Karbon dioksida merupakan komponen penting dalam siklus karbon
Masing-masing molekul CO2 terikat pada karbon lima gula, ribulosa bisphosphate (RuBP) yang dikatalisis oleh RuBP karboksilase atau rubisco. Rubisco (ribulosa difosfat karboksilase) mengatalisis penambahan oksigen ke C2 dari RuBP membentuk fosfoglikolat dan fosfogliserat. Meskipun demikian tidak terbentuk oksigen reaktif dalam kloroplas, tetapi berpengaruh pada metabolism glikolat dalam peroksisom. Rubisco adalah enzim yang membantu mengikat CO2 sehingga RuBP (ribulosa 1,5 bifosfat) menjadi 3-fosfogliserat yang terjadi pada tumbuhan C3.
Enam karbon antara perpecahan dalam setengah untuk membentuk dua molekul 3-phosphoglycerate per CO2.
Masing-masing 3-lainnya phosphoglycerate menerima gugus fosfat dari ATP
membentuk 1,3 bisphosphoglycerate.
Reaksi Gelap Calvin Benson
Reaksi ini tidak membutuhkan cahaya / foton Reaksi gelap terjadi pada bagian kloroplas yang disebut stroma. membutuhkan enzim Rubisco untuk Fiksasi ( atau enzim RuBP karboksilase / oksigenase) Energi reaksi gelap adalah ATP dan NADPH, yang dihasilkan dari reaksi terang ATP dihasilkan oleh Photosistem II (P 680) dan NADPH2 dijhasilkan oleh Photosystem I (P 700), Bahan CO2, yang berasal dari udara bebas ditransportasikan secara difusi lewat stomata ke palisade kemudian di transportasikan ke stroma. Berjalan dengan 3 tahap Fiksasi , Reduksi , Regenerasi - Sintesa Dari reaksi gelap ini, dihasilkan atau disintesa glukosa (C6H12O6), Glukosa ini sangat diperlukan bagi reaksi katabolisme / Respirasi OK
Reaksi ini ditemukan oleh Melvin Calvin dan Andrew Benson, karena
itu reaksi gelap disebut jugareaksi Calvin-Benson. Proses diawali dengan fiksasi RuBP RuBP adalah substansi penting dalam awal proses Reaksi gelap RuBP ialah senyawa gula beratom karbon lima yang terfosforilasi yaitu ribulosa fosfat. Jika diberikan gugus fosfat kedua dari ATP maka dihasilkan ribulosa difosfat (RDP). Ribulosa difosfat ini yang nantinya akan mengikat CO2 dalam reaksi gelap. Secara umum, reaksi gelap dapat dibagi menjadi tiga tahapan (fase), yaitu fiksasi, reduksi, dan regenerasi. Pada fase fiksasi, 6 molekul Ribulosa difosfat mengikat 6 molekul CO2 dari udara dan membentuk 6 molekul beratom C6 yang tidak stabil 6 molekul beratom C6 yang tidak stabil itu kemudian pecah menjadi 12 molekul beratom C3 yang dikenal dengan 3-asam fosfogliserat (APG/PGA). Dengan terbentuknya PGA yang beratom C3 inilah maka tanaman yang melakukan fotosintesis menhasilkan PGA pada fiksasi kemdian disebut tanaman C3 Selanjutnya, 3-asam fosfogliserat ini mendapat tambahan 12 gugus fosfat dari penguraian 12 ATP menjadi 12 ADP , dan membentuk 1,3- bifosfogliserat (PGA 1.3 biphosphat). Kemudian, 1,3-bifosfogliserat masuk ke dalam fase reduksi, dimana senyawa ini mendapatkan ion H+ dari dari rduksi NADPH2 , yang kemudian berubah menjadi NADP+ ATP dan NADPH yang digunakan berasal dari produk reaksi terang itu sebanyak masing masing 12 ATP dan 12 molekul NADPH Oleh karena itulah terbentuklah 12 molekul fosfogliseraldehid (PGAL) yang beratom 3C. Selanjutnya terjadi sintesa , 2 molekul fosfogliseraldehid melepaskan diri dan menyatukan diri menjadi 1 molekul glukosa yang beratom 6C (C6H12O6). 10 molekul fosfogliseraldehid yang tersisa kemudian masuk ke dalam fase regenerasi, yaitu pembentukan kembali ribulosa difosfat.(RDP/RuBP) Pada fase ini, 10 molekul fosfogliseraldehid berubah menjadi 6 molekul ribulosa fosfat. Jika mendapat tambahan gugus fosfat, maka ribulosa fosfat akan berubah menjadi ribulosa difosfat (RDP), RDP/RuBP kemudian kembali akan mengikat CO2 lagi , begitu seterusnya.