Anda di halaman 1dari 3

Malignant and benign of Palatum (Pembengkakan Palatum)

Pembengkakan palatum

- Mucus extravasation phenomenon


- Salivary gland tumor
- Palatal abcess from periapical lesion

1. Palatal abscess from periapical lesion


- Gambaran klinis
Rasa sakit, berisi pus, fluctuant tumor di palatum keras, warna sama dengan jaringan
sekitar dan gigi yang non vital.
- Etiologi
Lanjutan dari periapical abses sampai tulang palatal.
- Penatalaksanaan
Antibiotic dan perawatan periodontal

2. Lymphoma
- Definisi
Tumor ganas yang berasal dari kelenjar getah bening dan jaringan limfoma dan dapat
berasal dari berbagai macam tipe dari limfosit, tetapi kebanyakan dari sel β. Tidak
ada rasa sakit saat terjadi pembesaran cervical dari kelenjar getah bening, terjadi pada
50% kasus, tetapi lymphoma terkadang dapat menyebabkan tumor primer atau
sekunder ditandai dengan pembengkakan sering juga pharynx, palatum, lidah, gingiva
dan bibir. Factor predisposisinya adalah HIV/AIDS dan immunosuppression.
- Diagnosis banding
Citomegalovirus, Mononukleosis infeksiosa, Ca Paru, Artritis rheumatoid,
Sarkoidosis, Serum Sickness, Sifilis, Lupus Eritematosus Sistemik, Toxoplasmosis,
Tuberculosis
- Gambaran klinis
Asymtomatik, kenyal sampai keras.
- Manifestasi klinis

Limfoma Hodgkin Limfoma Non-Hodgkin


 Asimtomatik limfadenopati  Asimtomatik limfadenopati
 Gejala sistemik (demam  Gejala sistemik (demam
intermitten, keringat malam, intermitten, keringat malam,
BB turun) BB turun)
Anamnesis  Nyeri dada, batuk, napas  Mudah lelah
pendek  Gejala obstruksi GI tract dan
 Pruritus Urinary tract.
 Nyeri tulang atau nyeri
punggung
 Teraba pembesaran limonodi  Melibatkan banyak kelenjar
pada satu kelompok kelenjar perifer
Pemeriksaan Fisik
(cervix, axilla, inguinal)

- Etiologi
Penyebab limfoma hodgkin dan non-hodgkin sampai saat ini belum diketahui secara
pasti. Beberapa hal yang diduga berperan sebagai penyebab penyakit ini antara lain:
a. Infeksi (EBV, HTLV-1, HCV, KSHV, dan Helicobacter pylori)
b. Faktor lingkungan seperti pajanan bahan kimia (pestisida, herbisida, bahan kimia
organik, dan lain-lain), kemoterapi, dan radiasi.
c. Inflamasi kronis karena penyakit autoimun
d. Faktor genetik
- Penatalaksanaan

Penatalaksanaan limfoma maligna dapat dilakukan melalui berbagai cara, yaitu:

a. Pembedahan
Tata laksana dengan pembedahan atau operasi memiliki peranan yang terbatas
dalam pengobatan limfoma. Sejauh ini pembedahan hanya dilakukan untuk
mendukung proses penegakan diagnosis melalui surgical biopsy.
b. Radioterapi
Radioterapi memiliki peranan yang sangat penting dalam pengobatan
limfoma, terutama limfoma hodgkin di mana penyebaran penyakit ini lebih
sulit untuk diprediksi. seperti radioimunoterapi dan radioisotope.
c. Kemoterapi
Merupakan teknik pengobatan keganasan yang telah lama digunakan dan
banyak obat-obatan kemoterapi telah menunjukkan efeknya terhadap limfoma.
d. Imunoterapi
Bahan yang digunakan dalam terapi ini adalah Interferon-α, dimana
interferon-α berperan untuk menstimulasi sistem imun yang menurun akibat
pemberian kemoterapi.7
e. Transplantasi sumsum tulang
Transplasntasi sumsum tulang merupakan terapi pilihan apabila limfoma tidak
membaik dengan pengobatan konvensional atau jika pasien mengalami
pajanan ulang (relaps). Ada dua cara dalam melakukan transplantasi sumsum
tulang, yaitu secara alogenik dan secara autologus.

Referensi:

Scully C, 2010. Medical Problems in Dentistry. 6th Edition. Churchill Livingstone

Dessain, S.K. 2009. Hodgkin Disease. Available from


http://emedicine.medscape.com/article/201886-overview. Accessed October 19, 2016.

Ford-Martin, 2005. Paula. Malignant Lymphoma. Available from


http://www.healthline.com/galecontent/malignant-lymphoma/. Accessed April 19, 2016.

Anda mungkin juga menyukai