Anda di halaman 1dari 8

Lbm 2

Kata sulit

1. Kehamilan
Kehamilan merupakan peristiwa yang membahagiakan bagi seorang wanita di dalam
pernikahan.
• Pada masa kehamilan terjadi beberapa perubahan baik secara fisik maupun
fisiologis. Perubahan ini terjadi karena tubuh mempersiapkan diri untuk proses
melahirkan serta untuk perkembangan janin.
• Perubahan yang terjadi dapat mempengaruhi sistem dalam tubuh yang
berdampak terhadap fi siologis bagian-bagian tubuh termasuk rongga mulut.
Kesehatan rongga mulut dapat menggambarkan kesehatan dan kualitas hidup
seseorang
• Pada masa kehamilan terjadi peningkatan kadar asam di dalam rongga mulut,
dan jika wanita hamil mengalami mual dan muntah maka dapat mengakibatkan
paparan asam lambung pada gigi dan gingiva
2. Trimester
Usia kehamilan normal dan sehat selama 280 hari atau 40 minggu, dan dapat di bagi
menjadi tiga trimester.
• Trimester I Kehamilan trimester pertama adalah keadaan mengandung embrio
atau fetus didalam tubuh 0 – 14 minggu.
• Trimester II Kehamilan trimester kedua adalah mengandung embrio atau fetus
dalam tubuh 14- 28 minggu. Pada trimester kedua janin berkembang menuju
maturasi, maka pemberian obat- obatan harus dijaga agar jangan menganggu
pembentukan gigi geligi janin seperti antibiotika, tetrasiklin, klindamisi
• Trimester ketiga adalah keadaan mengandung embrio atau fetus di dalam tubuh
pada 28 – 40 minggu. Peningkatan hormon estrogen dan progestero nmemuncak
pada trimester ini.
3. Pembesaran Gingiva
• Pembesaran gingiva atau yang sering dikenal dengan istilah gingiva enlargement
adalah jaringan gusi membesar secara berlebihan di antara gigi dan atau pada
daerah leher gigi.
• Dahulu pembesaran gingiva disebut sebagai hypertrophic gingivitis atau gingiva
hyperplasia. Hiperplasi adalah penambahan jumlah sel dan hipertropi adalah
peningkatan ukuran sel. Karena hiperplasi dan hipertrofi hanya bisa didiagnosis
secara histologis dan memerlukan analisis mikroskopis jaringan, maka istilah
pembesaran gingiva lebih tepat digunakan untuk menerangkan keadaan ini.
4. Bau mulut
5. Mukosa mulut kering

1. Sebutkan Faktor factor yang mempengaruhi keadaan ibu hamil pada scenario
a) peningkatan hormon mengakibatkan pelepasan histamin dan enzim proteolitik sehingga
peradangan gusi semakin meningkat. Keadaan ini ditandai dengan papila interdental yang
memerah, bengkak, mudah berdarah disertai plak dan kalkulus yang mengakibatkan
gingiva mengalami peradangan
b) local= plak dan kalkulus pada masa kehamilan dapat mempengaruhi gingivitis pada ibu
hamil. Bakteri dalam plak yang menumpuk meyebabkan gusi menjadi meradang dan
mudah berdarah saat menyikat gigi.
c) Perilaku kesehatan mulut selama kehamilan seperti kebersihan mulut, konsumsi
makanan manis memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kesehatan mulut ibu hamil.
tidak semua ibu hamil menggosok gigi dua kali sehari karena perilaku menggosok giginya
salah. kurangnya pemeliharaan kebersihan gigi dan mulut disebabkan perilaku ibu hamil
kemungkinan disebabkan oleh sikap dan perilaku ibu hamil yang kurang peka dalam
pemeliharaan Kesehatan gigi dan mulutnya serta kurang mendapatkan pengetahuan
tentang pentingnya menjaga Kesehatan gigi dan mulut pada saat kehamilan.
Factor sesuai trimester kehamilan

1 2 3
Peningkatan asam dalam mulut Perubahan
, hormone = Pembengkakan gusi
teejadi plak = peradangan pada gusi, warnanya
Ketika menggosok gigi karena timbulnya kemerahmerahan dan mudah
pendarahan di gusi atau ibu terlalu Lelah berdarah terutama pada waktu
dengan kehamilan sehingga menyikat gigi; timbulnya benjolan
menyebabkan ibu hamil malas pada gusi (diantara dua gigi)
menggosok gigi. Keadaan ini dengan terutama yang berhadapan dengan
sendirinya akan menambah penumpukan pipi. Pada keadaan ini warna gusi
plak sehingga memperburuk tingkat menjadi merah keunguan sampai
kebersihan gigi dan mulut ibu hamil. warna merah kebiruan, mudah
berdarah dan gigi terasa goyang,
dapat membesar hingga menutup
gigi.

2. Sebutkan dan jelaskan serta berikan dampak hormone yang mempengaruhi


keadaan ibu hamil di scenario ?Larisa

Peningkatan hormone esterogen =

1. Mual muntah
2. Perubahan pigmentasi kulit, sebagian Mama bisa mengalami wajah bercahaya
selama kehamilan, atau sering disebut pregnancy glow
3. Pusing, ini sebagai akibat pelebaran pembuluh darah selama kehamilan

3. Bagaimana patogenesis kelianan rongga mulut yang timbul akibat kehamilan?


dinda
• Interaksi antara bakteri dan hormon dapat menimbulkan perubahan pada komposisi plak
dan berperan penting pada proses peradangan gingiva.
• Konsentrasi bakteri subgingiva berubah menjadi bakteri anaerob dan jumlahnya
meningkat selama masa kehamilan.
• Bakteri yang meningkat drastis selama masa kehamilan adalah P.intermedia.
Peningkatan ini erat kaitannya dengan tingginya kadar estrogen dan progesteron di dalam
tubuh.
• Selain itu terdapat penurunan sel limfosit-T yang matang yang merupakan salah satu
faktor yang menyebabkan perubahan respon jaringan terhadap plak.
• Selain peningkatan jumlah P. intermedia, kadar progesteron yang meningkat selama
masa kehamilan juga dapat memicu terjadinya peradangan gingiva dengan menghambat
produksi interleukin-6 (IL-6).
• Interleukin-6 berfungsi menstimulasi diferensiasi limfosit B, limfosit T dan mengaktifk an
sel makrofag dan sel NK, dimana sel-sel tersebut berperan menyerang dan
memfagositosis bakteri yang masuk ke sirkulasi darah, sehingga dengan dihambatnya
produksi IL-6 mengakibatkan gingiva rentan terhadap peradangan.
• Progesteron juga merangsang produksi prostaglandin (PGE2) dimana PGE2 merupakan
mediator yang poten dalam respon infl amasi.
• Prostaglandin sendiri berperan sebagai imunosupresan, sehingga mengakibatkan
peradangan gingiva semakin meningkat.
4. Bagaimana penatalaksanaan rongga mukut pasien dengab kondisi hamil? Rateh
Penatalaksanaan gingivitis gravidarum yang dapat dilalukan selama kehamilan hanya
untuk mengurangi faktor primer akibat iritasi lokal seperti penumpukan plak atau kalkulus
dengan melakukan tindakan Scalling USS pada trimester kedua yang merupakan periode
paling aman untuk melakukan perawatan gigi rutin pada ibu hamil. Selain itu, dapat
diberikan mengenai Dental Health Education mengenai cara menjaga kebersihan rongga
mulut yang baik dan benar.
Obat obat

5. Bagaimana prevalensi dari manifestasi oral pada kondisi kehamilan ? putri


Gingivitis yang ringan umumnya tidak di perhatikan karena tidak menimbulkan rasa sakit
dan gangguan fungsi, tetapi jika keadaan ini tidak segera di rawat, perkembangan bakteri
patogen akan semakin meningkat sehingga dapat terjadinya periodontitis bahkan sampai
kehilangan gigi. Prevalensi gingivitis dapat berkurang seiring dengan meningkatnya
status kebersihan mulut yang baik, konsumsi fluor yang mencukupi, diet yang baik,
perawatan dan pemeliharaan kesehatan yang baik wanita hamil yang mengalami
penyakit periodontal dengan presentase 50- 70% pada usia kehamilan bulan ke-2 dan
ke-8.

6. Bagaimana kondisi rongga mulut pada pasien dapat berkaitan dengan kondisi
kehamilannya dan mengapa hal tersebut dapat saling berkaitan? Izhar vira
7. Apa saja upaya ibu hamil agar terhindar dari kondisi rongga mulut seperti di
skenario? Vira
• Menyikat gigi secara baik, benar, dan teratur.
Supaya kebersihan gigi dan mulut lebih terjaga, ibu hamil juga dianjurkan untuk
menggunakan alat bantu sikat gigi seperti sikat lidah, sikat gigi interdental, obat kumur,
pasta gigi yang mengandung fluor dan benang gigi. Penggunaan obat kumur
dianjurkan untuk ibu hamil sesuai dengan indikasinya. Penggunaan obat kumur harus
dibawah pengawasan dan petunjuk dokter gigi agar tidak menimbulkan efek samping,
seperti terjadinya pewarnaan gigi dan terganggunya keseimbangan flora normal
rongga mulut.
• Mengkonsumsi makanan yang bergizi dan seimbang.
Seorang ibu hamil sangat dianjurkan untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi
secara seimbang sesuai dengan prinsip pedoman gizi seimbang atau angka
kecukupan gizi, supaya mempunyai daya tahan tubuh yang baik serta dapat menjaga
janinnya agar dapat tumbuh dan berkembang dengan sehat dan sempurna.
• Menghindari makanan yang manis dan lengket.
• Memeriksakan diri ke fasilitas pelayanan kesehatan gigi.
Pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut harus dilakukan secara berkala, baik pada saat
merasa sakit maupun pada saat tidak ada keluhan. Bahkan idealnya, pemeriksaan
kesehatan gigi dan mulut dilakukan apabila seseorang berencana atau sedang
mengharapkan kehamilan, sehingga pada saat dia hamil kondisi kesehatan gigi dan
mulutnya dalam keadaan baik. Apabila ibu hamil merasakan adanya keluhan pada gigi
dan mulutnya, maka harus sesegera mungkin mendatangi fasilitas pelayanan
kesehatan gigi untuk mendapatkan pemeriksaan dan perawatan gigi agar ibu hamil
terhindar dari terjadinya penyakit gigi dan mulut yang semakin parah.

8. Apa saja yang harus diperhatikan oleh drg dalam menangani pasien ibu hamil? Ale
Ketika seorang wanita hamil mengunjungi klinik gigi, setelah memeriksa pasien, dokter
gigi harus memberi tahu mereka tentang perubahan yang mereka harapkan selama masa
kehamilan mereka. Jelaskan juga kepada pasien tentang bagaimana menghindari
masalah yang mungkin timbul dari perubahan ini. Pada wanita hamil hanya kebutuhan
gigi darurat yang harus dipertimbangkan. Ada kemungkinan beberapa situasi darurat
ditemui di klinik gigi saat merawat pasien hamil
Sebagai seorang dokter gigi kita harus tahu bagaimana mendiagnosis kondisi darurat ini.
Seluruh periode kehamilan dibagi menjadi tiga tahap tergantung pada perkembangan
janin dalam tubuh ibu. Semua perawatan gigi harus didasarkan
pada tiga tahap ini
a) Selama trimester pertama, perkembangan organ bayi berlangsung. Disebut
sebagai organogenesis. Kali ini lebih sensitif terhadap radiasi dan bahan kimia.
Malformasi dan aborsi spontan adalah komplikasi selama periode ini.
b) Trimester kedua dan paruh pertama trimester ketiga adalah waktu teraman untuk
perawatan gigi perlakuan. Perawatan periodontal sederhana, perawatan preventif
dan restoratif sederhana prosedur akan membantu untuk mengontrol lebih lanjut
setiap infeksi aktif. Lebih baik menghindari perawatan gigi yang kompleks dan
elektif sampai setelah melahirkan
c) Pada trimester ketiga posisi ibu di kursi gigi dapat menyebabkan keadaan darurat
di klinik gigi. Posisi kursi gigi harus dikontrol dan dipantau saat bekerja. Posisi
terlentang dapat menyebabkan janin menyumbat suplai darah dari kembali ke
jantung yang menyebabkan hilangnya kesadaran. Hal ini disebabkan selama
posisi terlentang, rahim gravid terletak tepat di atas aorta dorsal dan vena cava
dan terkompresi menyebabkan penurunan curah jantung, venus return dan aliran
darah ut. Hal ini menyebabkan hipotensi. Kondisi ini disebut juga Sindrom
Hipotensi 35/45 atau Sindrom Vena Cava. Pada scaling trimeste ketiga dan
profilaksis oral akan meminimalkan perubahan hormonal gingiva

Manifestasi oral

1. Gingivitis kehamilan merupakan manifestasi oral yang paling sering terjadi


selama masa kehamilan. Gingivitis kehamilan mempunyai gambaran klinis
berupa marginal gingiva dan papila interdental yang berwarna merah
terang sampai merah kebiruan, permukaannya licin dan mengkilap,
berkurangnya kekenyalan dan mudah berdarah. Perubahan yang jelas
terlihat pada bulan kedua kehamilan, dan mencapai puncaknya pada bulan
kedelapan, serta akan berkurang setelah melahirkan. Selain gingivitis
kehamilan, salah satu bentuk perubahan yang terjadi pada gingiva selama
masa kehamilan adalah epulis gravidarum atau disebut juga granuloma
pyogenic
Gingivitis merupakan keadaan yang menyebabkan iritasi, dan
mengakibatkan terjadinya pendarahan yang berlebihan pada gingiva.
Pendarahan sering terjadi setelah penyikatan gigi sehinggal terkadang
ibu mengabaikan oral hygine. Gingivitis dibagi menjadi dua periode :
a) Saat trimester pertama, diakibatkan produksi gonadotropin
meningkat.
b) Saat trimester ketiga, diakibatkan saat tingkat estrogen dan progesteron
paling tertinggi. Dan merupakan yang terparah
2. Epulis gravidarum merupakan lesi yang tumbuh dengan cepat dan jinak,
dan biasanya terjadi pada trimester pertama kehamilan. Epulis gravidarum
biasanya ditandai dengan lesi berwarna merah cerah dan banyak
vaskularisasi yang kadang memiliki fl ek putih di permukaannya, biasanya
bertangkai dan dapat mencapai diameter 2 cm, serta tidak menimbulkan
rasa sakit sehingga tidak menimbulkan keluhan berarti selain karena
ukurannya.Meskipun dapat timbul pada setiap lokasi di gingiva, epulis
gravidarum kebanyakan timbul di papila interdental, dan umumnya lebih
sering di daerah labial pada rahang atas. Gigi yang berdekatan dengan
epulis dapat bergeser dan menjadi lebih mudah goyang, meskipun
kerusakan tulang jarang terjadi di sekitar gigi yang berdekatan dengan
epulis
3. coated tongue yang merupakan manifestasi oral karena adanya retensi
debris serta pigmen yang berasal dari makanan dan biasanya disebabkan
oleh kebiasaan diet makanan lunak serta kebersihan gigi dan mulut yang
buruk.5 Faktor etiologi berupa stres dan kurangnya asupan nutrisi sebagai
dampak dari perubahan pola makan juga dapat memicu adanya
manifestasi oral berupa geographic tongue. Fissured tongue yang
merupakan komplikasi dari geographic tongue mungkin saja terjadi.
Defisiensi nutrisi pada ibu hamil juga dapat memicu terjadinya RAS atau
biasa disebut juga sebagai stomatitis aftosa rekuren
4. cheilitis angularis yang faktor predisposisinya meliputi kebersihan gigi dan
mulut yang buruk, serta defisiensi nutrisi berupa vitamin B.7 Atrophic
glossitis juga merupakan tanda dari kekurangan nutrisi terkait kekurangan
vitamin B12, zat besi, asam folat, riboflavin dan niacin sehingga manifestasi
oral berupa atrophic glossitis pada ibu hamil mungkin saja terjadi.8 Faktor
etiologi berupa stres pada ibu hamil juga memiliki keterkaitan dengan
terjadinya cheilitis exfoliative. Faktor pemicu terjadinya cheilitis exfoliative
juga dapat berupa mikroorganisme di rongga mulut, serta kebiasaan
menggigit bibir

Anda mungkin juga menyukai