaan antara tempat yang tersedia dan tempat yang dibutuhkan
untuk pergeseran gigi
TD = ½ DD + SD
- Datar (oklusi baik)
Pemeriksaan pada bidang
vertikal juga melibatkan - Cekung (biasanya disertai
analisa kurva kompensasi berdesakan)
sagital (kurva Spee) - Cembung
Derajat malposisi masing-masing gigi dan beberapa kelompok gigi pada bidang vertical diukur
dalam hubungannya dengan bidang oklusal
1. Menghapus frenulum labial dan bukal pada 3. Mengukur jarak dari sebelah mesial M1 permanen pada
model. satu sisi sampai pada sisi yang berlawanan melalui
ujung garis vertical dengan bantuan sepotong isolasi.
2. Pembuatan tiga garis tegak lurus bidang 4. Menentukan panjang lengkung geligi dengan mengukur
oklusal (sebelah mesial molar pertama perimeter lengkung sebelah mesial M1 permanen
permanen dan pada titik kontak insisif sentral). menggunakan brass wire.
Nilai-nilai yang didapat dibandingkan dengan nilai lainnya dalam lengkung geligi yang sama dan pada lengkung geligi yang
berlawanan dan hasil yang telah dihitung dibandingkan dengan nilai standar menurut Rees (1953).
PEMERIKSAAN
OKLUSI
Analisa tiga dimensi ini memperkirakan hubungan intermaksiler antara lengkung geligi
atas dan bawah dalam oklusi habitual.
RIWAYAT
Makanan saat bayi yaitu menyusui 2 bulan, botol sampai 6 bulan
Perkembangan setelah kelahiran yaitu gigi pertama 6 bulan, langkah pertama 11 bulan, berbicara mulai 13 bulan
Disfungsi orofasial yaitu memakai dot sampai usia 4 tahun, menghisap jempol sampai 6 tahun, juga pada siang hari
Penyakit : batuk dan pilek
ETIOLOGI MALOKLUSI
→ Disfungsi orofasial (menjulurkan lidah, menghisap bibir)
PEMERIKSAAN EKSTRA ORAL
Bentuk tengkorak → lebar/besar
Bentuk muka → lebar/besar
Bibir → terbalik
Profil hidung → nasolabial angle berkurang
PEMERIKSAAN INTRA ORAL
Perlekatan frenum : insersi yang dalam di lengkung
atas
Gingiva : normal, tidak terdapat inflamasi
Mukosa mulut : normal
Palatal : tinggi rata-rata
Dasar apical : lengkung maksila – besar secara
sagittal, normal secara transversal, Lengkung mandibular –
normal
Hasil dari Analisis Sefalometrik
Tulang kraniofasial:
Sagital: Prognati, sella angle kecil, posisi glenoid fossa
lebih inferior
Vertikal: Pola pertumbuhan horizontal dan pengurangan
sum of posterior angles
Maksila:
Prognati dengan anterior inklinasi, base pendek
Madibula:
Prognati, base pendek, simpisisyang lebar, diskrepansi
sagital sebesar 6 mm
Gigi insisif:
Tipping ke arah labial dan posisi gigi insisifatas dan bawah
lebih anterior (anteposition) dari garis Nasion-Pogonion
Profil bibir:
Everted lips dan protusi terhadap garis estetik
Analisis profil:
Anteface miring ke belakang
Lip step membesar
Analisis Model Studi
Rahang atas:
Rahang sempit yang tidak simetris
Spacing pada gigi anerior
Midline diastema
Gigi 11 tiping ke arah distal
Jaringan periodontal intact (utuh)
Intrusi (infraversi) gigi insisif
Ragang bawah:
Rahang sempit yang tidak simetris
Midline shift 2 mm ke kanan
Jaringan periodontal intact (utuh)
Intrusi (infraversi) gigi insisif
Ekstrusi/supraversi (over erupsi) gigi posterior
Oklusi:
Anterior open bite: 4mm
Overjet: 4 mm
Hubungan rahang anteroposterior: distal
Gangguan oklusi pada gigi 53
Hubungan oklusi:
Regio molar pertama:
Kiri: lebar distal premolar
Kanan: 1/2 lebar distal premolar
Regio kaninus:
Kiri: 1/4 lebar distal premolar
Kanan: hubungan kelas I
Analisis Fungsi
Disfungsi Orofacial:
Pola menelan : viseral dengan kontraksi dari otot perioral
Disfungsi lidah : tounge-thrusting dengan posisi lidah lebih ke anterior
Disfungsi bibir : lip-sucking dengan kontak lidah-bibir
Gangguan bicara : interdental lisping dan gangguan periferal dari pembentukan suara
Bernafas : nasal breathing
Diagnosis Komperhensip
Morfologi:
Tipe fasial prognati dengan anterior open bite dan inklinasi anterior (anteincilantion) dari maksila
Fungsi:
Disfungsi lidah dan bibir serta pola menelan viseral
Tahap rencana perawatan
2 Koreksi posisi dari gigi insisivus maksila Bracket dan band gigi insisivus dan molar
pertama maksila
3 Koreksi dari diskreansi anteroposterior rahang, retraksi gigi Aktivator dikombinasi dengan headgear
anterior, guidence arah erupsi serta rentensi gigi
DURASI
→ Fase pertama : 12 bulan
→ Fase kedua : 6 bulan
→ Fase ketiga (retensi) : sampai benih
permanen erupsi sepenuhnya
PERUBAHAN
→ terapi myofungsional diindikasikan
bila terdapat kebiasaan menelan lidah
muncul akibat koreksi gigitan terbuka
(open bite)
Perawatan dihentikan pada umur 12 tahun setelah fase retensi selesai
RENCANA PERAWATAN KASUS 2: CONTOH
“Pasien perempuan berusia 12 tahun dengan mesioklusi, gigitan silang bilateral, dan gigitan
terbuka ringan pada gigi anterior. Terdapat gigi berjejal pada rahang atas.”
RIWAYAT
Riwayat menyusui : ASI (15 bulan); susu botol (12 bulan); sendok (6 bulan)
Riwayat perkembangan post natal : Tumbuh gigi pertama (umur 8 bulan); dapat berjalan (umur 11 bulan);
berbicara (umur 12 bulan)
Riwayat kelainan orofasial : memakai dot hingga umur 2 tahun, kebiasaan mengigit kuku, bernaf
melalui mulut
ETIOLOGI MALOKLUSI
→ HEREDITER (morfologi kraniofasial, hyperplasia tonsil)
→ DISFUNGSI OROFASIAL (menelan lidah, pernafasan lewat mulut)
PEMERIKSAAN EKSTRA ORAL
Bentuk tengkorak → ramping
Bentuk muka → oval dan ramping
Bentuk mulut → kering dan bibir atas tipis, kompeten dan lipatan mulut negative
Bentuk dagu → berkembang baik
PEMERIKSAAN INTRA ORAL
Perlekatan frenum : lemah pada kedua rahang
Gingiva : hiperplastik pada regio depan atas
Kelainan periodontal : tidak ada
Mukosa rongga mulut : normal
Palatal : tinggi
Dasar apical : Rahang atas → lebar
Rahang bawah → kecil
Hasil sefalogram asli
Penelusuran sefalometri
Kerangka Sagital : retrognatik, sudut
kraniofasial sella besar
Analisis profil
Vertikal : kecenderungan
pertumbuhan Wajah rata - rata
vertikal dengan
membesarnya total (=biometrik)
sudut posterior bagian wajah bawah
Maksila retrognatik, inklinasi anterior, panjang
basis normal lebih panjang
Mandibula bentuk lengkung normal dengan insisivus
- insisivus RB tipping ke arah lingual,
diskrepansi sagital 1 mm, diskrepansi
total 3 mm.
insisivus insisivus - insisivus RB linguoversi,
bagian labial insisivus - insisvus RA ke
garis N-Pog inklinasi axialnya normal.
Profil bibir Bibir atas dan bawah retrusif, berada
dibelakang garis estetik; sudut nasolabial
besar.
Analisis dari model studi
Lengkung atas:
⁃ berdesakkan anterior
⁃ lengkung asimetris dan sempit
⁃ kedua kaninus RA bukoversi
⁃ kekurangan tempat pada lengkung
⁃ midline bergeser 2 mm ke kanan
⁃ gigi - geligi anterior infraversi
⁃ palatal tinggi
lengkung bawah
⁃ rotasi dan bukoversi pada kaninus - kaninus RB
⁃ Rotasi dan lebar gigi - geligi premolar yang lebih lebar
⁃ panjang lengkung rahang adekuat
⁃ overerupsi pada gigi geligi insisivus
⁃ gigi geligi posterior infraversi
Oklusi Hubungan Oklusal
- Gigitan silang bilateral Regio molar 1 Regio kaninus
- Gigitan silang pada kedua - Kiri : lebar - kiri: lebar distal 1/2
inisisvus lateral RA dan distal 1/2 premolar
kedua kaninus RB premolar - kanan : lebar distal
- Overjet 4 mm - kanan : lebar 1/4 premolar
- Hubungan rahang distal 1/2
anteroposterior: mesial premolar
- Open bite: 1 mm
- Interfensi oklusi pada Migrasi mesial pada gigi posterior
kedua molar 2 RB sisi RA.
kerja di kanan Saat rekonstruksi pada pergerakkan
gigi terkuaklah bahwa hubungan
oklusal adalah kelas III
Analisis fungsional posisi oklusi: Maju
posisi rest postural: Posterior
TMJ: Jumlah maksimal bukaan
interinsisal: 5,3 cm
palpasi otot: sakit saat Tahap rencana perawatan
tekanan di kiri dan otot
ptyerygoid lateral kanan Persyaratan Alat
interfensi oklusal: pada gigi geligi molar 2 1. Tahap mengoreksi rapid
RB gigitan silang maxiallary
bilateral expansion
applieances
Kelainan fungsi pola menelan: pola menelan yg kompleks
Orofasial karena tongue-thrust
2. Tahap mencabut ke full fixed
empat premolar appliances pada
kelainan fungsi lidah: thrusting, lidah besar, 1 dan rahang atas dan
terletak ke anterior
menyelaraskan bawah dan
kecacatan bicara: lisping pada interdental lengkung gigi high-pull
penafasan: mouth-breathing headgear
Diagnosa komprehensif Morfologi: gigitan silang bilateral,
mesioklusi, tipe wajah 3. Tahap retensi removable
retrognatik, retainers
kecenderungan
pertumbuhan wajah
vertikal
Fungsi: kelainan fungsi orofacial,
mouth-breathing, kelainan
fungsi lidah, kebiasaan
menggigit kuku
RENCANA PERAWATAN KASUS 3: CONTOH
“Wanita 25 tahun dengan gigitan terbuka anterior, disosiasi, dan berjejal di lengkungan atas dan
bawah”
RIWAYAT
7-tahun menghisap ibu jari-jari ; perawatan ortodontik dengan peralatan aktif dapat dilepas dari usia 9 sampai 12
tahun.
Pengobatan termasuk ekstraksi gigi seri kanan bawah sentral. Setelah semua gigi permanen erupsi, geraham
"disesuaikan" dengan grinding (pasien dirawat di tempat yang berbeda).
ETIOLOGI MALOKLUSI
→ konfigurasi vertikal kerangka kraniofacial, disfungsi Orofacial skeleton, awal kebiasaan buruk mengisap ibu jari
lama, disfungsi lidah kompensasi
PEMERIKSAAN EKSTRA ORAL
Bentuk tengkorak → Kecil
Bentuk wajah → kecil, oval, panjang
Bibir → bibir atas tipis, bibir bawah yang tegang, menentolabial sulcus datar,
Dagu → datar, cembung
PEMERIKSAAN INTRA ORAL
Perlekatan frenum : sempit di kedua rahang
Gingiva : hiperplastik di daerah anterior atas dan bawah
Penyakit periodontal : Hygiene-index 50%;
Papilla-bleeding-index 2,8 di atas lengkung; 3,1 di bawah lengkung\
Formasi poket di bawah lengkung dan daerah molar atas sub-dan
supragingival kalkulus
Mobilitas gigi 0 di atas lengkung, 2 di bawah lengkung
Kedalaman poket 4 mm di lengkungan atas kira-kira, 4 mm di
lengkungan bawah kira-kira.
Hasil Analisa Sepalometri : Tipe wajah retrognatik dengan
konfigurasi vertikal ekstrim dan
ekstrim retrognatisme mandibula.
Kerangka kraniofasial :
1. Sagital : Retrognatik, Sudut Sella Akut, Sudut Artikular cukup
besar
2. Vertikal : Pola pertumbuhan vertikal dengan sudut genial
normal, tetapi sudut gonial bawah sangat besar.
Maksila : Sedikit retrognasi, Sedikit retroinklinasi, panjang
basis normal
Mandibula : Retrognatik, pangkal pendek, simfisis normal,
ramus pendek, lekukan antegonial meningkat.
Insisivus : Anteposisi di kedua lengkung rahang, linguoversi
gigi insisivus atas dan tipping labial gigi insisivus bawah.
Diskrepansi sagital mandibula sebesar ll mm.
Profil bibir : Bibir atas dan bawah menonjol dan menonjol ke
garis estetika.
Analisa Profil : Anteface miring ke belakang. Tinggi wajah
bagian bawah yang berlebihan
ANALISIS MODEL KASUS
Lengkung atas
Lengkung sempit dan asimetris
Pergeseran garis midline sebanyak 2mm ke
kiri
Berdesakan anterior
Gigi 13 bukoversi
Gigi 14 linguoversi
ANALISIS MODEL KASUS
Lengkung bawah
Lengkung anterior datar, dan posterior
melebar
Berdesakan anterior
Gigi posterior bermigrasi ke mesial
Gigi 31 dan 32 tipping ke arah mesial
Gigi 41 sudah diekstraksi
ANALISIS MODEL KASUS
Oklusi
Distoklusi bilateral dengan open bite anterior
mulai dari P1 kanan atar hingga P2 kiri atas
Overjet : 8mm
Gangguan oklusi pada P2 kanan bawah dan
M3 kiri bawah
ANALISIS MODEL KASUS
Relasi Oklusi
Regio M1
Kiri : Distal selebar 1 premolar
Kanan : Distal selebar ¼ premolar
Regio C
Kiri : Distal selebar ½ premolar
Kanan : Relasi Klas I
ANALISIS FUNGSIONAL
Jalur mandibula dari posisi istirahat postural ke oklusi
dengan komponen geser anterior
TMJ : jumlah pembukaan interincisal maksimal: 4,5
mm; Palpasi otot : nyeri pada penekanan kedua otot
pterigoid lateral, gerakan membuka berbentuk S,
intermediate clicking pada sendi kiri.
Kelainan Orofasial
Pola Menelan : visceral, dengan kontraksi otot perioral
Disfungsi Lidah : postur menjulurkan lidah dan ke depan
Disfungsi Bibir : bibir tidak kompeten, mengisap bibir
bawah, kontak lidah-bibir
DIAGNOSIS
Morfologi : Skeletal anterior open bite, crowding,
mandibular retrusion, increased overjet
Fungsi : Disfungsi orofasial, fungsi lidah dan bibir
abnormal, gejala disfungsi sendi temporomandibular.
RENCANA PERAWATAN
Requirement Aplliances
1. Stage Ekstraksi bagian P1 rahang atas, Peralatan tetap penuh di lengkungan atas
Meratakan dan menyelaraskan dan bawah.
lengkungan
2. Stage Koreksi open bite Penyisipan kabel lengkung yang berat,
penggunaan elastik intermaxillary
Radiografi panoramik pada akhir tahap perawatan aktif sebelum ekstraksi gigi molar
ketiga kiri rahang bawah
Sefalografi lateral pada akhir tahap perawatan aktif
dan setelah genioplasty.
Foto wajah bagian depan dan profil wajah setelah genioplasty
TERIMA KASIH