FISIOLOGI
ANESTESI
Tubuh manusia didukung oleh sistem rangka, yang terdiri dari 206 tulang yang dihubungkan oleh tendon,
ligamen, dan tulang rawan.
– Sistem otot terdiri dari sekitar 650 otot yang membantu pergerakan, aliran
darah, dan fungsi tubuh lainnya.
– Terdapat tiga jenis otot yaitu otot rangka yang terhubung dengan tulang, otot
polos yang ditemukan di dalam organ pencernaan, dan otot jantung yang
ditemukan di jantung dan membantu memompa darah
3. Sistem peredaran darah
Sistem ekskresi mengeluarkan zat sisa yang tidak dibutuhkan lagi oleh
manusia. Pada anatomi tubuh manusia, organ-organ ekskresi terdiri
dari ginjal, hati, kulit, dan paru-paru.
– Sistem reproduksi pria mencakup penis dan testis, yang menghasilkan sperma
– Sistem reproduksi wanita terdiri dari vagina, rahim dan ovarium, yang menghasilkan
ovum (sel telur).
– Selama pembuahan, sel sperma bertemu dengan sel telur di tuba falopi. Kedua sel
tersebut kemudian melakukan pembuahan yang ditanamkan dan tumbuh di dinding
rahim. Bila tidak dibuahi, dinding rahim yang telah menebal untuk mempersiapkan
kehamilan akan luruh menjadi menstruasi.
12. Sistem Integumen
Preanestesi adalah pemberian zat kimia sebelum tindakan anestesi umum dengan
tujuan utama menenangkan pasien, menghasilkan induksi anestesi yang halus,
mengurangi dosis anestetikum, mengurangi atau menghilangkan efek samping
anestetikum dan mengurangi nyeri selama operasi maupun pasca operasi.
Pemilihan preanestetikum dipertimbangkan sesuai dengan spesies, status fisik
pasien, derajat pengendalian, jenis operasi, dan kesulitan dalam pemberian
anestetikum.
Klasifikasi Anestesi
– Respirasi : kecepatan, kedalaman, dan sifat (gerak kantong reservoir dan gerakan
dada).
– Warna membrana mukosa dan capillary refill time (CRT).
– Denyut jantung
– Pulsus : kecepatan dan kekuatan
– Ketegangan rahang, posisi bola mata, dan aktivitas refleks palpebral.
– Oksigenasi (kecepatan aliran dan tekanan)
– Temperatur tubuh pasien
Tanda-tanda vital dan refleks harus diperiksa selama teranestesi.
Tanda vital menunjukkan variabel yang mengindikasikan mekanisme
respon keseimbangan (homeostasis) terhadap anestesi, seperti
denyut jantung, kecepatan respirasi, capillary refill time (CRT), dan
temperatur. Tanda vital bagi pasien menandakan kemampuan pasien
untuk mempertahankan fungsi respirasi dan sirkulasi selama
teranestesi. Tanda vital dapat diamati dengan indera (sentuhan,
pendengaran).
Pemantauan Anestesi