INTUBASI
DEFINISI
a. Laryngoscope
b. Endotrakheal Tube (ET)
3. Pemberian Obat Anestesi
a. Jenis anestesi
b. Pemberian jenis obat anestesi
c. Mekanisme kerja obat anestesi
d. Kontraindikasi obat anestesi
e. Farmakokinetik
dan
farmakodinamik obat
anestesi
BAGAIMANA KALAU OPERASI
DARURAT ?
Pada operasi darurat dilakukan induksi cepat
(crush induction) untuk mencegah aspirasi
selama tindakan intubasi. Diindikasikan
terutama pada pasien dengan lambung penuh.
Selain peralatan intubasi dipersiapkan pula alat
penghisap dan pipa lambung. Pasien
dipersiapkan dalam posisi setengah duduk atau
telentang dengan posisi kepala lebih rendah
CARANYA :
Awali dengan pemberian O2 100% (praoksigenisasi)
selama 3-5 menit kemudian obat pelumpuh otot
nondepolarisasi ¼ dosis (prekurarisasi). Suntikan
obat induksi cepat diberikan sampai refleks bulu
mata hilang. Tulang krikoid ditekan ke arah
posterior (Sellick manouver) dan kemudian obat
pelumpuh otot depolarisasi diberikan dengan dosis
1,5-2 kali dosis normal. Setelah itu baru dilakukan
tindakan laringioskopi dan intubasi. Bila pipa
endotrakeal telah masuk, balon pipa (cuff) segera
dikembangkan
EKSTUBASI
DEFINISI :