Anda di halaman 1dari 30

Tutorial Skenario 1 Blok 15

Dosen Tutor: drg. Isyana Erlita, Sp. KG


Kelompok 6
Naura Ifthinan Luthfiana 1611111220023
Muhammad Luthfi Alfizar 1611111310027
Alya Rahmasari 1611111320003
Novia Damayanti 1611111320037
Siti Denty Rizqita 1611111120026
Widyananda Alifia Usman 1611111120032
Muhammad Luthfi Azzuhdi 1611111310028
Izzati Aqmar Darayani W. 1611111310019
Dewi Natalia Todingan 1611111120004
Faulina Windiyana 1611111120006
Dilla Mayarani 1611111220008
Dok… Gigi saya jangan sampai ompong yaa..
Pasien wanita usia 65 tahun datang ke RSGM bagian prostodonsia dengan
keluhan kesulitan mengunyah makanan akibat kehilangan gigi anterior.
Pasien ingin dibuatkan gigi tiruan namun tidak ingin mengalami masa
ompong.
1. Pada pemeriksaan intraoral didapat adanya gangren radix pada regio 11,
12, 15, 22, 24, 25, 27, 32.
2. Kegoyangan pada regio 31, 41, 42 derajat 3 dan karies profunda perforasi
pada regio 21, 43, 44, dan 34.
3. Kalkulus pada regio anterior rahang atas dan rahang bawah serta resesi
gingiva yang parah.
4. Pasien juga mengalami kesulitan menutup mulut akibat gigi anterior
rahang bawahnya protrusif dan relasi rahang menunjukkan prognati.
Identifikasi dan Analisis Masalah
1. Gigi tiruan jenis apa yang sesuai?
○ Immediate denture
2. Apa rencana perawatan dari kasus di skenario?
○ Kalkulus (scaling), gangren radix (ekstraksi), gigi goyang (splinting), karies profunda
(PSA)
3. Apa indikasi dan kontraindikasi dari gigi tiruan?
○ Indikasi: pada karies yang parah, warna yang parah, periodontitis, dan pasien yang
ingin langsung dibuatkan GT pasca pencabutan
○ Kontraindikasi: pasien dengan DM tidak terkontol, TBC, OH buruk, dan pasien tidak
kooperatif.
4. Apa yang terjadi jika tidak dibuatkan gigi tiruan?
○ Dapat memperparah karies dan kalkulus
○ Menghambat proses mastikasi
○ Mengganggu fungsi bicara
○ Menyebabkan gigi antagonis ekstruksi
Identifikasi dan Analisis Masalah
5. Apa saja keuntungan dan kerugian dari pemasangan gigi tiruan?
○ Keuntungan: pasien cepat terbiasa dengan GT-nya, dan dapat memperbaiki fungsi
kunyah.
○ Kerugian: membuat desain dengan mengira-ngira (tanpa dilakukan try-in) sehingga
tidak sesuai.
6. Bagaimana prognosis dari pasien?
○ Baik, tergantung sikap pasien dalam menjaga OH-nya dan menjaga kebersihan dari GT-
nya.
7. Apa hubungan kegoyangan dengan perawatan yang akan dilakukan?
○ Pada kegoyangan derajat 3 dapat dilakukan splinting, namun jika prognosa nya
hopeless dapat dilakukan ekstraksi.
8. Apa yang dilakukan pasien setelah pemasangan gigi tiruan?
○ Kontrol ke dokter gigi dan membersihkan GT secara berkala.
Problem Tree

Perawatan pada
kasus

Definisi
Rencana
Perawatan

Klasifikasi

Immediate Denture

Indikasi &
Kontraindikasi
Keuntungan &
Kerugian
Prognosis Perawatan GT
Sasaran Belajar

1. Definisi Immediate Denture


2. Klasifikasi Immediate Denture
3. Indikasi dan kontraindikasi Immediate Denture
4. Keuntungan dan kerugian Immediate Denture
5. Prognosis
6. Perawatan gigi tiruan
7. Perawatan pada kasus di skenario
Definisi Immediate Denture

Immediate denture adalah suatu protesa gigi tiruan yang dipasangkan


sesegera mungkin sesaat setelah pencabutan beberapa gigi asli
dilakukan.

Immediate denture berfungsi sebagai protesa yang dipergunakan


untuk memenuhi fungsi pengunyahan, estetik, dan support psikologis
pasien pasca pencabutan sampai dengan proses penyembuhan.

(Ariestania V, 2015)
Klasifikasi Immediate Denture
Berdasarkan Lama Pemakaian:

(Sofya PA, 2017; Rangarajan V, 2017)


Klasifikasi Immediate Denture

(Sofya PA, 2017; Rangarajan V, 2017)


Klasifikasi Immediate Denture
Berdasarkan flanged desain:
a. Dengan sayap (labial flanged)
-Complete
-Partial
b. Tanpa sayap ( open face / socketing )

Kelebihan dan Kekurangan:

(Sofya PA, 2017; Rangarajan V, 2017)


Indikasi Immediate Denture

1 Multiple ekstraksi → karies sisa akar, penyakit periodontal, estetis

2 Kebutuhan / permintaan pasien → orang yg aktif secara sosial

3 Kelainan posisi dan susunan gigi

(Habar, 2007; Sofya PA, 2017)


Kontraindikasi Immediate Denture
Pasien dgn kesehatan umum kurang baik

Pasien dalam terapi radiasi

Pasien diabetes mellitus atau TBC

Pasien tuan

Pasien dgn OH buruk / tidak kooperatif

Pasien berisiko bakteremia

(Habar, 2007; Sofya PA, 2017)


Keuntungan & Kekurangan Immediate Denture
Keuntungan Kekurangan
Resorbsi tulang pd daerah ridge bisa Lebih mahal karena memerlukan reline / GT
diminimalkan baru
Memeliharan dimensi vertikal oklusi, Susunan gigi tdk dpt diperiksa sebelum
hubungan rahang, tinggi wajah, lidah tdk proses akrilik dan insersi GT → perencanaan
melebar lebih cermat
Memelihara penampilan pasien Tidak adanya uji coba GT
Menghindari periode edentulous jangka Resorpsi tulang & shrinkage sering terjadi →
pendek → penampilan pasien tidak berubah memerlukan reline
Rasa sakit pasca operasi berkurang karena
lokasi ekstraksi terlindung
Relasi sentris mudah didapat & terekam
(Habar, 2007; Sofya PA, 2017)
Syarat Immediate Denture

Immediate denture harus:


• Kompatibel dalam rongga mulut baik secara biologis maupun fisiologis
• Berfungsi untuk mengembalikan fungsi mastikasi, bicara dan penelanan
senormal mungkin atau mendekati normal
• Fungsi bicara dan mastikasi juga dapat terpelihara karena tidak adanya
periode edentulous yang lama
• Dalam segi estetika, harus kompatibel dan dapat memelihara jaringan
rongga mulut
• Dapat memelihara dukungan sirkumoral, tonus otot, dimensi vertikal
oklusi, hubungan rahang dan tinggi wajah.
Prognosis

▸ Untuk mencapai keberhasilan pada perawatan gigi tiruan


transisi perlu kerjasama yang baik dari pasien dengan dokter
gigi
▸ Dengan indikasi perawatan dan seleksi kasus yang tepat
maka tujuan pembuatan gigi tiruan transisi ini akan berhasil
dengan baik.

(Jubhari, 2016)
Perawatan Setelah Pemakaian Gigi Tiruan
• Setelah pemasangan denture dilakukan → instruksi untuk tidak
melepas GT selama 24 jam
• Medikasi setelah operasi berupa antibiotik (Amoxycillin 500
mg), analgesik dan anti inflamasi (Aulin 100 mg), obat kumur.
• Instruksikan px utk makan makanan lunak, mengindari makanan
dan minuman yg panas dan pedas.
• Instruksi untuk menghindari merokok
• Kompres dingin.
• Ajarkan pasien cara memakai & melepas gigi tiruan

(Kristanti, 2016)
Perawatan Setelah Pemakaian Gigi Tiruan
Kontrol setelah pemasangan Gigi Tiruan:

• GT dibuka dan dicuci


1 hari setelahnya • Jika ada bag yg menekan mukosa dikurangi → terlihat
dari warna mukosa yg pucat

• Buka jahitan
• Koreksi thd oklusi dan artikulasi
7 hari setelahnya • Anjurkan kontrol 1 bln & 6 bln kemudian → GT longgar
krn resorpsi tulang → relining (liner bs diulang 4-6
minggu selama 6 bulan)

(Habar, 2007; Hasti, 2016)


Perawatan Kasus pada Skenario

Rahang atas → immediate full denture

Rahang bawah → bare root overdenture

(Ariestania, 2015)
Perawatan Kasus pada Skenario

Kontrol plak & tindakan pembersihan mulut

Pembuatan individual tray pd rahang atas & dilanjutkan dengan


border moulding rahang atas

Pencetakan model kerja dengan elastomer

Penanaman model kerja pd artikulator (sebelumnya tentukan


tinggi dimensi vertikal dgn tahapan penetapan gigit)

Meradir model kerja pd regio 21, 22, 23, 31, 32, 33, 41, 42, 43,
dan ridge regio rahang bawah yg mengalami eksostosis

(Mailoa, 2015; Ariestania, 2015)


Perawatan Kasus pada Skenario

Pembuatan model malam & anasir gigi

Processing akrilik di lab

Perawatan endodontik

Dekaputasi gigi 34, 44 kemudian tumpat dengan GIC

(Ariestania, 2015)
Perawatan Kasus pada Skenario
Desinfeksi dgn betadine pd mukosa labial & palatal gigi RA & RB
yg akan di cabut

Anastesi secara lokal infiltrasi pd regio anterior RB

Lakukan alveolektomi menggunakan knable tang pd regio


anterior bukal RB yg eksostosis

Daerah post ekstraksi & alveolektomi diulasi antiseptic & tiap


soket diberi hemospon

Suturing daerah bekas pencabutan & alveolektomi

(Ariestania, 2015)
Perawatan Kasus pada Skenario
Anestesi regio anterior RA kiri untuk pencabutan gigi 21,
22 23 secara immediate
Daerah post ekstraksi & alveolektomi diulasi antiseptik
& tiap soket diberi hemospon
Insersi segera gigi tiruan RA & RB sambil dilakukan
adjusment

Instruksi pasien umum pasien

(Ariestania, 2015)
Non Coping Overdenture
Kelebihan & Kekurangan Overdenture

Kelebihan Kekurangan
Mempertahankan tulang alveolar → gigi Lebih mahal → perlu perawatan
asli melindungi ridge dari tekanan endodontik & restorasi
Ketinggian ridge terjaga → retensi & Rentan thd karies, kelainan periodontal,
stabilisasi baik terbentuk daerah retensi plak
Pembebanan pd mukosa berkurang → Ruang antar ridge yg cukup sgt
mengurangi iritasi mukosa dibutuhkan
Pengukuran hubungan rahang lebih Sayap dgn kontur berlebih →
akurat karna ada gigi yg tersisa mengganggu
Oklusi dan estetika yg baik

(Dandekeri, 2013; Soesetijo, 2012)


Indikasi & Kontraindikasi Overdenture

Indikasi Kontraindikasi
Ada bbrp gigi yg sehat dgn dukungan Gigi mobilitas derajat 3 dan periodontal
periodontal yg memadai yg lemah
Ruang palatal yg tinggi, ridge sisa yg Kontraindikasi thd PSA: fraktur akar
buruk pd edentulus, kehilangan ridge vertikal, resorpsi akar, instrumen patah
maksila /mandibula dlm sal. akar
Hasil perawatan akan sebanding / lebih Pasien tdk kooperatif / tdk dapat
baik dari hasil perawatan lainnya menerima perawatan scr psikologis
OH pasien buruk

(Dandekeri, 2013; Soesetijo, 2012; Kalpana, 2010)


(Mailoa, 2015; Ariestania, 2015)
Daftar Pustaka
• Ariestania V. 2015. Immediate Full Denture Untuk Perbaikan Estetik dengan Alveolektomi Radikal Pada
Rahang Bawah. Denta. 9(2): 1-8.
• Dankeri S, et al. 2013. Conventional Overdenture Technique: An Even Evergreen Prosthodontic Treatment
Solution For Edentulous Patients: A Case Report. IJBABN. 4(10): 753-56.
• Habar ID. 2007. Gigi Tiruan Sebagian Imidiat untuk Memperbaiki Estetik Gigi Anterior yang Mengalami
Kelainan Periodontal. Journal of Dentomaxillofacial Science. 6(1).
• Hasti K, et al. 2016. Immediate Denture – An Important Treatment Modality. Kerala Dental Journal. 39(1).
• Kalpana C, et al. 2010. Seeing The Unseen: Preventive Prosthodontics: Use Overlay Removable Dental
Prothesis. Annals and Essencs of Dentistry. 2(3).
• Kristanti CA, Eri H. Jubhari. 2016. Transisi Gigi Alami Ke Gigi Tiruan (Transition of Natural Teeth to Denture).
Makassar Dent J. 5(1): 11-18.
• Mailoa E, Rovani P. 2015. Pembuatan Gigi Tiruan Overdenture dengan Teknik Sederhana. Makassar Dent J.
4(4): 120-126.
• Pocut Aya Sofya. 2017. Immediate Denture. J Syiah Kuala Dent Soc. 2(1).
• Rangarajan V, et al. 2017. Textbook of Prosthodontics Second Edition. New Delhi: Relx India Pvt Ltd
(ELSEVIER).
• Soesetijo FX Ady. 2012. Overdenture: Perawatan dengan Pendekatan Preventif dan Konservatif. CDK. 39(2).

Anda mungkin juga menyukai