Anda di halaman 1dari 4

Seminar Bidang Ilmu Bedah Mulut

Hari, tanggal seminar

Judul seminar :
Pemateri : Mirantini Aprilisna (G4B0150....)
Scholastika Risti S (G4B015....)
Ichfazh Adisetya (G4B015....)
Derrida Magista P (G4B015....)
Farikha Liqna N (G4B015.....)
Pembimbing : drg. Pratiwi Nur Widyaningsih
Moderator : drg. Pratiwi Nur Widyaningsih

Pembimbing,

drg. Pratiwi Nur Widyaningsih


NIP.

1
Kerusakan Jaringan Periodontal yang berhubungan dengan Anemia Defisiensi Desi dan Vitamin B12

Hatipoglu H., Hatipoglu M.G., Cagirankaya L.B., Caglayan F.

Reviewer :
1Mirantini A.L., 1Scholastica R.S., 1Ichfazh A.S., 1Derrida M.P., 1Farikha L.N., 2Pratiwi Nur Widyaningsih

1Mahasiswa Profesi Dokter Gigi, Kedokteran Gigi, Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto
2Bagian Bedah Mulut, Kedokteran Gigi, Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto
Alamat korespondensi: Jl. Dr. Soeparno, Gedung E, Kampus Unsoed Karangwangkal
email: ichfazh@gmail.com

ABSTRACT
Penyakit periodontal dibagi menjadi dua kategori yaitu gingivitis dan periodontitis. Penyebab utama yaitu plak namun semakin parah bila pasien memiliki penyakit sistemik.
Kasus : Pasien wanita 23 tahun mengeluhkan gigi goyang. Pemeriksaan subjektif pasien menderita anemia defisiensi zat besi. Pemeriksaan objektif kedalaman poket
mencapai 10 mm dengan perdarah signifikan. Terapi berupa injeksi IM 1000µg/hari cyanocobalamite, berkumur dengan Chlorhexidine gluconate 0,2%, dan antibiotik
dengan Amoxicillin/Clavulanic acid 100 mg. Diskusi :. Kesimpulan :
Kunci: Periodontitis, Anemia
PENDAHULUAN sistemik yang spesifik. Pasien bukan seorang perokok dan bukan
Penyakit periodontal merupakan salah satu penyakit yang pengguna obat-obatan. Pemeriksaan intraoral, mukosa dan gingiva
sangat meluas dalam kehidupan masyarakat dan umumnya terlihat pucat. Perdarahan periodontal terjadi secara signifikan dan
menyebabkan tanggalnya gigi akibat inflamasi dari bakteri yang bernanah, pada saat probing kedalaman sulkus sedalam 10mm.
menghasilkan kerusakan progresif pada jaringan penunjang gigi. Kebersihan mulut pasien baik, dengan kumpulan sedikit plak dan
Secara umum penyakit periodontal dapat dibagi menjadi dua kategori kalkulus. Penurunan tulang alveolar ditunjukkan melalui pemeriksaan
utama yaitu gingivitis dan periodontitis. Gingivitis adalah bentuk radiografis (gambar 1). Selama pemeriksaan gigi dan evaluasi sistemik,
penyakit periodontal yang ringan, dengan tanda klinis gingiva berwarna pasien mengeluh mudah kelelahan dengan gerakan dan perdarahan
merah, membengkak dan mudah berdarah, sedangkan periodontitis menstruasi berlebihan selama periode terakhirnya. Saat konsultasi
ditandai dengan kehilangan perlekatan dan pembentukan poket yang kesehatan, pasien di diagnosa mempunyai anemia defisiensi zat besi
disebabkan oleh perkembangan bakteri patogen dan penurunan dan kekurangan vitamin B12. Perawatan gigi ditunda sampai terjadi
mekanisme pertahanan diri pada penderita.1 perubahan pada kondisi sistemik tersebut. Pengganti zat besi diberikan
Penyebab penyakit periodontal adalah plak sehingga dengan kapsul ferroglycine sulphate. Defisiensi vitamin B12 dipulihkan
penyakit periodontal sering juga disebut dengan penyakit plak. Plak dengan injeksi IM 1000µg/hari cyanocobalamite untuk 5 hari, setelah
pada gigi adalah suatu lapisan lunak yang terdiri atas kumpulan itu dilanjutkan 1000µg/hari untuk 4 minggu. Pemeriksaan tiap bulan
mikroorganisme yang berkembang biak dan melekat erat pada dilakukan terhadap pasien.
permukaan gigi yang tidak dibersihkan. Lokasi dan laju pembentukan Setelah konsultasi kesehatan, diberikan edukasi kebersihan
plak adalah bervariasi pada individu. Faktor yang mempengaruhi laju gigi dan mulut, serta dilakukan scalling dan root planning. Pasien
pembentukan plak adalah oral hygiene, serta faktor-faktor pejamu diinstruksikan untuk menyikat gigi 2 kali sehari, dan berkumur dengan
seperti diet, dan komposisi serta laju aliran saliva.2 Chlorhexidine gluconate 0,2%. Kontrol selama sebulan sekali untuk
Selain disebabkan oleh plak penyakit periodontal juga dapat melihat kondisi giginya, pada periode ini tidak ada kelainan. Ekstraksi
disebabkan oleh faktor lain yaitu faktor penyakit sistemik salah satunya gigi dilakukan sebulan setelah evaluasi awal. Gigi yang di ekstraksi
adalah penyakit anemia. Anemia adalah suatu penyakit dimana adalah 46, 47, 36, 37, 14, 15, 16, 17, 26, 27. Flap periodontal dilakukan
berkurangnya konsentrasi hemoglobin didalam darah sampai dibawah untuk menghilangkan poket periodontal yang ada dan membentuk
batas normal. Anemia sendiri dapat disebabkan oleh berbagai macam, susunan gingiva yang tepat. Periodontal pack diaplikasikan diatas area
yaitu karena perdarahan, kerusakan kimiawi dan penyakit, tetapi yang bedah untuk melindungi area tersebut. Terapi antibiotik dengan
paling sering adalah defisiensi zat besi yang dapat ditemukan pada Amoxicillin/Clavulanic acid 100 mg dua kali perhari. Periodontal pack
sekitar 10% populasi wanita. Anemia menurunkan kapasitas pembawa dilepas setelah kontrol 7 hari. Tidak ada keluhan setelah 3 bulan,
oksigen dari darah sehingga pasien mudah letih dan pingsan, sulit kemudian pasien dibuatkan protesa. Selama setahun pertama tidak
bernafas dan merasa kesemutan pada jari dan kakinya.4 ada keluhan dari pasien.5
Periodontitis merupakan masalah kesehatan gigi yang tidak
hanya membutuhkan perhatian klinis akan tetapi juga memerlukan
penelitian klinis untuk menyelesaikannya. Gangguan jaringan
periodontal yang diketahui terkait dengan beberapa gangguan sistemik
seperti diabetes, stroke, keganasan, dll. Banyak pasien dengan
periodontitis memerlukan evaluasi dan manajemen lebih lanjut untuk
mengobati masalah kesehatan mulut serta mencegah kehilangan gigi.
Beberapa laporan yang menunjukkan adanya hubungan antara anemia
dan periodontitis telah dipublikasikan. Laporan klinis ini membahas
tentang pentingnya pengobatan anemia dalam hubungannya dengan
status kesehatan mulut.
Pada manifestasi oral penyakit anemia biasanya memiliki ciri-
ciri khas seperti pucatnya mukosa pada daerah mulut termasuk
gingiva, pada lidah beberapa kasus anemia dapat muncul adanya
permukaan papila yang kasar dan menjadi halus. Pada beberapa Gambar 1. Radiografi panoramik pasien
kasus disertai dengan ulser aptosa dan cheilitis angularis yang rekuren.
Anemia berat ditandai dengan mobilitas gigi dan umumnya kehilangan PEMBAHASAN
tulang alveolar yang parah dilihat daripemeriksaan radiografi.5 Laporan Penyakit periodontal merupakan penyakit yang mengenai
kasus ini menyajikan pasien dengan kerusakan berat pada jaringan jaringan periodontal seperti gingiva, sementum, ligamen periodontal,
periodontal, yang mungkin berhubungan dengan anemia defisiensi besi serta tulang alveolar.6 Penyakit periodontal yang biasa dijumpai yaitu
dan vitamin B12 kronis. gingivitis dan periodontitis. Gingivitis yaitu inflamasi pada gingival tanpa
adanya kerusakan perlekatan epitel sebagai dasar sulkus, sehingga
LAPORAN KASUS epitel tetap melekat pada permukaan gigi di tempat aslinya.7
. Pasien wanita 23 tahun dengan keluhan gigi geligi goyang Gambaran klinis gingivitis umumnya berupa jaringan gingiva
dirujuk ke klinik Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Hacettepe, berwarna merah dan lunak, mudah berdarah pada sentuhan ringan,
Ankara, Turki. Riwayat kesehatan dan gigi pasien tidak menunjukkan ada perbedaan kontur gingiva, ada plak bahkan kalkulus, tanpa adanya
adanya kelainan sistemik. Riwayat keluarga tidak menunjukkan kondisi kerusakan puncak alveolar yang dapat diketahui secara radiografis.
2
Gingivitis disebabkan oleh faktor lokal dan sistemik.7 Faktor lokal Graves), tiroiditis, vitiligo dan konsumsi obat (seperti proton inhibitor,
adalah plak bakteri gigi, yang menyebabkan terjadinya gingivitis kronis neomycin dan colchicines) mengalami peningkatan risiko dalam
sedangkan faktor sistemik adalah gingivitis yang disebakan oleh defisiensi Vitamin B12. Pasien dengan defisiensi vitamin B12 muncul
karena peyakit sistemik. Gingivitis merupakan tahapan awal terjadinya beberapa keluhan yang umum terjadi seperti glossodynia, atrofi papil
periodontitis dan terjadi karena efek jangka panjang dari penumpukan lidah, disfasia, gangguan pengecapan, serta struktur mukosa mulut
plak.5 menjadi tipis .
Periodontitis adalah keradangan yang mengenai jaringan
pendukung gigi, disebabkan oleh mikroorganisme spesifik dapat
menyebabkan kerusakan yang progresif pada ligament periodontal,
tulang alveolar disertai pembentukan poket, resesi atau keduanya.
Periodontitis berdasarkan gejala klinis gambaran radiografis
diklasifikasikan menjadi periodontitis kronis dan periodontitis agresif.4
Periodontitis kronis merupakan penyakit yang secara progresif berjalan
lambat. Penyakit ini disebabkan oleh faktor lokal dan sistemik.
Walaupun periodontitis kronis merupakan penyakit yang paling sering
diamati pada orang dewasa, periodontitis kronis dapat terjadi pada
anak-anak dan remaja sebagai respon terhadap akumulasi plak dan
kalkulus secara kronis.8,10
Tahapan terjadinya periodontitis dengan proses utama yang
menyebakan hilangnya perlekatan dan pembentukan poket:11
1. Plak subgingiva yang meluas ke arah apikal yang
menyebabkan junctional epithelium terpisah dari permukaan
gigi.
2. Respon jaringan inflamasi epithelium poket berakibat pada
destruksi dari jaringan ikat gingiva, membran periodontal dan
tulang alveolar.
3. Proliferasi di apikal dari junctional epithelium menyebabkan
migrasi dari perlekatan epithelium.
4. Tingkat kerusakan jaringan tidak bersifat konstan, tetapi
episodik, sejumlah tipe penyakit dapat terjadi, mulai dari
kerusakan slowly progressive hingga aktivitas episodic yang
berkembang cepat.
Tabel 1. Kadar normal sistemik
Jaringan periodontal adalah salah satu struktur yang sering
mengalami gangguan. Perubahan warna, perdarahan spontan, Penatalaksanaan pada kasus ini adalah mengobati penyakit
peningkatan kerusakan periodontal, hiperplasi ginggiva dan ulserasi sistemik terlebih dahulu baru menyembuhkan periodontitis. Kasus yang
merupakan kelainan periodontal tersering yang dapat diamati. didapati adalah pasien didiagnosis periodontitis serta anemia parah
Gangguan sistemik berupa kekurangan nutrisi yang akut atau kronis akibat defisiensi zat besi dan vitamin B12. Penatalaksanaan anemia
memiliki hubungan dengan beberapa penyakit periodontal. Beberapa dilakukan pemberian kapsul ferroglycine sulphate, kapsul ini
penyakit sistemik seperti gangguan sistem hormon (diabetes), merupakan obat untuk mengobati anemia defisiensi zat besi
hematologi, imunologi, gangguan mukokutan, dan anemia diketahui dikonsumsi dengan dosis 300mg untuk dewasa satu kali per hari. 12
berkaitan dengan perubahan status oral dan gigi. 9 Defisiensi vitamin B12 dilakukan pemberian cyanocobalamine
Anemia adalah keadaan berkurangnya jumlah eritrosit atau melalui injeksi intramuskular dengan dosis 1000µg/hari selama 5 hari,
hemoglobin(protein pembawa O2) dari nilai normal darah sehingga dan 1000µg/minggu selama 4 minggu.13 Check-up dilakukan 1 bulan
tidak dapat memnuhi fungsinya untuk membawa O2 dalam jumlah yang setelahnya, setelah itu dilakukan kontrol pada 3 bulan dan 6 bulan
cukup ke jaringan perifer. salah satu kelainan yang mengakibatkan berikutnya. Setelah gejala sistemik anemia teratasi dilanjutkan
ketidakcukupan oksigenasi jaringan yang mengakibatkan pemeliharaan penatalaksanaan untuk periodontitis.
kesahatan tubuh menjadi terganggu . Terdapat 4 tipe anemia Sebagaimana umumnya dalam bidang kedokteran gigi,
berdasarkan morfologi seluler dan kandunganhemoglobinnya, yaitu : perawatan untuk peradangan gingiva harus menekankan penjagaan
anemia makrositik, anemia mikrositik, sickle cell anemia, dan anemia oral higiene. Pembuangan plak dan semua faktor retensinya harus
normosilik-normokromik. Dari keempat tipe anemia tersebut anemia diutamakan dan dituntaskan segera. Perawatan ginivitis yang sering
tipe normosilik dan normositik berperan dalam etiologi penyakit gingival dilakukan adalah scalling dan root planning. Scalling adalah suatu
dan periodontal. Anemia dapat disebabkan oleh beberapa hal, antara ptoses pembuangan plak dan kalkulus dari permukaan gigi, baik
lain: supragingiva maupun subgingiva. Sedangkan root planning adalah
1. Gangguan pembentukan eritrosit, terjadi apabila terdapat defisiensi proses pembuangan sisa-sisa kalkulus yang terpendam pada
substansi tertentu seperti zat besi, vitamin B12, asam amino serta sementum untuk menghasilkan permukaan yang licin dan keras.
gangguan pada sumsum tulang. Tujuan dari scalling dan root planning adalah mengembalikan
2. Perdarahan, yang terjadi baik akut maupun kronis mengakibatkan kesehatan gusi dengan cara membuang elemen yang menyebabkan
penurunan total sel darah merah dan sirkulasi. peradangan tersebut.14
3. Hemolisis, adalah penghancuran eritrosit.10 Perawatan pada periodontitis diawali dari perawatan fase 1,
Anemia akibat penyakit kronis dan anemia defisiensi besi dengan membuang beberapa faktor penyebab dari periodontitis. Lalu
merupakan anemia yang sering terjadi.5 Anemia defisiensi besi perawatan fase 2 terapi korektif, termasuk koreksi terhadap deformitas
adalah anemia yang terjadi akibat kekurangan cadangan zat besi. Zat anatomikal seperti poket periodontal, kehilangan gigi dan disharmoni
besi adalah salah satu elemen yang penting dalam pertumbuhan dan oklusi yang berkembang sebagai suatu hasil dari penyakit sebelumnya
diferensiasi sel. Kriteria diagnosis anemia defisiensi besi menurut WHO dan menjadi faktor predisposisi atau rekurensi dari penyakit
dan Lanzkowsky adalah sebagai berikut : periodontal. Kemudian perawatan fase 3 fase terapi pemeliharaan,
1. Kadar Hb kurang dari normal sesuai usia. dilakukan untuk mencegah terjadinya kekambuhan pada penyakit
2. Konsentrasi Hb eritrosit rata < 31% (normal 32 – 35 %). periodontal.15
3. Kadar serum Fe < 50 Ug/dl ( Normal 80-180 Ug/dl) Pada penyakit periodontal dengan kondisi
4. Saturasi transferin <15% (normal 20-50%) imunocompromised seperti anemia, intervensi perawatan gigi dilakukan
5. Pemeriksaan apus darah tepi hipokrom mikrositik yang dikonfirmasi setelah perawatan anemia selesai. Oleh karena itu diperlukan evaluasi
dengan kadar MCV, MCH, dan MCHC yang menurun. laboratorium untuk mencari penyebab lain terutama apabila derajat
6. Pada perawatan sumsum tulang tidak ditemukan zat besi atau zat anemia tidak sebanding dengan defisit fungsi ginjal, adanya tanda
besi berkurang.10 defisiensi besi, adanya leukopenia dan trombositopenia.16
Kondisi klinis pada rongga mulut yang muncul pada anemia KESIMPULAN
defisiensi zat besi dapat muncul juga pada kasus kekurangan vitamin
B12. Kekurangan vitamin B12 dapat diakibatkan tidak cukupnya
asupan atau kondisi gastrointestinal. Pasien dengan penyakit
gastrointestinal, vegetarian, gangguan autoimun (seperti penyakit

3
REFERENSI
1. Carranza F.A., Bulkacz J., 1996, Defence Mechanisms of the
Gingiva, Clinical Periodontology, Lipplincott: Philadlphia,
8;103-111.
2. Moore W.E.C., Moore L.V.H., 2000, The Bacteria of
Periodontal Disease, Journal of Periodontology, 5: 66-77.
3. Muller D., 2001, The Scoring of The Deffects of The Alveolar
Process In Crania, Journal of Human Evolution, 3:14-20.
4. Varma B.R.R., Nayak R.P., 2002, Current Concepts In
Periodontics 1st ed, Arya Publishing House; New Delhi.
5. Hatipoglu H., Hatipoglu M.G., Cagirankaya L.B., Caglayan F.,
2012, Severe Periodontal Destruction in a Patient with
Advanced Anemia:A case report, Europe Journal Dental,
6:95-100.
6. Damanik S., Josevina S. 2011, Kebutuhan Perawatan
Penyakit Periodontal Dan Perilaku Pemeliharaan Gigi Pada
Masyarakat Di Kecamatan Pangururan Samosir. Dentika
Dental Journal, 16:154-155.
7. Mustaqimah D.N., 2008, Inflamasi Gingiva dan
Penanggulangan Praktisnya, Indonesian Journal, 2;22-30.
8. Newman M.G., Takei H.H., Carranza F.A. 2008. Carrenza’s
Clinical Periodontology 10th ed, Philadelphia : W.B
Saunders Company.
9. Novak J.M. 2006. Classification of Diseases and Conditions
Affecting the Periodontium. In: John M Novak, editor.
Carranza’s Clinical Periodontology 10th ed. Philadelpia:
W.B.Saunders Company.
10. Chakraborty S, Tewari S, Sharma RK, Narula SC, Ghalaut
PS, Ghalaut V. Impact of iron deficiency anemia on chronic
periodontitis and superoxide dismutase activity: a cross-
sectional study. J Periodontsal Implant Sci 2014; 44: 57-64.
11. Widyastuti R, 2009, Periodontitis:Diagnosis dan
Perawatannya, Jurnal Ilmiah dan Teknologi Kedokteran Gigi
FKG UPDM, 6:32-33.
12. Winn. 2006. Koneman’s Color Atlas and Textbook of
Diagnostic Microbiology 6th ed. USA: Lippincott Wiliams and
Wilkins.
13. Agarwal N, Kumar VS, Gujjari SA. Effect of periodontal
therapy on hemoglobin and erythrocyte levels in chronic
generalized periodontitis patients: An interventional study. J
Indian Soc Periodontol. 2009;13:6–11.
14. Ward RJ, Crichton RR, Taylor DL, Corte LD, Srai SK, Dexter
DT. Iron and the immune system. J Neural Transm
2011;118:315-328
15. Cope, G. 2011, “Gingivitis: symptoms, causes and
treatment”, J Dental Nursing, vol. 77, no. 8, hlm. 436-9.
16. Clerehugh, V., Genco, R. J., dan Tugnait, A. 2009,
Periodontology at a glance, Wiley Blackwell., Chichester UK.
17. Lu SY, Eng HL. Dramatic recovery from severe anemia by
resolution of several periodontitis. J Dent Sci 2010;5(1): 41-6.

Anda mungkin juga menyukai