Anda di halaman 1dari 3

Gigiku Berwarna

Pasien wanita, usia 16 tahun, datang ke klinik gigi ditemani ibunya. Pasien mengeluhkan
beberapa gigi depan dan belakang berwarna kekuningan dengan garis kehitaman, serta gigi
depan atas sebelah kiri terlihat patah dan berwarna keabuan. Pasien menceritakan bahwa 2
tahun yang lalu dia pernah terjatuh sehingga gigi depan atas terbentur lantai. Ibu pasien juga
bercerita bahwa dulu saat hamil, ibu pasien sering mengkonsumsi obat antibiotik. Pada
pemeriksaan intra oral didapatkan gigi 46 dan 36 terdapat tumpatan amalgam dan terlihat
warna gigi mulai menghitam. Pasien ingin gigi tersebut dirawat karena merasa minder jika
mengobrol dengan teman-temannya.
Kata kunci: gigi berwarna kuning dengan garis kehitaman, gigi patah dan berwarna keabuan,
gigi berwarna hitam dengan tumpatan amalgam.

Referensi:
Garg N, Garg A. 2015. Textbook of operative dentistry 3rded.Jaypee Brother Medical
Publisher.
Heymann, Harald, Edward J. Swift, Andre V. Ritter, and Clifford M. Sturdevant. 2013.
Sturdevant's art and science of operative dentistry. St. Louis, Mo: Elsevier/Mosby.

I. TERMINOLOGI
1. Gigi Menguning: Perubahan warna pada gigi menjadi kekuningan akibat zat-zat
tertentu atau sebab-sebab lain.
Penyebab gigi menguning, diantaranya: Antibiotik
2. Tumpatan Amalgam: Campuran aloi dengan merkuri yang mengalami reaksi
amalgamasi atau triturasi. Bahan amalgam merupakan bahan tambal paling kuat
terhadap tekanan kunyah dan dapat bertahan lama di dalam rongga mulut.
Komponen utama: perak dan timah, seng, emas, paladium, indium, merkuri.
Efek samping: amalgam tattoo
3. Obat Antibiotik: Merupakan sekelompok obat yang antagonis terhadap
pertumbuhan mikroorganisme. Mencegah infeksi bakteri pada manusia. Mempunyai
efek menekan dari proses biokimia dari mikroorganisme.
Beberapa jenis antibiotik seperti tetrasiklin dan doxysiclin dapat menyebabkan efek
samping, salah satunya berupa pewarnaan gigi pada anak.
II. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah terdapat hubungan antara ibu yang mengonsumsi antibiotik dengan kasus
pada pasien?
2. Apa diagnosis pasien berdasarkan pada kasus?
3. Apa saja yang menyebabkan pewarnaan pada gigi-gigi anak tersebut?
4. Apa saja klasifikasi perubahan warna pada gigi?
5. (Primalita) Apa hubungan gigi patah dengan perubahan warna gigi menjadi
keabuan?
6. (Gempita) Apa saja penyebab tumpatan gigi pasien mengalami perubahan warna?
7. (R. Bagus M.) Apa saja perawatan yang dapat dilakukan terhadap anak tersebut?
8. (Natasya) Apa saja pemeriksaan yang diperlukan untuk kasus di atas?
III. HIPOTESIS
1. Penyebab perubahan warna pada gigi adalah antibiotik seperti tetrasiklin. Memiliki
kemampuan berikatan dengan senyawa dan terdeposit pada gigi, yang pada akhirnya
menyebabkan pigmentasi pada gigi. Sehingga obat ini dilarang untuk dikonsumsi
oleh ibu yang mengandung dan anak-anak. Pemakaian rutin dalam jangka panjang
dapat mengganggu imun dan perusakan tulang. Tetrasiklin mnyebabkan 4 tingkat
perubahan warna, derajat 1: warna abu-abu muda dan kuning coklat, derajat 2: gelap
dan abu-abu dan tidak ada pita, derajat 3: abu-abu dan memiliki tampakan pita,
derajat 4: gelap.
2. Pewarnaan derajat 3, Nekrosis pulpa pada gigi anterior kiri, Tetrasiklin staining,
Amalgam staining
3. Penyebab perubahan pada warna gigi anak tersebut: a. Konsumsi antibiotik oleh
ibunya pada saat mengandung anak tersebut, b. Konsumsi makanan seperti the atau
kopi, c. Memiliki kebiasaan merokok, d. Karies gigi. Diskolorasi dapat terjadi akibat
deposisi bakteri kromogen. Penyebab lain: tumpatan amalgam
4. Klasifikasi:
Intrinsik: perubahan warna pada permukaan dalam gigi, sistemik karena cacat
genetik, lokal karena hemoragik pulpa dan resorpsi akar.
Ekstrinsik: perubahan warna pada permukaan luar gigi, akibat zat tertentu seperti
amalgam. Metalik: terjadi pada pekerja tambang logam, pekerja menghirup garam
metalik. Non-metalik: Teh, kopi, tar, dan rokok.
Internalisasi terjadi karena perubahan warna ekstrinsik yang bergabung pada
substansi gigi yang rusak.
5. Hubungan gigi patah dengan diskolorasi: Trauma gigi menyebabkan pembuluh
darah pecah, dan dapat menyebabkan kematian pulpa akibat kurangnya suplai
nutrisi. Tingkat/derajat pewarnaan berhubungan dengan seberapa lama pulpa
tersebut mati. Perdarahan pada ruang pulpa, produk darah akan masuk ke tubuli
dentin, hemoglobin akan mengubah warna gigi.
6. Penyebab tumpatan merubah warna gigi: Amalgam yang semakin lama berada di
rongga mulut akan mengalami reaksi kimia, dan perlahan akan melepaskan pigmen
dari material filling ke sekitar gigi dan jaringannya
Perubahan warna gigi menjadi abu-abu, amalgam tembaga akan merubah warna gigi
menjadi noda hitam ke biru-biruan hingga hitam
7. Perawatan: Bleaching, namun pada kasus tetrasiklin staining tidak dianjurkan
bleaching, cara lain adalah dengan veneer/mahkota gigi tiruan. Perawatan pada gigi
yang patah dapat melibatkan perawatan saluran akar, diikuti oleh
penumpatan/mahkota.
8. Pemeriksaan yang diperlukan:
a. Subjektif
Anamnesis, keluhan utama, keluhan pendukung, riwayat, kebiasaan buruk.
b. Objektif
Inspeksi dengan melihat perubahan warna melihat adanya ekimosis pada
jaringan lunak, melihat disposisi rahang, melihat trauma, deskripsi deformitas
pada gigi, Palpasi dengan meraba mobilitas gigi, Perkusi untuk menunjukan
keterlibatan penyakit periodontal, uji sensitivitas untuk menentukan vitalitas
pulpa, pemeriksaan fraktur gigi dengan transiluminasi dan tes gigit. Penunjang
meliputi: radiografi periapikal, OPG.
IV. PETA KONSEP

Mekanisme
terjadinya
diskolorasi

Penegakkan Definisi dan Etiologi,


diagnosis Diskolorasi
Klasifikasi
pada Gigi

Tatalaksana sesuai
Bleaching
kasus

V. SASARAN BELAJAR
Mengetahui, memahami, dan menjelaskan:
1. Definisi diskolorasi pada gigi
2. Etiologi dan klasifikasi diskolorasi pada gigi sesuai kasus
3. Mekanisme terjadinya diskolorasi sesuai kasus (Tetrasiklin, Nekrosis Pulpa,
Amalgam Staining)
4. Diagnosis dan rencana perawatan pada kasus
5. Macam-macam teknik bleaching, bahan-bahan bleaching, efek samping

Anda mungkin juga menyukai