Anda di halaman 1dari 44

ASPEK

MEDIKOLEGAL
KEPERAWATAN DI
BIDANG
ANESTESIOLOGI

RSSA
November 2012
Oleh:
dr. Ny. Anny Isfandyarie Sarwono, Sp.An,
SH.

LATAR BELAKANG
Setiap kegiatan dalam upaya kesehatan ditujukan untuk
memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan
Setiap hal yang menyebabkan terjadinya gangguan
kesehatan akan menimbulkan kerugian yang besar bagi
negara, dan setiap upaya peningkatan derajat kesehatan
juga berarti investasi bagi pembangunan negara.
Diperlukan profesionalisme dan komitmen yang tinggi
dari tenaga kesehatan, baik dokter & perawat.
Regulasi di bidang kesehatan :
Undang-Undang Nomor 29 tahun 2004 ttg Praktik
Kedokteran
Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 ttg Kesehatan &
Undang-Undang Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah
Sakit

KASUS

POKOK BAHASAN
Pengertian aspek medicolegal keperawatan
Fungsi Perawat Rumah Sakit
Aspek Hukum dalam Keperawatan:
Aspek Hukum perawat sbg profesi mandiri
Aspek Hukum Perawat pelaku delegasi wewenang Dokter/ RS
Aspek Hukum Perawat Assisten Dokter
Aspek Hukum Perawat dalam praktik pribadi

Pengaturan Peran dan Fungsi Perawat Anestesi


Sanksi terhadap Pelanggaran Kewajiban Perawat
Anestesi

PENGERTIAN ASPEK MEDICOLEGAL


Aspek Etik Kode
Etik Keperawatan

Aspek
(Etik)
Medicolega
l

Aspek Medis:
melk yankes sesuai kaidah
medis (std profesi: ilmu,
skill + attitude profesi)

Aspek
Legal:
Pertgjwban
hukum
perawat

Di RS:
Hub dg
Px,Dr, RS
Luar RS:
Praktik

PENGERTIAN KEPERAWATAN
Keperawatan adalah suatu proses menempatkan
pasien dalam kondisi paling baik utk
beraktivitas (Florence Nightangle, 1895).
Keperawatan adalah upaya membantu individu
baik yg sakit maupun sehat, utk menggunakan
kekuatan, keinginan, dan pengetahuan yg
dimilikinya shg individu tsb mampu
melaksanakan aktivitas se-hari2, sembuh dr
penyakit, atau meninggal dunia dg tenang.(V.
Henderson, 1978).

ASPEK MEDIS KEPERAWATAN


Pelayanan keperawatan, ditujukan untuk memberikan
bantuan kepada individu yang tidak dapat
melaksanakan kegiatan hidup se-hari2 akibat adanya:
Kelemahan fisik dan mental misalnya: pasien sakit berat,
tidak dapat mandi sendiri.
Keterbatasan pengetahuan tidak tahu cara menjaga luka
post op spy tidak infeksi;
Kurangnya kemauan untuk melaksanakan aktivitas se-hari2,
misalnya: pada manula yg mogok makan.

Pelayanan keperawatan dilakukan sehingga individu tsb


dapat secara optimal melakukan kegiatan sehari hari
secara mandiri.

ASPEK MEDIS KEPERAWATAN (2)


Pelaksanaan asuhan keperawatan berdasarkan
kaidah-kaidah keperawatan sbg profesi yg
berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan, bersifat
humanistik, dan berdasarkan kebutuhan objektif
klien utk mengatasi masalah yg dihadapi klien.
Penyimpangan thd pelaksanaan asuhan
keperawatan atau pelaksanaan tindakan
keperawatan yang melanggar etika, atau tidak
sesuai dg standar asuhan/praktik keperawatan
dapat berakibat terjadinya tuntutan thd perawat.

FUNGSI DAN KOMPETENSI PERAWAT


( Lokakarya, 1983)
Salah satu dr fungsi yg berhubungan dg
pelayanan langsung kpd pasien adalah
menerapkan keterampilan keperawatan utk
memenuhi kebutuhan manusiawi pasien al:
Kebutuhan nutrisi;
Kebutuhan eliminasi;
Kebutuhan aktivitas dan istirahat;
Kebutuhan keselamatan & keamanan, dsb.

FUNGSI PERAWAT DI RUMAH SAKIT


Perawat sbg Profesi:
Memenuhi kebutuhan dasar Px
yg lemah fisik & mental
Fungsi
Keperawat
an di RS

Perawat sbg Penerima


Delegasi Wewenang Dokter/
RS:
Melaksanakan perintah Dokter

Perawat sbg
asisten
Dokter dlm
tind

Borrowed
Servant
(RS)
Dr. luar RS/
dibawa Dokter

JENIS PERAWAT DI RS
(berdasarkan fungsinya)
Berdasarkan fungsi keperawatan tsa, maka ada 2 jenis
perawat di RS:
1.

Perawat profesional (pengemban profesi perawat):


perawat yg harus mempertanggungjawabkan sendiri atas
tindakannya berdasarkan kompetensi & kewenangan yg
dimilikinya sbg profesi mandiri yg berbeda dg profesi
kedokteran.

2.

Perawat vokasional:
perawat yg bekerja berdasarkan perintah/ instruksi pihak
lain, baik instruksi dalam bidang pengobatan (memasang
infus, melakukan injeksi), tindakan (menjadi assisten
operator) maupun dalam asuhan keperawatan
(melakukan observasi pasien, memandikan pasien, dll).

ASPEK HUKUM PERAWAT


Aspek hukum perawat mengikuti aspek medisnya
td:
Aspek hukum perawat sbg pengemban profesi;
Aspek hukum perawat yg menerima
pendelegasian wewenang;
Aspek hukum perawat sbg asisten dokter
Aspek hukum perawat dlm melaksanakan
praktik mandiri

Aspek Hukum Perawat sbg


Pengemban Profesi
Kewajiban perawat pengemban profesi adalah
melaksanakan tugas profesi (al membantu pasien utk
memenuhi kebutuhan dasarnya ingat 14 kebutuhan
dasar manusia menurut Henderson);
Contoh: menyiapkan pasien pre operatif tujuan
mencegah terjadinya penyulit durante anestesi, misalnya
: infus pre op.
Tuntutan hukum bila ada pelanggaran profesi perawat,
menjadi tanggung jawab perawat sendiri, baik pidana
maupun perdata.
Contoh: perawat mempunyai kewajiban melakukan
observasi pasien durante/pasca anestesi perawat
tidak tahu pasien mengalami obstruksi jalan nafas.

Aspek Hukum Perawat sbg


Penerima Delegasi Wewenang
Perawat yg menerima instruksi pihak lain (mis. Dokter)
mempunyai risiko hukum sbb:
Bila perawat melakukan instruksi dokter dg benar dan
baik, tjd risiko/ efek samping obat tanggung jawab
pidana & perdata di pihak Dokter.
Bila perawat melakukan instruksi dokter, tetapi salah
melaksanakan, mis: injeksi IM, diberikan IV
tanggungjawab pidana & perdata : perawat.
Bila perawat sengaja tidak melakukan instruksi dokter
tanggungjawab pidana & perdata di pihak perawat (dokter
tidak terkena sanksi hukum).
Dilimpahkan lagi kepada mahasiswa praktik pidana &
perdata : perawat.

Kasus
Dokter memerintahkan pasien puasa 8 jam pre
op pasien tidak dipuasakan.
DSAn memerintahkan premedikasi dengan SA,
perawat keliru memberikan adrenalin, karena
tidak lihat label.
Perawat memasukkan muscle relaxan di
ruangan.
Perawat tidak memberikan infus pre operatif
yang cukup pada pasien Ileus.
Perawat tidak memeriksa darah yang tersedia
tertukar pada waktu transfusi

Aspek Hukum Perawat Asisten


Tugas asisten adalah membantu dokter dalam
melakukan tindakan kedokteran.
Dalam bekerja sbg tim, masing-2 anggota tim
mempunyai tugas/ job discription.
Kesalahan yg dilakukan thd tugas, berakibat
tanggungjawab hukum mjd beban pelaku, mis.
Perawat tidak menyiapkan alat-alat resusitasi
pada pasien dg SAB.
Bila dokter sbg captain of the ship melakukan
PMH perawat ikut dlm TP Penyertaan,
misalnya : Perawat Anestesi melakukan anestesi
atas instruksi Ahli Bedah.

Dasar Hukum Perawat Anestesi


Tugas dan Tanggung Jawab Perawat Anestesi
diatur dalam Bab III tentang Pengorganisasian
Permenkes No. 519/Menkes/ PER/III/2011
tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan
Anestesiologi dan Terapi Intensif di Rumah Sakit
terdiri dari:
1. Melakukan asuhan keperawatan pra-anestesia;
2. Melakukan kolaborasi dengan Dokter Spesialis
Anestesi
3. Melakukan asuhan keperawatan pasca anestesi

Asuhan keperawatan pra anestesia


Tugas perawat Anestesi dalam masa pra anestesi,
meliputi :
a. Pengkajian keperawatan pra-anestesia;
b. Pemeriksaan dan penilaian status fisik pasien;
c. Pemeriksaan tanda-tanda vital;
d. Persiapan administrasi pasien;
e. Analisis hasil pengkajian dan merumuskan masalah
pasien ASA 3 : dehydrasi (?)
f. Evaluasi tindakan keperawatan pra-anestesia, mengevaluasi secara mandiri maupun kolaboratif (urine
tidak keluar pw pemasangan Foley catheter)

Asuhan Keperawatan Pra Anestesia (2)


g. Mendokumentasikan hasil anamnesis/pengkajian;
h. Persiapan mesin anestesi secara menyeluruh setiap
akan digunakan dan memastikan bahwa mesin dan
monitor dalam keadaan baik dan siap pakai.
i. Pengontrolan persediaan obat-obatan dan cairan
setiap hari untuk memastikan bahwa semua obatobatan baik obat anestesia maupun obat-obat
emergensi tersedia sesuai standar RS.
j. Memastikan tersedianya sarana prasarana naestesia
berdasarkan jadual, waktu dan jenis operasi.

Tugas melakukan Kolaborasi dengan DSAn


Tugas kolaborasi dg DSAn meliputi :
a. Menyiapkan peralatan dan obat-obatan sesuai
dg perencanaan teknik anestesia;
b. Membantu pelaks anest sesuai dg instruksi
DSAn;
c. Membantu pemasangan alat monitoring non
invasif;
d. Membantu dokter melk pemasangan alat
monitoring invasif;
e. Pemberian obat anestesi;
f. Mengatasi penyulit yang timbul.

Tugas melakukan kolaborasi dg DSAn


(2)
g.
h.
i.
j.
k.

Pemeliharaan jalan nafas;


Pemasangan alat ventilasi mekanik;
Pemasangan alat nebulisasi;
Pengakhiran tindakan anestesia;
Pendokumentasian semua tindakan yang
dilakukan agar seluruh tindakan tercatat
dengan baik dan benar.

Tugas asuhan keperawatan pasca


tindakan anestesia
Askep pasca anestesia meliputi:
a. Merencanakan tindakan keperawatan pasca
tindakan anestesi (sebutkan!)
b. Pelaksanaan tindakan dalam manajemen nyeri;
c. Pemantauan kondisi pasien pasca pemasangan
kateter epidural dan pemberian obat regional;
d. Evaluasi hasil pemasangan kateter epidural dan
pengobatan anestesia regional.

Tugas asuhan keperawatan pasca


anestesia (2)
e. Pelaksanaan tindakan dalam mengatasi kondisi
gawat (mengatasi penyulit pasca anestesi
apa saja ?).
f. Pendokumentasian pemakaian obat-obatan dan
alkes yang dipakai.
g. Pemeliharaan peralatan agar siap untuk
dipakai pada tindakan selanjutnya.

Tanggung Jawab Perawat Anestesia


1) Perawat anestesia dan perawat bertanggung
jawab langsung kepada dokter penanggung
jawab pelayanan anestesia;
2) Menjamin terlaksananya pelayanan/ asuhan
keperawatan anestesia di rumah sakit;
3) Pelaksanaan asuhan keperawatan anestesia
sesuai standar.

Penyelenggaraan Anestesiologi dan


Terapi Intensif di Rumah Sakit
Diatur dalam Bab V bagian b Permenkes aquo
tentang Ketenagaan pelayanan anestesiologi
dan terapi intensif di Rumah Sakit dilaksanakan
dengan pendekatan tim yang terdiri dari :
DSAn dan/atau
PPDS dan/atau
Dokter lain, serta dapat dibantu oleh Perawat
Anestesia / Perawat.

Tugas keperawatan : memenuhi 14 kebutuhan


dasar pasien.

ANCAMAN PIDANA BAGI PERAWAT


Sengaja:
KUHP

Pidana
thd
Perawat

Penganiayaan (351
KUHP)
Membocorkah rhs (322
KUHP)
Membantu PMH (55&56
KUHP)
Lalai:
Tdk
Menolong
(306
Ps 359,360
jo 361
KUHP
KUHP)

UU Konsumen: Ps. 62 tidak


sesuai standar
UU Praktik Kedokteran Ps 78
UU Kesh: tdk mbrk pertolongan I
pd Px gadar yg tk byr UM (Ps.190

Pasal 304 KUHP


Kasus: tidak merawat luka atau tidak segera
mbrk pertolongan kpd pasien.
Bunyi pasal:Barangsiapa dg sengaja
menempatkan atau membiarkan seorang dlm
kead sengsara, pd hal mnrt hukum yg berlaku
baginya atau krn persetujuan, dia wajib mbr
kehidupan, perawatan atau pemeliharaan kpd
orang itu, diancam dg pidana penjara paling
lama 2 th 8 bulan..

Pasal 306 KUHP


1) Jika salah satu perbuatan tsb dlm Pasal 304
mengakibatkan luka berat, yg bersalah
dikenakan pidana penjara paling lama 7 th 6
bulan.
2) Jika mengakibatkan mati, dikenakan pidana
penjara paling lama 9 tahun.

Luka Berat (pasal 90)


Luka berat berarti:
jatuh sakit atau mdapat luka yg tidak mbr harapan
akan sembuh sama sekali, atau yg menimbulkan bahaya
maut;
tidak mampu terus menerus utk mjalankan tugas
jabatan atau pekerjaan pencarian;
kehilangan salah satu pancaindera;
mendapat cacat berat;
menderita sakit lumpuh;
terganggunya daya pikir selama 4 minggu lebih;
gugurnya atau matinya kandungan seorang perempuan.

RISIKO ANESTESI
Pasien diberikan anest:
Dosis kurang (kasus : Polwan gugat DSOG ke PN)
Dosis terlalu banyak :
pada GA: depresi nafas hypoxia/
hypercapnea cacat/ mati
SAB : block terlalu tinggi otot-otot
diaphragma lumpuh nafas tidak adekwat
hypoxia/ hypercarbia

Pasal 359 & 360 j0 361 KUHP


Kasus: salah melakukan instruksi dokter
pasien mati (359 KUHP), pasien luka berat (360
ayat 1 KUHP) : barangsiapa krn kealpaannya
menyebabkan matinya orang lain / luka berat ,
diancam dg pidana penjara paling lama 5 tahun
atau kurungan paling lama 1 tahun.
Pasal 360 ayat (2) KUHP: menyebabkan lukaluka sedemikian rupa sehingga timbul penyakit
atau halangan menjalankan pekerjaan atau
pencarian slm wkt tertentu, diancam dg pidana
penjara paling lama 9 bulan atau kurungan
paling lama 6 bulan.

Pasal 361 KUHP


Jika kejahatan yg diterangkan dlm bab ini
dilakukan dlm menjalankan suatu jabatan atau
pencarian, maka pidana ditambah:
1/3 dan
Dicabut haknya utk menjalankan pencarian dlm
mana dilakukan kejahatan dan
Hakim dpt memerintahkan spy putusannya
diumumkan.

Mengakibatkan Pasien Mati menurut Al


Quran (arti QS An Nisaa 92)
.dan barangsiapa membunuh karena tersalah/lalai thd:
1. Orang Mukmin kafarat membayar diat kpd keluarga dan
memerdekakan hamba sahaya yg beriman, kecuali bila
keluarga bersedekah.
2. Mukmin, tetapi memusuhi pelaku kafarat memerdekakan
hamba sahaya.
3. Kaum kafir yg ada perjanjian damai dg pelaku
membayar diat dan memerdekakan hamba sahaya.
Bila tidak memperoleh syarat-2 tsb, maka hendaklah pelaku
berpuasa dua bulan berturut-turut sbg cara taubat kpd
Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha
Bijaksana.

TP Penyertaan
Thd Pelaku yg menyuruh lakukan, yg turut serta
melakukan dan penganjur (pasal 55):
1) Dipidana sbg pembuat sesuatu perbuatan pidana:
Ke-1. mrk yg melakukan, yg menyuruh lakukan dan
yg turut serta melakukan perbuatan;
Ke-2. mrk yg dg memberi atau menjanjikan
sesuatu, dg....., dg memberi kesempatan,
sarana
atau keterangan, sengaja menganjurkan
orang lain
spy melakukan perbuatan.
2) Thd penganjur hanya perbuatan yg sengaja
dianjurkan sajalah yg diperhitungkan, beserta akibat2nya.

TP Penyertaan (2)
Pasal 56: Dipidana sbg pembantu sesuatu kejahatan:
Ke-1. mrk yg sengaja memberi bantuan pd wkt kejahatan
dilakukan;
Ke-2. mrk yg sengaja mbr kesempatan, sarana atau
keterangan utk melakukan kejahatan.
Pasal 57 (1). Dlm hal pembantuan, maksimum pidana pokok thd
kejahatan, dikurangi 1/3.
Kasus: membantu dokter yg melakukan PMH al:
Dokter praktik tanpa SIP (melanggar UU Pradok);
Dokter melakukan euthanasia (melanggar KUHP);
Dokter melakukan aborsi tidak sesuai dg psyaratan pasal 15
ayat (2) UU Kesehatan, dll.

Pidana dlm UU No.36 tahun 2009 ttg


Kesehatan
Pasal 190 :
Dipidana dg pidana penjara paling lama 2 tahun
dan denda paling banyak Rp.200.000.000,- bagi
pimpinan fas yankes + tng kesh yg tdk
memberikan pertolongan pertama pd pasien
Gadar yg tdk membayar uang muka (ayat 1).
Bila perbuatan dlm ayat 1 tsb mengakibatkan
pasien cacat atau mati, dipidana dg pidana
penjara paling lama 10 tahun dan denda paling
banyak Rp. 1.000.000.000,- (ayat 2)

Pidana dlm UU Perlindungan


Konsumen
Pasal 62: Dipidana dg pidana penjara paling
lama 5 tahun atau pidana denda paling banyak
2 miliar rupiah bagi pelaku usaha yg:
Memperdagangkan jasa tidak memenuhi atau tidak
sesuai dg standar yg dipersyaratkan dan ketentuan
peraturan perundang-undangan (pasal 8 ayat 1 huruf
a).
Menawarkan jasa pelayanan kesehatan dg cara
menjanjikan pemberian hadiah berupa barang
dan/atau jasa (pasal 13 ayat 2).

Sikap Rasulullah saw thd Orang Sakit


Dari Aisyah ra :Rasulullah saw ketika
menjenguk orang sakit, beliau meletakkan
tangannya pada tempat yg dirasakan sakit
olehnya. Kemudian beliau membaca Bismillah
(HR Abu Yala).
Aisyah berkata :adalah Rasululullah saw
ketika menjenguk keluarganya sakit, maka
beliau meniup keluarganya dg muawwidzat
(HR Muslim)

Pahala Merawat Orang Sakit


Dari Ali bin Abi Thalib ra, Rasulullah saw
bersabda:Barangsiapa mendatangi saudaranya
sesama muslim dlm rangka menjenguk (yg
sakit), mk ia tlh berjalan di kebun buah surga
sampai ia duduk. Lalu ketika duduk, mk ia akan
dilimpahi rahmat. Jika hal itu terjadi di waktu
pagi, mk 70.000 malaikat akan membacakan
shalawt kpd nya sampai petang hari. Dan jika
hal itu terjadi di waktu petang, mk 70.000
malaikat akan membacakan shalawat kpdnya
hingga pagi hari. (HR Ibnu Majah)

Allah bersama orang yang sakit


Dari Abu Hurairah, Rasulullah saw bersabda :
Sesungguhnya Allah SwT berfirman pada hari
Kiamat kelak,Hai, bani Adam, Aku sakit tapi
engkau tidak menjenguk-Ku. Ia lantas
bertanya,ya, Tuhan, bagaimana aku
menjenguk-Mu sedangkan Engkau adalah Rabb
alam semesta? Allah pun berfirman,Bukankah
engkau tahu bahwa hamba-Ku si fulan sdg
sakit, tapi engkau tidak menjenguknya?!
Bukankah engkau tahu bhw seandainya engkau
menjenguknya, mk engkau akan menemukan-Ku
disisinya?! (HR Muslim)

Amanah & Teliti Dalam Bekerja


janganlah kamu mengkhianati amanah yg
dipercayakan kpdmu.. (arti QS Al-Anfal 27).
.yg memelihara amanah dan menepati janji,
.mereka itu yg memperoleh surga Firdaus,
dimana mereka akan kekal selama-lamanya.
(arti QS Al-Muminun 8 & 11).
Dari Atha, Rasulullah saw bersabda :Bila
seseorang mengerjakan suatu pekerjaan,
hendaklah dia mengerjakannya dg teliti, karena
yg demikian itu menyenangkan hati si
penderita. (HR Ibnu Saad).

Kasus Kecerobohan
Ortu pasien minta RS melakukan schorsing pada
perawat, karena ortu pd jam bezoek melihat infus
anaknya lepas dan mengeluarkan darah.
Ortu pasien menolak membayar RS karena perawat
salah memasukkan obat tetes hidung ke mata.
Melepas infus sebelum injeksi antibiotika risiko?
Perawat tidak meneliti adanya udara dalam selang
infus bahayanya ?
Melakukan anestesi, tanpa memeriksa pasien
terlebih dahulu (tidak tahu risiko/ ASA)

Anda mungkin juga menyukai