Anda di halaman 1dari 56

ALAT

ORTOPEDIK
Perawatan
ortodontik
Gaya orthodonti Gaya orthopedi

menggerakkan gigi berefek pd struktur


gaya ringan 50-100 g kranio- facial
gaya besar >400 g

Menimbulkan kompresi
jar.periodontal
>14 jam  berefek ke gigi
head gear

Alat ortopedi
yang sering face mask
digunakan

chin cup
HEAD GEAR
Digunakan pada masa pertumbukan untuk
 Menghentikan atau mengkoreksi maloklusi
skeletal tertentu
 Distalisasi gigi-gigi RA
 Kontrol/mendapat anchorage
KOMPONEN HEAD GEAR
Head cap,
cervical strap

Force element,
elemen gaya

Face bow,
busur muka
FACE BOW

Junction (penghubung)

Inner bow (busur dalam)

Komponen yg
mentransmisi gaya extra
Outer bow (busur luar) oral ke gigi posterior
Outer bow
• Terbuat dr kawat bulat yang kaku, diameter 1,2 mm
• Dibentuk sesuai muka
– Pendek: lebih pendek drpd busur dlm
– Medium: sama panjang dg busur dlm
– Panjang: lebih panjang drpd busur dlm
• Ujung busur luar membentuk hook (kait) utk mengait pd elemen gaya
Inner bow
• kawat bulat 1,25 mm
• Dbtk sekitar lengkung RA dan molar
• Busur dlm dimasukkan ke buccal tube yg direkatkan pd M1 atas
• Di mesial molar tube, dibuat stop utk mencegah busur dlm
meluncur ke blk pd molar tube
junction
• Menghubungkan busur dalam & luar
• Terdapat pada garis tengah busur
Force element, elemen gaya
• Sumber gaya, dpt berupa
– Per
– Elastik
– Materi yg bisa melar
• Elemen gaya menghubungkan busur muka ke head cap atau neck
strap
Headcap atau cervical strap
• Melalui head cap, head gear membuat anchorage di kepala
• cervical strap, membuat anchorage di leher
• Kombinasi keduanya
• Pemilihan tergantung kebutuhan
Prinsip penggunaan head gear

• Head gear dpt menggeser gigi-gigi dan RA dlm tiga arah


• Perhatikan!
– Pusat resistensi gigi-gigi
– Pusat resistensi maksila
– Titik awal gaya
– Tempat perlekatan gaya
Pusat resistensi gigi-geligi
• Busur dlm biasanya dicekatkan pd gigi M1 RA melalui buccal tube.
• Gaya pd M → cenderung menggerakkan gigi M
• Pusat resistensi M biasanya pd daerah tengah akar
• Aplikasi gaya yg mll pusat resistensi molar → menyebabkan gerak bodily
• Aplikasi gaya di bawah pusat resistensi

tipping mahkota ke distal


• Aplikasi gaya di atas pusat resistensi

tipping akar ke distal


Pusat resistensi maksila
• Pusat resistensi maxilla diduga pd aspek
superoposterior sutura zygomaticomaxillare
• Pusat resistensi lengkung gigi secara keseluruhan 
antara akar P
• Gaya yg mll pusat resistensi maxilla menyebkan
translasi maxilladistal
• Gaya di bwh pusat resistensirotasi maxilla
Tempat asal gaya
• Occipital head gear  gaya ke atas dan distal pd gigi dan maxilla
• Cervical head gear  gaya ke bwh dan distal pd gigi dan maxilla.
• Arah gaya menentukan pemilihan head gear
Tempat perlekatan gaya
• Terletak pd kait (hook) di ujung busur luar, yg mengait pd
elemen gaya
• Arah gaya pd maxilla dpt diarahkan dg mengubah tempat
perlekatan → dg cara
– mengubah panjang busur luar
– Mengubah sudut antara busur luar dan busur dlm
Macam head gear
• Berdasarkan tempat
anchorage
– Cervical HG
– Occipital HG
– Kombinasi HG
Cervical HG
• Anchorage pd blk leher
• Menyeb ekstrusi gigi M RA → menambah tinggi muka
• Menggeser gigi2 RA dan maxilla ke distal
• Diindikasikan utk kasus sudut mandibula rendah, dpt
meningkatkan tinggi muka bwh
• Bila arah gaya melalui pusat resistensi maxilla, tidak terjd
rotasi maxilla
• Bila arah gaya di bwh pusat resistensi maxilla → maxilla
rotasi sesuai arah jarum jam
• jg terjd pd lengkung gigi
Occipital HG
• Anchorage pd daerah occipital
• Arah gaya distal superior pd gigi-gigi
maxilla dan maxilla

.
HG kombinasi
• bila gaya keduanya
seimbang, arah gaya adl
distal dan sdkt ke atas thdp
gigi-geligi RA dan maxilla
• Dg mengubah proporsi total
gaya dr head cap dan
cervical strap, arah gaya dpt
diarahkan
Penggunaan Head Gear
Penambahan anchorage
Efek ortopedik Gaya extra oral digunakan utk
Gaya pd maxilla dpt membatasi memperkuat anchorage intra oral, bl
ptmb ke bwh dan dpn dianggap tdk cukup

Aplikasi gaya hrs mel pusat Digunakan 10 jam/hr


resistensi maxilla.
Besar gaya 300 g/sisi
Besar gaya 350-450 g tiap sisi
Minimum 12-14 jam/hari Penambahan anchorage dpt
Baik utk masa sblm remaja menghambat pergeseran molar ke
mesial
Penggunaan Head Gear
Distalisasi molar Rotasi molar Space maintainer
Retraksi molar utk Mula2 buccal tube Mempertahankan pj
mdpt ruang dipasang di distal lengkung gigi.
molarKemudian
Penggunaan 14 direposisi Pergeseran molar ke
jam/hr mesial dihambat
Penggunaan 8
jam/hr
FACE MASK
• Utk protraksi maxilla: pd retrusi maxilla
• Disebut jg reverse pull HG
(cat: HG utk distalisasi maxilla)
• Prinsip: menarik maxilla dg gaya
resiprok pd dahi dan mandibula
• Menggunakan elastik dg gaya smp 1 kg
Indikasi
• Pasien pada masa
pertumbuhan
• Kasus retrusi maxilla dan
prognati mandibula
• Koreksi relaps sesudah
osteotomi
Tempat anchorage

• Dagu
– Kekurangan chin cap → transmisi gaya ke kondilus →
mengubah arah ptmb mand
• Tengkorak
– Kekurangan: tdk nyaman wkt tidur
• Dagu dan kening (dahi)
– Kekurangan: sulit bicara dan estetik
Pertimbangan biomekanik
• Besar gaya utk perubahan skeletal: 450 g/sisi
• Arah gaya: 15-20o tarikan ke bwh dr bid.oklusal agar mdpt grk translasi
maxilla murni ke depan
– Bila gaya sejajar bid.oklusal → translasi ke depan disertai rotasi ke atas
• Lama pemakaian:
– Gaya rendah 250 g/sisi: 13 bln
– Gaya besar 1600-3000 g: 4-21 hr
• Frekuensi pemakaian: 12-4 jam/hr
Komponen face mask
• Chin cap
– Sbg anchorage→
– dihub dg batangan metal
– Dpt dibuat atau dibeli
• Forehead cap, sbg anchorage
• Elastik
– Utk traksi RA ke depan
– Dihub ke hook yg disolder ke busur kawat atau molar tube
• Alat intra oral
– Band pd bbrp gigi dengan kawat yg kaku
– Traction hook di daerah molar atau premolar
• Rangka logam
– Menghub bag2 face mask yt chin cap, forehead cap, elastik
Macam face mask

Petit type Delaire Tubinger


Chin cap

• Terdiri dari
- chin cap
- head cap
• Utk membatasi pertumbuhan
mandibula ke depan dan bawah
• Elastik yg dpt disesuaikan
Macam chin cap
• Occipital pull
– Anchorage di daerah occipital, paling umum
– Utk maloklusi Klass III dg prognatisme ringan smp
sedang

• Vertical pull
– Anchorage di daerah parietal
– Utk px dg sudut mandibula yg lancip dan pjg muka bwh
yg berlebih
– Umumnya memperlihatkan open bite
Chin cap
• Chin cap bisa dibuat dari akrilik atau dibeli.
• Besar gaya pd awal pemasangan 150-300 g
/sisi
• 2 bln kmd gaya 450-700 g/sisi
• 12-14 jam/hari
ALAT
MYOFUNGSIONA
L
Alat yg longgar atau pasif yg
memanfaatkan kekuatan otot oro- Klasifikasi alat miofungsional
facial yg ditransmisi ke gigi dan tl alv i. Tooth borne active appl
Komponen gaya berasal dr otot oro- Tooth borne passive appl
facial Tissue borne passive appl

II. Myotonic appl


Alat dpt
Myodynamic appl
–mentransmisi
–membatasi atau
III.Removable functional appl
–memandu gaya otot
Fixed functional appl

Untuk IV. Group I appl


–modifikasi ptmb Group II appl
–Intercept (menghentikan) dan Group III appl
–merawat diskrepansi rahang
AKTIVATOR
Fungsional fisiologis
Melanjutkan tekanan fungsional otot-otot lidah, bibir,
muka, pengunyahan, yang memberi rangsangan
secara pasif terhadap gigi dan alveolus, jaringan
periodontal, dan persendian rahang.

Fungsional Orthopedik
Perubahan yang dihasilkan sebagian besar terjadi
pada tulang rahang dan persendian. Perubahan
disekitar gigi dan jaringan pendukung gigi terjadi
secara masal.

Pasif
Tidak menghasilkan gaya secara aktif tetapi
mengapung diantara gigi- gigi, yang secara pasif
meneruskan tekanan otot-otot muka dan
pengunyahan
Graber (1969) mengatakan bahwa indikasi
perawatan dengan Aktivator adalah :
• Maloklusi Angle klas II divisi 1 Menurut Jorgensen (1974),
• Maloklusi Angle klas I dengan gejala aktivator tidak efektif pada kasus
seperti maloklusi Angle klas II divisi 1 maloklusi klas II divisi 1 dg
1.Gigi yang terputar
Menurut Salzmann (1966), aktivator juga dapat 2.Kedudukan gigi anterior
digunakan untuk merawat maloklusi Angle klas II terlalu miring
divisi 2 dan maloklusi Angle klas III. 3.Kelainan gigi individual
yang berat Kelainan
unilateral
Tulley (1972) mengatakan bahwa Aktivator paling
baik untuk mengatasi maloklusi Angle klas II divisi 1
yang mempunyai panjang lengkung yang bagus,
tidak terdapat gigi berjejal yang berat, terdapat
spacing pada gigi-gigi incisivus atas dan gigi-gigi
tersebut miring ke anterior
Trimming aktivator: kontrol vertikal
Intrusi gigi membebani tepi insisal dg akrilik
–Labial bow di insisal, dbwh area lengkung terbesar

Intrusi gigi posterior: ujung tonjol dibebani dg akrilik


→ gaya intrusi vertikal
–Fossa dan fissure bebas

Extrusi gigi molar


•Membebani perm lingual di atas lengkung terbesar max
•Di bwh lengk terbesar lengk mand
Trimming aktivator: kontrol sagital
Protrusi insisif
–Bag lingual dibebani dg akrilik
–Labial bow pasif tdk menempel pd gigi → mencegah jar perioral
nempel ke gigi

Retrusi insisif
–Akrilik di lingual gigi di trimm
–Lab bow aktif → retrusi gigi

Gigi posterior
–Dpt digeser ke mesial atau distal pd Klass II dan III
Trimming aktivator: kontrol transversal
Gigi posterior
–Expansi: membebani bag lingual dg akrilik
–Expansi lebih baik dg skrup pd aktivator
BIONATOR

Indikasi
Klas II divisi 1 dg
•Lengkung gigi teratur
•Retrusi mandibula
•Diskrepansi skeletal tidak terlalu parah
•Gigi insisif atas tipping ke labial
•Klass III dg bionator Klass III
•Open bite dg bionator open bite

Kontra indikasi
•Klass II yg disebabkan oleh prognati max
•Pola ptmb vertikal
•Insisif RB labial tipping
Alat bionator standard
•Terdiri dari komponen akrilik
–Bawah: plat lingual btk tapak kaki kuda dr distal M
–Atas: extension ke ½ bidang oklusal hanya pd regio P dan M
–Smp 2 mm di bwh tepi gingiva
–Pd RA regio anterior bebas
–Tonjol palatal dan lingual tertutup akrilik utk stabilisasi alat
Twin block

Indikasi
•Klass II div 1
•Overjet > atau = 5 mm
•Insisif atas protrusi
•Klas II ANB > 4
•Periode gigi campur atau
awal gigi permanen
•Kasus normal & low angle
Keuntungan:
• Lebih nyaman karena mandibula dapat bergerak normal ke anterior dan lateral, dibandingkan
alat funsional yang hanya 1 buah yang gerakannya kaku.
• Mampu memlebarkan rahang atas dengan menggunakan midline screw.
• Pengurangan jarak gigit dapat terjadi dalam waktu yang tidak terlalu lama.
Frankel appliance

FR1: untuk maloklusi class I dan class II div 1


FR1a: maloklusi clas I dg crowding atau deep bite
FR1b: maloklusi class II div 1 overjet < dr 5 mm
FR1c: maloklusi class II div 1 overjet > dr 7 mm
FR2: untuk perawatan class II, div 1 dan 2
FR3: utk perawatan Class III
FR4: utk perawatan open bite dan bimaxillary protrusion
FR5: kombinasi dg head gear. Indikasi long face patients dg
high mandibular plane angle dan vertical maxillary excess.
Pemakaian Komponen
•Minggu 1: 2-4 jam/ siang hr a. Palatal bow
•Sesudah 3 minggu: 4-6 jam/siang hr b. Labial bow
•Setelah 2 bulan: pakai terus c. Canine extensions
d. Upper lingual wire
•Oral gymnastic e. Lingual crossover wire
–Menahan alat dg kuat pd vestibulum f. Support wire for lip pads
–Bicara, membaca g. Lower lingual springs
Forsus

Keuntungan Indikasi
- Elastis –Klass II krn retrognati mand
- Fleksibel –sesaat setelah ps. pubertas
- Mand dpt bgrk lbh bebas –indikasi ps. Mouth breating
-Bs bgrk ke lateral –Px yg tdk kooperatif cekat 24 jam

Kekurangan Kekurangan:
–Fraktur , ganti, tambah biaya –sering patah
–Fatigue pd spring –Tendensi open bite pd gigi post
–cenderung menggigit pd alat –Tendensi jd open bite
–trismus
PERGERAKAN
GIGI
Pressure Tension Theory
Jika gigi mendapatkan gaya ortodonti menghasilkan daerah tekanan dan regangan.
Daerah tekanan adalah daerah periodonsium yang mengalami tekanan karena gigi bergerak mendekat
Daerah tarikan adalah daerah periodonsium yang mengalami tarikan karena gigi bergerak menjauh.
Daerah tekanan akan mengalami resorbsi tulang sedangkan daerah tarikan akan mengalami deposisi tulang.

Skema pergerakan gigi (a) gaya eksternal diaplikasikan, (b) pada daerah aposisi serat-
serata meregang (c) setelah aplikasi gaya yang lebih lama terlihat pembentukan tulang
oleh osteoblas pada sisi aposisi dan resorbsi tulang oleh osteoklas pada sisi resorbsi.
Blood Flow Theory
pergerakan gigi  gerakan cairan yang dinamis dalam ligamen
periodontal.
Kandungan ligamen periodontal menghasilkan kondisi hidrodinamik
yang unik yang menyerupai mekanisme hidrolik dan shock absorber.

Aplikasi gaya eksternal pada gigi  pergerakan cairan pada jaringan


periodontal dan secara simultan memicu pergerakan cairan di dalam
kanalikuli. Ketika cairan kanalikuli berkurang, terjadi apoptosis osteosit
yang terdapat di dalam tulang kemudian akan menarik osteoklas
sehingga terjadi resorbsi tulang
Bone Bending and Piezoelectric Theory
Ketika alat ortodonti diaktivasi, gaya yang diberikan pada gigi ditransmisikan ke
semua jaringan di sekelilingnyagigi akan bergerak > dibandingkan dengan lebar ligamen
periodontal yang menyebabkan terjadinya defleksi pada tulang alveolar. Defleksi pada
tulang juga memicu keluarnya potensial elektrik pada permukaan tulang atau piezoelektrik
yang sering ditemukan pada material kristalin.
Deformasi struktur kristal menghasilkan arus listrik seperti elektron yang berpindah
dari molekul kristal yang satu ke molekul kristal yang lain. Bila struktur kristal mengalami
deformasi elektron bermigrasi terjadi aliran listrik.
Jika terdapat tekanan maka struktur kristal masih stabil dan tidak terjadi perpindahan
elektron, namun jika tekanan dilepaskan, kristal akan kembali ke bentuk semula dan aliran
elektron terjadi pada arah yang berlawanan.
Sumber struktur kristal tidak hanya pada mineral tulang, tapi terdapat juga pada
kolagen, hidroksiapatit, batas antara kolagen hidroksiapatit dan mukopolisakarida pada
substansi dasar. Pada saat gigi diberi tekanan, tulang alveolar di sekitarnya akan
mengalami tekukan. Daerah yang cekung diasosiasikan dengan arus negatif dan
menyebabkan deposisi tulang sedangkan daerah yang cembung diasosiasikan dengan
arus positif dan menyebabkan resorbsi tulang.
Undermining resorption
• 3-5 detik  pembuluh darah pada area tertekan akan mengalami gangguan
akibat dari tekanan yang besar sehingga jaringan tidak mampu menahan

• Beberapa menit  aliran darah terhenti pada area tertekan


• Beberapa jam  kematian sel pada daerah ligamen yang ditekan

• 3-5 hari  karena nekrosis tidak terjadi diferensiasi osteoklast di ligamen tidak
mungkin terjadi, sehingga terjafi pergerakan terhenti.

Pergerakan terhenti terjadi karena ada stimulasi diferensiasi sel di bone narrow
space sehingga terbentuk diferensiasi sel osteoklast dari lamina dura dan
menuju ke ligament periodontal yang nekrotik hal ini disebut undermining
resorpstion.

• 7-14 hari  resorbsi terjadi pada ligamen periodontal yang nekrotik sehingga
pergerakan gigi terjadi.
Frontal resorption
<1 detik  pencampuran cairan pada 3-5 detik  pembuluh darah dalm periodontal
periodontal ligamen, tulang alveolar 1-2 detik  cairan PDL keluar ligamen tertekan sehingg menyebabkan
dari ligament space, gigi vaskularisasi menurun, sedangkan dibagian
bengkok, sinyal plezoelectric
bergerak ke periodontal regangan pembuluh darah mengalami dilatasi.
terinduksi Sehingga serat ligamen dan sel mekanik
ligament space.
mengalami distorsi

Representasi diagram periodontal


struktur (tulang berwarna merah
pucat). Perhatikan angulasi serat
PDL
Beberapa menit  perubahan aliran pembuluh darah dan O 2 yang kurang
menyebabkan prostaglandin dan sitokin release

Beberapa jam  perubahan metabolik dimana chemical massanger berubah menyebabkan


erubahan aktivitas sel dan level enzim
4 jam  CAMP (cyclic ademono phosfate) meningkat dan terjadi diferensiasi sel pada ligamen.
2 hari  pergerakan gigi dimulai oleh osteoclast dan osteoblast pada area preasure dan tension
Macam-macam tekanan dalam ortodontik
Countinous Force
Menunjukkan pada tekanan berangsur-angsur dari membran
pericdontal pada sisi tegangan gigi (pressure side).
Interupted – continous force
Berarti bahwa continous force yang diaplikasikan pada gigi lebih
efektif hanya pada sejumlah kecil pergerakan / pergeseran gigi,
setelah tekanan dihentikan dan membutuhkan untuk diaktifkan
kembali.
Intermittent Force
Suatu tekanan ortodontik aktif yang mempengaruhi gigi secara
berkala atau setiap saat ketika terjadi banyak gangguan dari
tekanan..

Anda mungkin juga menyukai