MANADO
2021
[RIGEL TANEH] KONSERVASI
2
[RIGEL TANEH] KONSERVASI
Contoh Kasus:
Seorang pasien Perempuan berusia 27 tahun yang berdomisili di Kleak datang ke RSGM
FK Unsrat dengan keluhan gigi atas belakang sebelah kanan yang berlubang, gigi tersebut
mulai berlubang sekitar 6 bulan lalu, pasien mengeluhkan rasa kurang nyaman karena sering
terselip makanan, tidak ada keluhan rasa nyeri gigi tersebut.
I. PEMERIKSAAN KLINIS
A. Pemeriksaan Subjektif
1. Data Pasien
No. RM : P. 12345
Nama : NovanyPangalila
Umur : 27 tahun
Alamat : Kleak
2. Keluhan Utama
Gigi atas belakang sebelah kanan berlubang dan pasien terasa tidak nyaman
karena sering terselip makanan.
3
[RIGEL TANEH] KONSERVASI
Odontogram:
PE PE
PE PE
Keterangan:
Karies
PE : Partial Erupted
18: Partial Erupted 28: Partial Erupted
17: Karies Oklusal 27: Normal
16: Normal 26: Normal
15: Normal 25: Normal
14: Normal 24: Normal
13: Normal 23: Normal
12: Normal 22: Normal
11: Normal 21: Normal
4
[RIGEL TANEH] KONSERVASI
B. Pemeriksaan Objektif
Pembengkakan extra oral : t.a.k
Pembengkakan intra oral : t.a.k
Fistula : t.a.k
Gigi Karies : oklusal
Gigi Perforasi oleh karena : t.a.k
Gigi berubah warna : t.a.k
Perkusi sakit : t.a.k
Tekanan sakit : t.a.k
Gigi goyang : t.a.k
Pembesaran kelenjar : t.a.k
Jaringan lunak sensitif terhadap palpasi : t.a.k
Fraktur pada mahkota : t.a.k
Karang gigi : t.a.k
Gingiva sekitar : Normal
Polip : t.a.k
Tes vitalitas (tes Termal) : t.a.k
5
[RIGEL TANEH] KONSERVASI
M M D
D
M D
6
[RIGEL TANEH] KONSERVASI
7
[RIGEL TANEH] KONSERVASI
Tahap Perawatan
Pada kasus ini perawatan Restorasi Tuang Onlay dilakukan di phantom/model gigi
dengan menggunakan gigi 17.
M
D
2. Prosedur Awal
Mempersiapkan alat dan bahan yang diperlukan
Melakukan pemeriksaan posisi gigi pada saat oklusi, yaitu kontak oklusal gigi
sebelum preparasi, kontak oklusal pada intercusp dan fossa, kontak oklusal selama
pergerakan mandibula.
Pembuatan cetakan pre-operative sebagai record.
3. Tahap preparasi
Sebelum melakukan preparasi terlebih dahulu melakukan retraksi gingiva, dengan
menggunakan benang retraksi, kemudian benang retrak tersebut di celup dalam bahan
anestesi dan di masukan pada tepi gingiva pada daerah gigi 17. Preparasi oklusal,
diawal dengan pengangkatan karies dengan menggunakan round bur, selanjutnya
menggunakan fissure bur.
Kemudian preparasi dibentuk seperti kavitas klas I dan kavitas di oklusal dibentuk
mengikuti kontur alamiah fisur, selanjutnya tinggi cusp dikurangi sampai bebas dari
gigi antagonisnya mengikuti kontur cusp gigi (1,5 – 2 mm) dengan menggunakan bur
bentuk flame. Periksa cukup tidaknya pengambilan oklusal dapat dicek dengan gigitan
malam merah atau melewatkan sonde pada pertautan gigi yang telah dipreparasi
dengan antagonisnya. Caranya yaitu malam merah dipanaskan lalu pasien diminta
menggigit dalam oklusi sentris, apabila gigitan pada daerah gigi 17 menyisakan
8
[RIGEL TANEH] KONSERVASI
lapisan tipis malam atau gigitan menembus malam, itu berarti tinggi cups harus
dikurangi lagi.
Setelah preparasi di daerah oklusal, preparasi dilanjutkan dengan mata bur tappered
fissure untuk membuat dinding kavitas divergen ke arah oklusal sedangkan dinding
proksimal dibuat tegak. Dinding bukal dan lingual dipreparasi dengan kemiringan 5º
atau konvergen ke arah pulpa (divergen ke arah oklusal). Dinding gingival daerah
proksimal dipreparasi sampai sebatas interdental papil, datar dan tegak lurus sumbu
gigi.
Setelah preparasi selesai, dibuat bevel pada axio pulpa line angle serta seluruh
permukaan cavo surface enamel margins termasuk pula bevel pada batas akhiran
preparasi dengan gingival, menggunakan fissure/flame bur dan membentuk sudut ±
15º terhadap permukaan tersebut. Sudut-sudut yang tajam pada out-line kavitas harus
dibevel.
Selanjutnya dilakukan pemeriksaan ketepatan hasil preparasi dengan menggunakan
malam violet tapi dilakukan pembersihan kavitas terlebih dahulu. Satu sisi batangan
9
[RIGEL TANEH] KONSERVASI
malam violet dihangatkan dengan api hingga konsistensi lunak kemudian ditekan pada
kavitas dengan jari hingga konsistensinya mengeras. Selanjutnya dari replika cetakan
malam violet tersebut hasil preparasi diperiksa. Adapun hal-hal yang harus diperiksa
yaitu bentuk preparasi, ada tidaknya sudut yang tajam pada out-line kavitas, undercut
atau kesalahan preparasi dan sudah cukup tidaknya bevel yang dibuat pada axio pulpa
line angle, serta bevel pada seluruh permukaan cavo surface enamel margins termasuk
pula bevel pada batas akhiran preparasi dengan gingiva.
Caranya yaitu dengan bantuan pinset, benang retraksi terlebih dahulu direndam
dalam dappen glass yang berisi cairan Pehacain, selanjutnya benang retraksi ditekan
dengan hati-hati ke dalam sulkus gingiva menggunakan plastic filling instrument
(berujung datar).Setelah 3-5 menit benang retraksi dikeluarkan dari dalam sulkus
gingiva.
5. Tahap Pencetakan
- Sebelum proses pencetakan gigi maka terlebih dahulu dilakukan pembersihan yang
menyeluruh pada kavitas. Semua partikel kotoran yang besar dibersihkan dengan
udara dan semprotan air, dan keringkan perlahan-lahan dengan aliran udara.
- Proses pencetakan ini akan dilakukan dengan teknik mencetak double impression.
Cetakan kavitas (rahang atas) dibuat dengan menggunakan bahan cetak elastomer,
sedangkan cetakan dari rahang antagonisnya (rahang bawah) dicetak dengan bahan
alginat.
- Pencetakan dilakukan dengan menggunakan sendok cetak partial.
10
[RIGEL TANEH] KONSERVASI
Rahang Bawah
Pencetakan hanya dilakukan satu tahap. Dimana bahan cetak alginate diaduk sesuai
aturan pabrik dan diletakkan pada sendok cetak lalu dimasukkan ke dalam mulut pasien,
tunggu sampai setting kemudian keluarkan dari dalam mulut.
Rahang Atas
Bahan cetak elastomer yang digunakan terdiri dari 2 tahap pencetakan dengan
konsistensi berbeda, yaitu:
Heavy body (putty type) tahap I, digunakan sebagai pedoman dasar untuk
sendok cetak perorangan.
Light body type tahap II, bahan cetak kedua ini memiliki konsistensi lebih encer,
working time lebih lama dan setting time lebih panjang dibanding jenis putty type.
Detil replika preparasi gigi yang dicetak akan lebih jelas dan tajam.
Langkah-langkah kerja :
Tahap I Bahan cetak putty type, terdiri dari base dan katalis. Gunakan sendok takar
untuk mengambil kedua bahan tersebut. Kemudian dicampur sampai homogen sesuai
aturan pabrik menggunakan tangan (dalam keadaan tidak menggunakan sarung
tangan) dan diletakkan pada sendok cetak.
Masukkan ke dalam mulut pasien, tunggu sampai setting, kemudian keluarkan dari
dalam mulut. Selanjutnya diperiksa kemungkinan adanya daerah undercut yang dapat
menyulitkan pengembalian sendok cetak ke dalam mulut kembali. Apabila ada
“penyulit” maka area tersebut dihilangkan dengan cutter. Cobakan kembali ke dalam
mulut untuk beberapa waktu, hingga dipastikan sendok cetak telah dapat masuk ke
posisi semula dengan tepat. Selanjutnya bersihkanlah dengan menggunakan
semprotan udara dari syringe.
Tahap II Bahan cetak light body type diaduk di atas glass slab dengan
menggunakan spatula semen sampai homogen kemudian dituangkan di atas hasil
cetakan yang jenis putty type tadi. Lalu dicetakkan kembali ke dalam mulut pasien.
Setelah bahan cetak setting, sendok cetak dikeluarkan dari mulut dengan hati-hati.
Periksa keakuratan hasil cetakan tersebut. Light body type dapat pula menggunakan
teknik injeksi untuk memudahkan pencampuran antara base dan katalis.
11
[RIGEL TANEH] KONSERVASI
13