Anda di halaman 1dari 23

Referat

KESIAPAN KAMAR OPERASI DAN


ANESTESI ERA COVID-19 DAN
MENUJU NEW NORMAL
Oleh:
Cici Chairunisa 1
1830912320033
Pembimbing:
dr. Andri L Tobing, Sp.An, M.Kes
BAGIAN/SMF ANESTESIOLOGI DAN TERAPI INTENSIF
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
RSUD ULIN BANJARMASIN
JULI, 2020
PENDAHULUAN
 Penyakit virus Corona 2019 (COVID-19) yang disebabkan oleh SARS-CoV-2
telah menyebar ke seluruh dunia
 SARS-CoV-2 memiliki stabilitas di aerosol dan permukaan, ditransmisikan
oleh droplet dan udara atau airborne transmission yang tetap menular
selama berjam-jam di aerosol, permukaan plastik, stainless steel, kardus
dan tembaga.
 Pasien COVID-19 yang harus menjalani prosedur bedah elektif dianjurkan
untuk menunda operasi elektif tersebut, sampai saat mereka dinyatakan
negatif untuk virus ini. Namun jika dalam keadaan darurat maka
diberlakukan prosedur operasi covid secara khusus.

2
PENDAHULUAN
 Personal protective equipment (PPE) atau alat perlindungan diri (APD) telah
menjadi subjek yang penting selama pandemi COVID-19.
 Penggunaan APD yang tepat secara signifikan mengurangi risiko penularan
virus.
 Telah dikembangkan pedoman untuk tindakan pencegahan bagi anggota tim
ruang operasi selama pandemi COVID-19.

3
PENDAHULUAN
Prinsip pelayanan anestesi dan bedah pada masa
pandemi Covid-19:
 1.Keselamatan Tenaga Kesehatan
 2.Keselamatan Pasien
 3.Risiko prosedur yang dapat menginfeksi tenaga kesehatan
 4.Ketersediaan Alat Pelindung Diri (APD)
 5.Risiko melakukan tindakan pada pasien covid-19
 6.Akses kepada pemeriksaan laboratorium

4
KAMAR OPERASI ERA COVID-19
 Memiliki tekanan negatif yang dibentuk dari sumber udara bersih, filtrasi,
exhaust dan tertutup. Tekanan negatif berfungsi untuk mencegah
kontaminasi pada area di luar kamar operasi.
 Terpisah dengan kamar operasi bersih lainnya.
 ACH lebih dari 25 diharapkan mampu mendilusi partikel droplet di kamar
operasi.
 Memastikan tekanan udara di wilayah pasien lebih positif dari lingkungan
sekitar untuk mencegah infeksi daerah operasi (diperoleh dari laminar flow).
Protokol pembersihan kamar operasi.
 Terdapat alat kesehatan yang didedikasikan khusus untuk pelayanan bedah
dan anestesi pasien covid-19, dibersihkan dan dibungkus setiap kali selesai
pembedahan

5
KAMAR OPERASI ERA COVID-19

6
KAMAR OPERASI ERA COVID-19

7
KAMAR OPERASI ERA COVID-19

8
PENCEGAHAN INFEKSI PADA
PELAYANAN ANESTESI
 Peralatan anestesi yang didedikasikan khusus untuk pasien covid-19,
dibersihkan dan dibungkus dengan plastik.
 Merencanakan teknik anestesi yang mengurangi risiko penularan kepada
nakes (intubasi, ventilasi positif sungkup muka, suctioning, RJP merupakan
AGP)
 Membatasi staf saat intubasi dan ekstubasi. Kamar operasi tertutup selama
kurang lebih 10 menit, pada ACH 25
 Menggunakan filter antibacterial pada sirkuit pernafasan (3buah)
 Minimalisasi penggunaan alkes reusable.
 Hand Hygiene
 Komunikasi dengan staf : briefing dan debriefing

9
ALAT PELINDUNG DIRI (APD)

10
ALAT PELINDUNG DIRI (APD)

APD untuk di
ruang operasi

11
12
13
14
15
16
17
KOMUNIKASI = TRANSFER
INFORMASI
 Meminimalisasi kontak dengan pasien. Memerlukan perubahan cara
berkomunikasi antar nakes maupun dengan pasien
 Menggunakan berbagai moda alat komunikasi , seperti: IT, Handy Talkie,
Handphone, dsb.
 Terdapat staf yang bertugas sebagai “Runner” yang berada di luar kamar
operasi untuk membantu staf yang melakukan pembedahan.
 Menggunakan checklist sebagai alat bantu staf dalam menghadapi situasi
yang tidak familiar dan mencegah lupa

18
19
20
21
PENUTUP
 Protokol pencegahan infeksi rumah sakit: mencegah cross contamination dan
memberikan perlindungan tenaga kesehatan dan pasien.
 Metode skrining Sars-Cov2 untuk memisahkan pasien Covid-19 dengan non-
covid-19, menggunakan PCR (RT-PCR atau TCM).
 Penyediaan APD level 3 bagi nakes yang melakukan pembedahan. Perhatikan
rekomendasi untuk pembedahan dalam waktu lama.
 Unit kamar operasi yang terpisah antara kamar operasi infeksius dan non
infeksius.

22
23
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai