UNIVERSITAS INDONESIA
TESIS
PEMBIMBING:
UNIVERSITAS INDONESIA
TESIS
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Spesialis dalam Bidang Ilmu Kedokteran Gigi Program Studi
Periodonsia
KATA PENGANTAR
Puji Syukur saya panjatkan kehadirat Allah Subbahanu Wata’ala atas berkah dan
Rahmat-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan penulisan Tesis dengan baik.
Penulisan Tesis ini dilakukan sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar
Spesialis Periodonsia Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia. Saya
menyadari bahwa, penulisan Tesis ini tidak akan dapat terselesaikan dengan baik
tanpa bimbingan berbagai pihak. Pada kesempatan yang berbahagia ini penulis
ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang
terhormat:
1. drg Hari Sunarto, Sp.Perio(K) selaku Kepala Departemen Periodonsia
FKG UI, dan Pembimbing I yang telah dengan sabar meluangkan waktu,
tenaga, dan pikiran dalam membimbing penulis dalam menyelesaikan
penulisan ini.
2. drg. Irene Sukardi, Sp.Perio(K) selaku dosen pembimbing II yang telah
dengan sabar meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran dalam membimbing
penulis dalam menyelesaikan penulisan ini.
3. drg. Yulianti Kemal, Sp.Perio(K) selaku Koordinator Pendidikan Spesialis
Periodonsia FKG UI yang telah memberikan bimbingan, arahan dan
nasihat yang sangat bermanfaat bagi penulis.
4. Prof.SWA.Prayitno, drg, SKM, MscD, PhD, Sp.Perio(K) selaku Guru
Besar Periodonsia FKG UI yang telah memberikan bimbingan, arahan dan
nasihat yang sangat bermanfaat bagi penulis.
5. Staf Dosen Bagian Periodonsia FKG UI: Dr.drg. Sri Lelyati, SU, Sp.Perio
(K), Dr.drg. Yuniarti Syafril, Sp.Perio(K), drg. Natalina, Sp.Perio(K), drg.
Robert Lessang, Sp.Perio(K), drg. Fatimah Maria Tadjoedin, Sp.Perio,
drg. Felix, Sp Perio, drg. Irwan, Sp.Perio, drg. Yudha, Sp.Perio yang telah
memberikan ilmu dan bimbingan selama pendidikan dengan penuh
kesabaran.
6. RSKGM FKG-UI yang telah menyediakan tempat bagi terlaksananya
penelitian.
Semoga Allah SWT berkenan membalas segala kebaikan kepada semua pihak
yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan Tesis ini. Dan semoga dapat
membawa manfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan kemajuan bidang
Periodonsia di masa yang akan datang.
Dibuat di : Jakarta
Pada tanggal : 19 Desember 2013
Yang menyatakan
ABSTRAK
Universitas Indonesia
Efek perawatan…, Luki Tri Hariati, FKG UI, 2013
ABSTRACT
Universitas Indonesia
Efek perawatan…, Luki Tri Hariati, FKG UI, 2013
DAFTAR ISI
Universitas Indonesia
Efek perawatan…, Luki Tri Hariati, FKG UI, 2013
6. PEMBAHASAN ...............................................................................................35
6.1 Karakteristik Subjek Penelitian ......................................................................... 35
6.2 Hasil Perawatan Depigmentasi antara Bur Diamond dan Laser Dioda pada
Kelainan Hiperpigmentasi Hingiva terhadap Penyembuhan Luka .................... 36
6.3 Hasil Perawatan Depigmentasi antara Bur Fiamond dan Laser Dioda pada
Kelainan Hiperpigmentasi Gingiva terhadap Rasa Sakit................................... 37
Universitas Indonesia
Efek perawatan…, Luki Tri Hariati, FKG UI, 2013
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Lapisan basal gingiva yang berisikan pigmen Melanosit yang
berisikan sel yang memberikan warna biru kecoklatan (brownish-
hue) ke gingiva. Terdapat juga beberapa sel di connective tissue
yang menempati granula melanin – melanophores. ........................ 4
Universitas Indonesia
Efek perawatan…, Luki Tri Hariati, FKG UI, 2013
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Informasi Penelitian................................................................. 44
Universitas Indonesia
Efek perawatan…, Luki Tri Hariati, FKG UI, 2013
BAB 1
PENDAHULUAN
1.2.2 Khusus
1.2.2.1 Apakah terdapat perbedaan kecepatan penyembuhan perawatan
hiperpigmentasi gingiva antara bur diamond dan laser dioda
1.2.2.2 Apakah terdapat perbedaan rasa sakit perawatan hiperpigmentasi gingiva
antara bur diamond dan laser dioda
Universitas Indonesia
Efek perawatan…, Luki Tri Hariati, FKG UI, 2013
3
Universitas Indonesia
Efek perawatan…, Luki Tri Hariati, FKG UI, 2013
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Gambar 2.1. Lapisan basal gingiva yang berisikan pigmen Melanosit yang
berisikan sel yang memberikan warna biru kecoklatan (brownish-hue) ke gingiva.
Terdapat juga beberapa sel di connective tissue yang menempati granula melanin
– melanophores.
Universitas Indonesia
Efek perawatan…, Luki Tri Hariati, FKG UI, 2013
6
Universitas Indonesia
Efek perawatan…, Luki Tri Hariati, FKG UI, 2013
7
Universitas Indonesia
Efek perawatan…, Luki Tri Hariati, FKG UI, 2013
8
2.2 Laser
LASER (Light Amplification by Stimulated Emission of Radiation)
memperkuat cahaya dengan cara mengambil berkas cahaya yang lemah dan
membuatnya menjadi berkas yang kuat. Sinar laser terbuat dari cahaya yang
semuanya terdiri dari panjang gelombang yang sama. Berkas cahaya dalam
Universitas Indonesia
Efek perawatan…, Luki Tri Hariati, FKG UI, 2013
9
cahaya biasa mengalir ke arah yang berbeda. Sinar laser bergerak dalam arah yang
sama persis tidak menyebar dan tidak melemah.31
Universitas Indonesia
Efek perawatan…, Luki Tri Hariati, FKG UI, 2013
10
Universitas Indonesia
Efek perawatan…, Luki Tri Hariati, FKG UI, 2013
11
telah secara drastis mengurangi besar sistem laser. Laser dioda kedokteran gigi
yang paling baru telah didesain untuk memiliki dimensi yang mirip dengan
ukuran telpon standar (Gambar 2.5).
Saat ini, setiap chip dioda menghasilkan secara relatif hasil yang rendah energi.
Beberapa laser dioda yang rendah energi, beroperasi dalam kisaran miliwatt,
Universitas Indonesia
Efek perawatan…, Luki Tri Hariati, FKG UI, 2013
12
biasanya digunakan untuk terapi laser level rendah LLLT (low level laser
therapy). Untuk mendapatkan tenaga yang cukup untuk berbagai prosedur
kedokteran gigi (misalnya operasi jaringan lunak), laser dioda kedokteran gigi
saat ini menggunakan tumpukan ‘chip’ dioda individual secara paralel untuk
mendapatkan tingkat energi yang tepat (beberapa watt). Beberapa laser dioda
kedokteran gigi juga dapat diset untuk tenaga yang lebih rendah (kisaran miliwatt)
dan juga dapat melakukan prosedur LLLT.33
Disain sistem laser dioda juga memberikan beberapa keuntungan. Telah
disebutkan bahwa ukurannya yang kecil berarti alat ini hanya membutuhkan ruang
kecil dan memastikan portabilitas sistem laser karena ringan. Juga telah
disebutkan kisaran harga laser dioda yang menarik, yang membuatnya dapat
dijangkau oleh banyak dokter gigi, yang ingin melakukan proder perawatan gigi
dengan lebih cepat dan lebih efisien dan berharap untuk mengembangkan
pelayanan mereka.34 Keuntungan lainnya yang saat ini ditawarkan adalah laser
dioda bersifat praktis dan cepat (biasanya aktif dalam beberapa detik) di mana
perawatan berkas laser sudah bisa digunakan segera setelah dinyalakan. Sistem
laser lainnya umumnya membutuhkan beberapa menit sebelum siap digunakan.
Juga, laser dioda hanya menggunakan energi yang cukup kecil jika dibandingkan
dengan sistem laser lainnya, sehingga dapat menghemat listrik dan juga
melestarikan lingkungan. Aspek penting lainnya untuk dipertimbangkan adalah
jangakaun penggunannya dan reliabilitas dari teknologi laser dioda, dengan lebih
dari 40 juta potong dihasilkan tiap tahunnya yang digunakan dalam berbagai alat
dari pemutar DND dan penunjuk laser untuk menunjukkan seni laser dioda
kedokteran gigi.33
Universitas Indonesia
Efek perawatan…, Luki Tri Hariati, FKG UI, 2013
13
jaringan di sekitarnya. Laser dioda kedokteran gigi modern dapat beroperasi baik
dalam mode CW maupun pulsed mode. Faktor yang menentukan energi rata-rata
ketika laser dioda dioperasikan pada pulsed mode adalah settingan arus energi dan
settingan siklus wajib. Siklus wajib adalah fenomena periodik yang didefinisikan
sebagai rasio durasi fenomena (pulsewidth) dalam waktu tertentu terhadap waktu
(nilai resiprokal dari settingan frekuensi arus – jumlah getar per detik). Untuk
mengklarifikasi pernyataan sebelum ini, perhatikan contoh berikut ini – saat dioda
diset pada mode CW dan energi diset 2 watt, sistem akan menghasilkan energi
rata-rata 2 watt per detik. Jika dioperasikan dalam pulsed mode, settingan energi 2
watt dan siklus wajib diset menjadi setengahnya akan menghasilkan emisi energi
rata-rata 1 watt per detik.18,33
.
2.2.1.3 Penghantaran sinar laser ke jaringan yang dituju
Sebagian besar laser dioda menggunakan serat optik fleksibel (biasanya
disisipkan ke dalam handpiece yang tepat untuk pemakaian yang lebih nyaman)
untuk menghantarkan berkas laser perawatan ke area yang diinginkan.
Hal yang harus dipertimbangkan ketika menggunakan serat optik adalah
diameter dari seratnya. Penggunaan serat dengan diameter yang lebih kecil akan
meningkatkan densitas energi pada ujungnya, demikian berlaku sebaliknya
apabila menggunakan serat dengan diameter yang lebih besar akan menurunkan
settingan energi.
Kecepatan pergerakan ujung serat saat perawatan perlu diperhatikan juga
karena terbakarnya jaringan merupakan efek yang tidak diinginkan jika digunakan
energi berlebihan atau jika ujung serat bergerak terlalu lambat. Pemakaian energi
yang paling kecil dengan menggerakkan ujung serat seperti tipe sapuan 1-2 mm
‘paint brush’ pada jaringan lunak. Periksa secara regular kondisi dari ujung serat
optik dengan memotong ujung serat apabila telah menggelap (2-4 mm dari
ujungnya) karena akumulasi sisa jaringan pada ujung tersebut menyebabkan
ujung serat menahan panas yang berlebihan dan mulai beraksi sebagai ‘branding
iron’. Hal ini dapat menyebabkan pemanasan jaringan yang tidak diinginkan,
merusak ujung serat secara cepat sehingga dapat merusak pembuluh darah kecil
dan pada akhirnya akan mengganggu hemostasis dan koagulasi.32,34
Universitas Indonesia
Efek perawatan…, Luki Tri Hariati, FKG UI, 2013
14
Universitas Indonesia
Efek perawatan…, Luki Tri Hariati, FKG UI, 2013
15
2.3.3.5 Pendinginan
Pendinginan dapat mengontrol atau membatasi peningkatan temperatus
jaringan target dan jaringan di sekitarnya. Pendinginan dapat berupa endogen
(aliran darah) maupun eksogen (udara, air, jaringan yang telah didinginkan
sebelumnya).
Universitas Indonesia
Efek perawatan…, Luki Tri Hariati, FKG UI, 2013
16
Universitas Indonesia
Efek perawatan…, Luki Tri Hariati, FKG UI, 2013
17
Universitas Indonesia
Efek perawatan…, Luki Tri Hariati, FKG UI, 2013
18
a. Fase inflamasi
Fase ini dimulai sejak terjadinya luka sampai hari kelima. Segera setelah
terjadinya luka, pembuluh darah yang putus mengalami konstriksi dan retraksi
disertai reaksi hemostasis karena agregasi trombosit yang bersama jala fibrin
membekukan darah. Komponen hemostasis ini akan melepaskan dan
mengaktifkan sitokin yang meliputi Epidermal Growth Factor (EGF), Insulin-like
Growth Factor (IGF), Plateled-derived Growth Factor (PDGF) dan Transforming
Growth Factor beta (TGF-β) yang berperan untuk terjadinya kemotaksis netrofil,
makrofag, mast sel, sel endotelial dan fibroblas. Keadaan ini disebut fase
inflamasi. Pada fase ini kemudian terjadi vasodilatasi dan akumulasi lekosit
Polymorphonuclear (PMN). Agregat trombosit akan mengeluarkan mediator
inflamasi Transforming Growth Factor beta 1 (TGF-1) yang juga dikeluarkan
oleh makrofag. Adanya TGF-1 akan mengaktivasi fibroblas untuk mensintesis
kolagen.
Universitas Indonesia
Efek perawatan…, Luki Tri Hariati, FKG UI, 2013
19
Universitas Indonesia
Efek perawatan…, Luki Tri Hariati, FKG UI, 2013
20
Keterangan:
0 : Tidak sakit
1-3 : Sakit ringan: Secara objektif pasien dapat berkomunikasi dengan baik.
4-6 : Sakit sedang: Secara objektif pasien mendesis, menyeringai, dapat
menunjukkan lokasi sakit, dapat mendeskripsikannya, dapat mengikuti
perintah dengan baik.
7-9 : Sakit berat: Secara objektif pasien terkadang tidak dapat mengikuti
perintah tapi masih respon terhadap tindakan, dapat menunjukkan
lokasi sakit, tidak dapat mendeskripsikannya, tidak dapat diatasi dengan
alih posisi nafas panjang dan distraksi
10 : Sakit sangat berat : Pasien sudah tidak mampu lagi berkomunikasi,
memukul.
Universitas Indonesia
Efek perawatan…, Luki Tri Hariati, FKG UI, 2013
21
Universitas Indonesia
Efek perawatan…, Luki Tri Hariati, FKG UI, 2013
22
b. Ansietas
Hubungan antara sakit dan ansietas bersifat kompleks. Ansietas seringkali
meningkatkan persepsi sakit, tetapi sakit juga dapat menimbulkan suatu perasaan
ansietas. Pola bangkitan otonom adalah sama dalam sakit dan ansietas. Sulit untuk
memisahkan suatu sensasi. Stimulus sakit mengaktifkan bagian limbik yang
diyakini mengendalikan emosi seseorang, khususnya ansietas. Sistem limbik
dapat memproses reaksi emosi terhadap sakit, yakni memperburuk atau
menghilangkan sakit.
c. Budaya
Keyakinan dan nilai-nilai budaya mempengaruhi cara individu mengatasi
sakit. Individu mempelajari apa yang diharapkan dan apa yang diterima oleh
kebudayaan mereka. Hal ini meliputi bagaimana bereaksi terhadap sakit. Ada
perbedaan makna dan sikap dikaitkan dengan sakit di berbagai kelompok budaya.
Suatu pemahaman tentang sakit dari segi makna budaya akan membantu perawat
Universitas Indonesia
Efek perawatan…, Luki Tri Hariati, FKG UI, 2013
23
dalam merancang asuhan keperawatan yang relevan untuk klien yang mengalami
sakit.
d. Usia
Usia merupakan faktor penting yang mempengaruhi sakit, khususnya pada
anak-anak dan lansia. Perkembangan, yang ditemukan diantara kelompok usia ini
dapat mempengaruhi bagaimana anak-nak dan lansia bereaksi terhadap sakit.
Anak yang masih kecil mempunyai kesulitan mengungkapkan dan
mengekspresikan sakit.
e. Efek Plasebo
Plasebo merupakan zat tanpa kegiatan farmakologik dalam bentuk tablet,
kapsul, cairan injeksi dan sebagainya. Plasebo umumnya terdiri atas gula, larutan
salin normal, dan atau air biasa. Karena plasebo tidak memiliki efek farmakologis,
obat ini hanya memberikan efek dikeluarkannya produk ilmiah (endogen)
endorfin dalam sistem kontrol desenden, sehingga menimbulkan efek penurunan
sakit.
Universitas Indonesia
Efek perawatan…, Luki Tri Hariati, FKG UI, 2013
24
Universitas Indonesia
Efek perawatan…, Luki Tri Hariati, FKG UI, 2013
25
BAB 3
KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS
3.2 Hipotesis
3.2.1 Mayor
Terdapat perbedaan efek perawatan hiperpigmentasi gingiva menggunakan
bur diamond dan laser dioda.
3.2.2 Minor
3.2.2.1 Terdapat perbedaan kecepatan penyembuhan pada perawatan
hiperpigmentasi gingiva menggunakan bur diamond dan laser dioda
3.2.2.2 Terdapat perbedaan rasa sakit pada perawatan hiperpigmentasi gingiva
menggunakan bur diamond dan laser dioda
Universitas Indonesia
Efek perawatan…, Luki Tri Hariati, FKG UI, 2013
26
BAB 4
METODE PENELITIAN
Keterangan:
n = jumlah sampel
t = jumlah kelompok perlakuan = 2, maka didapatkan:
(n – 1) (2-1) ≥ 15
(n – 1) 1 ≥ 15
n ≥ 16
minimal jumlah sampel adalah 16 sample.
Universitas Indonesia
Efek perawatan…, Luki Tri Hariati, FKG UI, 2013
27
Universitas Indonesia
Efek perawatan…, Luki Tri Hariati, FKG UI, 2013
28
(3) (4)
2 Rasa sakit Suatu Menggunakan 0= tidak ada sakit, Kategorik
pengalaman visual analog 1-3= sedikit sakit,
sensorik dan scale (VAS) 3,1-6=sakit sedang,
emosional adalah suatu 6,1-10=sakit parah
yang tidak garis lurus,
menyenangka yang mewakili
n, yang intensitas sakit
berkaitan yang terus
dengan menerus dan
kerusakan pendeskripsi
jaringan yang verbal pada
nyata atau setiap
yang ujungnya. The
berpotensi Scott Paper
untuk Company
menimbulkan (Hayes MHS,
kerusakan Patterson DG.
jaringan Experimental
menurut development
(IASP 1979 of the graphic
(International rating method.
Association Psychological
for the Study Bulletin.
of Pain) 1921;18:98–
Universitas Indonesia
Efek perawatan…, Luki Tri Hariati, FKG UI, 2013
29
99)
Universitas Indonesia
Efek perawatan…, Luki Tri Hariati, FKG UI, 2013
30
Universitas Indonesia
Efek perawatan…, Luki Tri Hariati, FKG UI, 2013
31
Universitas Indonesia
Efek perawatan…, Luki Tri Hariati, FKG UI, 2013
BAB 5
HASIL PENELITIAN
Minggu kedua
Laser Dioda 19 (100%) 0(0%) 0 (0%)
Bur Diamond 17 (63,2%) 2 (36,8%) 0 (0%)
Minggu ketiga
Laser Dioda 19 (100%) 0 (0%) 0 (0%)
Bur Diamond 19 (100%) 0 (0%) 0 (0%)
Keterangan: 0 = Epitelisasi sempurna, luka sudah tertutup epithelium; 1 = Epitelisasi belum
lengkap/re epitelisasi: permukaan luka tampak lapisan baru yang mengkilat/berwarna pink dan
timbul dari tepi; 2 = Jaringan granulasi: jaringan berwarna merah muda, belum terlihat mengkilat,
berair(moist), bergranulasi.
Tabel 5.2 Analisis Distribusi Normal Rasa Sakit Karena Perawatan Laser Dioda
dan Bur Diamond.
Variabel N Nilai p Keterangan
Laser Dioda 19 0,003 Distribusi tidak normal
Bur Diamond 19 0,292 Distribusi normal
Keterangan: Uji Shapiro-Wilk. P> 0,05 = distribusi normal
Universitas Indonesia
Efek perawatan…, Luki Tri Hariati, FKG UI, 2013
34
Tabel 5.3 Hasil crosstabulation rasa sakit satu hari setelah perawatan Laser Dioda
dan Bur Diamond
Variabel Tidak sakit Sakit sedikit Sakit Total P
sedang
Bur diamond 1 (5,9%) 8 (72,7%) 10 (100%) 19 (50%) 0,000
Laser dioda 16 (94,1%) 3 (27,3%) 0 (0%) 19 (50%)
Total 17 (100%) 11 (100%) 10 (100%) 38 (100%)
Keterangan : Uji Chi Square; p< 0.005 ada perbedaan bermakna
Universitas Indonesia
Efek perawatan…, Luki Tri Hariati, FKG UI, 2013
35
BAB 6
PEMBAHASAN
Universitas Indonesia
Efek perawatan…, Luki Tri Hariati, FKG UI, 2013
36
Universitas Indonesia
Efek perawatan…, Luki Tri Hariati, FKG UI, 2013
37
Universitas Indonesia
Efek perawatan…, Luki Tri Hariati, FKG UI, 2013
38
Universitas Indonesia
Efek perawatan…, Luki Tri Hariati, FKG UI, 2013
BAB 7
KESIMPULAN DAN SARAN
7.1 Kesimpulan
7.1.1 Penyembuhan pada minggu pertama dan kedua perawatan hipergmentasi
menggunakan bur diamond lebih lambat daripada laser dioda.
7.1.2 Penyembuhan pada minggu ketiga tidak terdapat perbedaan perawatan
hiperpigmentasi gingiva menggunakan bur diamond maupun laser dioda.
7.1.3 Rasa sakit pada hari pertama perawatan hiperpigmentasi gingiva
menggunakan bur diamond lebih tinggi daripa laser dioda.
7.1.5 Tidak terdapat rasa sakit pada minggu pertama perawatan hiperpigmentasi
gingiva menggunakan bur diamond maupun laser dioda.
7.2 Saran
7.2.1 Perlunya ditindak lanjuti tentang apakah terdapat hubungan repigmentasi
dengan pemakaian bur diamond dan laser dioda.
7.2.2 Dilakukan penelitian in vivo secara histologis untuk melihat kecepatan
penyembuhan perawatan hiperpigmentasi menggunakan bur diamond dan
laser dioda.
7.2.3 Penelitian lebih lanjut dengan jumlah subjek yang lebih banyak dan lokasi
yang berbeda agar dapat mewakili populasi sehingga hasil penelitian dapat
dijadikan dasar pemilihan perawatan hiperpigmentasi gingiva
DAFTAR PUSTAKA
Universitas Indonesia
Efek perawatan…, Luki Tri Hariati, FKG UI, 2013
41
16. Christoper, H & Blackburn, PR. “Diode Laser Offers Minimal Benefit for
Periodontal Therapy”. Compendium. Aegis Communication (2012);4
17. Bhardwaj, Amit. Grover, Harpreet Singh. Lal, Sanjay. “Gingival
Depigmentation with Scalpel and Diode Laser. A Case Report.”
World of Journal Dentistry (2012); 3(4):359-362.
18. Junquiera, L.C. Carneiro, J & Kelly, R.O. Basic Histology. 10. Washington:
Lange, 2003.
19. Ross, M.H. Histology, A Text and Atlas. New York: Harper & Row, 1985.
20. Kumar, S. Bhat, S. Bhat, M. “Development in Techniques of Gingival
Depigmentation – An Update”. Indian Journal of Dentistry (2012); ,
3(4):213-221
21. Sameer, Mokeem A. “Management of Gingival Hyperpigmentation by
Surgical Abrasion - Report of Three Cases.” Saudi Dental Journal
(2006); 18(3).
22. Eisen, D. “Disorder of Pigmentation in the Oral Cavity.” Clinical
Dermatology (2000);18.
23. Cicek Y. The Normal and Pathological Pigmentation of Oral Mucous
Membrane: A Review. J Contemp Dent Pract (2003);3(4):76-86.
24. Santhosh, Kumara. Subraya, Bhatb, Mahalinga.” Development in techniques
for gingival depigmentation - An update” Indian Journal of Dentistry
(2012);3(4):213-221
25. Krom, JC. Waas, AM & Oosterveld, P. “The Oral Pigmentation Chart: A
Clinical Adjunct for Oral Pigmentation in Removeable Prostheses.”
International Journal of Prosthodontology (2005);18:66-70.
26. Kauzman, A, et al. “Pigmented Lesions of the Oral Cavity: Review,
Differential Diagnosis, and Case Presentation.” Journal of Canadian
Dental Association (2004);70:682-683.
27. Meleti, M. “Pigmented Lesions of the Oral Mucosa and Perioral Tissues: A
Flow-Chart for the Diagnosis and Some Recomendation for the
Management.” Oral Surg Oral Med Oral Pathol Oral Radiol Endod
(2008); 105:606-616.
28. Goksel, Simsek. Günay, Yapıcı Yavuz. Muhammed, A. Sümbüllü, et al.“A
Comparison of Diode Laser and Er:YAG Lasers in the Treatment of
Gingival Melanin Pigmentation.” Oral Surgery, Oral Medicine, Oral
Pathology, Oral Radiology (2012);113(3):293-299.
29. Choi EJ, Yim JY, Koo KT, Seol YJ, Lee YM, Ku Y, Rhyu IC, et al.
“Biological Effects of a Semiconductor Diode Laser on Humal
Periodontal Ligament Fibroblasts.” Journal of Periodontal Implant
Science (2010);40(3):105-10.
30. Goharkhay, K. Moritz, A. Wilder-Smith, P. Schoop, U. Kluger, W.
Jakolitsch, S. et al. “Effects on Oral Soft Tissue Produced by a Diode
Laser in Vitro.” Lasers in Surgery and Medicine (1999);25:401-406.
31. Cobb, CM. “Lasers in Periodontics: A review of Literatur.” Journal of
Periodontology (2006);77(4):545-564.
32. Maiorana, C. “Laser in the Treatment of Soft Tissue Lesions.” Journal of
Oral Laser Applications (2003);3(1):7-14.
33. Samo, Pirnat. “Versatility of an 810 nm Diode Laser in Dentistry. An
Overview.” Journal of Laser and Health Academy (2007);41:1-9.
Universitas Indonesia
Efek perawatan…, Luki Tri Hariati, FKG UI, 2013
42
Universitas Indonesia
Efek perawatan…, Luki Tri Hariati, FKG UI, 2013
43
INFORMASI
Bersama ini saya sampaikan bahwa saya drg Luky Tri Hariati sebagai peserta
Program Pendidikan Dokter Gigi Spesialis Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia
ingin melakukan penelitian mengenai EFEK PERAWATAN HIPERPIGMENTASI GINGIVA
MENGGUNAKAN BUR DIAMOND DAN LASER DIODA. Hiperpigmentasi gingiva
merupakan hasil deposisi melanin yang tidak normal dimana hal ini bisa terjadi secara
fisiologis dan patologis. Depigmentasi gingiva adalah prosedur pembedahan plastik
periodontal dimana hiperpigmentasi gingiva dibuang dengan berbagai teknik. Teknik
yang biasa dilakukan antara lain dengan menggunakan bur diamond dan terapi laser
dioda.
Prosedur abrasi gingiva menggunakan bur diamond merupakan teknik yang
sederhana, efektif dan tidak menggunakan alat canggih maupun waktu lama apabila
dibandingkan dengan teknik lain. Teknik depigmentasi menggunakan laser merupakan
salah satu inovasi dibidang kedokteran gigi dimana efektivitas dan efisiensinya yang
menjadi alasan kuat dibanding metode yang lain.
Tujuan penelitian ini antara lain untuk mengetahui adanya perbedaan hasil
perawatan depigmentasi antara bur diamond dan laser dioda pada hiperpigmentasi
gingiva
Prosedur penelitian, Pasien datang dilakukan instruksi kesehatan mulut dan
pembersihan karang gigi, setelah 1 minggu kemudian dilakukan pemeriksaan pigmentasi
dengan menggunakan melanin pigmentasi index (MPI). Depigmentasi dilakukan dari
premolar kedua sampai central incisivus kiri dengan menggunakan high speed
handpiece dan diamond bur sedangkan premolar kedua sampai incisivus central kanan
menggunakan laser dioda. Pemakaian coe‐pak dressing diletakkan pada tempat operasi
dan diberikan analgesik. Tidak ada pemberian antibiotik tetapi obat kumur chlorhexidine
(0,12%) selama 2 minggu. Parameter klinik dicatat; rasa sakit dievaluasi menggunakan
visual analog scale (VAS) pada hari pertama dan 1 minggu, sementara penyembuhan
dievaluasi 1, 2dan 3minggu kemudian dengan menggunakan kriteria pressure ulcer scale
healing.
(lanjutan)
Universitas Indonesia
Efek perawatan…, Luki Tri Hariati, FKG UI, 2013
44
Hasil depigmentasi gingiva ini akan bermanfaat langsung untuk pasien sebagai
relawan dengan kelainan hiperpigmentasi gingiva karena akan didapatkan suatu
perawatan yang lebih memberikan kepuasan estetis dan rasa nyaman Sebagai relawan,
pasien bebas menolak jika tidak bersedia ikut dan berhak mengundurkan diri. Data yang
diperoleh semata‐mata hanya digunakan untuk kepentingan penelitian dan dijamin
kerahasiaannya, serta hanya akan diketahui yang bersangkutan jika diperlukan.
Atas perhatian dan kerjasamanya saya ucapkan terima kasih.
Drg. Luky Tri Hariati
Universitas Indonesia
Efek perawatan…, Luki Tri Hariati, FKG UI, 2013
Lampiran 2. Lembar Persetujuan Pasien
LEMBAR PERSETUJUAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : ............................................................................................................
Usia : .................... Tahun .................... Bulan Lk / Pr
(*)
Alamat : ............................................................................................................
Rt. .................. Rw. ............... Kode Pos : .................................
Kelurahan : ............................ Kecamatan : .................................
Kotamadya : ............................. Telp : .................................
Setelah menerima penjelasan mengenai penelitian ini dan mengerti prosedur
pemeriksaan penelitian yang berjudul :
EFEK PERAWATAN HIPERPIGMENTASI GINGIVA MENGGUNAKAN BUR DIAMOND DAN
LASER DIODA
Dengan ini Bersedia / Tidak Bersedia(*) secara suka rela untuk berpartisipasi sebagai
relawan penelitian. Demikian pernyataan ini dibuat dan ditandatangani tanpa tekanan
dan dengan rasa kesadaran sepenuhnya.
Penanggung Jawab Penelitian Jakarta,…………………20.....
drg. Luky Tri Hariati Relawan
(*) Coret yang tidak diperlukan
Kepada Yth.
Ketua Komisi Etik Penelitian
FKGUI
Di Jakarta
Dengan Hormat,
Bersama ini kami:
Nama : LUKY TRI HARIATI
NIP : 1006785540
Drg. Luky Tri Hariati Drg. Hari Sunarto, Sp. Perio (K)
Universitas Indonesia
Efek perawatan…, Luki Tri Hariati, FKG UI, 2013
47
Crosstabs
Notes
Comments
/Users/rannan/Downloads/
Data
Untitled2.sav
Filter <none>
Input
Weight <none>
N of Rows in
38
Working Data File
User-defined missing
Definition of
values are treated as
Missing
missing.
Universitas Indonesia
Efek perawatan…, Luki Tri Hariati, FKG UI, 2013
48
CROSSTABS
/TABLES=Sakit BY
Treatment
/FORMAT=AVALUE
Syntax TABLES
/STATISTICS=CHISQ
/CELLS=COUNT ROW
(lanjutan)
Cases
Sakit *
38 100.0% 0 0.0% 38 100.0%
Treatment
Universitas Indonesia
Efek perawatan…, Luki Tri Hariati, FKG UI, 2013
49
Treatment Total
Count 16 1 17
Tidak Sakit
% within Sakit 94.1% 5.9% 100.0%
Count 3 8 11
Sakit Sakit sedikit
% within Sakit 27.3% 72.7% 100.0%
Count 0 10 10
Sakit sedang
% within Sakit 0.0% 100.0% 100.0%
Count 19 19 38
Total
% within Sakit 50.0% 50.0% 100.0%
(lanjutan)
Chi-Square Tests
N of Valid Cases 38
a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected
count is 5.00.
Universitas Indonesia
Efek perawatan…, Luki Tri Hariati, FKG UI, 2013
50
Crosstabs
(lanjutan)
Notes
Comments
/Users/rannan/Downloa
Data
ds/Untitled2.sav
Filter <none>
Input
Weight <none>
N of Rows in Working
38
Data File
User-defined missing
Definition of Missing values are treated as
missing.
Universitas Indonesia
Efek perawatan…, Luki Tri Hariati, FKG UI, 2013
51
CROSSTABS
/TABLES=Sakit BY
Treatment
/FORMAT=AVALUE
TABLES
Syntax
/STATISTICS=CHISQ
/CELLS=COUNT
ROW
/COUNT ROUND
CELL.
(lanjutan)
Cases
Sakit *
38 100.0% 0 0.0% 38 100.0%
Treatment
Universitas Indonesia
Efek perawatan…, Luki Tri Hariati, FKG UI, 2013
52
(lanjutan)
Treatment Total
Count 16 1 17
Tidak Sakit
% within Sakit 94.1% 5.9% 100.0%
Count 3 8 11
Sakit Sakit sedikit
% within Sakit 27.3% 72.7% 100.0%
Count 0 10 10
Sakit sedang
% within Sakit 0.0% 100.0% 100.0%
Count 19 19 38
Total
% within Sakit 50.0% 50.0% 100.0%
Chi-Square Tests
N of Valid Cases 38
a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected
count is 5.00.
Universitas Indonesia
Efek perawatan…, Luki Tri Hariati, FKG UI, 2013
Lampiran 5. Skala pengukuran
Skala 3 Skala 4
Universitas Indonesia
Efek perawatan…, Luki Tri Hariati, FKG UI, 2013
56
(lanjutan)
Universitas Indonesia
Efek perawatan…, Luki Tri Hariati, FKG UI, 2013
57
(lanjutan)
Universitas Indonesia
Efek perawatan…, Luki Tri Hariati, FKG UI, 2013
58
(lanjutan)
Universitas Indonesia
Efek perawatan…, Luki Tri Hariati, FKG UI, 2013