Ny.Elasti(56 thn) datang ke tempat praktik drg. Algi untuk dibuatkan gigi tiruan karena sudah
banyakgigi yang hilang sejak15 tahun yang lalu. Pemeriksaan intraoral menunjukkan
kehilangan gigi 16,15,14,12,11,21,26,27,35,36,37,38,44,45,46,47,48 ; karies media di
mesiodistalgigi 17; radiks gigi 34,35 ; mobility grade 1 gigi 21,41,42 ; grade 2 dan ekstrusigigi 31.
Kalkulus terdapat hampir di semua Regio sehinggaoedema hampir di seluruh gusi.
Drg. Algi menerangkan rencana perawatan yang akan dilakukan untuk merawat seluruh
masalah gigi Ny Elasti dan beberapa alternative gigi tiruan yang bisa dibuatkan. Setelah Ny Elasti
setuju untuk dibuatkan gigi tiruan lepasan berbahan akrilik, drg. Algi mencatat warna gigiNy
Elasti yang masih tersisa.
Drg. Algi lalu mencetak Ny Elasti dan menjelaskan akan dilakukan pencetakan lagi setelah
perawatan pendahuluan selesaidilakukan. Ny. Elasti bingung mengapa harus dicetak lagi.
Akhirnya drg. Algi dengan sabar menjelaskan semua prosedurklinis dan laboratorisyang harus
dilakukan setelah pencetakanawal.
• Edukasi pasien
• Perawatan preprostodontik
- Konservasi : restorasi gigi karies media
- Endodontik : untuk radiks
- Periodontal : scalling kalkulus pasien dan splinting
gigi yang mobility
• Contoh lainnya : alveoplasti, alvektomi, frenektomi, ekstraksi,
eksostosis, perawatan orto (jika ada diastema sentral)
Analisa Masalah
2. Bagaimana prosedur klinis dan laboratoris dari GTSL?
• Anamnesa : - Klinis Pemeriksaan Subjektif dan Objektif, membuat cetakan
studi.
- Laboratoris Hasil cetakan diisi gips : Model studi
• Final Impression : - KlinisMembuat cetakan model kerja (final impression)
- LaboratorisMengisi dengan gips stone : Model kerja dan
batas-batas
• Try in Base Plate Wax : - KlinisRetensi dan stabilisasi pada base plate
- LaboratorisMembuat bite rim
• Try in Base Plate dengan bite rim : - KlinisTry in base plate dengan bite rim
:
menentukan kesejajaran = fiksasi
- LaboratorisPemasangan pada artikulator
• Try in Anterior dan Posterior : - KlinisPemeriksaan pemasangan gigi
- LaboratorisPemasangan gigi abutment
• Insersi
• Kontrol
Analisa masalah
3. Apa saja pencetakan dalam pembuatan GTSL?
• Anatomis :
- Di awal, sebelum dilakukan perawatan
- Bahan : irreversible hydrocolloid (alginat)
- untuk mendapat model studi
• Fisiologis :
- Setelah dilakukan perawatan
- Bahan : Elastomer atau ZOE
- Untuk mendapatkan model kerja
• Teknik pencetakan :
- mukostatis : tanpa menekan jaringan Lunak
- mukokompresi : menekan jaringan lunak
Analisa Masalah
• Hubungan vertikal :
- DVO : dalam posisi oklusi/intercuspal maksimum dengan 2 titik
(subnasion dan gnation)
- DVI : rahang pasien dalam kondisi istirahat (tidak ada otot yang
berkontraksi)
• Hubungan horizontal :
- Relasi sentrik
- Oklusi sentrik
- Pada pasien dengan usia tua, biasanya warna giginya cenderung lebih
gelap
Analisa Masalah
7. Apa saja yang harus diperhatikan dalam memilih dan
menyusun anasir?
• Memilih anasir :
- Ukuran gigi : panjang dan lebar
- Bentuk gigi : bentuk gigi menyesuaikan dengan
profil wajah, jenis kelamin (bagian labial gigi wanita lebih
cembung dari pada laki-laki), usia (keausan gigi pada usia tua)
- Warna : bisa memakai cahaya alami dan cahaya artifisial.
Perhatikan hue, chroma, value, dan translucency gigi pasien.
• Menyusun :
- Tepat di atas tulang puncak linggir alveolar
- Berada di dalam lengkung rahang
- Memperhatikan permukaan oklusal/insisal dengan gigi
antagonis
Analisa Masalah
drg. Algi
Perawatan preprostodontik
Perawatan Pendahuluan
Perawatan pendahuluan adalah tindakan yang dilakukan terhadap
gigi, jaringan lunak maupun keras, dalam rangka mempersiapkan mulut
untuk menerima gigi tiruan.
Tujuan perawatan pendahuluan selain untuk mengadakan sanitasi
mulut, juga untuk menciptakan kondisi oklusi normal, yang menjamin
kesehatan gigi dan jaringan pendukungnya. Langkah-langkah persiapan
gigi dan mulut adalah sebagai berikut:
1. Penentuan dataran oklusal
2. Pengkonturan kembali permukaan proksimal posterior
3. Pengkonturan kembali permukaan proksimal anterior
4. pengkonturan kembali permukaan fasial dan lingual gigi
5. Pembuatan preparasi gigi sandaran
6. Pengahalusan preparasi gigi sandaran
7. Penghalusan dan pemolesan seluruh dasar permukaan
Mouth Preparation
Mouth Preparation terbagi menjadi 2 :
1. Pre-prosthetic mouth prep.
2. Prosthetic mouth prep.
cara memperbaiki :
• Enameloplasty
• Onlay
• Crowns
6.Correction of Malalignment
Gigi yang tidak selaras harus diperbaiki sebelum perawatan.
Malalignment menghasilkan tantangan berikut:
• OH yang buruk.
• Akses tidak memadai. Terutama akses ke permukaan
proksimal gigi yang padat.
• Kesulitan dalam membangun guide planes.
• Kesulitan dalam menentukan jalur path of insertion
cara memperbaiki :
• Orthodontic Realignment
• Enameloplasty
• Crowns
7.Splinting gigi
Beberapa gigi memiliki dukungan tulang alveolar yang
berkurang dalam kondisi kehilangan gigi sebagian. Dukungan
tambahan untuk gigi-gigi ini diperoleh dengan
1. Removable splinting.
2. Fixed Splinting.
3. Abutment overdenture.
Splint bisa removable atau fixed. Itu dapat terbuat dari bahan
yang kaku (kayu, logam, plester) atau fleksibel (kain, atau pita
perekat).
1. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang perawatan pendahuluan dan
rencana perawatan (lanjutan)
Rencana Perawatan
Aspek yang lebih signifikan dari perawatan desain gigi tiruan
sebagian lepasan adalah rencana perawatan yang tepat dan persiapan mulut
dan keakuratan hasil melalui proses pembuatan. Perlu diperhatikan desain
gigi tiruan tidak akan berhasil tanpa penyelesaian yang sangat teliti dan
prosedur klinis serta prosedur laboratorium.
1. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang perawatan pendahuluan dan
rencana perawatan (lanjutan)
Tahap rencana perawatan
Tahap Klinis Tahap Laboratoris
Cetak study model I. Pembuatan study model
Cetak work model
II. Sendok cetak individu
Try in base plate akrilik
Tentukan MMR + CRR III. Pembuatan work model
- Fiksasi bite rim RA dan RB IV. Survey model
Try in, check overbite, overjet, median line, estetis dan fonetik
V. Membuat cangkolan
Try in, check overbite, overjet, oklusi, estetis, fonetik, retensi dan
stabilisasi VI. Pembuatan basis malam
Pencetakan
1. Pencetakan Anatomis
Pencetakan anatomis dilakukan sebelum preparasi mulut dengan
menggunakan bahan irreversible hidrokolloid. Sendok cetak harus dipilih
dengan ukuran 4-5 mm lebih besar dari ukuran rahang yang akan dicetak.
Sendok cetak ini ada yang berlubang dan tidak berlubang, sesuai dengan bahan
cetaknya. Jenis sendok cetak menurut bagian rahang yang akan dicetak
meliputi normal stock tray untuk kehilangan gigi paradental, depressed anterior
tray untuk kasus Klas I Kennedy dan sendok cetak untuk sebagian rahang.
Hasil cetakan harus segera diisi dengan bahan dental stone dan dilakukan
trimming untuk mendapatkan model studi.
2. Pencetakan Fisiologis
Pencetakan fisiologis dilakukan setelah preparasi mulut berfungsi
untuk mendapatkan model kerja. Pada GTSL indikasi untuk pencetakan
fisiologis adalah gigitiruan dengan perluasan distal terutama untuk lengkung
rahang Klas I dan Klas II Kennedy. Sendok cetak fisiologis dibuat dari bahan
resin akrilik swapolimerisasi atau visible light cured resin akrilik.
2. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang pencetakan
dalam pembuatan GTSL (lanjutan)
Outline sendok cetak fisiologis (a)Rahang atas dan (b) Rahang bawah
( a) ( b)
Resin akrilik swapolimerisasi diadaptasikan ke model menutupi spacer, sampai batas outline
yang telah ditentukan dengan ketebalan merata sekitar 2-3 mm dan buat tangkai dari resin
akrilik untuk memudahkan dalam melakukan pencetakan. Setelah mengeras, lepascan
sendok cetak fisiologis dari model, sempurnakan tepi sendok cetak dan dicobakan ke dalam
mulut pasien.
2. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang pencetakan dalam
pembuatan GTSL (lanjutan)
(a)
Resin akrilik swapolimerisasi yang diadaptasikan pada model menutupi wax spacer hingga
batas outline. (a) Rahang atas (b) Rahang bawah
2. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang pencetakan dalam
pembuatan GTSL (lanjutan)
• Border Molding
Prosedur border molding dilakukan pada daerah edentulus untuk
membentuk tepi yang cocok dengan gerakan fisiologis dari struktur anatomi
pembatas gigitiruan, dengan menggunakan green stick compound dan wax spacer
masih berada pada sendok cetak selama prosedur border molding berlangsung.
Setelah prosedur border molding selesai, wax spacer dibuang dari
permukaan dalam sendok cetak fisiologis kemudian dibuat lubang dengan round
bur nomor 8 berjarak 5 mm kecuali pada daerah groove alveolar apabila akan
dilakukan pencetakan dengan bahan irreversible hidrocolloid.
Sendok cetak fisiologis yang telah selesai dibuat. Terdapat lubang pada permukaan
sendok cetak fisiologis
2. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang pencetakan dalam
pembuatan GTSL (lanjutan)
• Teknik Mencetak
1. Teknik mukokompresi: jaringan lunak mulut di bawah penekanan.
pencetakan dilakukan dengan menggunakan bahan yang mempunyai viskositas
tinggi, sehingga tekanan lebih dibutuhkan kea rah mukosa di bawahnya. Bahan
cetak yang digunakan adalah bahan cetak silikon dan polyether.
2. Teknik mukostatis: jaringan lunak mulut berada dalam keadaan istirahat.
Pencetakan dilakukan dengan menggunakan bahan yang mempunyai viskositas
yang sangat rendah, dimana hanya sejumlah kecil tekanan yang dibutuhkan,
sehingga pada keadaan ini sedikit atau tidak ada sama sekali terjadi pergerakan
dari mukosa. Bahan cetak yang digunakan adalah irreversible hidrokolloid.
Teknik pencetakan ganda umumnya dilakukan pada pencetakan
fisiologis, dengan mengkombinasikan teknik mukokompresi saat melakukan
pencetakan pertama untuk menghasilkan cetakan yang akurat pada daerah
linggir tidak bergigi dan pencetakan kedua dengan teknik mukostatis pada
daerah bergigi.
3. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang surveying dalam
menentukan POI
Surveying adalah prosedur penentuan lokasi dan outline dari kontur
dan posisi gigi-geligi penahan dan jaringan sekitarnya pada suatu model rahang
sebelum kita membuat desain suatu geligi tiruan.
Guna surveying adalah untuk menentukan path of insertion yang
terbaik untuk suatu geligi tiruan yang sedang dibuat, serta menandai garis-garis
survey pada permukaan gigi dan jaringan sekitar untuk membantu dalam
membuat desain yang cocok buat geligi tiruan tersebut.
Alat yang digunakan namanya surveyor. Dental surveyor adalah suatu
alat yang digunakan untuk menentukan kesejajaran relatif dari dua atau lebih
permukaan gigi atau bagian-bagian lain dari model rahang. Dan tipe surveyor
yang umum digunakan adalah The Ney Surveyor.
Bagian-Bagian The Ney Surveyor
• PlatformPlat dasar, pada bagian ini model/basis dapat digerakkan.
• Vertical Arm/ Lengan Vertikal Bagian ini mendukung bagian-bagian atas
lainnya dan digunakan untuk menyesuaikan tinggi tools surveyor terhadap
model dengan bergerak secara vertikal. Jika sudah menemukan tinggi yang
pas, bisa dilakukan penguncian dengan penahan yang ada di lengan vertikal.
• Horizontal Arm/ Lengan HorizontalTempat tergantungnya alat-alat untuk
mensurvey. Bagian di dekat vertical arm yang bisa digerakkan secara
horizontal agar bisa menyesuaikan pergerakkan mengikuti lengkung gigi
saat dilakukan surveying.
3. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang surveying dalam
menentukan POI(lanjutan)
• Vertical SpindleTongkat vertikal yang terhubung dengan horizontal arm yang
mana vertical spindle ini juga akan berhubungan dengan alat untuk mensurvey.
• Model Table dan Cast HolderMeja yang terdapat klem sebagai penahan model
saat dilakukan surveying.
• Basis Meja ModelTempat meja model bergerak dengan menggunakan sendi
peluru.
• Surveying ToolsAlat-alat yang digunakan untuk melakukan surveying di pasang
di ujung vertical spindle. Alat-alat tersebut yaitu:
- Analyzing Rod : Berbentuk seperti silinder lurus. Gunanya untuk
menentukan kesejajaran dan menganalisa ada atau tidaknya undercut.
- Undercut Gauges : Untuk mengukur kedalaman daerah gerong
(undercut) gigi. Tools ini mempunyai 3 jenis ukuran yaitu 0,01; 0,02; 0,03.
Dimana makin besar penampang maka ukurannya akan kecil.
- Carbon Maker dan Metal Shield for Carbon : Isi pensil yang
digunakan untuk memperoleh garis ketinggian kontur permukaan gigi
sandaran atau untuk menandai garis/undercut di model. Isi pensil
dimasukkan ke metal shield sebagai pegangannya yang dipasang di
vertical spindle.
- Trimmer : Alat ini digunakan untuk merapikan block out menggunakan gips
maupun wax.
3. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang surveying dalam
menentukan POI(lanjutan)
Prosedur Survey Model :
1. Letakkan model di atas meja peninjau dan kunci penjepit model, model
harus sejajar dengan permukaan oklusal gigi/ zero tilting.
2. Analisis model. Analyzing rod dipasang pada sheath. Meja peninjau
digerakkan dalam arah horizontal di atas basis horizontal, dan lihat apakah
terdapat daerah undercut retentif pada gigi penyangga yang akan
digunakan untuk meletakkan cangkolan sekaligus untuk melihat arah
pemasangan gigitiruan/ path of insertion.
3. Pemiringan model. Jika posisi zero tilting tidak didapatkan undercut
retentif, lakukan pemiringan model dalam arah anteroposterior atau
lateral.
4. Penentuan garis survey/ lingakaran terbesar dengan menggunakan
surveyor.
- Gerakkan meja peninjau, posisi gigi dalam keadaan tetap kontak
dengan pensil pencatat/ carbon maker tanpa tekanan.
- Gerakkan carbon maker mengelilingi gigi sehingga tergambar garis
survei pada sekeliling gigi penyangga, sehingga diperoleh daerah
undercut dan daerah non undercut.
3. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang surveying dalam
menentukan POI(lanjutan)
• Sudut mulut
Sudut mulut dapat juga digunakan sebagai pedoman untuk
menentukan letak tepi distal dari kaninus atas pada saat istirahat. Jarak
antara kedua sudut mulut sama dnegan lebar keenam gigi depan atas.
2. Bentuk gigi
Untuk menentukan bentuk gigi beberapa hal di bawah ini dapat
digunakan sebagai pedoman.
a. profil wajah
Menurut Leon Williams
Bentuk wajah ada hubungannya dengan bentuk gigi insisivus
sentral atas. Bentuk insisivus sentral atas sesuai dengan bentuk garis luar
wajah tetapi dalam arah terbalik.
Wajah dilihat dari depan : • Lancip/tapering
• Lonjong/ovoid
• Persegi/square
5. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang pemilihan dan penyusunan
anasir (lanjutan)
b. Jenis kelamin
Menurut Frush dan Fisher, garis luar insisivus atas pada pria
bersudut lebih tajam (giginya berbentuk kuboidal), sedangkan pada wanita
lebih tumpul (giginya berbentuk spheroidal).
Kontur labial gigi anterior dengan permukaan cembung (A) dan datar (B)
5. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang pemilihan dan penyusunan
anasir (lanjutan)
c. Umur
Bentuk gigi biasanya berubah dengan bertambahnya usia. Bentuk
tepi insisal pada usia tua telah mengalami keausan karena pemakaian.
3. Warna gigi
Pada pembuatan GTSL, untuk menentukan warna gigi yang akan
diganti dapat disesuaikan dengan warna gigi yang ada. Cahaya dapat
mempengaruhi pemilihan warna gigi. Usia dapat juga dipakai sebagai
pedoman. Usia tua, warna giginya lebih gelap dibanding usia muda.
4. Bahan anasir gigitiruan
Anasir gigitiruan biasanya terbuat dari :
• Akrilik
• Porselen
5. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang pemilihan dan penyusunan
anasir (lanjutan)
Overbite dan overjet berkisar antara 1-2 mm. overbite dan overjet
ada hubungannya dengan pengucapan huruf konsonan misalnya huruf “ f ”
dimana tepi insisal gigi atas hampir kontak dengan bibir bawah.
• PENYUSUNAN ANASIR GIGI TIRUAN POSTERIOR
Penyusunan anasir gigitiruan posterior harus mengikuti aturan sebagai
berikut :
1. Tepat di atas linggir alveolus
2. Mengikuti lengkung rahang
3.Disesuaikan dengan permukaan oklusal gigi antagonis sehingga diperoleh
oklusi yang harmonis antara gigi asli dengan anasir gigitiruan atau antar
anasir gigitiruan.
Terima Kasih