Anda di halaman 1dari 28

ASUHAN KEPENATAAN

ANESTESI THT

Suryanto, S.Kep.Ns., S.Tr.Kes., M.Kes


Definisi
Etiologi
Gejala Klinis
Next….
Penatalaksanaan
Next..
Next..
ASUHAN KEPENATAAN ANESTESI
TONSILEKTOMI
PENGKAJIAN
1. IDENTITAS
Nama : An. S
Umur : 6 Tahun
Diagnosa : Tonsilitis
2. KELUHAN UTAMA  Nyeri disertai batuk berulang
3. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG  Pasien datang dengan keluhan batuk berulang
selama 2 tahun hingga suara parau, disertai nyeri telan. Nyeri tenggorokan sering
dirasakan dalam 1 bulan terakhir disertai demam batuk dan pilek. Orang tua
mengeluhkan tidur anaknya sering mengorok dan bau mulut
Next..
4. RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
Pasien terdeteksi penyakit bronchitis
5. RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
Riwayat penyakit keturunan disangkal
6. RIWAYAT KESEHATAN
 Pasien pernah dirawat dengan Febris
 Riwayat operasi : -
 Riwayat anestesi: -
Next..
e. Riwayat obat yg dikonsumsi : Paracetamol
f. Riwayat alergi : disangkal
7. POLA KEBUTUHAN DASAR
a. Makan minum terakhir (dipuasakan 6 jam)
b. BAK dan BAB dalam batas normal
PEMERIKSAAN FISIK
1. KEADAAN UMUM :
Kesadaran : Composmentis
TD : - mmHg S : 36,9 C
N : 94 x/mnt RR : 24 x/mnt
SaO2 : 99% BB : 20 kg
2. PEMERIKSAAN FISIK
a. Kepala  Bentuk lonjong, luka (-), darah(-)
b. Mata  Kelopak mata : perdarahan kelopak mata (-), Konjungtiva Merah Muda
c. Telinga  peradangan (-), lesi (-), perdaraahan (-)
Next…
d. Hidung  pernafasan cuping hidung (-)
e. Mulut  kemampuan membuka mulut >3cm (+), faring hiperemis,
pembesaran tonsil T3/T4, gigi maju (-), Mallampati score 2
f. Leher Ekstensi leher maksimal, pergerakan leher bebas
g. Dada  suara nafas vesikuler, ronchi (-), wheezing (-)
h. Jantung  S1 S2 tunggal
i. Abdomen  soepel, bising usus (+)
k. Ekstremitas  akral hangat, nadi perifer terangkat kuat
Laboratorium
KESIMPULAN STATUS FISIK (ASA)

ASA I
PERTIMBANGAN ANESTESI
1. FAKTOR PENYULIT  pembesaran tonsil T3/T4
2. JENIS ANESTESI  General Anestesi (GA)
3. TEKNIK ANESTESI  INTUBASI ETT
4. PERSIAPAN ALAT  STATICS  Siapkan ETT yg ukurannya lebih kecil karena pada
Wanita hamil terjadi penekanan jalan nafas (Siapkan nomer 4.5, 5.0, 5.5)
5. OBAT ANESTESI
• Premedikasi  Ondancentron 2 mg, Midazolam 1 mg, Fentanyl 50 mCg
• Induksi Propofol 40mg
• Pelumpuh otot  atracurium 10 mg
• Maintenance  Sevoflurane 0,8-1,2 % , O2:N2O = 50%:50%
• Obat Emergency Sulfas Atropine, Epinefrine, Ephedrine
• Obat antidotum Neostigmine, Naloxone
Cairan…
MASALAH KESEHATAN ANESTESI
1. PRA ANESTESI
a. Nyeri
b. Ansietas
2. INTRA ANESTESI
a. Resiko Cedera Trauma Pembedahan
b. Resiko Komplikasi Disfungsi Respirasi
c. Resiko Komplikasi Disfungsi Kardiovaskular
3.PASCA ANESTESI
a. Resiko Komplikasi Disfungsi Respirasi
b. Nyeri
INTERVENSI
1. Ansietas (Pra Anestesi) 2. Nyeri (Pra Anestesi)
a. Observasi TTV a. Observasi tanda-tanda vital
b. Ajarkan teknik distraksi b. Identifikasi derajat, lokasi,
c. Informed Concent pasien durasi, frekwensi dan karakteristik
terkait jenis tindakan dan anestesi nyeri
d. Kolaborasi dengan dokter c. Lakukan Teknik komunikasi
anestesi dalam pemberian terapeutik
premedikasi midazolam 1 mg d. Kolaborasi dengan dokter untuk
pemberian analgetic
INTERVENSI
1. Resiko Cedera Trauma Pembedahan (Intra Anestesi)
a. Siapkan peralatan dan obat-obatan sesuai dengan perencanaan teknik anestesi
b. Atur posisi pasien
c. Bantu pemasangan alat monitoring non invasif
d. Monitor vital sign
e. Bantu pelaksanaan Intubasi ETT
f. Lakukan monitoring
g. Tidak adanya komplikasi anestesi selama operasi berlangsung perianestesi
h. Atasi penyulit yang timbul
i. Lakukan pemeliharaan jalan napas
j. Lakukan pemasangan alat ventilasi mekanik
k. Lakukan pengakhiran tindakan anestesi
INTERVENSI
2. Resiko Komplikasi Disfungsi Respirasi 3. Resiko Komplikasi Disfungsi
(Intra Anestesi) Kardiovaskular (Intra Anestesi)
a. Monitoring Vital sign
b. Monitoring saturasi oksigen pasien
a. Observasi TTV
c. Atur posisi pasien b. Observasi kesadaran
d. Lakukan pemasangan ETT Non King No. c. Monitoring cairan masuk dan cairan
5,0 dengan cuff keluar
e. Lakukan fiksasi
d. Monitoring efek obat anestesi
f. Kolaborasi dengan dokter anestesi dalam
maintenance e. Kolaborasi dengan dokter anestesi dalam
1) O2:N20 (50%:50%) tindakan perioperatif maintenanceVolatil
2) Sevoflurane 0,8 - 1,2% Agent (Sevoflurane) 0,8-1,2%
INTERVENSI
1. Resiko Komplikasi Disfungsi Respirasi 2. Nyeri (Pasca Anestesi)
(Pasca Anestesi)
a. Observasi tanda-tanda vital
a. Monitoring Vital sign
b. Monitoring saturasi oksigen pasien
b. Identifikasi derajat, lokasi,
durasi, frekwensi dan
c. Atur posisi pasien karakteristik nyeri
d. Lakukan suctioning
c. Lakukan Teknik komunikasi
e. Lakukan ekstubasi dalam terapeutik
f. Kolaborasi dengan dokter anestesi
dalam pemberian oksigenasi
d. Kolaborasi dengan dokter
untuk pemberian analgetic
IMPLEMENTASI

Lakukan tindakan yang sudah direncanakan pada


Intervensi dan selalu lakukan evaluasi formatif dari
setiap implementasi yang dikerjakan
EVALUASI

1. Lakukan evaluasi sumatif berdasarkan kriteria


waktu yang ditetapkan pada tujuan (SMART)
2. Evaluasi menggunakan metode SOAP
EVALUASI
1. Patensi Jalan Nafas Tidak Efektif
2. Ventilasi Spontan
3. Tidak terjadi Aspirasi
4. Sirkulasi Spontan
5. Termoregulasi efektif
6. Hidrasi Cairan Terpenuhi
7. Tidak Terjadi Perdarahan
8. Nyeri ditoleransi
9. Tidak terjadi alergi
10.Tidak terjadi bahaya jatuh

Anda mungkin juga menyukai