Anda di halaman 1dari 35

CRS

PROSTHODONSIA
Focus Case : Gigi Tiruan Sebagian Lepasan
Preseptor : drg. Madi Saputra Sp.Pros

Hanum Laksita Intan Hapsari

http://ww.free-powerpoint-templates-design.com
IDENTITAS PASIEN

Nama : MNH
Tempat, Tanggal Lahir : Brebes, 15-11-2000
Jenis Kelamin : laki-laki
Status : Belum Menikah
Suku/Ras : Jawa
Pekerjaan : Mahasiswa
Alamat Rumah : Jalan Malahayu Raya No.7
No. Telepon / Hp : 081809441032
Nomor RM : 533
PROBLEM
Pasien mengeluhkan bahwa gigi belakang kanan kiri atas dan ba
wah terdapat sisa akar gigi dan ingin dicabut kemudian ingin di
buatkan gigi tiruan. Keluhan dirasakan sejak beberapa tahun ter
akhir, awalnya gigi tersebut berlubang hingga dibiarkan begitu
saja dan kemudian tidak terasa gigi pasien tersebut tersisa hanya
sisa akar gigi saja.
Sebelumnya pasien belum pernah melakukan perawatan apapun
mengenai keluhan dari pasien tersebut.
STUDY MODEL

Rahang Atas Rahang Bawah


HYPOTHESIS

Klasifikasi Kelas III


Kennedy

Klasifikasi Kelas VI
Applegate Kennedy
modifikasi 1P
MECHANISM

Karies Pulpitis Nekrosis

Missing Exodonisa Radikses


Aesthetics

Speech

Drifting and tilting

Supraerupted teeth

Overloading of remaining teeth

Loss of masticatory efficiency

Loss of vertical dimension


Anamnesa MORE INFO
• Pasien mengeluhkan bahwa gigi belakang kanan kiri atas dan
bawah terdapat sisa akar gigi dan ingin dicabut kemudian
ingin dibuatkan gigi tiruan.
Ekstra oral
• Bentuk muka : oval, simetris, t.a.k.
• Pipi : simetris, t.a.k
• Bibir : sedang, simetris, t.a.k
Intra Oral
• Mukosa : normal, t.a.k
• Gingiva : normal, t.a.k
• Lidah : normal, t.a.k
• Palatum : U , normal, t.a.k
Gigi yang terdapat di RA
• 11,12,13, 14,15,16,17,21,22,23,24,25,26,27

Gigi yang terdapat di RB


• 31,32,33,34,35,37,38,41,42,43,44,45,47,48

Jumlah : 28

Warna : putih kekuningan

Bentuk : normal

Oral hygiene : baik


Don’t know
Definisi

Tahapan
kerja Fungsi

Akibat
Prinsip GTSL kehilangan
gigi

Macam Klasifikasi

Komponen
GTSL
Learning Issue
Removable Partial Denture its defined
as any prothesiis that replaces some
teeth in a partialy dentate arch. It can
be removed from the mouth and
replaced at will call partial
remmovable dental prosthetics
FUNGSI
Estetik

Fungsi bicara

masticatory

Pencegahan migrasi gigi

Peningkatan distribusi beban


kunyah
Akibat Kehilangan Gigi
Migrasi dan rotasi gigi

Ekstrusi

Penurunan efisiensi kunyah

Gangguan pada sendi temporo mandibula

Beban berlebih pada jaringan pendukung

Kelainan bicara

Memburukbya penampilan
Macam GTSL
Acrylic partial dentures
• These are made of acrylic resin with clasps of wrought wire.
They are commonly reffered to as flippers. They are entirely
tissue supported and cause gingival recesesion with long
term use. Hence they are commonly termed as gum
stripped and should be used only as temporary dentures.

Cast pasrtial dentures


• These are mainly fabricated by the lost wax casting
methode and hence the name. The teeth and denture base
are made of acrylic resin.
Klasifikasi Kennedy
KELAS I
DTG : terletak di bagian posterior dari gigi yang masih ada dan berada p
ada kedua sisi rahang (bilateral)

KELAS II
DTG : terletak dibagian posterior dari gigi yang masih ada, tetapi berada
hanya pada salah satu sisi rahang saja (unilateral)
 KELAS III
DTG : terletak diantara gigi-gigi yang masih ada di
bagian posterior maupun anterior dan unilateral

 KELAS IV
DTG : terletak pada bagian anterior dari gigi-gigi
yang masih ada dan melewati garis tengah rahang.
Klasifikasi Applegate-Kennedy
 Kelas I
a. Daerah yang tidak bergigi sama dengan klasifikasi Kennedy.
b.Keadaan ini sering dijumpai pada rahang bawah dan biasanya
telah beberapa tahun kehilangan gigi.
c. Secara klinis dijumpai:
1.Derajat resorbsi residual ridge bervariasi
2.Tenggang waktu pasien tidak bergigi akan mempengaruhi
stabilitas gigi tiruan yang akan dipasang.
3.Jarak antar lengkung rahang bagian posterior biasanya sudah
mengecil.
4. Gigi asli yang masih tinggal sudah migrasi kedalam berbagai
posisi.
5. Gigi antagonis sudah ekstrusi dalam berbagai derajat
6. Jumlah gigi yang masih tertinggal bagian anterior umumnya
sekitar 6-10 gigi.
7. Ada kemungkinan dijumpai kelainan sendi
temporomandibula.
 Indikasi pelayanan prostodonsia: Gigi tiruan sebagian lepasan
dengan desain bilateral dan perluasan basis distal
Kelas II
Daerah tidak bergigi sama dengan kelas II Secara klinis dijumpai keadaan :
1.Resorbsi tulang alveolar terlibat lebih banyak
2.Gigi antagonis relatif lebih ekstrusi dan tidak teratur.
3.Ekstrusi menyebabkan rumitnya pembuatan restorasi pada gigi antagonis.
4.Pada kasus ekstrim karena tertundanya pembuatan gigi tiruan untuk jangka
waktu tertntu karena perlu pencabutan satu atau lebih gigi antagonis.
5.Karena pengunyahan satu sisi, sering dijumpai kelainan
sendi temporomandibula.
Indikasi pelayanan prostodonsia:
Gigi tiruan sebagianlepasan disain bilateral perluasan basis distal.
Klas IV
• Daerah tidak bergigi sama dengan klas IV Kenne
• Pada umumnya untuk klas inidapat dibuat gigi tiruan sebagian
lepasan bila:
1.Tulang alveolar sudah banyak hilang, seperti pada kasus akibat
trauma
2.Gigi harus disusun dengan"overjet" besar, sehingga dibutuhkan
banyak gigi pendukung.
3. Dibutuhkan distribusi merata melalui lebih banyak gigi penaha
n, pada pasien dengan daya kunyah besar.
4.Diperlukan dukungan dan retensi tambahan dari gigi penahan
5.Mulut pasien depresif, sehingga perlu penebalan sayap untuk m
emenuhi faktor estetik
• Indikasi pelayanan Prosthodontic KlasIV :
a) Geligi tiruan cekat, bila gigi-gigi tetangga masi
h kuat
b) Geligi tiruan sebagian lepasan dengan desain bil
ateral dan dukungan gigi atau jaringan atau ko
mbinasi
c) Pada kasus meragukan sebaiknya dibuat GTSL
Kelas V
Daerah tak bergigi paradental, dimana gigiasli anterior t
idak dapat dipakai sebagai gigi penahan atau tak mampu mena
han daya kunyah
Kasus seperti ini banyak dijumpai pada rahang atas kar
ena gigi caninus yangdicabut karena malposisi atau terjadinya
kecelakaan
Gigi bagian anterior kurang disukai sebagai gigi penaha
n, biasanya karena salah satu alasan berikut ini :
• 1.daerah tak bergigi sangat panjang
• 2.daya kunyah pasien berlebihan
3. Bentuk atau panjang akar gigi penahan kurang memadai
4. Tulang pendukung lemah
5. Penguatan dengan splin tidak diharapkan,dan sekalipun dilaku
kan tetap tidak memberikan dukungan yang memadai,tetapi te
tap dirasakan perlunya mempertahankan geligi yang masihting
gal ini
• Indikasi pelayanan Prosthodontik kelas V:
Geligi tiruan sebagian lepasan dengandesain bilateral dan prinsi
p basis berujung bebas tetapi di bagian anterior.
Kelas VI
• Daerah tak bergigi paradental dengan ke dua gigi tetangga gigi asli
dapat dipakai sebagai gigi penahan. Kasus seperti ini sering kali mer
upakan daerah tak bergigi yang terjadi pertama kalinya dalam mulut
• Biasanya dijumpai keadaan klinis :
1. daerah tak bergigi yang pendek
2. bentuk atau panjang akar gigi tetangga memadai sebagai pendukung
penuh
3. sisa processus alveolaris memadai
4. daya kunyah pasien tidak besar
Toot supported
• a dental prosthesis or part of prothesis that depends entirely
on the natural teeth for support
Retensi
• Is the quality inherent in dentures that resist the vertical forces
of dislodgement
Stabiliity
• Defined as the quality of the prothesis to be firm stable. Or
consistant and to resist displaement by functional, horizontal,
or rotational stress
Oklusi

estetik
Komponen GTSL
Removable
Partial
Dentures

Denture base
and
conectors retainer
replacement
teeth

maor miinor Direct Indirect

Rest Retentive firm reciprocalarm


Tahap desain pembuatan GTSL
• Menentukan kelas dari masing-masing daerah tak bergigi (sadel)
Tahap I • Klasifikasi Applegate Kennedy Kelas VI mod.1P

• Menentukan macam dukungan dari setiap sadel


Tahap II • Dukungan dipilih dari gigi dan mukosa

• Menentukan macam penahan


Tahap III • menggunakan klamer C pada gigi 35,37 dan 46,45

• Menentukan macam konektor


IV
Tahap • Protesa
Treatment Planning :
• KUNJUNGAN I
( Membuat studi model RA dan RB )
• Sendok cetak : perforated stock tray No.2
• Bahan cetak : alginat
• Cara mencetak : mukostatik
• Studi model ini dipergunakan untuk mempelajari :
• Letak gigi abutment
• Letak klamer
• Jumlah gigi yang hilang
• Perluasan basis protesa
• KUNJUNGAN II
Membuat desain gigi tiruan sebagaian lepasan
Tahap 1 :
Menentukan kelas dari masing-masing daerah tak bergigi (sadel). Berdasarkan gigi yang hila
ng pada rahang bawah maka kasus ini termasuk klasifikasi kennedy klas VI modifikasi 1P. Gigi yang dig
anti 35, 36, 47,45. Indikasi protesa adalah protesa lepasan desain bilateral, tanpa perluasan basis distal
Tahap 2 :
Menentukan macam dukungan dari setiap sadel.
Dukungan dengan menggunakan gigi dan mukosa
Tahap 3 :
Menentukan macam penahan
Penahan langsung : Cengkram C pada gigi 35,37 dan 47, 45
Tahap 4 :
Menentukan macam konektor
Konektor yang digunakan yaitu konektor mayor : dengan bahan resin akrilik sebagai plat lingual dengan
tambahan sayap bukal gigi 35, 37 dan 47, 45
• KUNJUNGAN III
Membuat model kerja
 Tahap klinis :
1. Membuat model kerja
2. Pencocokan warna gigi dengan shade guide
3. Membuat gigitan sentrik
fungsi : untuk mendapatkan hubungan yang tepat
antara gigi geligi RA dan RB sesuai oklusi sentri
k.
 Tahap laboratoris :
1. Memasang model kerja pada artikulator
2. Pembuatan klamer dan adam klamer
3. Pembuatan model malam
4. Pemasangan anasir gigi
5. Flasking
6. Boiling out
7. Packing
8. Processing
9. Deflasking
10. Finsihing dan polisihing
Kunjungan IV
Insersi
• part of insertion and part of removement
• Retensi
• Stabilisasi
• Oklusi
• Estetik
Kunjungan V
 Kontrol 1 dalam waktu 1 minggu pasca insersi
 Kontrol 2 dalam waktu 2 minggu pasca insersi
Dilakukan untuk mengoreksi adanya kesalahan yang mungkin terjadi se
telah pemakaian GTS.
Problem Solving
• Decision Making :
Dari hasil pemeriksaan yang telah dilakukan, maka pasien perlu segera dibuatkan gigi tiruan se
bagian akrilik
• Diagnosis :
RB : - Klasifikasi Kelas VI Applegate Kennedy modifikasi 1P
 Treatment :
a. DHE
b. Pencetakan negatif dan positif
c. Pembuatan GTSL
d. Insersi
e. Kontrol

Anda mungkin juga menyukai