Anda di halaman 1dari 58

PAMER GIGI BUMIL

(PENERAPAN MEDIA INFORMASI EDUKASI KESEHATAN GIGI DAN


MULUT IBU HAMIL DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANYORANG)

Resky Putri Amaliyah1. Muhammad Nur Udpa2


Latihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan III
Email : reskyputri32@gmail.com

ABSTRAK

Latar Belakang: Kehamilan merupakan keadaan fisiologis yang ditandai


dengan adanya perubahan hormonal yang berpengaruh terhadap seluruh
tubuh tidak terkecuali gigi dan mulut. Pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut
selama kehamilan bertujuan untuk mencegah terjadinya masalah kesehatan
gigi dan mulut saat masa kehamilan. Kondisi kesehatan gigi dan mulut ibu
hamil yang buruk dapat memberikan dampak pada kehamilan seperti
kelahiran prematur, dan bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR),
preeklampsia, dan dampak pada anak yakni Early Chilhood Caies. Tujuan:
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan kesehatan gigi dan
mulut ibu hamil di RSUD Banyorang menggunakan media edukasi berupa
banner dan leaflet dan juga materi edukasi melalui sosial media. Metode:Jenis
penelitian ini bersifat kuantitatif dengan pendekatan cross sectional yang
melibatkan 20 orang ibu hamil di RSUD Banyorag. Pengumpulan data
diperoleh melalui kuesioner. Evaluasi kegiatan dapat diketahui melalui
penilaian hasil pretest dan posttest dan kemudian di olah menggunakan uji
statistic Paired Simlple T-Test. Kesimpulan: Pengetahuan ibu hamil
mengenai kesehatan gigi dan mulut meningkat setelah diberikan penyuluhan.

Kata kunci : Edukasi kesehatan gigi dan mulut, ibu hamil

1
ABSTRACT

Background: Pregnancy is a physiological condition characterized by


hormonal changes that affect the presence of hormones that do not affect the
teeth and mouth. Maintenance of oral health during pregnancy aims to prevent
oral health problems during pregnancy. Dental and oral health of pregnant
women are poor, which can have an impact on pregnancy as premature births,
babies with low birth weight (LBW), preeclampsia and can impact on children
namely Early Chilhood Caies. Purpose: This activity aims to increase
pregnant women's dental and oral health knowledge in the East Banyorang
Hospital using banner and leaflet and educational materials through social
media. Method: This is a quantitative research with cross-sectional design
among 20 pregnant women at Bayorang Hospital. The data collected by
questionnaires. This activity evaluation can be seen by observing the results
of the pretest and posttest and after that, data is prossesed by using statistical
Paired Simple T-Test. . Conclusion: This activity concludes that the
knowledge of pregnant women about dental and oral health increases after
given dental health promotion.

Key Word : Dental and Oral Healt Education, Pregnant Woman

2
A. LATAR BELAKANG

Kesehatan gigi dan mulut yang terganggu dapat memengaruhi kesehatan


seseorang. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun
2018 prevalensi penduduk yang mempunyai masalah gigi dan mulut di
Indonesia mencapai 25,9%.1 Pentingnya menjaga kebersihan gigi dan mulut
dikarenakan mulut bukan sekedar pintu masuk makanan dan minuman, tetapi
fungsi mulut lebih dari itu dan tidak banyak orang mengetahui bahwa mulut
merupakan bagian penting dari tubuh dan dapat dikatakan bahwa mulut
adalah cermin dari kesehatan gigi. Pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut
dapat dilakukan salah satunya dengan menjaga kebersihan gigi dan mulut.
Kesadaran wanita hamil akan pentingnya menjaga kebersihan gigi dan mulut
untuk memelihara kesehatannya sangat penting. Hal ini dikarenakan
kebersihan gigi dan mulut dapat menentukan besar kecilnya risiko terserang
penyakit gigi dan mulut.2
Kehamilan merupakan suatu keadaan fisiologis yang dapat membawa
berbagai macam perubahan dalam kehidupan seorang wanita. Perubahan
tersebut meliputi perubahan anatomi, fisiologi dan psikologi yang dikuti
dengan perubahan hormonal, dimana tidak hanya mempengaruhi kesehatan
umum tetapi juga mempengaruhi kesehatan gigi dan mulut.3
Keadaan kesehatan wanita pada saat kehamilan merupakan suatu
periode kondisi yang bersifat rentan dan beresiko terhadap berbagai paparan
suatu penyakit, dari banyak laporan disebutkan hal ini disebabkan oleh
perubahan hormonal yang begitu signifikan terjadi pada saat wanita hamil. 4
Ibu hamil mengalami peningkatan kadar hormon estrogen dan progestron.
Perubahan hormonal ini menyebabkan peningkatan plak yang melekat pada
permukaan gigi ibu hamil.5
Selama masa kehamilan, hormon progesteron meningkat menjadi 10 kali
lipat dan hormon estrogen meningkat sebanyak 30 kali lipat jika dibandingkan
pada saat menstruasi. Peningkatan hormon progesteron menyebabkan
permeabilitas pembuluh darah yang lebih besar, merangsang produksi
prostaglandin yang dapat menyebabkan peradangan, dan dapat menurunkan

3
regulasi produksi interleukin-6 yang kurang tahan terhadap peradangan yang
disebabkan oleh bakteri P.gingivalis. Hal ini dapat diketahui dengan adanya
pembengkakan dan perdarahan ringan hingga berat disekitar gusi. 6
Perubahan secara hormonal yang terjadi selama kehamilan biasanya
berhubungan juga dengan perubahan pola makan, gangguan mood (mood
swing) yang akan berpengaruh terhadap peningkatan stres, sehingga ibu
hamil cenderung mengabaikan kesehatan rongga mulutnya. Peningkatan
resiko terjadinya penyakit mulut pada wanita hamil dapat juga disebabkan oleh
beberapa faktor seperti refleks muntah (gagging), dan nausea yang dapat
meningkatkan resiko terjadinya penyakit pada rongga mulut, bahkan
perubahan perilaku atau kebiasaan seperti mengabaikan kebersihan rongga
mulut yang dapat memicu adanya manfestasi oral.7
Kebersihan gigi dan mulut merupakan tindakan yang bertujuan untuk
membersihkan dan menyegarkan gigi dan mulut. Tindakan pembersihan gigi
dan mulut dapat mencegah penularan penyakit melalui mulut, memperbaiki
fungsi sistem pengunyahan, serta mencegah penyakit gigi dan mulut seperti
penyakit pada gigi dan gusi8.
Penyakit pada gigi yang rentan terjadi adalah karies/lubang gigi. Ibu hamil
memiliki risiko tinggi mengalami karies disebabkan oleh kondisi muntah yang
berulang kali selama masa kehamilan.9 Kondisi muntah yang berulang kali
menyebabkan bakteri kariogenik Streptococcus mutans dan Lactobacillus sp
mudah berkembang biak dikarenakan suasan asam dalam rongga mulut yang
meningkat.10 Karies/lubang gigi yang terjadi pada ibu hamil tidak hanya
berdampak pada ibu tetapi juga pada janin. Dampak karies gigi yang terjadi
pada ibu seperti Kekurangan Energi Kronis (KEK), kelahiran prematur dan
preeklampsia, sedangkan dampak pada bayi dapat menyebabkan Berat Bayi
Lahir Rendah (BBLR) dan Early Childhood Caries (ECC) pada anak.5
Sedangkan penyakit pada gusi wanita hamil sangat rentan menderita
penyakit periodontal. Penyakit periodontal merupakan salah satu gangguan
kesehatan gigi dan mulut yang mempunyai prevalensi cukup tinggi di dunia.
Pada semua kelompok usia penyakit periodontal memiliki prevalensi sebesar
96,58%. Menurut Kementerian Kesehatan Indonesia tahun 2019 penyakit

4
periodontal menempati urutan ke-11 penyakit yang paling banyak terjadi di
dunia. Penyakit periodontal merupakan penyakit yang terjadi pada jaringan
pendukung gigi, yang biasanya diawali dengan peradangan pada gingiva/gusi
(gingivitis). Bila tidak ditangani dengan baik dapat berlanjut menyebabkan
gangguan pada jaringan pendukung gigi lainnya (periodontitis).1 Terdapat
dugaan bahwa infeksi periodontal yang banyak mengandung organisme
Gram-negatif anaerob, LPS dan mediator iflamatori dapat bertindak sebagai
ancaman yang potensial pada unit fetal-plasenta. Konsep ini didukung dengan
penelitian Collin dkk yang menunjukkan bahwa Porphyromonas gingivalis
secara signifikan menurunkan berat janin sampai 25%.11 Periodontitis pada
wanita hamil juga memiliki dampak yang buruk, berbagai komplikasi dikaitkan
seperti; kelahiran prematur, berat bayi lahir rendah, preeklampsia, dan
kematian perinatal.4
Menurut penelitian yang dilakukan (Santoso dkk., tahun 2009) penyakit
periodontal seperti gingivitis yang tidak di rawat pada ibu hamil merupakan
salah satu faktor resiko bayi dengan BBLR. Hasil analisis data menunjukkan
bahwa responden dengan kebersihan mulut kurang, mempunyai resiko 2 kali
melahirkan bayi BBLR dibandingkan dengan responden dengan kebersihan
mulut baik.8
Jumlah bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) di Indonesia sendiri masih
cukup tinggi. Data WHO mencatat Indonesia berada di peringkat sembilan
dunia dengan persentase BBLR lebih dari 15,5 persen dari kelahiran bayi
setiap tahunnya. Hasil Riskesdas tahun 2018 menyatakan bahwa persentase
BBLR di Indonesia sebesar 6,2%.8
Saat ini banyak perhatian yang ditujukan pada kesehatan gigi dan mulut
ibu hamil karena diduga ada hubungannya dengan penyakit periodontal dan
masalah kehamilan seperti kelahiran prematur, bayi dengan berat lahir rendah
(BBLR), dan preeklampsia. Hal ini dipengaruhi oleh perilaku buruk ibu hamil
terhadap pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut selama masa kehamilan.
Penyakit mulut yang terjadi selama masa kehamilan bukan semata-mata
hanya dipengaruhi oleh kehamilan itu sendiri melainkan juga oleh
pengetahuan, sikap, dan tindakan ibu hamil. Penelitian Mwaiswelo pada tahun

5
2006 menunjukkan kurangnya pengetahuan ibu hamil terhadap pemeliharaan
kesehatan gigi dan mulut dimana hanya 16% dari ibu hamil yang menerima
pendidikan kesehatan gigi dan mulut, dan hanya 3,7% ibu hamil mengunjungi
dokter gigi selama kehamilan. Perilaku kunjungan ke dokter gigi dipengaruhi
oleh faktor- faktor seperti faktor personal, status ekonomi dan pengetahuan
mengenai hubungan kesehatan gigi dan mulut.12
RSUD Banyorang merupakan salah satu sarana pelayanan kesehatan
masyarakat yang ada di kota Bantaeng yang memberikan layanan preventif,
promotif, dan rehabilitatif. Menurut survei awal yang dilakukan oleh penulis,
kunjungan ibu hamil yang mengunjungi poli gigi masih sangat rendah apalagi
di rumah sakit juga terdapat poli obgyn yang memiliki kunjungan pasien untuk
memeriksakan kehamilannya yang cukup besar, namun belum pernah ada
yang memeriksakan Kesehatan gigi dan mulutnya di poli gigi. Bedasarkan
data kunjungan pasien di poli obgyn RSUD Banyorang dari bulan Januari-
September 2022 yakni ada 444 pasien ibu hamil yang rutin untuk
memeriksakan kandungannya. Hal tersebut disebabkan karena masih
rendahnya pengetahuan ibu hamil mengenai pentingnya untuk memelihara
Kesehatan gigi dan mulut selama masa kehamilan.
Selain itu, sosialisasi mengenai pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut
selama masa kehamilan juga belum pernah dilaksanakan di rumah sakit
tersebut mengingat RSUD Bayorang merupakan rumah sakit baru. Ibu hamil
juga lebih banyak memeriksakan kehamilannya dibandingkan dengan
memeriksakan kesehatan gigi dan mulut. Sejauh ini pemberian edukasi
tentang pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut ibu hamil di RSUD Banyorang
belum pernah dilakukan.
Berdasaran hal-hal diatas dan banyaknya dampak buruk yang ditimbulkan
sehigga membuat penulis membuat suatu gagasan kreatif yakni PAMER GIGI
BUMIL (Penerapan Media Informasi Eduasi Kesehata Gigi dan Mulut pada Ibu
Hamil di RSUD Banyorang)

6
B. RUMUSAN MASALAH
Sejauh manakah efektifitas pemberian edukasi kepada ibu hamil terhadap
Kesehatan gigi dan mulut di RSUD Banyorang?

C. METODE PENELITIAN

Jenis penelitia ini bersifat kuantitatif, dengan mengguakan desain cross


sectional study. Kegiatan ini dilakukan di RSUD Banyorang pada 29 Oktober
2022. Populasi dalam kegiatan ini adalah ibu hamil yang berkunjung di Poli
Obgyn RSUD Banyorang pada saat kegiatan berlangsung sebanyak 20
orang dimana pada tiap minggunya selama jadwal praktek dokter obgyn
seminggu sekali jumlah pasien ibu hamil kurag lebih sekitar 20 sampai
dengan 30 orang.
Adapun variabel dalam kegiatan ini yakni terdiri dari variabel independen
dan variabel dependen Untuk variabel indepeden adalah penerapan media
informasi edukasi dan variabel dependen adalah Kesehatan gigi dan mulut.
Pengumpulan data diperoleh melalui kuesioner. Selanjutnya dilakukan
posttest dengan soal yang sama seperti pretest. Evaluasi kegiatan dapat
diketahui melalui penilaian hasil pretest dan posttest.
Kriteria inklusi pada kegiatan ini yaitu ibu hamil yang berkunjung di Poli
Obgyn RSUD Banyorang, yang bersedia mengisi kuesioner, ibu hamil yang
tidak buta huruf, dan dapat berkomunikasi dengan baik.
Teknik pengambilan sampel dalam kegiatan ini menggunakan metode
Total sampling, yaitu semua populasi yang memenuhi kriteria inklusi
dijadikan sebagai sampel kemudian hasil dianalisis meggunakan uji statistik
Paired Simple T-Test.

D. PEMBAHASAN
a) Prosedur Pelaksanaan
Dalam upaya untuk meningkatkan kesadaran ibu hamil tentang
pentingnya menjaga Kesehatan gigi dan mulut selama masa
kehamilan, penulis membuat suatu gagasan kreatif yakni PAMER
GIGI BUMIL (Penerapan Media Informasi Eduasi Kesehata Gigi dan

7
Mulut pada Ibu Hamil di RSUD Banyorang). Dimana media informasi
yang digunakan terdiri dari :
1) Banner (sebagai media peyuluhan dan akan dipasang di depan
poli obgyn)
Banner dapat menjadi media visual yang efektif untuk
menyampaikan pesan pada program sosialisasi dalam
penyuluhan. Banner merupakan sebuah media informasi yang
sudah di cetak menggunaka print digital yang pada umumnya
memiliki bentuk vertical. Ukuran dan orientasi banner beragam
tergantung ruang yang tersedia dan jarak baca yang dituju agar
terbaca oleh audiens. Teks harus pendek dan langsung kepada
intinya (to the point). Banner memang selalu mencuri perhatian
sebagai media sosialisasi, hanya perlu menempatkannya secara
strategis semua mata akan tertuju pada banner, dan secara tidak
langsung orang akan mengamati serta membaca isi banner
tersebut.
Pada kegiatan yang penulis lakukan, banner digunakan
sebagai media sosialisasi agar saat kegiatan penyuluhan
berlangsung, peserta sambil mendengarkan penyuluhan mereka
juga akan memperhatikan banner yang akan di letakkan di
hadapan peserta selama penyuluhan berlangsung. Dan setelah
penyuluhan selesai, banner akan dipajang di depan poli obgyn
agar ibu hamil yang datag untuk kontrol lalu menunggu atrian bisa
membaca isi dari banner tersebut. Hal ini sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh (Handayani D, dkk 2020) yang
mengatakan bahwa media visual berupa banner yang berisi poin-
poin penting dalam materi FDS sangat membantu mentor dan
juga peserta dalam menyerap materi agar lebih mudah diingat dan
dipraktikkan.13

8
2) Leaflet (yang dibagikan sebelum penyuluhan berlangsung).
Media leaflet merupakan bentuk penyampaikan informasi
atau pesan-pesan kesehatan melalui lembaran yang lipat. Isi
informasi dapat dalam bentuk kalimat maupun gambar atau
kombinasi. Media leaflet atau yang biasa disebut pamplet
merupakan media pembelajaran yang praktis dan efektif karena
mudah dipahami oleh pembaca serta dapat dibawa kemana-mana
karena bentuknya yang praktis dan sederhana hanya berupa
lembaran berisikan informasi atau tulisan dan gambaran yang
menarik minat pembaca.
Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
(Purimahua S 2021) dimana hasil penelitian menunjukan bahwa
pendidikan kesehatan dengan menggunakan media leaflet dapat
meningkatkan pengetahuan responden dengan kategori baik.
Pengetahuan responden sebelum diberi media leaflet sebagian
besar berpengetahuan kurang 22 orang (73.3 %) dan setelah
diberi media leaflet sebagian besar berpengetahuan baik
sebanyak 27 orang (90.0 %). 14
Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan
oleh Purnamasari yang berjudul “upaya peningkatan pengetahuan
pencegahan Covid-19 dengan menggunakan media leaflet pada
pasien rawat jalan di UPTD Puskesmas Pare Kabupaten Kediri
2021” yang menunjukan bahwa pengetahuan responden sebelum
diberikan media leaflet sebagian besar responden
berpengetahuan cukup (45%) setelah diberikan media leaflet
responden perpengetahuan baik (40%), berpengetahuan cukup
(35%), dan berpengetahuan kurang (25%). Hal ini menunjukakan
terjadi peningkatan pengetahuan responden sebelum dan
sesudah diberikan media leaflet.14

9
3) Media edukasi melalui sosial media (yang di bagikan melalui akun
instagram RSUD Banyorang).
Media sosial adalah merupakan medium internet yang
memungkinkan penggunannya mempresentasikan dirinya
maupun berinteraksi, bekerjasama, saling berbagi, berkomunikasi
dengan pengguna lainnya dan membentuk ikatan sosial secara
virtual.
Media sosial juga dapat menjadi alat bantu dalam metode
promosi kesehatan. Alat bantu ini berfungsi untuk membantu atau
memperagakan sesuatu di dalam proses promosi kesehatan. Alat
ini memiliki prinsip bahwa pengetahuan yang ada pada setaip
manusia diterima atau ditangkap melalui panca indera. Maka
semakin banyak indera yang digunakan untuk menerima sesuatu
maka semakin banyak informasi yang diperoleh. Alat-alat tersebut
disebut media promosi kesehatan karena alat-alat tersebut
digunakan untuk mempermudah penerimaan pesan-pesan
kesehatan bagi masyarakat.15
Kesusksesan dari proses belajar yang didapatkan
seseorang di pengaruhu beberapa faktor, salah satunya yaitu
media yang digunakan dalam mendapatkan pengetahuan dan
informasi. Media dapat membantu dalam mencontohkan sesuatu
dalam prosesya, memberikan konsep, dan memberikan
gambaran yang menarik dalam proses peyampaiannya sehingga
informasi yang akan disampaikan mudah diterima dan dipahami.15

Adapun tahapan pelasaan kegiatan sebagai berikut :


1) Pelaksanaan pre test untuk mengetahui sejauh mana
pengetahuan para ibu hamil tentang kesehatan gigi dan mulut
selama kehamilan.
2) Pemberian penyuluhan mengenai kesehatan gigi dan mulut
selama kehamilan menggunakan media edukasi banner yang
nantinya banner tersebut akan di pajang didepan poli obgyn

10
agar ibu hamil lainnya yang sedang berkunjung dan antri untuk
melakukan pemeriksaan bisa membaca informasi tersebut dan
media leaflet yang dibagikan saat penyuluhan berlangsung
3) Pelaksanaan post test untuk mengetahui sejauh mana
pengetahuan dan sikap para ibu hamil tentang kesehatan gigi
dan mulut selama kehamilan.
4) Pemeriksaan status Kesehatan gigi dan mulut pada ibu hamil.
5) Pemberian materi mengenai kesehatan gigi dan mulut selama
kehamilan menggunakan media edukasi yang disebarkan
melalui sosial media yakni Instagram RSUD Banyorang.

Dengan pemberian edukasi, diharapkan kesadaran ibu hamil untuk


memeriksakan Kesehatan gigi dan mulutya juga meningkat. Hal ini
sesuai dengan salah satu teori perubahan perilaku yang dikemukakan
oleh WHO, yang menyatakan bahwa salah satu alasan seseorang
menunjukkan sikap dalam hal memperoleh kesehatan adalah suatu
inovasi yang dapat memotivasi responden. Melalui inovasi atau
program-program kesehatan, responden mengadopsi nilai-nilai yang
baik berkaitan dengan upaya pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut,
sehingga mereka memiliki kesediaan untuk berubah. Kesadaran yang
dimiliki responden, membuat mereka tertarik untuk lebih
memerhatikan kesehatan gigi dan mulutnya. Terbukti 72% memiliki
sikap positif untuk melakukan pemeriksaan kesehatan gigi selama
kehamilan.12

b) Hasil
a. Kegiatan pertama
Kegiatan pertama yakni melakukan pengamatan awal di poli
obgyn mengenai Riwayat Kesehatan gigi dan mulut ibu hamil
dimana pada tanggal 17 Oktober 2022 penulis melakukan
pertemua dengan pimpinan yakni Bapak direktur Rumah Sakit
Banyorang Ulil Amri sekaligus meminta persetujuan pimpina
terlebih dahulu untuk melaksanakan kegiatan aktualisi. Kemudian

11
pada tanggal 18 Oktober penulis melakuka konsultasi dengan
mentor yakni Bapak Asril Irvansyah terkait kegiatan aktualisasi
yang akan dilaksanakan, penulis menjelaskan setiap tahapan
kegiatan, lalu mentor memberikan masukan agar kegiatan
dilakuan sesuai dengan jadwal yang telah di tetapkan dan
melaporkan Kembali hasil dari kegiatan yang telah dilaksanakan.
Kemudian tanggal 22 Oktober 2022 penulis melakukan konsultasi
dengan dokter spesialis obgyn yakni Yusri Lisangan dan bidan di
poli obgyn yakni Ibu Ramadhana Hakim, dimana penulis
menjelaskan alur kegiatan penyuluhan dan dilanjutkan
pemeriksaan status Kesehatan gigi dan mulut ibu hamil dan
bertanya apakah ada pasien yang pernah mengeluhkan masalah
Kesehatan gigi dan mulutnya selain masalah umum atau seputar
kandungan, lalu dokter menyetujui untuk dilakukan penyuluhan
pada jadwal praktek selanjutnya dan waktunya di mulai sebelum
jadwal praktek dan tempat untuk penyuluhan dilaksanakan di
ruang tunggu di depan poli obgyn. Tanggal 23 Oktober 2022
penulis mulai mencari materi dan membuat desain untuk materi
edukasi yang akan di upload di sosial media.
Pada kegiatan pertama ini, didapatkan nilai panduan
perilaku berakhlak yaitu akuntabel, dimana dalam melaksanakan
sebuah kegiatan dibutuhkan perencanaan yang outputnya adalah
surat izin sebagai tanda persetujuan dari pimpinan. Sebagai dasar
untuk melakukan kegiatan yang akan dipertanggung jawabkan.
Saat penulis melakukan konsultasi dengan mentor seorang ASN
harus mampu bersikap loyal, terhadap arahan dan keputusan yang
diterima. Melakukan komunikasi dengan dokter spesialis obgyn
dan bidan merupakan perwujudan aspek kolaboratif yakni
memberikan kesempatan berbagai pihak untuk berkontribusi dan
terbuka dan bekerjasama untuk menghasilkan nilai tambah serta
terwujudnya sikap harmonis dengan saling menghargai setiap latar
belakang dan menciptakan lingkungan kerja yang kondusif.

12
Kemudian pada saat menetapkan jadwal dan tempat pelaksanaan
penyuluhan Sesuai dengan nilai akuntabel, yaitu bertanggung
jawab dalam membuat dan menetapkan jadwal kegiatan sesuai
hasil diskusi. Serta pada saat mencari referensi untuk di masukkan
ke materi edukasi dan membuat desain termasuk dalam nilai
berorientasi pelayanan dan adaptif karena penulis melakukan
perbaikan tiada henti melalui referensi yang di dapatkan dan terus
berinovasi dalam mengembangkan kreatifitas dalam membuat
desain yang menarik dan mudah dipahami oleh pembaca. Pada
penerapan panduan perilaku ini, penulis menerapkan seluruh
panduan perilaku.

b. Kegiatan kedua
Membuat media edukasi berupa banner, dan leaflet tentang
pentinnya menjaga Kesehatan gigi dan mulut pada ibu hamil serta
kuesioner untuk mengetahui tingat pegetahuan ibu hamil sebelum
dan setelah di berikan penyuluhan. Hari senin tanggal 24 Oktober
2022 penulis membuat desain baner dan leaflet, dimana untuk
materi pada banner dan leaflet sama. Penulis mencari referensi
pada jurnal-jurnal ilmiah tentang penyakit gigi dan mulut yang
sering dialami pada saat hamil, pengaruh kondisi Kesehatan gigi
dan mulut yang buruk dengan kondisi janin, serta cara untuk
mencegah dan merawat Kesehatan gigi. Adapun materi yang
penulis masukkan sebisa mungkin mempunyai bahasa yang
mudah untuk dipahami. Kemudian pada 25 Oktober 2022 penulis
mencari referensi terkait pertanyaan-pertanyaan kuesioner untuk
mengukur tingkat pengetahuan ibu hamil sebelum dan setelah di
berikan penyuluhan dengan pertanyaan yang sesuai dengan
materi yang diberikan, serta membuat kartu status pemeriksaan
Kesehatan gigi dan mulut untuk mengukur kondisi mulut pasien
apakah masuk kategori baik/sedang/buruk meggunakan indeks
OHIS (Oral Higiene Ideks) dan odontoram untuk mengetahui

13
kondisi mulutnya secara umum seperti melihat apakah terdapat
lubang pada gigi, sisa akar gigi, dan gigi yang telah dicabut. Pada
26 Oktober 2022 Penulis kemudian melakukan konsultai dengan
mentor yakni Bapak Arsil Irvansyah terkait desain yang telah saya
buat, pertanyaan-pertanyaan kuesioner, serta desain materi
edukasi yang akan di upload di sosial media. Lalu mentor
memberikan masukan untuk menggunakan bahasa yang mudah
dipahami, menggunakan warna yang menaarik, memasukkan
gambar-gambar yang sesuai dengan materi, serta mengupload
materi edukasi sosial media di Instagram RSUD Banyorang dan
memasukkan nama Instagram RSUD Banyorang di banner agar
pasien yang membaca juga bisa mendapat informas tambahan di
sosial media. Kemudian setelah di desain diperbaiki dan disetujui
oleh mentor, kemudian 27 Oktober 2022 penulis mencetak leaflet
dan banner tersebut di salah satu tempat percetakan dan tagal 28
Oktober 2022 penulis memajang banner tersebut di depan poli
obgyn yang juga bersebelahan dengan poli gigi.
Pada kegiatan kedua ini, didapatkan nilai panduan perilaku
berakhlak yakni kompeten karena penulis meningkatkan
kompetensi diri degan mencari referensi dari jurnal-jurnal ilmiah
untuk di masukkan ke materi leaflet dan banner. Kemudian
membuat desain termasuk dalam nilai adaptif dan akuntabel
karenpenulis terus berinovasi dalam mengembangkan kreatifitas
dalam membuat desain yang menarik, mudah dipahami oleh
pembaca dan tepat sasaran serta melaksanakan tugas dengan
bertanggung jawab dan cermat. Penulis juga melakukan konsultasi
dengan mentor terkait desain yang telah dibuat termasuk kedalam
sikap loyal karena senantiasa mendengar arahan dari atasan
terkait saran atau masukan mengenai desain yang telah penulis
buat. Mencetak dan menggandakan banner dan leaflet termasuk
ke dalam nilai kolaboratif ber orientasi pelayanan karena mencetak
dan menggandakan merupakan upaya penulis untuk melakukan

14
yang terbaik dalam memahami dan memenuhi kebutuhan
masyarakat. Memajang banner sebagai media edukasi dI depan
poli obgyn menunjukkan sikap kolaborafif dan harmonis karena
dalam hal ini memberikan kesempatan berbagai pihak untuk
berkontribusi dan bekerjasama untuk menghasilkan nilai tambah
serta terciptaya suanan yang harmois. Pada penerapan panduan
perilaku ini, penulis menerapkan seluruh panduan perilaku.

c. Kegiatan ketiga
Pada tanggal 29 Oktober 2022, penulis melakukan kegiatan
penyuluhan kepada ibu hamil menggunakan media banner dan
leaflet yang telah di cetak sebelumnya, dimana sebelum
penyuluhan dimulai, penulis terlebih dahulu membagikan daftar
hadir peserta serta kuesioner utuk mengetahui sejauh mana
penetahuan ibu hamil sebelum dilakukan penyuluhan. Kemudian
setelah selesai, penulis membagikan leaflet sambil penulis
menjelaskan materi penyuluhan menggunakan media banner.
Penulis menjelaskan mengenai penyebab gangguan Kesehatan
gigi dan mulut pada ibu hamil, keluhan/gangguan Kesehatan gigi
apa saja yang sering dirasakan pada ibu hamil dan penyebabnya,
dampak yang ditimbuklan akibat kondisi Kesehatan gigi dan mulut
yang buruk yang berhubungan dengan janin, serta menyertakan
penelitian-penelitian atau data-data dari sumber yang terpercaya,
tips untuk mejaga Kesehatan gigi dan mulut selama masa
kehamilan agar terhindar dari dampak buruk yang dapat
membahayakan janin, serta mengajarka cara menyikat gigi dan
mulut yang baik dan benar. Setelah penyuluhan, penulis Kembali
membagikan kuesioner kepada peserta penyuluhan untuk
mengevaluasi tingkat pengetahuan setelah diberikan materi
penyuluhan. Dan yang terakhir, penulis melakukan pemeriksaan
gigi dan mulut kepada ibu hamil untuk mengetahui kondisi
Kesehatan gigi da mulutnya.

15
Pada kegiatan ketiga ini, didapatkan panduan perilaku
berorientasi pelayanan karena penulis bersikap ramah, sopan
santun dan memberikan yang terbaik selama melakukan
menyampaikan isi materi penyuluhan, pembagian leaflet kepada
ibu hamil merupakan upaya agar pemahaman ibu hamil mengenai
pentingnya kesehatan gigi dan mulut dapat tercapai dengan cara
yang efektif dan efisien, serta berperilaku sopan santun dan ramah
pada ibu hamil dalam meminta kesediaan untuk mengisi kuesioner.
Selain itu nilai berakhlak lainnya yaitu akuntabel karena penulis
melaksanakan tugas dengan bertanggung jawab, disiplin sesuai
degan jadwal yang telah ditetapkan dan berintegritas tinggi, serta
bernilai kompeten karena memberikan materi penyuluhan
membantu orang lain untuk belajar serta menyampaikan materi
dengan sebaik mungkin, dengan bahasa yang jelas dan materi
yang mudah utuk dipahami.

d. Kegiatan Keempat
Untuk kegiatan terakhir yaitu megevaluasi pelaksanaan
kegiatan. Pada 31 Oktober 2022, penulis merekap hasil kuesioner
sebelum dan setelah penyuluhan yang kemudian data yang telah
didapatkan dimasukkan ke dalam exel yang nantinya akan di olah
menggunakan uji statistik untuk mengetahui adakah pengaruh
pemberian edukasi sebelum dan setalah dilakukan penyuluhan.
Dan juga merekap kartu status pasien yang telah dilakkan
pemeriksaan. Pada 11 November 2022 penulis membuat laporah
hasil kegiatan, dimana data mentah yang telah didapatkan
sebelumnya kemudian di olah menggunakan uji statistik Paired
Simple T-Test kemudian data yang diperoleh dimasukkan ke
dalam tabel. Adapun hasil dari kegiatan “PAMER GIGI BUMIL”
atau Penerapan Media Informasi Edukasi Kesehata Gigi dan Mulut
pada Ibu Hamil adalah sebagai berikut :

16
Tabel 1. Hasil kuesioner pengetahuan ibu hamil sebelum dan setelah
di lakukan pemberian edukasi.
No. Variabel Jumlah Nilai p-value
respoden rerata
1 Tingkat pengetahuan 20 6.5000 0.000
sebelum penyuluhan
2 Tingat pengetahuan 20 9.4500 0.000
setelah penyuluhan

Hasil analisis paired simple t-test seperti yang disajikan pada tabel
1 diperoleh nilai rerata hasil kuesioner tigkat pengetahuan ibu hamil
sebelum penyuluhan adalah 6.5 dan hasil kuesioner pegetahua ibu
hamil setelah dilakukan penyuluhan adalah 9.4 dengan nilai signifikan
(p-value) adalah 0,000 yang dapat disimpulan bahwa terdapat
pengaruh yang signifikan terhadap pemberian edukasi Kesehatan gigi
dan mulut ibu hamil sebelum dan setelah dilakuka penyuluhan.
Hal tersebut sejalan dengan penelitian yang dilakuka Novianti D,
dkk (2021) yakni Hasil post-test menunjukkan terdapat peningkatan
rerata tingkat pengetahuan sebelum penyuluhan (80,30) dan sesudah
penyuluhan (88,46). Hal ini tercermin dari frekuensi responden yang
bernilai baik. Sebelum penyuluhan, responden yang tergolong
memiliki pengetahuan yang baik hanya 4,5% dan sesudahnya
meningkat menjadi 45,5%. Hasil tersebut menandakan bahwa
terdapat perbedaan yang bermakna antara hasil pengetahuan
sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan pada ibu hamil di wilayah
kerja Puskesmas Purwokerto Timur.16
Begitu pula penelitian yang dilakukan Ardhyanti L.P, dkk (2022)
bahwa kurang dari setengahnya pengetahuan ibu tentang kesehatan
gigi dan mulut adalah kurang yaitu sebanyak 46,7% dan yang
mempunyai pengetahuan yang baik tentang kesehatan gigi dan mulut

17
yaitu sebanyak 23,3%, sedangkan pengetahuan ibu yang cukup
sebanyak 30,0%.17
Untuk ibu hamil yang telah dilakukan pemeriksaan, memiliki rata-
rata OHIS buruk yang menandakan kondisi Kesehatan gigi dan
mulutnya banyak terdapat karang gigi dan gusi sedikit membengkak
dan sedikit kemerahan, serta banyak terdapat lubang gigi dan sisa
akar gigi yang tidak dicabut. Hal tersebut dikarenakan tingkat
pengetahuan ibu hamil mengenai kesehtatan gigi dan mulut masih
sangat rendah. Pada 14 November 2022, penulis melaporkan hasil
kegiatan kepada mentor dan merencanakan untuk pembuatan
rencana tindak lanjut berupa pembuatan kartu kontrol yang akan
diberikan kepada bidan di poli obgyn untuk dibagikan kepada ibu
hamil yang berkunjung. Kartu kontrol tersebut selain berisi catatan
kunjungan tiap trimester kehamilan, juga berisi keterangan perawatan
apa saja yang dapat dilakukan pada setiap tahapan trimester tersebut.
Pada kegiatan keempat ini, didapatkan nilai panduan perilaku
berakhlak yakni akuntabel karena hasil rekap dan penilaian kuesioner
disusun secara transparan tanpa rekayasa dan memberikan penilaian
dengan sebenarnya serta bertanggung jawab dan jujur. Kompeten
karena penulis dalam merekap dan mengolah data menggunakan uji
statistik sehingga terus berusaha untuk mengembangkan kompetensi
diri selain di bidang Kesehatan gigi dan mulut. Selain itu, juga bersikap
loyal Saat melakukan koordinasi dengan rekan kerja apalagi
Pimpinan, seorang ASN harus mampu menciptakan suasana
lingkungan kerja yang loyal, serta bersikap sopan santun dan penuh
semangat. Nilai lainnya yakni berorientasi pelayanan karena Hasil
penilaian diharapkan dapat tercapai pelayanan yang lebih baik. Serta
terwujudnya nilai kolaboratif dan harmonis antara dokter gigi dan
dokter spesialis obgyn dan bidan karena adanya kartu kontrol
Kesehatan gigi dan mulut pada ibu hamil yang akan bidan berikan ke
pasien ibu hamil juga dapat meningkatkan kunjungan di poli gigi
sehingga terjalin kerjasama dan suasana yang harmonis dengan

18
berbagai pihak. Pada penerapan panduan perilaku ini, penulis
menerapkan seluruh panduan perilaku.

E. PENUTUP
Perilaku seseorang untuk menjaga kesehatannya tidak terlepas
dari pengaruh pengetahuan. Perubahan perilaku diawali dengan adanya
pengetahuan Pemahaman pengetahuan yang baik akan menyebabkan
perubahan sikap dan selanjutnya perubahan tindakan. Salah satu cara
yang digunakan untuk membuat perubahan pada pengetahuan dan sikap
adalah melalui pemberian edukasi Kesehatan salah satunya dengan
penyuluhan. Penyuluhan kesehatan dapat dilakukan dengan berbagai
metode seperti meggunakan leaflet, banner, dan melalui sosial media.
Pemberian edukasi melalui penyuluhan meggunakan media leaflet,
banner, dan melalui sosial media dapat meningkatkan pengetahuan pada
ibu hamil di RSUD Bayorang.

19
DAFTAR PUSTAKA

1. Ratika F. Baliung, Vonny N. S. Wowor dkk. Hubungan Penyakit


Periodontal pada Ibu Hamil dengan Kejadian Bayi Berat Badan Lahir
Rendah (BBLR. Jurnal e-GiGi. 2021;9(2):376-381

2. Wati, D. I. P. S., Prasasti, A., & Widodorini. Hubungan Perilaku Ibu Hamil
dengan Kebersihan Gigi dan Mulut (OHI-S) Masa Kehamilan di
Puskesmas Pandanwangi Malang. E-Prodenta Journal of Dentistry. 2017,
1(1), 23-31.

3. Barzel R, Holt K, eds. 2020. Oral Health During Pregnancy: A Resource


Guide (3rd ed.). Washington, DC: National Maternal and Child Oral Health
Resource Center, Page 3

4. Apriani L, Sunarjo L, Widyawati M , Wiguna R. Dampak dan Terapi Non-


Farmakologis Periodontitis pada Ibu Hamil; Kajian Literatur. Journal of
Holistic Nursing and Health Science: 2022, 5(1), Hal 156

5. Kurniawati D, Ediningtyas K. Pengaruh Karies Gigi Pada Ibu Hamil


Terhadap Pertumbuhan Janin Dalam Kandungan (Kajian Di Puskesmas
Punggelan 1, Banjarnegara); JIKG (Jurnal Ilmu Kedokteran Gigi): 2021.
4(2). Hal 46-49

6. Puertas, A., Magan-Fernandez, A., Blanc, V.et all. Association of


periodontitis with preterm birth and low birth weight: a comprehensive
review; Journal of Maternal-Fetal and Neonatal Medicine:2018. 31(5).
Page 597–602.

7. Utami L.D, Hidayati W, Sufiawati I. Manifestasi oral pada ibu hamil


berdasarkan perbedaan trimester kehamilan; Padjadjaran Journal of
Dental Researchers and Students: 2020. (4(1). Hal 82

8. Marliani L.A , Purwaningsih E, Larasati R. Systematic Literature Review:


Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Kebersihan Gigi Dan Mulut Selama
Kehamilan; Jurnal Ilmiah Keperawatan Gigi (JIKG): 2022. 3(1). Hal 14-15

9. Shaghaghian, S., Malekmakan, L., Rahimian, V., Savadi, N. 2017. Dental


Caries Status And Its Associated Factors In Pregnant Women, Shiraz,
Iran, 2014. J Oral Heal Oral Epidemiol. 2017;6(3):165- 172.

10. Jain, K., Kaur, HK. 2015. Prevalence of Oral Lesions and Oral
Measurement of Salivary pH in The Different Trimesters of Pregnancy.
Singapore Med J. 2015;56: 54- 55:162.

20
11. Kusumawardi B. Penyait periodontal sebagai factor resiko kelahiran
premature da bayi berat lahir rendah; Stogmatognatic Jurnal Kedokteran
Gigi Uiversitas Jember: 2007. 4(1). Hal 15-17

12. Wulan P.J. Kaunang, , Adiska D. Perilaku Pemeliharaan Kesehatan Gigi


dan Mulut Ibu Hamil di Puskesmas Bahu Manado; E-Journal: 2012. Hal 2

13. Handayani D, Listya A, Kurniaih P. Perancangan Flyer Dan Banner


Sebagai Media Pendukung Sosialisasi Kegiatan Family Development
Session Program Keluarga Harapan Kecamatan Sukmajaya; E-
Journal:PKM: Pengabdi Kepada Masyarakat : 2020 03 (02). Hal 166-172

14. Purimahua S.L, Hinga I.A.T, Limbu R, Sarina Pengaruh Media Leaflet
Terhadap Pengetahuan dan Sikap Dalam Upaya Pencegahan Covid-19
Pada Pedagang di Pasar Tradisional Oesapa Kota Kupang; E-Journal
Afiasi: Jurnal Kesehatan Masyarakat: 2022 6 (03): Hal. 192-194

15. Jatmika S.E.D, dkk. Buku Ajar Pengembangan Promosi Media Kesehatan;
Yogyakarta. K-Media. 2019. Hal 201

16. Noviyanti D, Agus I, Ryana B.P. Upaya Promotif Untuk Meningkatkan


Pengetahuan Kesehatan Gigi Dan Mulut Ibu Hamil Pada Masa Pandemi
Covid-19 Di Purwokerto Timur Dengan Video Edukasi; Prosiding Seminar
Nasional dan Call for Papers: 2021.Hal 242

17. Ardhiyanti L, Nufus H. Pengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil Dalam


Memeriksakan Kesehatan Gigi Dan Mulut Saat Kehamilan; Jurnal
Keperawatan: 2021. Hal 7-8

21
L
A
M
P
I
R
A
N

22
RANCANGAN AKTUALISASI

Unit kerja : RSUD Banyorang

Isu prioritas : Kurangnya edukasi mengenai pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut pada Ibu Hamil di
Rumah Sakit Umum Daerah Banyorang

Gagasan pemecahan isu : Peningkatan pengetahuan Ibu Hamil tentang pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut
melalui PAMER GIGI BUMIL (Penerapan Media Informasi Edukasi Kesehatan Gigi Dan Mulut Ibu
Hamil Di Rumah Sakit Umum Daerah Banyorang) di Rumah Sakit Umum Daerah Banyorang

TABEL KEGIATAN RANCANGAN AKTUALISASI

KETERKAITAN
N TAHAPAN KONTRIBUSI TERHADAP VISI DAN
KEGIATAN OUTPUT DENGAN NILI
O KEGIATAN MISI
BERAKHLAK
1 Melakukan 1. Melakukan 1. Alur 1. Saat Dengan terlaksananya koordinasi dan
pengamatan konsultasi kepada pelaksanaan melakukan persetujuan dari Pimpinan maka
awal di poli Kepala Tata kegiatan koordinasi dapat mewujudkan
obgyn Usaha selaku yang disetujui dengan rekan “Terwujudnya Masyarakat Bantaen
mengenai mentor tentang atasan kerja apalagi g yang Sejahtera Lahir Batin
riwayat kegiatan yang Pimpinan, Berorientasi pada Kemajuan,
Kesehatan seorang ASN Keadilan, Kelestarian, dan

23
gigi dan akan di harus mampu Keunggulan berbasis Agama dan
mulut ibu laksanakan bersikap Budaya Loka”
hamil Loyal,
terhadap Dengan adanya konsultasi dengan
arahan dan dokter spesialiss obgyn mengenai
keputusan rencana kegiatan, sesuai dengan misi
yang diterima. rumah sakit yaitu “1. Mewujudkan
sumber daya manusia di bidang
2. Konsultasi dengan 2. Alur 2 Melakukan kesehatan yag berkualitas”
dokter spesialis pelaksanaan komunikasi
obgyn dan bidan kegiatan dengan dokter
tentang kegiatan yang disetujui spesialis obgyn
yang akan dokter dan bidan
dilaksanakan spesialis merupakan
obgyn dan perwujudan
bidan aspek
Kolaboratif
yakni
memberikan
kesempatan
berbagai pihak
untuk
berkontribusi
dan terbuka
dan
bekerjasama
untuk
menghasilkan
nilai tambah
seta

24
terwujudnya
sikap
harmonis
dengan saling
menghargai
setiap latar
belakang dan
menciptakan
lingkungan
kerja yang
kondusif

3. Menetapan jadwal 3.Jadwal 3 Sesuai dengan


dan tempat pelaksanaan nilai
penyuluhan kegiatan akuntabel,
yaitu
bertanggung
jawab dalam
membuat dan
menetapkan
jadwal kegiatan
sesuai hasil
diskusi.

25
2 Membuat 1. Melakukan 1. Desain 1. Membuat desain Banner dan Leaflet dapat menjadi alat
banner, dan Membuat desain banner dan yang kreatif , bantu bagi dokter gigi untuk
leaflet banner dan leaflet menarik dan melakukan penyuluhan kesehatan ibu
tentang leaflet tepat sasaran hamil sehingga selaras dengan isi rsud
pentinnya berdasarkan yaitu “1. Mewujudkan sumber daya
menjaga hasil diskusi manusia bidang Kesehatan yang
Kesehatan sehingga harus berkualitas.
gigi dan dikerjakan
mulut pada dengan
ibu hamil bertanggung
jawab
Merupakan
sikap akuntabel
2. Melakukan 1. Disetujuinya 2 Saya dan
kosultasi degan rancangan mentor konsultasi
mentor mengenai banner dan tentang rancanan
desain banner leaflet desain dan
dan leaflet yang mengusulkan ide-
akan di bagikan ide hal yang baru
saat penyuluhan yang inovatif
(adaptif)

26
2. Mencetak dan 3 Tersusunnya 3 Mencetak dan
menggandaka desain menggandakan
n banner, banner, merupakan
leaflet dan leaflet dan upaya saya
kuesioner kuesioner untuk
melakukan
yang terbaik
dalam
memahami dan
memenuhi
kebutuhan
masyarakat
(orientasi
pelayanan)

3. Memajang 4 Banner 4 Memajang


banner di terpasang banner sebagai
depan ruangan di depan media edukasi
poli obgyn poli obgyn yang dapat
dilihat dan di
baca oleh
masyarakat
yang
berkunjung ke
poli dengan
tujuan
menambah
pengetahuan
masyarakat

27
agar lebih
sadar dan
paham untuk
menjaga dan
memeriksakan
kesehatan gigi
dan mulutnya
(orientasi
pelayanan)

3 Melakukan 1. Melakukan 1. Peserta 1. Dokter gigi Dengan melakukan kegiatan


kegitan penyuluhan penyuluhan memberikan sosialisasi dapat memudahkan
penyuluhan kepada ibu hamil (ibu hamil) materi penyampaian materi dan
kepada ibu dengan media paham penyuluhan meningkatkan pemahaman seluruh
hamil banner mengenai dengan isi dengan jelas, staf dengan memberikan kontribusi
menggunaka pentingnya paparan tegas dan terhadap misi organisasi yaitu :
n media menjaga penyuluhan mudah “1. Mewujudkan sumber daya
informasi kesehatan gigi dipahami, manusia bidang Kesehatan yang
banner dan mulut. serta bersikap berkualitas”
disertai ramah, sopan
pembagian santun dan
leaflet memberikan
yang terbaik
selama
melakukan
menyampaika
n isi materi
penyuluhan.
(Berorientasi
pelayanan).

28
2. Membagikan 2 Peserta 2 Pembagian
leaflet pada ibu penyuluhan leaflet
hamil saat (ibu hamil) merupakan
dilakukan mengerti dan upaya agar
penyuluhan paham pemahaman
dengan isi ibu hamil
paparan mengenai
peyuluhan pentingnya
kesehatan gigi
dan mulut
dapat tercapai
dengan cara
yang efektif
dan efisien.
(Beriorientasi
pelayanan).

3. Melakukan 3 Dilakukannya 3 Memberikan


pemeriksaan gigi pemeriksaaa pelayanan
dan mulut ibu n gigi dan dengan cermat,
hamil di poli gigi mulut ibu tepat dan akurat
hamil di poli serta bersikap
gigi ramah dan
sopan saat
melakukan
pemeriksaan
berkaitan

29
dengan nilai
berorientasi
pelayanan

4 Mengevaluasi 1. Mengumpulkan 1. Kartu status 1 Akuntabel Evaluasi pelaksanaan kegiatan sesuai


pelaksanaan data jumlah ibu ibu hamil yang karena dengan misi rs
kegiatan hamil yang telah memberikan
mengunjugi poli dilakukan penilaian “2.Meningkatkan akses,
gigi seteah pemeriksaan dengan jujur pemerataan dan kualitas pelayanan
dilakukan dan kesehatan dan pelayanan sosial
penyuluhan bertanggung dasar lainnya”
jawab
2. Membuat laporan 2 Hal ini ditadai 2 Saat
hasil kegiatan dengan melakukan
adanya bukti koordinasi
naskah dengan rekan
laporan kerja apalagi
Pimpinan,
seorang ASN
harus mampu
menciptakan
suasana
lingkungan
kerja yang
loyal, serta
bersikap sopan
santun dan
penuh
semangat

30
3. Melaporkan hasil 3 Tersedianya 3 Saat
kegiatan kepada dokumentasi melakukan
mentor pelaporan koordinasi
kegiatan dengan rekan
kepada kerja apalagi
mentor Pimpinan,
seorang ASN
harus mampu
menciptakan
suasana
lingkungan
kerja yang
loyal, serta
bersikap sopan
santun dan
penuh
semangat

4. Membuat rencana 4 rancangan 4 Dalam


tingkat lanjut tingkat lanjut membuat
rancanga
tingkat lanjut,
melaksanakan
tugas dengan
kualitas terbaik
(kompeten)

31
MATRIKS AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR ASN

TOTA L
KEG. KEG. KEG. KEG. TOTA L
INDIK
NILAI 1 2 3 4 NILAI
ATOR
DASAR ASN INDIKATOR
4
1 2 3 1 2 3 4 1 2 3 1 2 3

Memahami dan memenuhi . 5


kebutuhan masyarakat
Berorientasi
Ramah, cekatan,solutif,dan 8
Pelayanan 3
dapat diandalkan
Melakukan perbaikan tiada
henti
Melakukan tuga dengan
jujur,bertanggung
jawab, cermat,disiplin, 3
dan berintegras tinggi
Menggunakan kelayakan dan 3
Akuntabel barang milik negara secara
bertanggung jawab,efektif,dan
efisien

Tidak menyalahgunakan
kewenangan jabatan

Meningkatkan kompetensi diri


Kompeten untuk menjawab tantangan 2
yang selalu berubah

32
Membantu orang lain belajar

3
Melaksanakan tugas dengan
1
kualitas terbaik

Menghargai setiap orang


apapun latar belakangnya 1

Suka mendorong orang lain


Harmonis 2

Membangun lingkungan kerja


yang kondusif 1

Memegang teguh ideology


Pancasila, UUD Negara
Republik Indonesia tahun 3
1945, setia kepada NKRI
serta pemerintah yang sah
Loyal 6
Menjaga nama baik sesame
ASN, pimpinan,instansi dan 3
negara
Menjaga rahasia jabatan dan
negara

33
Cepat menyesuaikan diri
menghadapi perubahan 3

Adaptif Terus berinovasi dan


mengembangkan kreativitas 1

Bertindak proaktif
1
Memberi kesempatan kepada
berbagai pihak untuk 1
berkontribusi
Terbuka dalam bekerja sama
Kolaboratif menghasilkan nilai tambah 1 3

Menggerakkan pemanfaatan
berbagai sumber daya untuk 1
tujuan bersama

TOTAL 28

34
Tabel Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi

No Kegiatan Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4

Membuat pengamatan awal di poli obgyn


mengenai riwayat Kesehatan gigi dan mulut
1.
ibu hamil

Membuat banner, dan leaflet tentag


Kesehatan gigi dan mulut selama
2. kehamilan yang akan di bagikan saat
penyuluhan ibu hamil

Melakukan kegitan penyuluhan kepada ibu


hamil menggunakan banner disertai
3.
pembagian leaflet

Mengevaluasi pelaksanaan aktualisasi


4.

35
HASIL PELAKSANAAN AKTUALISASI

KEGIATAN 1

Daftar isi

1. Dokumentasi Melakukan Pertemuan dengan Pimpinan


2. Dokumentasi Melakukan Konsultasi dengan Mentor
3. Dokumentasi Konsultasi dengan dokter spesialis obgyn dan bidan
4. Dokumentasi Menetapkan jadwal dan tempat penyuluhan
5. Dokumentasi Membuat desain materi edukasi untuk di upload di sosial media
6. Tabel keterkaitan degan nilai ber-akhlak
7. Lampiran surat persetujuan
8. Lampiran lembar konsultasi mentor
9. Lampiran lembar konsultasi poli obgyn

36
KEGIATAN 1 Melakukan pengamatan awal di poli obgyn
mengenai riwayat Kesehatan gigi dan mulut
ibu hamil
Waktu Pelaksanaan 17-22 Oktober 2022
Capaian Kegiatan Terlaksana
Hasil/ Output Lembar persetujuan dari pimpinan untuk
melaksanakan kegiatan aktualisasi, notulensi
hasil pertemuan
Lampiran Foto dan Dokumen
Tahapan Kegiatan
1. Melakukan pertemuan, membahas rencana kegiatan dan meminta
izin ke pimpinan untuk melaksanakan kegiatan aktualisasi

Dokumentasi Kegiatan

Gambar 1.1. Melakukan Pertemuan dengan Pimpinan

2. Melakukan konsultasi dengan mentor tentang kegiata yang akan


dilaksanakan

Gambar 1.2. Melakukan Konsultasi dengan Mentor

37
3. Konsultasi dengan dokter spesialis obgyn dan bidan tentang
kegiatan yang akan dilaksanakan

Gambar 1.3. Konsultasi dengan dokter spesialis obgyn dan bidan

4. Menetapan jadwal dan tempat penyuluhan

1.4. Menetapkan jadwal dan tempat penyuluhan

5. Membuat desain materi edukasi untuk di upload di sosial media

Gambar 1.5 Melakakuan pembuatan desain materi edukasi untuk di


upload di sosial media Instagram RSU Banyorang

38
Keterkaitan dengan nilai BerAKHLAK dan Peran ASN
a. Akuntabel
Dalam melaksanakan sebuah kegiatan dibutuhkan perencanaan
yang outputnya adalah surat izin sebagai tanda persetujuan dari
pimpinan sebagai dasar untuk melakukan kegiatan yang akan
dipertanggung jawabkan
b. Loyal
Melakukan konsultasi dengan mentor seorang ASN harus
mampu bersikap loyal, terhadap arahan dan keputusan yang
diterima.
c. Kolaboratif
Melakukan komunikasi dengan dokter spesialis obgyn dan bidan
merupakan perwujudan aspek kolaboratif yakni memberikan
kesempatan berbagai pihak untuk berkontribusi dan terbuka dan
bekerjasama untuk menghasilkan nilai tambah.
d. Harmonis
Saling menghargai setiap latar belakang dan menciptakan
lingkungan kerja yang kondusif antara pkter gigi, dokter spesialis
obgyn dan bidan.
e. Akuntabel
Kemudian pada saat menetapkan jadwal dan tempat
pelaksanaan penyuluhan Sesuai dengan nilai akuntabel, yaitu
bertanggung jawab dalam membuat dan menetapkan jadwal
kegiatan sesuai hasil diskusi
f. Berorientasi pelayanan
Pada saat mencari referensi untuk di masukkan ke materi
edukasi dan membuat desain
g. Adaptif
Melakukan perbaikan tiada henti melalui referensi yang di
dapatkan dan terus berinovasi dalam mengembangkan
kreatifitas dalam membuat desain yang menarik dan mudah
dipahami oleh pembaca.

39
HASIL PELAKSANAAN AKTUALISASI

KEGIATAN 2

Daftar isi

1. Dokumentasi Melakukan Pembuatan Desain Banner dan Leaflet


2. Dokumentasi Melakukan Pembuatan kuesionare kartu status dan daftar
hadir
3. Dokumentasi Konsultasi dengan mentor
4. Dokumentasi Mencetak absen, dan menggandakan kuesioner kartu
status dan daftar hadir
5. Dokumentasi Mencetak banner dan leaflet
6. Dokumentasi Memajang banner di depan ruangan poli obgyn
7. Tabel keterkaitan degan nilai ber-akhlak
8. Lampiran Desain leaflet
9. Lampiran desain banner
10. Lampira lembar kuesioner
11. Lampiran lembar konsultasi mentor

40
KEGIATAN 2 Membuat banner, leaflet, kuesioner,
dan materi edukasi di social media
tentang pentinnya menjaga Kesehatan
gigi dan mulut pada ibu hamil
Waktu Pelaksanaan 24-28 Oktober 2022
Capaian Kegiatan Terlaksana
Hasil/ Output Desain Banner, leaflet, kuesioner, dan
desain materi edukasi sosial media yang
telah disetujui oleh mentor
Lampiran Banner, leaflet, kuesioner, dan desain
materi edukasi sosial media
Tahapan Kegiatan
1. Membuat desain banner dan leaflet

Gambar 2.1. Dokumentasi

2. Membuat kuesionare kartu status pemeriksaan gigi dan mulut dan


daftar hadir peserta yang akan dibagikan saat penyuluhan

Gambar 2.2. Melakukan Pembuatan kuesionare kartu status dan daftar


hadir

41
3. Melakukan kosultasi degan mentor mengenai desain banner,
leaflet dan kuesioner yang akan di bagikan saat penyuluhan

Gambar 2.3. Konsultasi dengan mentor

4. Mencetak dan menggandakan banner, leaflet, kuesioner dan kartu


status pemeriksaan gigi dan mulut pada ibu hamil.

Gambar 2.4. Mencetak absen, dan menggandakan kuesioner kartu


status dan daftar hadir

Gambar 2.5. Mencetak banner dan leaflet

42
5. Memajang banner di depan ruangan poli obgyn

Gambar 2.6 Banner yang terpajang di depan ruang antara poli obgyn
dan poli gigi

Keterkaitan dengan nilai BerAKHLAK dan Peran ASN

a. Kompeten
Meningkatkan kompetensi diri degan mencari referensi dari
jurnal-jurnal ilmiah untuk di masukkan ke materi leaflet dan
banner.
b. Adaptif
Terus berinovasi dalam mengembangkan kreatifitas dalam
membuat desain yang menarik, mudah dipahami oleh pembaca
dan tepat sasaran
c. Akuntabel
Melaksanakan tugas dengan bertanggung jawab dan cermat.
d. Loyal
Konsultasi dengan mentor terkait desain yang telah dibuat
termasuk kedalam sikap loyal karena senantiasa mendengar
arahan dari atasan terkait saran atau masukan mengenai desain
yang telah penulis buat.
e. Berorientasi pelayanan
Mencetak dan menggandakan banner dan leaflet termasuk ke
dalam nilai kolaboratif ber orientasi pelayanan karena mencetak
dan menggandakan merupakan upaya penulis untuk melakukan
yang terbaik dalam memahami dan memenuhi kebutuhan
masyarakat.
f. Kolaboratif
Memberikan kesempatan berbagai pihak untuk berkontribusi dan
bekerjasama untuk menghasilkan nilai tambah.

43
Lampiran

Gambar 2.7 Desain leaflet yang telah disetujui mentor

44
Gambar 2.8. Desain banner yang telah disetujui mentor

45
Gambar 2.9. Lembar kuesiner yang telah disetujui mentor

46
HASIL PELAKSANAAN AKTUALISASI

KEGIATAN 3

Daftar isi

1. Dokumentasi Melakukan penyuluhan Kesehatan gigi dan mulut


2. Dokumentasi Membagikan leaflet dan kuesioner saat akan dilakukan
penyuluhan
3. Dokumentasi Melakukan pemeriksaan status kesehatan gigi dan mulut
dan DHE pada ibu hamil
4. Tabel keterkaitan degan nilai ber-akhlak
5. Lampiran Leaflet yang dibagikan ke ibu hamil
6. Lampiran Kuesioner yang telah diisi sebelum dan setelah kegiatan
penyuluhan
7. Lampiran Hasil pemeriksaan status Kesehatan gigi dan mulut ibu hamil

47
KEGIATAN 3 Melakukan kegitan penyuluhan kepada ibu
hamil menggunakan media informasi banner
disertai pembagian leaflet dan kuesioner
Waktu Pelaksanaan 29 Oktober 2022
Capaian Kegiatan Terlaksana
Hasil/ Output 1. Ibu hamil yang mengikuti penyuluhan paham
terhadap materi penyuluhan dan isi dari leaflet
2. Kuesioner yang dibagikan sebelum dan
sesudah penyuluhan.
Lampiran Dokumentasi penyuluhan
Tahapan Kegiatan
1. Melakukan penyuluhan kepada ibu hamil dengan media banner
mengenai pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut.

Dokumentasi Kegiatan

Gambar 3.1. Melakukan penyuluhan Kesehatan gigi dan mulut

48
2. Membagikan leaflet dan kuesioner pretest dan posttest pada ibu
hamil

Gambar 3.2. Membagikan leaflet dan kuesioner saat akan dilakukan


penyuluhan

3. Melakukan pemeriksaan gigi dan mulut ibu hamil di poli gigi

Gambar 3.3. Melakukan pemeriksaan status kesehatan gigi dan mulut


dan DHE pada ibu hamil

49
Keterkaitan dengan nilai BerAKHLAK dan Peran ASN
a. Berorientasi Pelayanan
- Bersikap ramah, sopan santun dan memberikan yang terbaik
selama melakukan menyampaikan isi materi penyuluhan,
- Pembagian leaflet kepada ibu hamil merupakan upaya agar
pemahaman ibu hamil mengenai pentingnya kesehatan gigi
dan mulut dapat tercapai dengan cara yang efektif dan efisien
- Berperilaku sopan santun dan ramah pada ibu hamil dalam
meminta kesediaan untuk mengisi kuesioner
b. Akuntabel
Melaksanakan tugas dengan bertanggung jawab, disiplin sesuai
degan jadwal yang telah ditetapkan dan berintegritas tinggi
c. Kompeten
Memberikan materi penyuluhan membantu orang lain untuk
belajar serta menyampaikan materi dengan sebaik mungkin,
dengan bahasa yang jelas dan materi yang mudah utuk
dipahami.

Lampiran

Gambar 3.4. Leaflet yang dibagikan ke ibu hamil

50
Gambar 3.5. Kuesioner yang telah diisi sebelum dan setelah kegiatan
penyuluhan

Gambar 3.6. Hasil pemeriksaan status Kesehatan gigi dan mulut ibu hamil
setelah penyuluhan

51
HASIL PELAKSANAAN AKTUALISASI

KEGIATAN 4

Daftar isi

1. Dokumentasi Merekap data hasil penilaian kuesioner dan status


pemeriksaan gigi dan mulut ibu hamil
2. Dokumentasi Membuat laporan hasil kegiatan
3. Dokumentasi melaporkan hasil kegiatan
4. Dokumentasi rencana tingkat lanjut
5. Tabel keterkaitan degan nilai ber-akhlak
6. Lampiran desain Kartu kontrol yang akan dibagikan ke ibu hamil
7. Lampiran Materi media edukasi yang di upload di Instagram
8. Lampiran lembar konsultasi coach
9. Lampiran infografis

52
KEGIATAN 4 Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan
Waktu Pelaksanaan 31Oktober dan 8-6 November 2022
Capaian Kegiatan Terlaksana
Hasil/ Output 1. Hasil penilainan kuesioner
2. Hasil rencana tingkat lanjut
Lampiran Penilaian kuesioner, kartu status pemeriksaan
gigi dan mulut ibu hamil
Tahapan Kegiatan
1. Mengumpulkan data hasil penilaian kuesioner dan
pemeriksaan status Kesehatan gigi dan mulut ibu hamil

Gambar 4.1. Merekap data hasil penilaian kuesioner dan status


pemeriksaan gigi dan mulut ibu hamil

2. Membuat laporan hasil kegiatan

Gambar 4.2. Membuat laporan hasil kegiatan

53
3. Melaporkan hasil kegiatan kepada mentor

Gambar 4.3. Melaporkan hasil kepada mentor

4. Membuat rencana tingkat lanjut

Gambar 4.4. Memberikan kartu kontrol kepada bidan obgyn untuk


dibagikan ke ibu hamil yang berkunjung ke poli obgyn sebagai rencana
tingkat lanjut

Keterkaitan dengan nilai BerAKHLAK dan Peran ASN


a. Akuntabel
Hasil rekap dan penilaian kuesioner disusun secara transparan
tanpa rekayasa dan memberikan penilaian dengan sebenarnya
serta bertanggung jawab dan jujur.

54
b. Kompeten
Dalam merekap dan mengolah data menggunakan uji statistik
sehingga terus berusaha untuk mengembangkan kompetensi diri
selain di bidang
c. Loyal
Saat melakukan koordinasi dengan rekan kerja apalagi
Pimpinan, seorang ASN harus mampu menciptakan suasana
lingkungan kerja yang loyal, serta bersikap sopan santun dan
penuh semangat.
d. Beeorientasi pelayanan
Hasil penilaian diharapkan dapat tercapai pelayanan yang lebih
baik.
e. Kolaboratif dan harmonis
Terwujudnya nilai kolaboratif dan harmonis antara dokter gigi dan
dokter spesialis obgyn dan bidan karena adanya kartu kontrol
Kesehatan gigi dan mulut pada ibu hamil yang akan bidan
berikan ke pasien ibu hamil juga dapat meningkatkan kunjungan
di poli gigi sehingga terjalin kerjasama dan suasana yang
harmonis dengan berbagai pihak.

Lampiran

Gambar 4.6. Kartu kontrol yang akan dibagikan ke ibu hamil yang berkunjung
ke poli obgyn yang akan diselipkan ke buku KIA

55
Gambar 4.7 Desain Kartu Kontrol

56
57
58

Anda mungkin juga menyukai