Anda di halaman 1dari 27

ASKEP

PERIOPERATIF
kelompok IV
Alit Hadizah
Trisiana Marini
Sri Wahyuni
Ertih Aryantie
Ika Kartika
Navis liasari
Sonia Dian Pratiwi
Felisia Nova
Inge tarisa andini
SOAL
Pasien perempuan umur 42 tahun
datang dengan membawa rujukan dari
doker gigi praktek soreh dengan
membawa rotgen foto panoramik
dengan keluhan gigi 18,28,38 dan 48
impaksi .
Alur Penerimaan Pasien

Konsulta
pendaftaran Diagnostik Tindakan
si
Pendaftaran
• Beberapa rumah sakit sudah menerapkan
pendaftaran secara online, maka dari itu
disini pasien tinggal mengonfirmasi ulang
• Pada ruang pendaftaran petugas
pendaftaran memastikan apakah nama dan
data pasien sudah masuk dalam daftar
online.
Pengkajian Data
A. Indentitas Pasien

No. regis : PG12345


Nama : Ny. Mawar
Umur : 42 tahun
Alamat : Jln kenangan no. 04
bandung
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Bangsa : Indonesia
Gol. Darah : O
Ruang Konsultasi

Di ruang konsultasi pasien diberikan penjelasan oleh


Terapis Gigi dan Mulut. Terapis Gigi dan Mulut
melakukan asuhan keperawatan gigi dan memberikan
hasilnya kepada dokter gigi spesialis bedah mulut
Ruang
Diagnostik
Di ruangan ini, pasien diperiksa keadaan ekstra dan intra oralnya
dan termasuk apa yang sudah di lakukan pasien sebelum datang
ke rumah sakit, pada ruangan ini pasien diminta untuk
menunjukan surat rujukannya. Dan jika belum di rontgen maka
dokter akan memberikan surat pengantar agar pasien melakukan
rontgen panoramik terlebih dahulu.
Keluhan Utama dan Keluhan Tambahan

3. Riwayat Kesehatan Gigi


a. Keluhan Utama Pasien sebelumnya sering
Pada tanggal 19 oktober 2023 pasien memeriksakan atau mendapatkan
atas nama Nn mawar 42 th datang ke RS perawatan tentang Kesehatan gigi
dengan keluhan gigi 18,28,38,48 di Puskesmas
tumbuh tidak normal, sering sakit
4. Pemeriksaan Extra oral
dia ingin gigi tersebut dicabut.
a. Palpasi
b. Keluhan Tambahan Tidak ada kelainan
Tidak ada keluhan tambahan b. Muka atau wajah
Terliat simetris
2. Riwayat Kesehatan Umum 5. Pemeriksaan Intra oral
Pasien datang dalam keadaan sehat Pemeriksaan kebersihan giginya
tidak sedang dalam perawatan atau kategori sedang
konsumsi obat 6. Kelainan
Pasien tidak memiliki kelainan
bentuk,jumlah,ukuran ,namun gigi
18,28,38,48 tumbuh tidak normal
SUBJEKTIF OBJEKTIF ASSESMENT PLANING TTD
gigi 18,28,38,48 tumbuh Tensi : 120/80 mmHg Tidak terpenuhinya Pantau keadaan umum
tidak normal, sering sakit TB:155 kondisi gigi geligi yang
dia ingin gigi tersebut baik
dicabut.
BB:52
T:120 mmhg
N:87S :36,6
IO:perkusi-;tek-;karies:tak Tindakan:
RPK:TAK ;termis- multiple Odontektomi

Pemeriksaan DHE : sikat gigi minimal 2x


RKG: TAK Gigi:18,28,38,48 impaksi sehari ;perbanyak makan
buah buahan yg mengandung
serat dan air ; kontrol apabila
Riwayatalergi:TAK Lab/RO: sudah ada ada keluhan. Jangan banyak
kumur-kumur
IMPLEMENTASI&EVALUASIKEPERAWATANGIGI
KOLABORASI dengan
dokter spesialis bedah
mulut
INTERVENSI: DHE pasca odontektomi
KONSELINGPRG: DHE pasca Odontectomi
EVALUASI: sembuh
Hasil rotgen
Ruang Tindakan
Pasien membawa hasil rontgen dan terdapat indikasi
odontektomi pada gigi 18,28,38,48. dokter gigi spesialis
akan menawarkan kepada pasien untuk mecabut gigi satu-
persatu dengan anastesi lokal atau sekaligus dengan anastesi
umum, tentunya juga dengan persetujuan dokter anasthesi.
Penatalaksanaan
Odontektomi dengan
Anestesi Umum
1. Melakukan kunjungan pasien yang
akan di operasi ( mengecek
kelengkapannya termasuk data dan
Pasien mengisi Infomed Consent)
2. Menyiapkan kamar operasi dan
TUGAS TGM PADA kelengkapannya
3. Menyiapkan Instrumen steril
FASE PREOPERASI disesuaikan dengan tindakan operasi
4. Memeriksa kelengkapan pakaian dan
kenyamanannya
5. Melakukan cuci tangan bedah
6. Memakai jas operasi dan sarung
tangga steril
TUGAS TGM PADA FASE
INTRAOPERASI
1. Memperingatkan tim Bedah Mulut jika Menjaga Daerah Steril
terjadi penyimpangan prosedur aseptic Selalu Rapih dan Kering
2. Membantu mengenakan jas operasi
dan sarung tangan untuk dokter Bedah 1. Tidak boleh menumpuk instrument
Mulut. 2. Simpanlah instrument di meja mayo
3. Menata Instrumen steril di meja mayo dengan rapih
sesuai dengan urutannya 3. Mempertahankan tekhnik aseptic yang
4. Memberikan cairan antiseptic pada baik, amati jika ada yang melanggar.
kulit yang akan di incisi 4. Bila sarung tangan bolong tertusuk jarum
5. Membantu melakukan prosedur segera ganti dan jarumnya dianggap tidak
drapping steril
6. Memberikan instrument kaepada ahli 5. Menjadi tim yang baik, selalu bertindak
bedah mulut sesuai urutannya Untuk cepat dan tepat.
memudahkan menjaga kasa agar tidak 6. Tidak boleh bersandar pada meja mayo
hilang, Kasa harus selalu di hitung dan atau pada pasien
di catat.
Perbedaan Anastesi Lokal
dan Anastesi Umum

Anastesi Lokal Anastesi Umum


• Pencabutan gigi dilakukan secara
• Melakukan pencabutan gigi secara
sekaligus keempat-empatnya
bertahap atau satu-persatu
• Tidak perlu memerlukan banyak
• Perlu beberapa kali kunjungan
kunjungan sehingga lebih singkat
• Tindakan kurang lebih sebulan
karena dikerjakan secara bertahap
Pemeriksaan
Penunjang dan
Penjadwalan Pasien
Sebelum proses penjadwalan pasien
diarahkan untuk pemeriksaan lab dan
rontgen panoramic telebih dahulu, jika
hasilnya tidak ada masalah maka pasien
akan lanjut dijadwalkan untuk melakukan
tindakan odontectomi
Penatalaksanaan Kasus
1. ASEPSIS

Membersihkan jaringan
luka pada ekstraoral dan
intraoral dengan:
Povidone-iodine

2. ANASTESI LOKAL 3. ANASTESI UMUM


Berfungsi untuk memblok nervus
alveolaris inferior.
• Infiltrasi dikatakan baik apabila Diberikan pada kasus impaksi
dapat menentukan jaringan yang yang sangat sulit, Pasien harus
akan diberikan anestesi dan dirawat inap dan diberikan
kemudian terjadi hemostasis. premedikasi seperlunya pada
• Konsentrasi adrenalin saline
1:800.00 pra-bedah dan saat pemulihan
• Lokal anestesi dengan pasca bedah
menggunakan adrenalin.
Lanjutan.
..
5. PENGAMBILAN
4. DESAIN FLEP 6. ELEVASI
TULANG

• Untuk mengekspos
• Elevator ditempatkan di
Flep mukoperiosteal untuk mahkota dengan
dasar mahkota
pengangkatan gigi impaksi pengambilan tulang di • Tindakan elevasi bukal.
diperlukan dan harus bagian atasnya
Elevasi bukal dapat
dirancang dengan baik • Pengambilan tulang yang
dilakukan di molar dan
untuk mendapatkan akses menghalangi jalur untuk
kaninus untuk
yang memadai dan pengangkatan gigi.
pengeboran akar tepat
mengeliminasi • Tulang yang diambil
dibawah cemento enamel
penyumbatan jalur harus dalam jumlah yang
Juction
pembedahan cukup untuk
mengaktifkan elevasi.
Lanjutan..
7. PENGHALUSAN DAN 8.
PEMBERSIHAN PENJAHITA
TULANG
N
• irigasi soket
• Kuretase untuk menghilangkan Jahitan interrupted digunakan dan
folikel gigi dan epitel yang tersisa. dipertahankan selama 7 hari. Dalam
• Carilah potongan bagian mahkota kasus molar, jahitan distal molar kedua
gigi (jika gigi karies), harus ditempatkan pertama.
• memeriksa sisa- Sisa jaringan
tulang/granulasi pendarahan.
• Masukan spongostan ke dalam luka
bekas pencabutan
• Kontrol pendarahan sebelum
penjahitan
Instrument 1) Anesthetic syringe, needles,

Odontectomy dan cartridges


2) Mouth prop
3) Tissue retractor
4) Austin tissue retractor
5) Surgical bur
6) Hemostat
7) Surgical aspirating tip
8) Mouth mirror
9) Cotton pliers
10) Periosteal elevator
11)Straight elevator
12) Crane pick
13) Angular elevator
14) Root tip picks
15) Surgical curette
16) Molt curette
17) Bone file
18) Tissue scissor
19) Extraction forceps
20) Needle holder
21) Scalpel(s)
22) Suture
Bahan Habis Pakai dan Obat
Berikut Bahan dan Obat yang diperlukan pada saat Odontektomi :
• Sabun cuci tangan Clorhexidine 4%
• Povidone iodine 10%
• Alkohol 70%
• Kasa steril
• Tampon
• Lidocain adrenalin 2%
• Spuit 3 cc
• Handuk steril
• Kain Duk
Setelah tindakan pembedahan/operasi selesai Terapis Gigi dan mulut yang bertugas
sebagai scrub nurse melakukan aktivitas tindakan berikut :

1. Memfiksasi drain dan kateter


2. Membersihkan dan memeriksa adanya kerusakan kulit pada
daerah yang di pasang elektroda/ cauter
3. Membersihkan luka operasi dengan kasa yang telah dibasahi
dengan Na.Cl 0,9 % dan mengeringkannya dengan kasa
kering.
4. Memasang plester secukupnya sehingga kelihatan rapi
5. Memeriksa duk klem jangan sampe terbawa Bersama dengan
duk
6. Memeriksa ulang catatan dokumentasi dalam keadaan lengkap
7. Mengeluarkan instrument ke pasokan kotor
Pelaksanaan Post Operasi
Fase Post operatif dimulai ketika pasien diterima di ruang pemulihan Pada
fase ini lingkup aktivitas keperawatan terapis gigi dan mulut mencakup
rentang aktivitas :
Pengkajian meliputi efek anestesi
Memantau fungsi vital serta mencegah komplikasi
peningkatan penyembuhan pasien dan melakukan penyuluhan, perawatan
tindak lanjut dan rujukan yang penting untuk penyembuhan dan
rehabilitasi serta pemulangan ke rumah.
Adapun Hal-hal yang perlu
disampaikan pada saat serah terima
adalah:
1) Masalah-masalah tatalaksana anestesia, penyulit selama anetesia/pembedahan,
pengobatan dan reaksi alergi yang mungkin terjadi.
2) Tindakan pembedahan yang dikerjakan, penyulit-penyulit saat pembedahan, termasuk
jumlah perdarahan.
3) Jenis anestesia yang diberikan dan masalah-masalah yang terjadi, termasuk cairan
elektrolit yang diberikan selama operasi, diuresis serta gambaran sirkulasi dan respirasi.
4) Posisi pasien di tempat tidur.
5) Hal-hal lain yang perlu mendapatkan pengawasan khusus sesuai dengan permaslaahan
yang terjadi selama anestesi/operasi.
6) Dan apakah pasien perlu mendapatkan penanganan khusus di ruangan
terapi intensif (sesuai dengan instruksi dokter)
Post Operasi

Bila selama di ruang rawat inap


kurang lebih 24 jam dan setelah di
observasi kembali tidak ada
keluhan, tanda-tanda vital normal
dan tidak ada tanda perdarahan ,
maka pasien di pulangkan tidak
lupa diberikan obat (antibiotik,
analgesik dan antiinflmasi bila
diperlukan) juga surat control
pasca rawat
beberapa hal yang harus diperhatikan saat masa pemulihan di rumah oleh
pasien
Apa yang sebaiknya dilakukan :
• PERDARAHAN. Bisa dihentikan Apabila perdarahan terus berlangsung, buat gulungan
dengan menggigit kapas atau kasa di kapas bersih, taruh di atas luka bekas pencabutan
atas luka pencabutan. dan gigitlah selama 10-15 menit. Bisa diulang 2-3
• NYERI & NYILU. Puncak nyeri kali.
24-48 jam. Nyilu mungkin dirasakan Jangan menunda minum obat yang sudah diresepkan.
lebih dari seminggu. Taatilah aturan pakainya.
• BENGKAK. Merupakan respon Apa yang sebaiknya dihindari :
normal tubuh terhadap luka operasi. Hindari makanan yang keras, pedas, dan panas. Contoh :
Mulai mengecil setelah 3-5 hari. bakso, sambal, minuman panas, minuman
• KEBAS. Sensasi mati beralkohol.
rasa/kesemutan sementara. Akan Jangan menghisap-hisap daerah bekas pencabutan.
hilang seiring dengan bengkak yang Jangan minum menggunakan sedotan.
berkurang. Jangan sering meludah atau berkumur.
Jangan mengunyah permen karet atau merokok.
Boleh sikat gigi seperti biasa. Hindari menyikat daerah
bekas pencabutan. Jangan berkumur terlalu kuat.

Anda mungkin juga menyukai