Anda di halaman 1dari 3

Sifat Fisik dan kimia Alginat

Natrium alginat berwarna putih sampai dengan kekuningan, berbentuk tepung atau serat,
hampir tak berbau dan berasa dengan kadar abu yang tinggi, disebabkan adanya unsur
natrium. Kandungan air yang tinggi disebabkan oleh pengaruh garam yang bersifat
higroskopis. Kandungan air dalam alginat
bervariasi bergantung pada kelembaban relatif dari lingkungannya (Yunizal,2004).

a. Kelarutan
Natrium alginat larut dalam air dan mengental (larutan koloid), tidak larut dalam alkohol dan
larutan hidroalkoloid dengan kandungan alkohol lebih dari 30 %, dan tidak larut dalam
khloroform, eter dan asam dengan pH kurang dari 3 (Food Chemical Codex, 1981).

b. Pembentukan gel
Alginat yang larut dalam air membentuk gel pada larutan asam karena adanya ion kalsium
atau kation logam polivalen lainnya. Penggantian kation Na+ lebih dari 35% dengan kation
Ca2+ akan menghentikan pergeseran molekul dan terbentuk struktur gel yang stabil. Secara
kasar penambahan kation Ca2+ pada konsentrasi rendah tidak menimbulkan perubahan shear
dan membentuk gel, sedangkan jumlah Ca2+ yang tinggi menyebabkan perubahan shear yang
tinggi dan membentuk gel kasium alginat.

c. Viskositas
Viskositas dari larutan alginat dipengaruhi oleh konsentrasi, pH, bobot molekul, suhu dan
adanya kation logam polivalen. Semakin tinggi konsentrasi atau bobot molekul maka
semakin tinggi viskositasnya. (Chapman, 1970). Viskositas larutan alginat akan menurun
dengan pemanasan, meningkat lagi bila didinginkan kembali, kecuali dengan pemanasan
pada suhu tinggi dan waktu relatif lama akan mengakibatkan degradasi molekul dan
menyebabkan penurunan viskositas (Klose dan Glicksman, 1972). Larutan garam alginat
menunjukkan sedikit perubahan viskositas pada kisaran pH 4-10, oleh karena itu alginat
dengan kisaran pH tersebut biasa digunakan untuk industri makanan (Glicksman, 1983).
Sifat-sifat Umum
Alginat mempunyai beberapa sifat-sifat umum. Sifat-sifat itu antara lain :
1. Plastis
Sifat bahan cetak yang dapat diterima mulut adalah yang bersifat plastis saat
dimasukkan ke dalam rongga mulut, sehingga dapat mencetak detail yang halus.9
2. Fleksibel
Bahan cetak juga harus bersifat fleksibel pada saat dilepas dari mulut sehingga dapat
mencetak daerah undercut tanpa mengubah dimensi bentuk hasil cetakan semula.9
3. Sineresis
Apabila hasil cetakan alginat dibiarkan di udara terbuka, air dalam alginat akan
menguap. Keadaan ini dapat menyebabkan hasil cetakan mengkerut sehingga disebut sebagai
peristiwa sineresis.1
4. Imbibisi
Apabila hasil cetakan direndam dalam air menyebabkan terjadinya penyerapan air dan
peristiwa ini disebut imbibisi.1
5. Kestabilan pada penyimpanan
Bubuk alginat tidak stabil bila disimpan pada ruangan lembab atau kondisi yang lebih
hangat daripada suhu kamar.9

6. Kompatibilitas
Alginat dapat kompatibel dengan model plaster dan stone.9

7. Toksisitas dan Irritabilitas


Alginat tidak toksis dan tidak mengiritasi, rasa dan baunya biasanya dapat
ditoleransi.9

Anda mungkin juga menyukai