Prognosis
• Good
Rencana Perawatan
Fase etiotropik :
1. OHI & KIE
2. Plak score
3. Scaling
4. Root planing
5. Splinting
6. Kontrol 1 minggu
7. Kontrol 1 bulan
8. Pro ekstraksi gigi 45 dan 36 (sudah di ekstraksi)
9. Pro restorasi gigi 17, 16, 15, 14, 24, 25, 26, 27, 38, 35, 42, 45,
46, 48
Fase restoratif :
Pro – pembuatan gigi tiruan lepasan
Rencana Perawatan
Fase pemeliharaan :
1. Recall 3 bulan pertama dalam 1 tahun
2. Edukasi
3. OHI
4. Plak score
5. Evaluasi kondisi gingiva
Splinting
Alat yang digunakan untuk imobilisasi atau stabilisasi
bagian gigi yang mengalami trauma ataupun penyakit
(Carranza, 2006).
Penyebab kegoyangan gigi
Penyebab kegoyangan
Terapi : occlusal
Terapi : skeling, root
adjustment,
planing,
perbaikan parafungsi,
obat2an, terapi bedah
splinting
Indikasi
• Perubahan kualitas jaringan pendukung yang
disebabkan trumatik oklusi.
• Trauma jangka panjang karena perawatan
periodontitis.
• Stabilisasi kegoyangan gigi yang tidak berkurang
dan tidak menunjukkan respon pada perawatan
occlusal adjustment dan terapi periodontal.
• Stabilisasi setelah perawatan orthodontik.
• Stabilisasi pada dental trauma.
Kontra Indikasi
• Stabilitas oklusal dan kondisi periodontal tidak
bisa dipelihara.
• Gigi yang terlibat tdk memberikan respon
terhadap perawatan dicabut.
Kriteria
• Gigi sandaran harus kokoh.
• Tidak mengiritasi gusi.
• Tidak mengganggu oklusi.
• Tidak mengganggu estetika.
• Tidak mengganggu fungsi fonetik.
• Mudah dibersihkan.
Klasifikasi
Klasifikasi splin menurut Rateitschak:
• Splinting Sementara (Fixed & Removable).
• Splinting Semi Permanen (Fixed & Removable).
• Splinting Permanen (Fixed & Removable).
Klasifikasi
Splin Sementara :
• Mengurangi trauma pada waktu perawatan.
• Membantu penyembuhan setelah cedera atau
setelah perawatan bedah.
• Umumnya tidak menyebabkan kerusakan jaringan.
• Mudah dipasang & dilepaskan stlah penyembuhan.
1. Splin Kawat :
• Stabilisasi jangka pendek gigi anterior.
• Kawat stainless steel yang dilingkarkan pada
permukaan lingual/labial gigi yang akan di splin.
2. Splin Resin Komposit :
• Keadaan darurat sederhana, mudah dibuat.
• Bahan tambal komposit dietsa ke permukaan gigi
yang mengalami mobiliti dan dihubungkan.
3. Bite Guard :
• Digunakan pada perawatan bruxism.
• Menutupi permukaan oklusal gigi dan meluas 1-2
mm ke permukaan bukal/lingual gigi.
Penatalaksanaan
• Menggambar desain splin kawat pada model kerja meliputi gigi
kaninus ke kaninus di permukaan labial & palatal/lingual.
• Kawat berdiameter 0.012 inci di potong sedikit lebih panjang
dari keliling seluruh gigi yang tercakup splin
• Kawat berdiameter 0.009 inci dipotong dan dibentuk
menyerupai huruf U, sebanyak daerah interproksimal yang
tercakup dalam plin.
• Kelilingkan kawat berdiameter 0.012 inci disekelilingi gigi yang
tercakup dalam splin dengan jalanya kawat pada sisi
lingual/palatal berada sedikit di atas singulum, dimulai dari
distal gigi kaninus sampai distal gigi kaninus sebelahnya,
kemudian kedua ujung kawat di simpul.
• Kawat interdental yang berdiameter 0.009 inci dimasukkan
dari arah lingual/palatal ke labial dengan mengelilingi kawat
pertama dikedua sisi tersebut, lalu disimpul sampai ketat
sehingga kawat pertama yang melingkari semua gigi yang
tercangkup dalam splin tertarik ketat mengelilingi gigi tepat
di bawah kontak proksimal.
• Setelah smua kawat interdental tersimpul dengan ketat dan
posisinya baik, ujung-ujung kawat di haluskan dan di tekuk
ke dalam ruang interproksimal.
• Untuk mendapat estetik yang lebih baik serta untuk
menghindari trauma, kawat yang telah tersimpul dapat
dilapisi dengan komposit atau GIC kemudian dipoles.
KESIMPULAN
• Splin alat untuk menstabilkan / mengencangkan
gigi-gigi yg goyang akibat suatu injuri atau penyakit.