Oleh
Siti Wasilah
PENDAHULUAN
Genetika adalah ilmu
biologi yang mempelajari
sifat-sifat yang diturunkan
disebut hereditas
ISTILAH GENETIKA (1)
• DIPLOID: Sel jaringan/organisme yang
mempunyai dua set (2n) kromosom
• HAPLOID : sel jaringan/organisme
yang mempunyai satu set (n)
kromosom
• GENOM : kandungan informasi genetik
pada sel induk (ovum, spermatozoa)
yang mengambarkan satu set (n)
kromosom
• ALEL : Satu, dua atau lebih bentuk-
bentuk lain (alternatif) dari gen yang
masing-masing memiliki urutan
nukleotida khusus
ISTILAH GENETIKA (2)
• DOMINAN : Alel yang diekspresikan
dalam keadaan heterozigot (Aa) dan
homozigot (AA)
• RESESIF : Alel yang diekspresikan dalam
keadaan homozigot (aa)
• GEN – Pembawa sifat yang diturunkan,
digambarkan oleh urutan nukleotida yang
mengambarkan fungsi khusus dalam
genom organisme
• GENOTIPE – Jumlah informasi gentik
yang dikandung/dimiliki organisme.
ISTILAH GENETIK (3)
• FENOTIPE – Karakteristik (ciri-ciri) dari
individu yang dapat diamati dan dihasilkan
dari interaksi antara genotif dan lingkungan
saat terjadi perkembangan
• HOMOZIGOT – Individu yang mempunyai dua
gen yang akan memberikan dua karakter
identik
• HETEROZIGOT – Individu dengan dua gen
yang akan memberikan karakter berbeda
• LOCUS GEN – Tempat di mana gen berada
pada kromosom dilihat secara map genetik
PENDAHULUAN
• Peneliti sebelum Mendel
menganut paham berupa
pewarisan sifat secara
campuran (blend)
•Mendel mengembangkan
teori pewarisan secara
khusus
DASAR-DASAR HUKUM MENDEL
F1 Hh
F1 Hh x ♂ HH / Hh x ♀ hh
F2 HH : Hh = 1 : 1
2. Test Cross
F1 Hh X hh (individu homozigot resesif)
F2 Hh : hh : 1 : 1
3. Resiprok
Persilangan yang merupakan kebalikan dari
persilangan semula yang telah dilakukan
MODIFIKASI HUKUM MENDEL (1)
A. Modifikasi monohibrida
INTERMEDIET
Suatu karakter dominan
yang dalam keadaan
heterozigot tidak
memunculkan sifat
dominan penuh
sehingga alel resesifnya
tidak pula bersifat penuh,
maka dalam keadaan
heterozigot F1-nya
Muncul sifat
antara/intermediet
MODIFIKASI HUKUM MENDEL (2)
B. MODIFIKASI DIHIBRIDA
GEN-GEN GANDA (POLIGEN)
Terdapat berbagai macam variasi yang disebabkan
oleh gen-gen ganda (poligen) atau gen penambah
(adatif) sehingga satu fenotif dapat dibentuk oleh 2
macam gen atau lebih yang bukan alelnya. Contoh :
tinggi badan, warna kulit/pigmentasi kulit, tipe sidik
jari, warna mata
INTERAKSI GEN
Dua macam gen saling mempengaruhi atau
berinteraksi dalam pembentukan fenotif
EPISTASIS
Suatu gen menekan atau menghalangi pemunculan sifat
gen lainnya yang bukan alelnya
o Epistatik dominan : 12 : 3 : 1
o Epistatik resesif : 9 : 3 : 4
o Epistatik dominan resesif : 13 : 3
o Epistatik dominan ganda : 15 : 1
o Epistatik resesif ganda : 9 : 7
o Epistatik resesif ganda tidak lengkap : 9 : 6 : 1
PEDIGREE CONSTRUCTION
PEDIGREE CONSTRUCTION
HETEROZIGOT UTK GEN AUTOSOM HAMIL
PROBANDUS
NON-IDENTICAL
TWIN
ABORSI
HUB.ILEGAL DG ANAK TDK SAH
? SIFAT KEMBAR TIDAK
JELAS
NO OFFSPRING
ISTRI MENIKAH LAGI
SETELAH SUAMI MATI
CERAI LAKI-LAKI DGN 2
ISTRI
ADOPSI MENCARI
C C KONSULTASI
MENINGGAL
CONSANGUITY
KUWAIT 54
SAUDIA ARABIA 54
JORDAN 50
PAKISTAN 40-50
INDIA 5-60
SYIRIA 33
EGYPT 28
LEBANON 25
ALGERIA 23
JAPAN 2-4
FRANCE,U.K,USA 2
PERSENTASE PENYAKIT CACAT RESESIF PADA
PERKAWINAN SEPUPU
1. Pseudohemaprodit 37
2. Bisu tuli 33
3. Alkaptonuria 26
4. Xeroderma Pigmentosa 20
5. Albinisme 18
6. Buta warna penuh 11
7. Galaktosemia 9
8. Fenilketonuria 4
Hubungan antara Jenis Perkawinan Sedarah
dengan Peluang Abnormalitas pada Keturunannya
Abnormalitas Frekuensi
Retardasi mental
- berat 25
- sedang 35
Kelainan penyakit 10 – 15
bersifat autosomal
resesif
Malformasi bawaan 10
Nilai F (coeficien of consanguity)
Macam perkawinan coeficien of consanguity
1 2
I
1 2 3 4 5 6
II
3 4 5 6 7 8
III 1 2
Consanguinity
Alkaptonuria perkawinan sepupu
Pseudodominan
Genetic heterogeneity
Kelainan diturunkan dalam beberapa cara
karena jumlah gen berbeda
Ex retinis pigmentosa : dominan autosom, x-
linked
PENYAKIT RESESIF AUTOSOM
CYSTIC FIBROSIS
RECESSIVE MENTAL RETARDATION
CONGENITAL DEAFNESS
PHENYLKETONURIA
SPINAL MUSCULAR ATROPHY
RECESSIVE BLINDNESS
ADRENOGENITAL SYNDROME
BETA THALASSAEMIA
SICKLE CELL DISEASE
ALBINISM
Sickle Cell Anemia
Albinism
PENURUNAN TERIKAT SEKS (SEX-
LINKED)
Pola penurunan sifat yang dilakukan oleh
gen pada kromosom seks
Pola penurunan sifat yang dibawa oleh
gen pada kromosom X disebut terikat-X
(X-linked)
Pola penurunan sifat yang dibawa oleh
gen pada kromosom Y disebut terikat-Y
(Y-linked/holandrik)
X-LINKED RESESIF
• Ditentukan oleh gen pada kromosom X
• Pola penurunan penyakit pada X-linked
mempunyai sifat :
– Hanya mengenai laki-laki
– Diturunkan oleh wanita karrier
(heterozigot) yang sehat (pola diagonal
atau knight’s move)
– Laki-laki dengan penyakit tidak dapat
menurunkan penyakit tersebut ke anak
laki-lakinya
PENYAKIT X-LINKED RESESIF
Xg BLOOD GROUP
PSEUDOHYPOPARATHYROIDSM
VITAMIN D-RESISTANT RICKETS
GIGI WARNA COKLAT
SIFAT DIPENGARUHI SEKS
Sifat keturunan yang ditentukan
oleh gen autosomal yang
ekspresinya dipengaruhi oleh
seks
Sifat itu tampak pada kedua
macam seks, tetapi salah satu
seks ekspresinya lebih besar
daripada untuk seks lainnya
EKSPRESI SIFAT YANG
DIPENGARUHI SEKS
Paling sering dijumpai Lebih sering dijumpai
pada pria :
pada wanita :
Penyakit tulang (gout)
Displasia pinggang
Congenital pyloric kongenital
stenosis
Sindroma Rothmund-
Sindroma fanconi Thompson
Bibir sumbing Gangguan tulang
Kepala botak Albright
Celah bibir dan langit- Anensefali
langit skleroderma
Penyakit Hirschsprung
Penyakit Huntington
Gangguan mental
SIFAT TERBATAS SEKS
Sifat yang ekspresi gennya
dibatasi oleh seks
Contohnya :
Perempuan :
Pembentukan payudara
Pembentukan ovarium
Kemampuan membentuk sel telur
Laki-laki :
Pembentukan kumis, prostat,
testis
Kemampuan untuk membentuk
spermatozoa