LAPORAN KASUS

ORTODONSIA

Oleh:
NOER AVILA FIRDAUZI
2016.07.2.0053
diagnosis

Pasien perempuan usia 9 tahun, dengan

diagnosis Maloklusi Klas I Angle, disertai
gigitan silang gigi 11 terhadap 41, serta
pergeseran garis median Rahang Atas 2mm ke
kanan
 FOTO KLINIS
SEBELUM PERAWATAN
 FOTO KLINIS
SEBELUM PERAWATAN
Gigi yang ada pada model

Keadaan geligi:
Terdapat gigi

RA
16, 55, 14, 53, 12, 11, 21, 22,
63, 64, 24, 65, 26

RB
46, 85, 44, 43, 42, 41, 31, 32,
33, 74, 75, 36
 Gigi yang ada pada foto panoramik

Benih gigi : 17, 15, 13, 23, 25, 27, 37, 35, 34, 44, 45, 47
 Analisis Lokal

EXTRA ORAL INTRA ORAL

Tipe profil : cembung Jaringan mukosa mulut : normal
Tipe muka : ovoid Lidah : normal
Tipe Kepala : mesosefalik Palatum : sempit
Bentuk muka : simetris Kebersihan mulut : sedang
Tonus otot : bibir atas normal, bibir Frekuensi karies : sedang
bawah hipertonus
Fase geligi : pergantian
Fonetik : normal
Kebiasaan jelek : ada (Menggigit kuku)
 ANALISIS
FUNGSIONAL
Freeway space : 2 mm

Path of closure : normal

TMJ : normal

Pola atrisi : normal

 Analisis Model
Diskrepansi pada model :
Relasi geligi Rahang Atas terhadap Rahang
RA RB
Bawah:
Tempat yang tersedia : 82 75
Tempat yang dibutuhkan : 84 77 • Berdasar C dari bidang sagital :
-2 -2
Caninus kanan : Tidak ada relasi
• Kurva spee : Positif
Diastema : RA : -
Caninus kiri : Tidak ada relasi
RB : - • Berdasar M dari bidang sagital :
Gigi-gigi yang terletak salah :
Molar kanan : Neutroklusi
RA : 11 Palatoversi
12 Distolabial rotasi eksentris Molar kiri : Neutroklusi
14 Distobukal rotasi sentris • Dari bidang transversal : Normal
63 Distopalatal rotasi sentris
• Dari bidang vertikal : Normal
24 Mesiobukal rotasi eksentris
RB : 32 & 42 Distolingual rotasi eksentris Relasi geligi Anterior:
41 Mesiolabial rotasi eksentris • Tumpang gigit : 21&31= +3mm
Pergeseran garis median :
RA : 1 mm ke kanan
• Jarak gigit : 11&41= -2mm;
21&31= +3mm
 FOTO SEFALOMETRI
SEBELUM PERAWATAN
• SNA : 86ᴼ (Normal)
• SNB : 82ᴼ (Normal)
• ANB : 4ᴼ (Normal)
• Sudut I RA terhadap NA : 25ᴼ (Retrusi)
• Sudut I RB terhadap NB : 29ᴼ (Normal)
• Sudut antar insisivi : 118ᴼ
• Jarak bibir atas terhadap garis E :
2 mm di depan garis E
• Jarak bibir bawah terhadap garis E :
3 mm di depan garis E

• Hubungan maksila dan mandibula terhadap

basis kranii menunjukkan relasi skeletal kelas
I dengan insisif RA dan insisif RB cenderung
tegak (kelainan dental), bibir atas dan bawah
cenderung maju.
 ETIOLOGI
MALOKLUSI
Persistensi gigi : 51

Letak salah benih : 12, 14, 24, 32, 41, 42

MACAM PERAWATAN

Non Ekstraksi
 RENCANA PERAWATAN

1. Koreksi gigitan silang gigi 11 terhadap 41

2. Koreksi pergeseran garis median
3. Evaluasi
4. Fase Retensi
 DESAIN PERANTI LEPASAN

I.
Rahang Atas
Pegas Z 0,5mm pada gigi 11
Busur Labial 0,7mm dari 53-63;
Cangkolan Adam 0,7mm 16&26
Peninggian gigit posterior gigi 16 & 26

Rahang Bawah
Pegas Z 0,5mm pada gigi 42
Busur Labial 0,7mm dari 43-33;
Cangkolan Adam 0,7mm 46&36
 DESAIN PERANTI LEPASAN

II.
Rahang Atas
Pegas Z 0,5mm pada gigi 11
Busur Labial 0,7mm dari 53-63;
Cangkolan Adam 0,7mm 16&26

Rahang Bawah
Pegas Z 0,5mm pada gigi 42
Busur Labial 0,7mm dari 43-33;
Cangkolan Adam 0,7mm 46&36
 HASIL
PERAWATAN

Setelah perawatan intensif selama 11 bulan,

terlihat perubahan yang cukup signifikan pada
pasien.

Berdasarkan analisa model setelah perawatan

menunjukkan adanya prubahan.
 FOTO KLINIS
SETELAH PERAWATAN
 FOTO KLINIS
SETELAH PERAWATAN
 MODEL STUDI
SEBELUM DAN SESUDAH
PERAWATAN
SEBELUM SESUDAH
 HASIL PERAWATAN

SEBELUM
SESUDAH
 MODEL STUDI
SEBELUM DAN SETELAH
PERAWATAN
 FOTO SEFALOMETRI
POST TREATMENT
• SNA : 86ᴼ (Normal)
• SNB : 82ᴼ (Normal)
• ANB : 4ᴼ (Normal)
• Sudut I RA terhadap NA : 26ᴼ (Normal)
• Sudut I RB terhadap NB : 29ᴼ (Normal)
• Sudut antar insisivi : 118ᴼ
• Jarak bibir atas terhadap garis E :
2 mm di depan garis E
• Jarak bibir bawah terhadap garis E :
3 mm di depan garis E

• Hubungan maksila dan mandibula terhadap basis

kranii menunjukkan relasi skeletal kelas I dengan
insisif RA dan insisif RB cenderung tegak
(kelainan dental), bibir atas dan bawah cenderung
maju.
SUPERIMPOSE SEFALOMETRI

Parameter Pre Post

Treatment Treatment

SNA 860 860

SNB 820 820

ANB 40 40

I-NA 250 260

I-NB 290 290

Antarinsisif 1180 1180

Bibir Atas 2 mm 2 mm

Bibir 3 mm 3 mm
Bawah
 KEMAJUAN PERAWATAN BERDASARKAN
“INDEX ICON”

SEBELUM SESUDAH
KOMPONEN
Skor Bobot Hasil Skor Bobot Hasil
Komponen Estetik 6 7 42 1 7 7
Tumpang Gigit 1 4 4 1 4 4
Gigitan Silang 1 5 5 0 5 0
Relasi Gigi Posterior 1 3 3 1 3 3
Berdesakan / Diastema 1 5 5 0 5 0
TOTAL 59 14
 HASIL PERAWATAN

SEBELUM
SESUDAH

Kebutuhan perawatan : 59 Hasil perawatan : 14

Kompleksitas : MODERATE Kemajuan perawatan :
59 – (14 x 4) = 3
CUKUP BERUBAH
TERIMAKASI
H