Anda di halaman 1dari 2

Ini Tahapan Anestesi yang Harus Anda

Ketahui
 07/12/2019 - 20:16 hastareksa 1474 Views tahapan anestesi, tiga macam anestesi, yang perlu anda ketahui
SURABAYAONLINE.CO-Dalam sebuah tindakan operasi, peranan seorang dokter anestesi
sangat vital. Tindakan anestesi atau pembiusan memiliki peran penting berhasil atau tidaknya
operasi seorang pasien.
Dokter Anna Surgean Veterini, SpAn KIC dari Rumah Sakit Manyar Medical Center Surabaya
menjelaskan bahwa sebelum seseorang menjalani sebuah tindakan anestesi, menjelang dan
setelah operasi ada beberapa tahapan yang pasien dan keluarganya harus mengetahuinya.

Pertama, sebelum tindakan operasi seorang dokter anestesi akan melakukan pemeriksaan kepada
pasien. “Pemeriksaan itu sangat penting sebab dokter anestesi bisa melihat bagaimana kondisi
psikis dan fisik si pasien, sejauh mana kesiapan mental dan fisiknya” kata Anna, Kamis (5/12).

Pemeriksaan pra-anestesi, dilakukan dokter anestesi yang dibantu perawat dimulai dengan
menanyakan tentang riwayat pasien di antaranya. Apakah pasien pernah mengidap suatu
penyakit, apakah alergi terhadap jenis obat-obatan tertentu. Apakah menjelang operasi tersebut
pasien tengah mengkonsumsi obat-obat jenis tertentu. Operasi yang akan dilakukan tersebut
akibat kecelakaan atau tidak. Apakah operasi yang akan dilakukan adalah operasi darurat atau
terencana.

“Ini adalah standar yang harus dilalui sebelum dilakukan anestesi menjelang masuk kamar
operasi. Pemeriksaan standar tersebut sangat penting sebab akan berhubungan dengan teknik
anestesi sekaligus jenis obat anestesi yang akan dimasukkan ke dalam tubuh pasien,” papar Anna
yang juga menjelaskan bahwa sebelum operasi dilakukan pasien juga harus menjalani puasa
dalam waktu tertentu.

Tiga Macam Anestesi


Anestesi sendiri menurut Anna ada tiga macam. Pertama ada general anestesi yaitu dimana pasien
ditidurkan selama jalannya operasi berlangsung. Kedua, regional anestesi, dimana yang dianestesi
atau yang dimatirasakan hanya separuh bagian tubuh, misalnya dalam kasus ibu yang menjalani
operasi caesar. Sedang yang ketiga adalah periperal nerve block atau anestesi hanya pada bagian-
bagian yang dioperasi saja. “Misalnya kalau yang luka adalah tangan dan mau dijahit maka hanya
sekitar luka saja yang disuntik supaya mati rasa agar pasien nyaman tidak kesakitan selama
jalannya tindakan operasi.

Sebelum semua dimulai di kamar operasi, kami selalu memulai dengan recek segala sesuatunya,
dan tentunya juga berdoa yang dipimpin oleh dokter anestesi,”imbuh Anna.

Paska operasi tugas seorang dokter anestesi belum selesai. Karena, masih ada lagi tindakan
lanjutan yang harus dilakukan, salah satunya yaitu begitu keluar dari kamar operasi pasien
dimasukkan ke ruang recovery room (RR) atau ruang pulih sadar. Minimal dua jam di RR, bagi
pasien yang tidak terlalu berat operasinya, baru setelah itu bisa langsung dipindah ke kamar rawat
inap atau pulang langsung. “Tetapi kalau selama di RR kondisinya kurang bagus maka akan
langsung dimasukkan ke ICU supaya bisa dipantau lebih cermat,” jelasnya.
Tetapi jika tindakan operasi masuk kategori berat misal pembedahan kepala, usia lanjut atau
selama operasi mengalami perdarahan cukup banyak maka usai keluar ruang operasi biasanya
langsung dimasukkan ke ruang ICU untuk dipantau. “Tahapan-tahapan ini harus dijalani dengan
ketat sebab ini menyangkut nyawa manusia,” tegas Anna sambil jelaskan pasca-operasi agar tidak
menimbulkan nyeri dokter anestesi akan memberikan obat antinyeri sebagai penghilang rasa sakit
agar pasien lebih nyaman.
Kendati semua sudah direncanakan dengan sangat baik sesuai dengan standar, tetapi yang perlu
ditegaskan kepada pasien dan keluarganya bahwa sekecil apapaun dalam sebuah tindakan medis
tidak ada yang tidak mengandung resiko. Karena itu sebelum operasi dilakukan seorang dokter
harus memberikan inform consent atau penjelasan yang cukup kepada pasien atau keluarganya
tentang hal-hal tersebut. “Penjelasan ini sangat penting agar pasien atau keluarganya bisa
memahami. Karena meski seorang dokter sudah menjalankan tindakan sesuai dengan standar
tetapi dalam hal-hal tertentu bisa terjadi diluar kendali,” jelas Anna yang minta agar selama
operasi keluarga bisa menunggui sehingga kalau terjadi sesuatu maka dokter bisa segera
memberitahu kepada keluarga pasien.(Gandhi Wasono M)

Anda mungkin juga menyukai