ABSTRAK
1
ABSTRACT
2
A. LATAR BELAKANG
3
regulasi produksi interleukin-6 yang kurang tahan terhadap peradangan yang
disebabkan oleh bakteri P.gingivalis. Hal ini dapat diketahui dengan adanya
pembengkakan dan perdarahan ringan hingga berat disekitar gusi. 6
Perubahan secara hormonal yang terjadi selama kehamilan biasanya
berhubungan juga dengan perubahan pola makan, gangguan mood (mood
swing) yang akan berpengaruh terhadap peningkatan stres, sehingga ibu
hamil cenderung mengabaikan kesehatan rongga mulutnya. Peningkatan
resiko terjadinya penyakit mulut pada wanita hamil dapat juga disebabkan oleh
beberapa faktor seperti refleks muntah (gagging), dan nausea yang dapat
meningkatkan resiko terjadinya penyakit pada rongga mulut, bahkan
perubahan perilaku atau kebiasaan seperti mengabaikan kebersihan rongga
mulut yang dapat memicu adanya manfestasi oral.7
Kebersihan gigi dan mulut merupakan tindakan yang bertujuan untuk
membersihkan dan menyegarkan gigi dan mulut. Tindakan pembersihan gigi
dan mulut dapat mencegah penularan penyakit melalui mulut, memperbaiki
fungsi sistem pengunyahan, serta mencegah penyakit gigi dan mulut seperti
penyakit pada gigi dan gusi8.
Penyakit pada gigi yang rentan terjadi adalah karies/lubang gigi. Ibu hamil
memiliki risiko tinggi mengalami karies disebabkan oleh kondisi muntah yang
berulang kali selama masa kehamilan.9 Kondisi muntah yang berulang kali
menyebabkan bakteri kariogenik Streptococcus mutans dan Lactobacillus sp
mudah berkembang biak dikarenakan suasan asam dalam rongga mulut yang
meningkat.10 Karies/lubang gigi yang terjadi pada ibu hamil tidak hanya
berdampak pada ibu tetapi juga pada janin. Dampak karies gigi yang terjadi
pada ibu seperti Kekurangan Energi Kronis (KEK), kelahiran prematur dan
preeklampsia, sedangkan dampak pada bayi dapat menyebabkan Berat Bayi
Lahir Rendah (BBLR) dan Early Childhood Caries (ECC) pada anak.5
Sedangkan penyakit pada gusi wanita hamil sangat rentan menderita
penyakit periodontal. Penyakit periodontal merupakan salah satu gangguan
kesehatan gigi dan mulut yang mempunyai prevalensi cukup tinggi di dunia.
Pada semua kelompok usia penyakit periodontal memiliki prevalensi sebesar
96,58%. Menurut Kementerian Kesehatan Indonesia tahun 2019 penyakit
4
periodontal menempati urutan ke-11 penyakit yang paling banyak terjadi di
dunia. Penyakit periodontal merupakan penyakit yang terjadi pada jaringan
pendukung gigi, yang biasanya diawali dengan peradangan pada gingiva/gusi
(gingivitis). Bila tidak ditangani dengan baik dapat berlanjut menyebabkan
gangguan pada jaringan pendukung gigi lainnya (periodontitis).1 Terdapat
dugaan bahwa infeksi periodontal yang banyak mengandung organisme
Gram-negatif anaerob, LPS dan mediator iflamatori dapat bertindak sebagai
ancaman yang potensial pada unit fetal-plasenta. Konsep ini didukung dengan
penelitian Collin dkk yang menunjukkan bahwa Porphyromonas gingivalis
secara signifikan menurunkan berat janin sampai 25%.11 Periodontitis pada
wanita hamil juga memiliki dampak yang buruk, berbagai komplikasi dikaitkan
seperti; kelahiran prematur, berat bayi lahir rendah, preeklampsia, dan
kematian perinatal.4
Menurut penelitian yang dilakukan (Santoso dkk., tahun 2009) penyakit
periodontal seperti gingivitis yang tidak di rawat pada ibu hamil merupakan
salah satu faktor resiko bayi dengan BBLR. Hasil analisis data menunjukkan
bahwa responden dengan kebersihan mulut kurang, mempunyai resiko 2 kali
melahirkan bayi BBLR dibandingkan dengan responden dengan kebersihan
mulut baik.8
Jumlah bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) di Indonesia sendiri masih
cukup tinggi. Data WHO mencatat Indonesia berada di peringkat sembilan
dunia dengan persentase BBLR lebih dari 15,5 persen dari kelahiran bayi
setiap tahunnya. Hasil Riskesdas tahun 2018 menyatakan bahwa persentase
BBLR di Indonesia sebesar 6,2%.8
Saat ini banyak perhatian yang ditujukan pada kesehatan gigi dan mulut
ibu hamil karena diduga ada hubungannya dengan penyakit periodontal dan
masalah kehamilan seperti kelahiran prematur, bayi dengan berat lahir rendah
(BBLR), dan preeklampsia. Hal ini dipengaruhi oleh perilaku buruk ibu hamil
terhadap pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut selama masa kehamilan.
Penyakit mulut yang terjadi selama masa kehamilan bukan semata-mata
hanya dipengaruhi oleh kehamilan itu sendiri melainkan juga oleh
pengetahuan, sikap, dan tindakan ibu hamil. Penelitian Mwaiswelo pada tahun
5
2006 menunjukkan kurangnya pengetahuan ibu hamil terhadap pemeliharaan
kesehatan gigi dan mulut dimana hanya 16% dari ibu hamil yang menerima
pendidikan kesehatan gigi dan mulut, dan hanya 3,7% ibu hamil mengunjungi
dokter gigi selama kehamilan. Perilaku kunjungan ke dokter gigi dipengaruhi
oleh faktor- faktor seperti faktor personal, status ekonomi dan pengetahuan
mengenai hubungan kesehatan gigi dan mulut.12
RSUD Banyorang merupakan salah satu sarana pelayanan kesehatan
masyarakat yang ada di kota Bantaeng yang memberikan layanan preventif,
promotif, dan rehabilitatif. Menurut survei awal yang dilakukan oleh penulis,
kunjungan ibu hamil yang mengunjungi poli gigi masih sangat rendah apalagi
di rumah sakit juga terdapat poli obgyn yang memiliki kunjungan pasien untuk
memeriksakan kehamilannya yang cukup besar, namun belum pernah ada
yang memeriksakan Kesehatan gigi dan mulutnya di poli gigi. Bedasarkan
data kunjungan pasien di poli obgyn RSUD Banyorang dari bulan Januari-
September 2022 yakni ada 444 pasien ibu hamil yang rutin untuk
memeriksakan kandungannya. Hal tersebut disebabkan karena masih
rendahnya pengetahuan ibu hamil mengenai pentingnya untuk memelihara
Kesehatan gigi dan mulut selama masa kehamilan.
Selain itu, sosialisasi mengenai pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut
selama masa kehamilan juga belum pernah dilaksanakan di rumah sakit
tersebut mengingat RSUD Bayorang merupakan rumah sakit baru. Ibu hamil
juga lebih banyak memeriksakan kehamilannya dibandingkan dengan
memeriksakan kesehatan gigi dan mulut. Sejauh ini pemberian edukasi
tentang pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut ibu hamil di RSUD Banyorang
belum pernah dilakukan.
Berdasaran hal-hal diatas dan banyaknya dampak buruk yang ditimbulkan
sehigga membuat penulis membuat suatu gagasan kreatif yakni PAMER GIGI
BUMIL (Penerapan Media Informasi Eduasi Kesehata Gigi dan Mulut pada Ibu
Hamil di RSUD Banyorang)
6
B. RUMUSAN MASALAH
Sejauh manakah efektifitas pemberian edukasi kepada ibu hamil terhadap
Kesehatan gigi dan mulut di RSUD Banyorang?
C. METODE PENELITIAN
D. PEMBAHASAN
a) Prosedur Pelaksanaan
Dalam upaya untuk meningkatkan kesadaran ibu hamil tentang
pentingnya menjaga Kesehatan gigi dan mulut selama masa
kehamilan, penulis membuat suatu gagasan kreatif yakni PAMER
GIGI BUMIL (Penerapan Media Informasi Eduasi Kesehata Gigi dan
7
Mulut pada Ibu Hamil di RSUD Banyorang). Dimana media informasi
yang digunakan terdiri dari :
1) Banner (sebagai media peyuluhan dan akan dipasang di depan
poli obgyn)
Banner dapat menjadi media visual yang efektif untuk
menyampaikan pesan pada program sosialisasi dalam
penyuluhan. Banner merupakan sebuah media informasi yang
sudah di cetak menggunaka print digital yang pada umumnya
memiliki bentuk vertical. Ukuran dan orientasi banner beragam
tergantung ruang yang tersedia dan jarak baca yang dituju agar
terbaca oleh audiens. Teks harus pendek dan langsung kepada
intinya (to the point). Banner memang selalu mencuri perhatian
sebagai media sosialisasi, hanya perlu menempatkannya secara
strategis semua mata akan tertuju pada banner, dan secara tidak
langsung orang akan mengamati serta membaca isi banner
tersebut.
Pada kegiatan yang penulis lakukan, banner digunakan
sebagai media sosialisasi agar saat kegiatan penyuluhan
berlangsung, peserta sambil mendengarkan penyuluhan mereka
juga akan memperhatikan banner yang akan di letakkan di
hadapan peserta selama penyuluhan berlangsung. Dan setelah
penyuluhan selesai, banner akan dipajang di depan poli obgyn
agar ibu hamil yang datag untuk kontrol lalu menunggu atrian bisa
membaca isi dari banner tersebut. Hal ini sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh (Handayani D, dkk 2020) yang
mengatakan bahwa media visual berupa banner yang berisi poin-
poin penting dalam materi FDS sangat membantu mentor dan
juga peserta dalam menyerap materi agar lebih mudah diingat dan
dipraktikkan.13
8
2) Leaflet (yang dibagikan sebelum penyuluhan berlangsung).
Media leaflet merupakan bentuk penyampaikan informasi
atau pesan-pesan kesehatan melalui lembaran yang lipat. Isi
informasi dapat dalam bentuk kalimat maupun gambar atau
kombinasi. Media leaflet atau yang biasa disebut pamplet
merupakan media pembelajaran yang praktis dan efektif karena
mudah dipahami oleh pembaca serta dapat dibawa kemana-mana
karena bentuknya yang praktis dan sederhana hanya berupa
lembaran berisikan informasi atau tulisan dan gambaran yang
menarik minat pembaca.
Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
(Purimahua S 2021) dimana hasil penelitian menunjukan bahwa
pendidikan kesehatan dengan menggunakan media leaflet dapat
meningkatkan pengetahuan responden dengan kategori baik.
Pengetahuan responden sebelum diberi media leaflet sebagian
besar berpengetahuan kurang 22 orang (73.3 %) dan setelah
diberi media leaflet sebagian besar berpengetahuan baik
sebanyak 27 orang (90.0 %). 14
Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan
oleh Purnamasari yang berjudul “upaya peningkatan pengetahuan
pencegahan Covid-19 dengan menggunakan media leaflet pada
pasien rawat jalan di UPTD Puskesmas Pare Kabupaten Kediri
2021” yang menunjukan bahwa pengetahuan responden sebelum
diberikan media leaflet sebagian besar responden
berpengetahuan cukup (45%) setelah diberikan media leaflet
responden perpengetahuan baik (40%), berpengetahuan cukup
(35%), dan berpengetahuan kurang (25%). Hal ini menunjukakan
terjadi peningkatan pengetahuan responden sebelum dan
sesudah diberikan media leaflet.14
9
3) Media edukasi melalui sosial media (yang di bagikan melalui akun
instagram RSUD Banyorang).
Media sosial adalah merupakan medium internet yang
memungkinkan penggunannya mempresentasikan dirinya
maupun berinteraksi, bekerjasama, saling berbagi, berkomunikasi
dengan pengguna lainnya dan membentuk ikatan sosial secara
virtual.
Media sosial juga dapat menjadi alat bantu dalam metode
promosi kesehatan. Alat bantu ini berfungsi untuk membantu atau
memperagakan sesuatu di dalam proses promosi kesehatan. Alat
ini memiliki prinsip bahwa pengetahuan yang ada pada setaip
manusia diterima atau ditangkap melalui panca indera. Maka
semakin banyak indera yang digunakan untuk menerima sesuatu
maka semakin banyak informasi yang diperoleh. Alat-alat tersebut
disebut media promosi kesehatan karena alat-alat tersebut
digunakan untuk mempermudah penerimaan pesan-pesan
kesehatan bagi masyarakat.15
Kesusksesan dari proses belajar yang didapatkan
seseorang di pengaruhu beberapa faktor, salah satunya yaitu
media yang digunakan dalam mendapatkan pengetahuan dan
informasi. Media dapat membantu dalam mencontohkan sesuatu
dalam prosesya, memberikan konsep, dan memberikan
gambaran yang menarik dalam proses peyampaiannya sehingga
informasi yang akan disampaikan mudah diterima dan dipahami.15
10
agar ibu hamil lainnya yang sedang berkunjung dan antri untuk
melakukan pemeriksaan bisa membaca informasi tersebut dan
media leaflet yang dibagikan saat penyuluhan berlangsung
3) Pelaksanaan post test untuk mengetahui sejauh mana
pengetahuan dan sikap para ibu hamil tentang kesehatan gigi
dan mulut selama kehamilan.
4) Pemeriksaan status Kesehatan gigi dan mulut pada ibu hamil.
5) Pemberian materi mengenai kesehatan gigi dan mulut selama
kehamilan menggunakan media edukasi yang disebarkan
melalui sosial media yakni Instagram RSUD Banyorang.
b) Hasil
a. Kegiatan pertama
Kegiatan pertama yakni melakukan pengamatan awal di poli
obgyn mengenai Riwayat Kesehatan gigi dan mulut ibu hamil
dimana pada tanggal 17 Oktober 2022 penulis melakukan
pertemua dengan pimpinan yakni Bapak direktur Rumah Sakit
Banyorang Ulil Amri sekaligus meminta persetujuan pimpina
terlebih dahulu untuk melaksanakan kegiatan aktualisi. Kemudian
11
pada tanggal 18 Oktober penulis melakuka konsultasi dengan
mentor yakni Bapak Asril Irvansyah terkait kegiatan aktualisasi
yang akan dilaksanakan, penulis menjelaskan setiap tahapan
kegiatan, lalu mentor memberikan masukan agar kegiatan
dilakuan sesuai dengan jadwal yang telah di tetapkan dan
melaporkan Kembali hasil dari kegiatan yang telah dilaksanakan.
Kemudian tanggal 22 Oktober 2022 penulis melakukan konsultasi
dengan dokter spesialis obgyn yakni Yusri Lisangan dan bidan di
poli obgyn yakni Ibu Ramadhana Hakim, dimana penulis
menjelaskan alur kegiatan penyuluhan dan dilanjutkan
pemeriksaan status Kesehatan gigi dan mulut ibu hamil dan
bertanya apakah ada pasien yang pernah mengeluhkan masalah
Kesehatan gigi dan mulutnya selain masalah umum atau seputar
kandungan, lalu dokter menyetujui untuk dilakukan penyuluhan
pada jadwal praktek selanjutnya dan waktunya di mulai sebelum
jadwal praktek dan tempat untuk penyuluhan dilaksanakan di
ruang tunggu di depan poli obgyn. Tanggal 23 Oktober 2022
penulis mulai mencari materi dan membuat desain untuk materi
edukasi yang akan di upload di sosial media.
Pada kegiatan pertama ini, didapatkan nilai panduan
perilaku berakhlak yaitu akuntabel, dimana dalam melaksanakan
sebuah kegiatan dibutuhkan perencanaan yang outputnya adalah
surat izin sebagai tanda persetujuan dari pimpinan. Sebagai dasar
untuk melakukan kegiatan yang akan dipertanggung jawabkan.
Saat penulis melakukan konsultasi dengan mentor seorang ASN
harus mampu bersikap loyal, terhadap arahan dan keputusan yang
diterima. Melakukan komunikasi dengan dokter spesialis obgyn
dan bidan merupakan perwujudan aspek kolaboratif yakni
memberikan kesempatan berbagai pihak untuk berkontribusi dan
terbuka dan bekerjasama untuk menghasilkan nilai tambah serta
terwujudnya sikap harmonis dengan saling menghargai setiap latar
belakang dan menciptakan lingkungan kerja yang kondusif.
12
Kemudian pada saat menetapkan jadwal dan tempat pelaksanaan
penyuluhan Sesuai dengan nilai akuntabel, yaitu bertanggung
jawab dalam membuat dan menetapkan jadwal kegiatan sesuai
hasil diskusi. Serta pada saat mencari referensi untuk di masukkan
ke materi edukasi dan membuat desain termasuk dalam nilai
berorientasi pelayanan dan adaptif karena penulis melakukan
perbaikan tiada henti melalui referensi yang di dapatkan dan terus
berinovasi dalam mengembangkan kreatifitas dalam membuat
desain yang menarik dan mudah dipahami oleh pembaca. Pada
penerapan panduan perilaku ini, penulis menerapkan seluruh
panduan perilaku.
b. Kegiatan kedua
Membuat media edukasi berupa banner, dan leaflet tentang
pentinnya menjaga Kesehatan gigi dan mulut pada ibu hamil serta
kuesioner untuk mengetahui tingat pegetahuan ibu hamil sebelum
dan setelah di berikan penyuluhan. Hari senin tanggal 24 Oktober
2022 penulis membuat desain baner dan leaflet, dimana untuk
materi pada banner dan leaflet sama. Penulis mencari referensi
pada jurnal-jurnal ilmiah tentang penyakit gigi dan mulut yang
sering dialami pada saat hamil, pengaruh kondisi Kesehatan gigi
dan mulut yang buruk dengan kondisi janin, serta cara untuk
mencegah dan merawat Kesehatan gigi. Adapun materi yang
penulis masukkan sebisa mungkin mempunyai bahasa yang
mudah untuk dipahami. Kemudian pada 25 Oktober 2022 penulis
mencari referensi terkait pertanyaan-pertanyaan kuesioner untuk
mengukur tingkat pengetahuan ibu hamil sebelum dan setelah di
berikan penyuluhan dengan pertanyaan yang sesuai dengan
materi yang diberikan, serta membuat kartu status pemeriksaan
Kesehatan gigi dan mulut untuk mengukur kondisi mulut pasien
apakah masuk kategori baik/sedang/buruk meggunakan indeks
OHIS (Oral Higiene Ideks) dan odontoram untuk mengetahui
13
kondisi mulutnya secara umum seperti melihat apakah terdapat
lubang pada gigi, sisa akar gigi, dan gigi yang telah dicabut. Pada
26 Oktober 2022 Penulis kemudian melakukan konsultai dengan
mentor yakni Bapak Arsil Irvansyah terkait desain yang telah saya
buat, pertanyaan-pertanyaan kuesioner, serta desain materi
edukasi yang akan di upload di sosial media. Lalu mentor
memberikan masukan untuk menggunakan bahasa yang mudah
dipahami, menggunakan warna yang menaarik, memasukkan
gambar-gambar yang sesuai dengan materi, serta mengupload
materi edukasi sosial media di Instagram RSUD Banyorang dan
memasukkan nama Instagram RSUD Banyorang di banner agar
pasien yang membaca juga bisa mendapat informas tambahan di
sosial media. Kemudian setelah di desain diperbaiki dan disetujui
oleh mentor, kemudian 27 Oktober 2022 penulis mencetak leaflet
dan banner tersebut di salah satu tempat percetakan dan tagal 28
Oktober 2022 penulis memajang banner tersebut di depan poli
obgyn yang juga bersebelahan dengan poli gigi.
Pada kegiatan kedua ini, didapatkan nilai panduan perilaku
berakhlak yakni kompeten karena penulis meningkatkan
kompetensi diri degan mencari referensi dari jurnal-jurnal ilmiah
untuk di masukkan ke materi leaflet dan banner. Kemudian
membuat desain termasuk dalam nilai adaptif dan akuntabel
karenpenulis terus berinovasi dalam mengembangkan kreatifitas
dalam membuat desain yang menarik, mudah dipahami oleh
pembaca dan tepat sasaran serta melaksanakan tugas dengan
bertanggung jawab dan cermat. Penulis juga melakukan konsultasi
dengan mentor terkait desain yang telah dibuat termasuk kedalam
sikap loyal karena senantiasa mendengar arahan dari atasan
terkait saran atau masukan mengenai desain yang telah penulis
buat. Mencetak dan menggandakan banner dan leaflet termasuk
ke dalam nilai kolaboratif ber orientasi pelayanan karena mencetak
dan menggandakan merupakan upaya penulis untuk melakukan
14
yang terbaik dalam memahami dan memenuhi kebutuhan
masyarakat. Memajang banner sebagai media edukasi dI depan
poli obgyn menunjukkan sikap kolaborafif dan harmonis karena
dalam hal ini memberikan kesempatan berbagai pihak untuk
berkontribusi dan bekerjasama untuk menghasilkan nilai tambah
serta terciptaya suanan yang harmois. Pada penerapan panduan
perilaku ini, penulis menerapkan seluruh panduan perilaku.
c. Kegiatan ketiga
Pada tanggal 29 Oktober 2022, penulis melakukan kegiatan
penyuluhan kepada ibu hamil menggunakan media banner dan
leaflet yang telah di cetak sebelumnya, dimana sebelum
penyuluhan dimulai, penulis terlebih dahulu membagikan daftar
hadir peserta serta kuesioner utuk mengetahui sejauh mana
penetahuan ibu hamil sebelum dilakukan penyuluhan. Kemudian
setelah selesai, penulis membagikan leaflet sambil penulis
menjelaskan materi penyuluhan menggunakan media banner.
Penulis menjelaskan mengenai penyebab gangguan Kesehatan
gigi dan mulut pada ibu hamil, keluhan/gangguan Kesehatan gigi
apa saja yang sering dirasakan pada ibu hamil dan penyebabnya,
dampak yang ditimbuklan akibat kondisi Kesehatan gigi dan mulut
yang buruk yang berhubungan dengan janin, serta menyertakan
penelitian-penelitian atau data-data dari sumber yang terpercaya,
tips untuk mejaga Kesehatan gigi dan mulut selama masa
kehamilan agar terhindar dari dampak buruk yang dapat
membahayakan janin, serta mengajarka cara menyikat gigi dan
mulut yang baik dan benar. Setelah penyuluhan, penulis Kembali
membagikan kuesioner kepada peserta penyuluhan untuk
mengevaluasi tingkat pengetahuan setelah diberikan materi
penyuluhan. Dan yang terakhir, penulis melakukan pemeriksaan
gigi dan mulut kepada ibu hamil untuk mengetahui kondisi
Kesehatan gigi da mulutnya.
15
Pada kegiatan ketiga ini, didapatkan panduan perilaku
berorientasi pelayanan karena penulis bersikap ramah, sopan
santun dan memberikan yang terbaik selama melakukan
menyampaikan isi materi penyuluhan, pembagian leaflet kepada
ibu hamil merupakan upaya agar pemahaman ibu hamil mengenai
pentingnya kesehatan gigi dan mulut dapat tercapai dengan cara
yang efektif dan efisien, serta berperilaku sopan santun dan ramah
pada ibu hamil dalam meminta kesediaan untuk mengisi kuesioner.
Selain itu nilai berakhlak lainnya yaitu akuntabel karena penulis
melaksanakan tugas dengan bertanggung jawab, disiplin sesuai
degan jadwal yang telah ditetapkan dan berintegritas tinggi, serta
bernilai kompeten karena memberikan materi penyuluhan
membantu orang lain untuk belajar serta menyampaikan materi
dengan sebaik mungkin, dengan bahasa yang jelas dan materi
yang mudah utuk dipahami.
d. Kegiatan Keempat
Untuk kegiatan terakhir yaitu megevaluasi pelaksanaan
kegiatan. Pada 31 Oktober 2022, penulis merekap hasil kuesioner
sebelum dan setelah penyuluhan yang kemudian data yang telah
didapatkan dimasukkan ke dalam exel yang nantinya akan di olah
menggunakan uji statistik untuk mengetahui adakah pengaruh
pemberian edukasi sebelum dan setalah dilakukan penyuluhan.
Dan juga merekap kartu status pasien yang telah dilakkan
pemeriksaan. Pada 11 November 2022 penulis membuat laporah
hasil kegiatan, dimana data mentah yang telah didapatkan
sebelumnya kemudian di olah menggunakan uji statistik Paired
Simple T-Test kemudian data yang diperoleh dimasukkan ke
dalam tabel. Adapun hasil dari kegiatan “PAMER GIGI BUMIL”
atau Penerapan Media Informasi Edukasi Kesehata Gigi dan Mulut
pada Ibu Hamil adalah sebagai berikut :
16
Tabel 1. Hasil kuesioner pengetahuan ibu hamil sebelum dan setelah
di lakukan pemberian edukasi.
No. Variabel Jumlah Nilai p-value
respoden rerata
1 Tingkat pengetahuan 20 6.5000 0.000
sebelum penyuluhan
2 Tingat pengetahuan 20 9.4500 0.000
setelah penyuluhan
Hasil analisis paired simple t-test seperti yang disajikan pada tabel
1 diperoleh nilai rerata hasil kuesioner tigkat pengetahuan ibu hamil
sebelum penyuluhan adalah 6.5 dan hasil kuesioner pegetahua ibu
hamil setelah dilakukan penyuluhan adalah 9.4 dengan nilai signifikan
(p-value) adalah 0,000 yang dapat disimpulan bahwa terdapat
pengaruh yang signifikan terhadap pemberian edukasi Kesehatan gigi
dan mulut ibu hamil sebelum dan setelah dilakuka penyuluhan.
Hal tersebut sejalan dengan penelitian yang dilakuka Novianti D,
dkk (2021) yakni Hasil post-test menunjukkan terdapat peningkatan
rerata tingkat pengetahuan sebelum penyuluhan (80,30) dan sesudah
penyuluhan (88,46). Hal ini tercermin dari frekuensi responden yang
bernilai baik. Sebelum penyuluhan, responden yang tergolong
memiliki pengetahuan yang baik hanya 4,5% dan sesudahnya
meningkat menjadi 45,5%. Hasil tersebut menandakan bahwa
terdapat perbedaan yang bermakna antara hasil pengetahuan
sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan pada ibu hamil di wilayah
kerja Puskesmas Purwokerto Timur.16
Begitu pula penelitian yang dilakukan Ardhyanti L.P, dkk (2022)
bahwa kurang dari setengahnya pengetahuan ibu tentang kesehatan
gigi dan mulut adalah kurang yaitu sebanyak 46,7% dan yang
mempunyai pengetahuan yang baik tentang kesehatan gigi dan mulut
17
yaitu sebanyak 23,3%, sedangkan pengetahuan ibu yang cukup
sebanyak 30,0%.17
Untuk ibu hamil yang telah dilakukan pemeriksaan, memiliki rata-
rata OHIS buruk yang menandakan kondisi Kesehatan gigi dan
mulutnya banyak terdapat karang gigi dan gusi sedikit membengkak
dan sedikit kemerahan, serta banyak terdapat lubang gigi dan sisa
akar gigi yang tidak dicabut. Hal tersebut dikarenakan tingkat
pengetahuan ibu hamil mengenai kesehtatan gigi dan mulut masih
sangat rendah. Pada 14 November 2022, penulis melaporkan hasil
kegiatan kepada mentor dan merencanakan untuk pembuatan
rencana tindak lanjut berupa pembuatan kartu kontrol yang akan
diberikan kepada bidan di poli obgyn untuk dibagikan kepada ibu
hamil yang berkunjung. Kartu kontrol tersebut selain berisi catatan
kunjungan tiap trimester kehamilan, juga berisi keterangan perawatan
apa saja yang dapat dilakukan pada setiap tahapan trimester tersebut.
Pada kegiatan keempat ini, didapatkan nilai panduan perilaku
berakhlak yakni akuntabel karena hasil rekap dan penilaian kuesioner
disusun secara transparan tanpa rekayasa dan memberikan penilaian
dengan sebenarnya serta bertanggung jawab dan jujur. Kompeten
karena penulis dalam merekap dan mengolah data menggunakan uji
statistik sehingga terus berusaha untuk mengembangkan kompetensi
diri selain di bidang Kesehatan gigi dan mulut. Selain itu, juga bersikap
loyal Saat melakukan koordinasi dengan rekan kerja apalagi
Pimpinan, seorang ASN harus mampu menciptakan suasana
lingkungan kerja yang loyal, serta bersikap sopan santun dan penuh
semangat. Nilai lainnya yakni berorientasi pelayanan karena Hasil
penilaian diharapkan dapat tercapai pelayanan yang lebih baik. Serta
terwujudnya nilai kolaboratif dan harmonis antara dokter gigi dan
dokter spesialis obgyn dan bidan karena adanya kartu kontrol
Kesehatan gigi dan mulut pada ibu hamil yang akan bidan berikan ke
pasien ibu hamil juga dapat meningkatkan kunjungan di poli gigi
sehingga terjalin kerjasama dan suasana yang harmonis dengan
18
berbagai pihak. Pada penerapan panduan perilaku ini, penulis
menerapkan seluruh panduan perilaku.
E. PENUTUP
Perilaku seseorang untuk menjaga kesehatannya tidak terlepas
dari pengaruh pengetahuan. Perubahan perilaku diawali dengan adanya
pengetahuan Pemahaman pengetahuan yang baik akan menyebabkan
perubahan sikap dan selanjutnya perubahan tindakan. Salah satu cara
yang digunakan untuk membuat perubahan pada pengetahuan dan sikap
adalah melalui pemberian edukasi Kesehatan salah satunya dengan
penyuluhan. Penyuluhan kesehatan dapat dilakukan dengan berbagai
metode seperti meggunakan leaflet, banner, dan melalui sosial media.
Pemberian edukasi melalui penyuluhan meggunakan media leaflet,
banner, dan melalui sosial media dapat meningkatkan pengetahuan pada
ibu hamil di RSUD Bayorang.
19
DAFTAR PUSTAKA
2. Wati, D. I. P. S., Prasasti, A., & Widodorini. Hubungan Perilaku Ibu Hamil
dengan Kebersihan Gigi dan Mulut (OHI-S) Masa Kehamilan di
Puskesmas Pandanwangi Malang. E-Prodenta Journal of Dentistry. 2017,
1(1), 23-31.
10. Jain, K., Kaur, HK. 2015. Prevalence of Oral Lesions and Oral
Measurement of Salivary pH in The Different Trimesters of Pregnancy.
Singapore Med J. 2015;56: 54- 55:162.
20
11. Kusumawardi B. Penyait periodontal sebagai factor resiko kelahiran
premature da bayi berat lahir rendah; Stogmatognatic Jurnal Kedokteran
Gigi Uiversitas Jember: 2007. 4(1). Hal 15-17
14. Purimahua S.L, Hinga I.A.T, Limbu R, Sarina Pengaruh Media Leaflet
Terhadap Pengetahuan dan Sikap Dalam Upaya Pencegahan Covid-19
Pada Pedagang di Pasar Tradisional Oesapa Kota Kupang; E-Journal
Afiasi: Jurnal Kesehatan Masyarakat: 2022 6 (03): Hal. 192-194
15. Jatmika S.E.D, dkk. Buku Ajar Pengembangan Promosi Media Kesehatan;
Yogyakarta. K-Media. 2019. Hal 201
21
L
A
M
P
I
R
A
N
22
RANCANGAN AKTUALISASI
Isu prioritas : Kurangnya edukasi mengenai pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut pada Ibu Hamil di
Rumah Sakit Umum Daerah Banyorang
Gagasan pemecahan isu : Peningkatan pengetahuan Ibu Hamil tentang pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut
melalui PAMER GIGI BUMIL (Penerapan Media Informasi Edukasi Kesehatan Gigi Dan Mulut Ibu
Hamil Di Rumah Sakit Umum Daerah Banyorang) di Rumah Sakit Umum Daerah Banyorang
KETERKAITAN
N TAHAPAN KONTRIBUSI TERHADAP VISI DAN
KEGIATAN OUTPUT DENGAN NILI
O KEGIATAN MISI
BERAKHLAK
1 Melakukan 1. Melakukan 1. Alur 1. Saat Dengan terlaksananya koordinasi dan
pengamatan konsultasi kepada pelaksanaan melakukan persetujuan dari Pimpinan maka
awal di poli Kepala Tata kegiatan koordinasi dapat mewujudkan
obgyn Usaha selaku yang disetujui dengan rekan “Terwujudnya Masyarakat Bantaen
mengenai mentor tentang atasan kerja apalagi g yang Sejahtera Lahir Batin
riwayat kegiatan yang Pimpinan, Berorientasi pada Kemajuan,
Kesehatan seorang ASN Keadilan, Kelestarian, dan
23
gigi dan akan di harus mampu Keunggulan berbasis Agama dan
mulut ibu laksanakan bersikap Budaya Loka”
hamil Loyal,
terhadap Dengan adanya konsultasi dengan
arahan dan dokter spesialiss obgyn mengenai
keputusan rencana kegiatan, sesuai dengan misi
yang diterima. rumah sakit yaitu “1. Mewujudkan
sumber daya manusia di bidang
2. Konsultasi dengan 2. Alur 2 Melakukan kesehatan yag berkualitas”
dokter spesialis pelaksanaan komunikasi
obgyn dan bidan kegiatan dengan dokter
tentang kegiatan yang disetujui spesialis obgyn
yang akan dokter dan bidan
dilaksanakan spesialis merupakan
obgyn dan perwujudan
bidan aspek
Kolaboratif
yakni
memberikan
kesempatan
berbagai pihak
untuk
berkontribusi
dan terbuka
dan
bekerjasama
untuk
menghasilkan
nilai tambah
seta
24
terwujudnya
sikap
harmonis
dengan saling
menghargai
setiap latar
belakang dan
menciptakan
lingkungan
kerja yang
kondusif
25
2 Membuat 1. Melakukan 1. Desain 1. Membuat desain Banner dan Leaflet dapat menjadi alat
banner, dan Membuat desain banner dan yang kreatif , bantu bagi dokter gigi untuk
leaflet banner dan leaflet menarik dan melakukan penyuluhan kesehatan ibu
tentang leaflet tepat sasaran hamil sehingga selaras dengan isi rsud
pentinnya berdasarkan yaitu “1. Mewujudkan sumber daya
menjaga hasil diskusi manusia bidang Kesehatan yang
Kesehatan sehingga harus berkualitas.
gigi dan dikerjakan
mulut pada dengan
ibu hamil bertanggung
jawab
Merupakan
sikap akuntabel
2. Melakukan 1. Disetujuinya 2 Saya dan
kosultasi degan rancangan mentor konsultasi
mentor mengenai banner dan tentang rancanan
desain banner leaflet desain dan
dan leaflet yang mengusulkan ide-
akan di bagikan ide hal yang baru
saat penyuluhan yang inovatif
(adaptif)
26
2. Mencetak dan 3 Tersusunnya 3 Mencetak dan
menggandaka desain menggandakan
n banner, banner, merupakan
leaflet dan leaflet dan upaya saya
kuesioner kuesioner untuk
melakukan
yang terbaik
dalam
memahami dan
memenuhi
kebutuhan
masyarakat
(orientasi
pelayanan)
27
agar lebih
sadar dan
paham untuk
menjaga dan
memeriksakan
kesehatan gigi
dan mulutnya
(orientasi
pelayanan)
28
2. Membagikan 2 Peserta 2 Pembagian
leaflet pada ibu penyuluhan leaflet
hamil saat (ibu hamil) merupakan
dilakukan mengerti dan upaya agar
penyuluhan paham pemahaman
dengan isi ibu hamil
paparan mengenai
peyuluhan pentingnya
kesehatan gigi
dan mulut
dapat tercapai
dengan cara
yang efektif
dan efisien.
(Beriorientasi
pelayanan).
29
dengan nilai
berorientasi
pelayanan
30
3. Melaporkan hasil 3 Tersedianya 3 Saat
kegiatan kepada dokumentasi melakukan
mentor pelaporan koordinasi
kegiatan dengan rekan
kepada kerja apalagi
mentor Pimpinan,
seorang ASN
harus mampu
menciptakan
suasana
lingkungan
kerja yang
loyal, serta
bersikap sopan
santun dan
penuh
semangat
31
MATRIKS AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR ASN
TOTA L
KEG. KEG. KEG. KEG. TOTA L
INDIK
NILAI 1 2 3 4 NILAI
ATOR
DASAR ASN INDIKATOR
4
1 2 3 1 2 3 4 1 2 3 1 2 3
Tidak menyalahgunakan
kewenangan jabatan
32
Membantu orang lain belajar
3
Melaksanakan tugas dengan
1
kualitas terbaik
33
Cepat menyesuaikan diri
menghadapi perubahan 3
Bertindak proaktif
1
Memberi kesempatan kepada
berbagai pihak untuk 1
berkontribusi
Terbuka dalam bekerja sama
Kolaboratif menghasilkan nilai tambah 1 3
Menggerakkan pemanfaatan
berbagai sumber daya untuk 1
tujuan bersama
TOTAL 28
34
Tabel Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi
35
HASIL PELAKSANAAN AKTUALISASI
KEGIATAN 1
Daftar isi
36
KEGIATAN 1 Melakukan pengamatan awal di poli obgyn
mengenai riwayat Kesehatan gigi dan mulut
ibu hamil
Waktu Pelaksanaan 17-22 Oktober 2022
Capaian Kegiatan Terlaksana
Hasil/ Output Lembar persetujuan dari pimpinan untuk
melaksanakan kegiatan aktualisasi, notulensi
hasil pertemuan
Lampiran Foto dan Dokumen
Tahapan Kegiatan
1. Melakukan pertemuan, membahas rencana kegiatan dan meminta
izin ke pimpinan untuk melaksanakan kegiatan aktualisasi
Dokumentasi Kegiatan
37
3. Konsultasi dengan dokter spesialis obgyn dan bidan tentang
kegiatan yang akan dilaksanakan
38
Keterkaitan dengan nilai BerAKHLAK dan Peran ASN
a. Akuntabel
Dalam melaksanakan sebuah kegiatan dibutuhkan perencanaan
yang outputnya adalah surat izin sebagai tanda persetujuan dari
pimpinan sebagai dasar untuk melakukan kegiatan yang akan
dipertanggung jawabkan
b. Loyal
Melakukan konsultasi dengan mentor seorang ASN harus
mampu bersikap loyal, terhadap arahan dan keputusan yang
diterima.
c. Kolaboratif
Melakukan komunikasi dengan dokter spesialis obgyn dan bidan
merupakan perwujudan aspek kolaboratif yakni memberikan
kesempatan berbagai pihak untuk berkontribusi dan terbuka dan
bekerjasama untuk menghasilkan nilai tambah.
d. Harmonis
Saling menghargai setiap latar belakang dan menciptakan
lingkungan kerja yang kondusif antara pkter gigi, dokter spesialis
obgyn dan bidan.
e. Akuntabel
Kemudian pada saat menetapkan jadwal dan tempat
pelaksanaan penyuluhan Sesuai dengan nilai akuntabel, yaitu
bertanggung jawab dalam membuat dan menetapkan jadwal
kegiatan sesuai hasil diskusi
f. Berorientasi pelayanan
Pada saat mencari referensi untuk di masukkan ke materi
edukasi dan membuat desain
g. Adaptif
Melakukan perbaikan tiada henti melalui referensi yang di
dapatkan dan terus berinovasi dalam mengembangkan
kreatifitas dalam membuat desain yang menarik dan mudah
dipahami oleh pembaca.
39
HASIL PELAKSANAAN AKTUALISASI
KEGIATAN 2
Daftar isi
40
KEGIATAN 2 Membuat banner, leaflet, kuesioner,
dan materi edukasi di social media
tentang pentinnya menjaga Kesehatan
gigi dan mulut pada ibu hamil
Waktu Pelaksanaan 24-28 Oktober 2022
Capaian Kegiatan Terlaksana
Hasil/ Output Desain Banner, leaflet, kuesioner, dan
desain materi edukasi sosial media yang
telah disetujui oleh mentor
Lampiran Banner, leaflet, kuesioner, dan desain
materi edukasi sosial media
Tahapan Kegiatan
1. Membuat desain banner dan leaflet
41
3. Melakukan kosultasi degan mentor mengenai desain banner,
leaflet dan kuesioner yang akan di bagikan saat penyuluhan
42
5. Memajang banner di depan ruangan poli obgyn
Gambar 2.6 Banner yang terpajang di depan ruang antara poli obgyn
dan poli gigi
a. Kompeten
Meningkatkan kompetensi diri degan mencari referensi dari
jurnal-jurnal ilmiah untuk di masukkan ke materi leaflet dan
banner.
b. Adaptif
Terus berinovasi dalam mengembangkan kreatifitas dalam
membuat desain yang menarik, mudah dipahami oleh pembaca
dan tepat sasaran
c. Akuntabel
Melaksanakan tugas dengan bertanggung jawab dan cermat.
d. Loyal
Konsultasi dengan mentor terkait desain yang telah dibuat
termasuk kedalam sikap loyal karena senantiasa mendengar
arahan dari atasan terkait saran atau masukan mengenai desain
yang telah penulis buat.
e. Berorientasi pelayanan
Mencetak dan menggandakan banner dan leaflet termasuk ke
dalam nilai kolaboratif ber orientasi pelayanan karena mencetak
dan menggandakan merupakan upaya penulis untuk melakukan
yang terbaik dalam memahami dan memenuhi kebutuhan
masyarakat.
f. Kolaboratif
Memberikan kesempatan berbagai pihak untuk berkontribusi dan
bekerjasama untuk menghasilkan nilai tambah.
43
Lampiran
44
Gambar 2.8. Desain banner yang telah disetujui mentor
45
Gambar 2.9. Lembar kuesiner yang telah disetujui mentor
46
HASIL PELAKSANAAN AKTUALISASI
KEGIATAN 3
Daftar isi
47
KEGIATAN 3 Melakukan kegitan penyuluhan kepada ibu
hamil menggunakan media informasi banner
disertai pembagian leaflet dan kuesioner
Waktu Pelaksanaan 29 Oktober 2022
Capaian Kegiatan Terlaksana
Hasil/ Output 1. Ibu hamil yang mengikuti penyuluhan paham
terhadap materi penyuluhan dan isi dari leaflet
2. Kuesioner yang dibagikan sebelum dan
sesudah penyuluhan.
Lampiran Dokumentasi penyuluhan
Tahapan Kegiatan
1. Melakukan penyuluhan kepada ibu hamil dengan media banner
mengenai pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut.
Dokumentasi Kegiatan
48
2. Membagikan leaflet dan kuesioner pretest dan posttest pada ibu
hamil
49
Keterkaitan dengan nilai BerAKHLAK dan Peran ASN
a. Berorientasi Pelayanan
- Bersikap ramah, sopan santun dan memberikan yang terbaik
selama melakukan menyampaikan isi materi penyuluhan,
- Pembagian leaflet kepada ibu hamil merupakan upaya agar
pemahaman ibu hamil mengenai pentingnya kesehatan gigi
dan mulut dapat tercapai dengan cara yang efektif dan efisien
- Berperilaku sopan santun dan ramah pada ibu hamil dalam
meminta kesediaan untuk mengisi kuesioner
b. Akuntabel
Melaksanakan tugas dengan bertanggung jawab, disiplin sesuai
degan jadwal yang telah ditetapkan dan berintegritas tinggi
c. Kompeten
Memberikan materi penyuluhan membantu orang lain untuk
belajar serta menyampaikan materi dengan sebaik mungkin,
dengan bahasa yang jelas dan materi yang mudah utuk
dipahami.
Lampiran
50
Gambar 3.5. Kuesioner yang telah diisi sebelum dan setelah kegiatan
penyuluhan
Gambar 3.6. Hasil pemeriksaan status Kesehatan gigi dan mulut ibu hamil
setelah penyuluhan
51
HASIL PELAKSANAAN AKTUALISASI
KEGIATAN 4
Daftar isi
52
KEGIATAN 4 Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan
Waktu Pelaksanaan 31Oktober dan 8-6 November 2022
Capaian Kegiatan Terlaksana
Hasil/ Output 1. Hasil penilainan kuesioner
2. Hasil rencana tingkat lanjut
Lampiran Penilaian kuesioner, kartu status pemeriksaan
gigi dan mulut ibu hamil
Tahapan Kegiatan
1. Mengumpulkan data hasil penilaian kuesioner dan
pemeriksaan status Kesehatan gigi dan mulut ibu hamil
53
3. Melaporkan hasil kegiatan kepada mentor
54
b. Kompeten
Dalam merekap dan mengolah data menggunakan uji statistik
sehingga terus berusaha untuk mengembangkan kompetensi diri
selain di bidang
c. Loyal
Saat melakukan koordinasi dengan rekan kerja apalagi
Pimpinan, seorang ASN harus mampu menciptakan suasana
lingkungan kerja yang loyal, serta bersikap sopan santun dan
penuh semangat.
d. Beeorientasi pelayanan
Hasil penilaian diharapkan dapat tercapai pelayanan yang lebih
baik.
e. Kolaboratif dan harmonis
Terwujudnya nilai kolaboratif dan harmonis antara dokter gigi dan
dokter spesialis obgyn dan bidan karena adanya kartu kontrol
Kesehatan gigi dan mulut pada ibu hamil yang akan bidan
berikan ke pasien ibu hamil juga dapat meningkatkan kunjungan
di poli gigi sehingga terjalin kerjasama dan suasana yang
harmonis dengan berbagai pihak.
Lampiran
Gambar 4.6. Kartu kontrol yang akan dibagikan ke ibu hamil yang berkunjung
ke poli obgyn yang akan diselipkan ke buku KIA
55
Gambar 4.7 Desain Kartu Kontrol
56
57
58