Anda di halaman 1dari 33

RECOVERY ROOM

Dr. Wahyudi, Sp.An


Bagian Anestesiologi Fakultas Kedokteran
Universitas Hasanuddin
Makassar

Penatalaksanaan Pasca
Anesthesia di Ruang Pemulihan
Konsep awal: Florence Ninghtingale
(1923)
Ruang perawatan pasca anestesia disebut
Ruang Pemulihan (RR) adalah sebagai
tempat untuk mengobservasi penderita
pasca operasi, sehingga morbiditas &
mortalitas perioperatif dapat dikurangi.

Penatalaksanaan Pasca
Anesthesia di Ruang Pemulihan
Umumnya RR adalah bagian dari O.K.
yang terletak dekat dengan tempat
dimana anestesi dilakukan dan mudah
dicapai oleh petugas kesehatan.

Persiapan Sebelum
Penerimaan Pasien
Rutin:
Periksa seluruh peralatan.
Siap sebelum pasien datang dari
O.K.

Peralatan yang harus siap di RR

Peralatan resusitasi
Lemari obat emergensi
Oksigen, kateter & masker O2
Ambu bag
Monitor EKG
Gantungan infus
Oksimeter, termometer, tensimeter
dan stetoskop
Selimut panas dan dingin.

Pengangkutan ke Ruang
Pemulihan
Ahli anestesi dan seorang perawat harus
menyertai pasien dari ruang operasi ke RR.
Disertai alat monitoring.
Pertahankan jalan nafas pasien
pemindahan dan penyerahan.
Serah terima dengan petugas RR

selama

Penyerahan Anestesi
Meliputi:
1.
2.
3.
4.
5.

Pemeriksaan nama.
Umur pasien.
Kondisi medis yang
bermakna.
Prosedur operasi.
Obat yang diberikan.

Penyerahan Anestesi
Meliputi:
6. Kehilangan darah.
Cairan yang diberikan & dibutuhkan
kemudian.
Output urine.
Tingkat kecemasan pasien.
Monitor yang di butuhkan dalam RR.

Penilaian Awal
A : Airway

Yakinkan jalan nafas bebas dan bersih.


Jika perlu isap hatihati dari mulut dan faring.
Diberikan oksigen nasal atau masker.

B : Breathing

Periksa pergerakan dada.


Pastikan pergerakan udara keluar masuk.
Waspadai sianosis dan pasang oksimeter nadi.

C : Circulasi

Ukur tekanan darah, nadi dan catat dalam


daftar.
Catat status perfusi.
Nilai irama nadi ( adanya disritmia )

Penilaian Awal
D : Drug, Drips, dan Drains

Catat obat yang diberikan di O.K.


Catat cairan I.V.
Catat kecepatan infus.

E : Extra.

Bila DM ukur GDS.


Periksa riwayat penyakit pasien.
Periksa plester.
Periksa nadi yang menyertai operasi arteri.
Periksa sirkulasi pada tempat pembalut.

Komplikasi
Paling Sering Terjadi:
Mual muntah.
Pernafasan.
Kardiovaskuler (hipotensi, hipertensi
distrimia).
Perubahan kesadaran.

Komplikasi Pernafasan
Sumbatan Jalan Nafas

Jatuhnya lidah ke belakang.


Laringospasme.
Edema laring.
Aspirasi.
Hematoma luka.
Paralisis pita suara.

Komplikasi Pernafasan
Hipoventilasi

Terdapat penurunan gerakan ventilasi.


Reversal blokade neuromuskuler yang
inadekuat.
Obstruksi jalan nafas atas.
Nyeri yang berlebihan.
Penyakit paru ( PPOM, penyakit restriktif ).
Spasme bronkus.
Pneumothorax

Komplikasi Pernafasan
Hipoksemia
Atelektasis.
Obstruksi jalan nafas.
Hipoventilasi.
Edema pulmonum.
Emboli

Komplikasi Pernafasan
Pertahanakan Intubasi

Keterlambatan pemulihan.

Reverse tidak adekuat.

Potensial untuk obstruksi jalan nafas.

Gaster yang penuh.

Instabilitas hemodinamik.

Pertukaran gas yang berkurang.

Hipotermia.

Ventilasi yang tidak adekuat dan pertukaran


gas tidak terjamin

Komplikasi Pernafasan
Petunjuk Ekstubasi :
1. Pola pernafasan dan volume paru yang adekuat
2. Pengaruh Pelumpuh otot sudah habis
3. Pemulihan sempurna
4. Jalan nafas bebas
5. Oksigenasi yang adekuat.
6. Menyadari mungkin akan terekstubasi

Komplikasi Kardiovaskuler
Hipotensi
1. Venous return yang tidak adekuat
Hipovolemia
Peningkatan tekanan intrathorakal dan
extra kardial.
2. Penurunan tonus vaskuler

Komplikasi Kardiovaskuler
3. Disfungsi miokardial

Ischemia miocard
Infark
Gagal jantung kongestif
Sepsis
Hipotiroid
Aritmia
Inotropik negatif.

Komplikasi Kardiovaskuler
Terapi hipotensi

O2 100 %.
Posisi shock.
Resusitasi cairan.
Inotropik positif

Komplikasi Kardiovaskuler
Hipertensi

Nyeri.
Agitasi.
Hipoksemia, hipercarbia.
Peningkatan TIK
Distensi buli buli.

Terapi :
Nifedipine 5 10 mg I.V.

Labetolol 5 10 mg I.V.
Nitrogliserin 20 mg/ menit.
Sodium nitroprusid.

Komplikasi Kardiovaskuler
Disritmia
Peningkatan stimulasi simpatik.
Ischemia miokard
Hipoksia
Peningkatan TIK
Ketidakseimbangan elektrolit
Intoksikasi obat-obatan
Terapi
Hilangkan faktor penyebab
Obat anti aritmia (lidokain)

Mual dan Muntah

Prosedur bedah (laparoskopi, strabismus


& telinga)
Obat-obatan tertentu (narkotik)

Terapi
-

Droperidol (75 g/kg BB I.V.)


Metoclopramid (10 mg)
Ondansentron (4 mg)
Omeprazole (20 mg)

Nyeri
Nyeri ringan berat
Nyeri berat :
Bedah thoraks
Abdomen atas
Ortopedi
Terapi
- Opiat
- NSAIDs
- Blok epidural & interkostal

Hipotermia

Konsumsi O2 meningkat 2-3 x


Perlu suplement O2 yang adekuat
Berikan selimut hangat

Hipertermia

Jarang ditemukan
Beri :
Selimut dingin
Asetaminofen

Oligouria

Ekskresi urine < 0,5 ml/kgBB/jam


Penyebab:

Hipovolemia
Hipotensi
Curah jantung rendah
Obstruksi kateter
Perforasi buli-buli

Terapi
1. Atasi penyebabnya
2. Bila hemodinamik baik berikan
diuretik.

Masalah Neurologis
A.

Pemulihan kesadaran yang terlambat

*
*
*
*
*
B.

Hipoksemia, hipercarbia
Kerusakan saraf pusat
Hiperglikemia, hipoglikemia
Sepsis
Ketidakseimbangan elektrolit

Defisit neurologik fokal


1.
2.

Akibat operasi bedah saraf


Operasi vaskuler ( a. Carotis )

Perawatan Lanjut di RR

Tahap dalam pemulihan


TAHAP I :
Sadar dengan reflex proteksi yang
lengkap
Dapat mengangkat kepala selama 5 detik
Bernafas dalam dan batuk.

Perawatan Lanjut di RR
TAHAP II :
Mampu berpikir dengan jernih
Pergerakan kembali normal
Dapat kembali ke bangsal
TAHAP III :
Pengaruh anestesi telah hilang
Berlangsung 48 jam atau lebih
Pasien merasa normal kembali

Pemindahan dan Pengangkutan


Lama tinggal di RR :
DEWASA :
1 jam setelah anestesi umum
30 menit setelah anestesi lokal
Anestesi spinal & epidural 1 jam setelah tekanan
darah stabil dan fungsi motorik kembali normal
30 menit setelah dosis opioid I.M./ I.V.
ANAK :
30 menit jika anestesi inhalasi dengan masker
1 jam setelah ekstubasi.
90 menit bila operasi. tonsilektomi, adenoidektomi,
palatum dan prosedur oral
Bayi < 12 bulan selama 2 jam

Pemindahan ke Bangsal
1.

Kriteria umum :

Skor Aldrette > 8

Tidak ada kehilangan cairan dan


darah berlebihan atau perdarahan
dari tempat jahitan

Daftar observasi dilengkapi

Perfusi baik dan sudah sadar

2.

Lepaskan semua jalur IV yang tidak perlu

3.

Lepaskan elektoda EKG

4.

Periksa seluruh daftar dan catatan

5.

Catatan RR dari pasien ringkas dan jelas

SKOR PEMULIHAN PASCA ANESTESI


J.A. ALDRETTE, 1970

TANDA
AKTIVITAS

KRITERIA

RESPIRASI

SIRKULASI

KESADARAN

KULIT

SKOR

Mampu menggerakkan 4 extremitas


Mampu menggerakkan 2 extremitas
Tidak mampu

2
1
0

Nafas dalam dan batuk


Dispneu
Apneu

2
1
0

20% dari nilai pra anestesi


TD 20 - 50 % dari nilai pra anestesi
TD 50% dari nilai pra anestesi
Sadar penuh
Bangun jika dipanggil
Tidak ada respon

2
1
0

Kemerahan
Pucat, kuning
Sianosis
SKOR ALDRETTE
> 8 dapat dipindakan ke bangsal

2
1
0
2
1
0

Pengalihan ke Staf Bangsal

Serah terima dengan staf bangsal dan mengerti


masalah pasien
Catat pada catatan pasien

Pengangkutan

Didampingi perawat senior


Dilengkapi alat resusitasi

Pemindahan ke ICU

Post tracheostomi
Pasien tanpa komplikasi tetapi kondisi medis
jelek: DM, unstable angina
Operasi besar & laparatomi
Antisipasi bahwa komplikasi akan muncul

Anda mungkin juga menyukai